Askep Jiwa
Askep Jiwa
A. IDENTITAS PASIEN
Nama :Ny. A
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karanggawang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tngga
Tanggal dirawat : 19 November 2018
Tanggal pengkajian : 27 November 2018
Ruang Rawat : Ruang 4 (Dewa Ruci)
No. CM :001.351.86
Diagnosa medis : Skizofrenia tak terinci
Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Hubungan dengan pasien : Saudara
Alamat : Gunung Pati Semarang
B. ALASAN MASUK
Pasien kalau dirumah mondar-mandir, marah-marah. kemudian dibawa ibu nya
ke RS ini supaya cepat sembuh.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pasien pernah mengalami gangguan jiwa
Pasien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa
2. Pengobatan sebelumnya
Klien pernah pengobatan dokter umum
3. Trauma
Pasien Ny. A pernah menjadi korban aniaya fisik ketika berumur 5 tahun
oleh temannya.
4. Adakah anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti penderita.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Pasien trauma pernah mengalami kecelakaan yaitu tabrakan motor waktu
sekolah SMA.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
...... : Tinggal satu rumah
Dalam keluarga klien tinggal bersama ayah ibu dan anak laki-
lakinya dan suaminya, Menurut klien orang tuanya sangat menyanyangi
dan mengasuhnya dengan baik sejak dirinya masih kecil.
2. Konsep diri
a. Citra/Gambaran tubuh: Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang
tidak disukainya, karena ini sudah ciptaan tuhan.
b. Identitas diri: Klien mengatakan bahwa ia adalah anak no 03 dari tiga
bersaudara. Klien seorang perempuan berusia 26 tahun status
pendidikan SMA.
c. Peran: Klien yang tinggal bersama anak laki-laki dan orang tuanya.
Namun selama dirumah kebutuhan dan aktifitas dilakukan oleh orang
tuanya.
d. Ideal diri: Klien ingin beristirahat dirumah karena kondisinya sekarang,
klien mengatakan “saya pengen dirumah mbak, istirahat, kalo dirumah
tua saya ngrumat saya dan bisa membantu orang tua saya, bekerja
menghasilkan uang”.
e. Harga diri : Klien merasa tidak percaya diri, dan minder
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: klien bahwa orang yang paling disenangi dalam
keluarga adalah kakaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: klien jarang
melakukan aktivitas dalam kegiatan kelompok/masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien dirumah tidak
bersosialisasi dengan teman maupun tetangganya karena klien merasa
kurang percaya diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam, klien dirumah sering
melakukan ibadah.
b. Kegiatan beribadah: Klien saat dirumah sering melakukan ibadah, tetapi
saat di RSJ jarang beribadah
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan: Klien berpenampilan rapi, penggunaan pakaian sesuai dengan
fungsinya, selama di rumah sakit klien selalu memakai seragam rumah sakit.
2. Pembicaraan: pembicaraan klien kurang jelas,pelan. Klien tidak aktif dalam
pembicaraan saat dilakukan wawancara, klien tidak mampu memulai
pembicaraan.
3. Aktivitas Motorik: Klien tampak hipoaktif dan lesu sering ngantuk, klien
mampu melakukan aktivitas sendiri seperti makan, merapikan alat makan.
4. Alam perasaan: Klien mengatakan khawatir karena keluarga belum ada yang
menjenguk.
5. Afek: Klien mempunyai efek tumpul. Ketika diajak berbincang tidak ada
komunikasi 2 arah. Klien hanya menjawab pertanyaan dengan singkat.
6. Interaksi selama wawancara: Klien ketika diajak berkomunikasi kontak mata
minimal. Klien terlihat seperti melamun namun masih bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan.
7. Persepsi: Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan perasaan sudah tidak
khawatir atau sedih, Klien saat ditanya mengatakan mendengar suara-suara
seperti sesok pria yang mengajaknya bicara itu
8. Proses pikir : Tangensial yaitu klien menceritakan muter-muter tetapi sampai
tujuan.
9. Isi Pikir: obsesi : Klien tidak mempunyai pikiran yang aneh-aneh yang
dirasakan.
10. Tingkat kesadaran: Klien tahu jika klien sedang dirawat dirumah sakit jiwa.
Klien mengenali dokter yang merawat dan mengenali teman sekamarnya.
11. Memori:
jangka panjang : 3 bulan yang lalu klien pergi kepantai bersama
keluarga nya
jangka pendek : 2 minggu yang lalu dia dijenguk oleh keluarga nya.
saat ini : Klien juga mampu mengingat tanggal lahirnya yaitu, 20-11-
1991.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Klien mampu berhitung angka-angka
atau benda nyata dengan baik yaitu, klien mampu berhitung penjumlahan
dan penguranagn sederhana. klien dapat menjawab pertanyaan perhitungan
25+25= 50
13. Kemampuan penilaian: Gangguan kemampuan ringan yaitu Jika diberi
penjelasan, klien mampu mengambil keputusan dengan tepat. Klien juga
mampu memutuskan alternatif tindakan yang mau dilakukan lebih dulu,
misalnya mau makan dulu atau mandi dulu.
14. Daya tilik diri: Klien mengingkari penyakit yang dideritanya.
I. MASALAH PSIKOSOSIAL
- Masalah dengan dukungan kelompok: klien tidak memiliki masalah dalam
kelompok
- Masalah berhubungan dengan lingkungan: merasa tidak percaya diri, minder.
- Masalah dengan pendidikan: klien hanya selesai sekolah sampai SMA
- Masalah dengan pekerjaan: klien tidak mempunyai pekerjaan, hanya ibu
rumah tangga
- Masalah dengan perumahan: klien merasa tetangganya ada yang tidak suka
kepadanya
- Masalah ekonomi: Ada, karena klien hanya mengandalkan dari suami
- Masalah dengan pelayanan kesehatan: klien tidak memiliki masalah dengan
pelayanan kesehatan
K. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia tak terinci
Terapi medik : Risperidone 2x2 mg
Stelazine 2x5 mg
Hexymer 2x2 mg
L. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH TTD
1. DS: Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan Halusinasi Lisa
perasaan sudah tidak sedih, Klien saat ditanya pendengaran
mengatakan mendengar suara-suara seperti
orang tabrakan motor dan mobil, suara itu
datang tidak tentu berapa kalinya hanya jika
klien sendiri dan melamun dia mendengar suara
itu, responya dia awalnya ketakutan.
DO : klien kooperatif, kontak mata kurang, diam,
bicara pelan.
2. DS : Saat dilakukan pengkajian klien bicara Isolasi sosial Lisa
sepatah kata, banyak menghabiskan waktu Menarik diri
diam dikamar dan sering tidur, kadangkala
melamun
DO : klien kadang tampak melamun, kontak maa
kurang, selalu menunduk, tidak mampu memulai
pembicaraan kadang merasa malu dan bicara
tidak jelas.
3. DS: saat mengalami halusinasi klien merespon Resiko menciderai Lisa
halusinasi tersebut dengan diam, mondar-mandir diri sendiri, orang
seperti kebingungan, kadang marah-marah dan lain dan lingkungan
sholat.
DO: klien kooperatif, kliem mampu
mempertahankan kontak mata.
N. POHON MASALAH
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny.A Nama Mahasiswa : Elisa Rosiana
Ruang : Dewa RUci NIM : 1503032
No. RM : 001.351.86