SKENARIO 4
PENDAHULUAN
Perdarahan uterus abnormal kerap terjadi pada usia reproduksi. Perdarahan uterus abnormal
hanya diagnosis kerja dan bukan diagnosis definitive. Didefinisikan sebagai gangguan regularitas,
frekuensi, durasi atau volume darah haid, yan gmungkin disebabkan oleh gangguan fisiologis, patologis
ataupun farmakologis.
Untuk menegakkan diagnosis dari perdarahan uterus abnormal diperlukan anamnesis yang baik
terutama anamnesia riwayat haid sebelumnya. Dukungan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
akan sangat membantu penegakkan diagnosis ini.
Kebingungan sering melanda pasien untuk memutuskan apakah dia tetap sholat atau tidak dalam
keadaan gangguan haid. Sebagai seorang dokter, dibutuhkan ilmu medis dan ilmu fiqh haid dan istihadhoh
untuk menjelaskan dan memberi keputusan untuk kelanjutan ibadah pasien.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan diskusi kasus ini diharapkan mahasiswa dapat menggunakan fisiologi haid
yang telah didapat di blok sebelumnya untuk menerangkan macam-macam pola perdarahan dan gangguan
haid), mencari kausa gangguan haid dan dapat memahami dan menerangkan gangguan haid dalam
tinjauan fiqh Islam.
Nilai normal :
Hemoglobin : wanita 12-16 gram/dl, wanita hamil 10-15 gram/dl (HB rendah = <10 gram/dl, HB
tinggi >18 gram/dl).
Nadi : 60-90x/menit
Cairan intravaskular (CIV) : Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Rata-rata volume darah
pada dewasa sekitar 5-6 L. 3 L dari jumlah tersebut adalah plasma. Sisanya terdiri dari sel darah merah
(SDM atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai buffer tubuh yang penting; sel darah
putih (leukosit) ; dan trombosit.