AKHLAQ BERMASYARAKAT
Bertetangga adalah bagian kehidupan manusia yang hampir tidak bisa mereka tolak .
manusia bukan semata –mata personal – being ( makhluk individu )tapi juga merupakan sosial
– being ( makhluk sosial ).Seseorang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain ,satu sama lain
selalu bermitra dalam mencapai kebaikan bersama .Ini merupakan hukum sosial .Islam bahkan
memerintahkan segenap manusia untuk sensntiasa berjemaah dan berlomba dalam berbuat
kebaikan .Sebaliknya islam melarang manusia untuk bersekutu dalam melakukan dosa dan
permusuhan.
Allah SWT berfirman : Artinya :”Dan tolong –menolonglah kamu dalam ( mengerjakan
)kebajikan dan taqwa ,dan jangan tolong –menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ,dan
bertaqwalah kamu kepada Allah , Sesungguhnya Allah Amat berat sisa-Nya ( QS;Al- Madah
;2).
Untuk menumbuhkan dan mensosialisasikan budaya kebaikan dan taqwa , maka tetangga
merupakan objek yang harus di dahulukan setelah anggota keluarga .Ini hirarki penyebaran
kebaikan sebagaimana yang di arahkan Al-Qur’an .
Dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan dari Abu Syuraih Ra.,Nabi SAW. Bersabda
,”Demi Allah ,dia tidak beriman !Demi Allah , dia tidak beriman ! Demi Allah , dia tidak
beriman ,”Seseorang lalu bertanya ,”Siapa ya Rosulullah ?”Beliau bersabda ,”Orang yang
membuat tetangganya tidak aman dari kejahatan ,”( HR,Bukhari ).
Ada yang menarik dari redaksi hadits ini , Rosulullah Saw, bersumpah sampai tiga kalin
deanga nama Allah dan vonis yang sangat keras “ tiadak beriman ” tatkala beliau mengungkap
esensi hidup bertetangga . Rosullah Saw. Tidak pernah mengulang –ulang peryataan , kecuali
peryataan tersebut menyangkut sesuatu yang sangat penting .Dengan redaksi seperti tergambar
bahwa hubungan bertetangga menempati posisi yang sangat penting dalam Islam .
Mengapa Rosulullah Saw .menganjurkan umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga
dan tidak menyakitinya sedikit pun ? Dalam islam , Akhlak mulia adalah kunci pertama dalam
kehidupan seseorang muslim .Memuliakan tetangga adalah salah satu diantaranya .jadi
,memuliakan tetangga adalah keimanan dan salah satu bentuk akhlak mulia . Rosulullah
Saw.Mengungkapkan bahwa jibril selalu memerintahkannya untuk berbuat baik kepada
tetangga ,sampai –sampai beliau mengira para tetangga adalah salah satu ahli waris .Ada kisah
pula tentang seorang wanita ahli ibadah ,tapi ia di vonis oleh Rosulullah sebagai ahli neraka ,
lantaran ia selalu menyakiti tetangganya .
Tak heran jika dalam sebuah hadits , Rosulullah mewanti-wanti,” Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan Hari akhir , maka hendaklah dia menghormati tetangganya “(HR,
Bukhari /6018).
Selain hubungan baik dengan tetangga dan tamu,orang Islam harus dapat berhubungan
baik dengan masyarakat umum yg berada pada lini-lini kehidupan,baik orang itu berbeda agama
sekalipun.Hubungan baik dengan masyarakat diperlukan,karena manusia merupakan makhluk
sosial dan menjadi fitrah manusia untuk saling kenal diantara sesama.
Dalm masyarakat Qurani, nilai-nilai Ilahi dan akhlak menggantikan hawa nafsu dan ini
dengan sendirinya merupakan ciri khas masyarakat ideal.Manusia berusaha keras dengan
perilaku baiknya untuk menciptakan kondisi yg ideal dalam kehidupannya.
D. Pergaulan muda-mudi
Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan mengenai tata
cara pergaulan antara pria dan wanita. Berikut rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh setiap
muslim agar mereka terhindar dari perbuatan zina yang tercela (Miftah farid, 2000:65).
Pertama, hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis
secara berlebihan. Dengan kata lain hendaknya dihindarkan berpandangan mata secara
bebas.
Kedua, hendanya setiap muslim menjaga auratnya masing-masing dengan cara berbusana
islami agar terhindar dari fitnah.
Ketiga, tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina (QS.
17:32) misalnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan mahram.
Keempat, menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang bisa ‘membangkitkan selera’.
Kelima, hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabatan tangan
sebagaimana dicontohkan Nabi SAW, “sesungguhnya aku tida berjabatan tangan dengan
wanita.” (HR. Malik, Tirmizi dan Nasa’i).
Keenam, hendaknya tida melakukan ikhtilat, yakni berbaur antara pria dengan wanita
dalam satu tempat
TUGAS AL-ISLAM
“AHLAQ BERMASYARAKAT”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. LIA AYU ASTINA
2. M.FADLI ABBAS
3. MUH ILHAM HUSEINI
4. M.ROSIDI
KELAS : 3.A