PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui manfaat dari kewirausahaan.
3. Untuk memberitahu fungsi yang terdapat dalam kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam kewirausahaan.
5. Untuk mengetahui konsep kewirausahaan dalam islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self
employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi resiko atau ketidakpastian.
2. Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-
alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
3. Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan
pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan
diisyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti
pengarahan dan pengawasan.
4. Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk :
1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
2. Memperkenalkan metoda produksi baru,
3. Membuka pasar yang baru (new market),
4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
5. Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan
wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis
serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.
4
5. Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
6.Entrepreneurship Centre At Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,mengembangkan,dan
membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif,peluang,cara lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
resiko atau ketidakpastian.
7.Peter F.Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda.Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang
wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang
berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
6. Zimmere
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian
tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup
eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian
besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang
produktif.Seorang wira usahawan selalu di haruskan menghadapi resiko atau
peluang yang muncul, serta di kaitkan dengan tindakan yang inovatif dan
kreatif.Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumberdaya, tenaga
kerja, bahan dan faktor produksi lainya menjadi lebih besar dari pada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara- cara
baru.
5
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri
seorang wirausaha, di antaranya sebagai berikut:
1. Wiraizsaha adalah seorang pencipta perusahaan.
2. Wirausaha adalah seorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang
maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
3. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala
kemampuan hidup.
6
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak
berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan
antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja.
Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk
menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang
ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri.
Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada
mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya
sendiri.
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya
raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi
berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya
(Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil
penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri
mencapai 2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang yang bekerja
memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi jutawan
daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan
lain).
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat
yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan
kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik
menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang
telah dilayani dengan setia selam bertahun-tahun. Peran penting yang
dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa
7
kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi
nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan
rasa senang dalam mengerjakan
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil
adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan
kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu,
sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka
menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan
mereka senang bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan harus
mengikutu nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan
usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja
sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar
bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses
atau perjalanannya.
Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa
menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin
diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau
menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan (Leonardus, 2009)
8
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut
serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar (Leonardus,2009)
9
2.4 Jenis Kewirausahaan
1. Innovating Entrepreneurship
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating Entrepreneurship.
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera
melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak
melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri
yang bersangkutan.
4. drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk
melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal
tersebut akan mengakibatkan mereka merugikan dengan produsen lain. Di
banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain
disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship dalam konteks ilmu ekonomi
disebut sebagai Rent-seekers(pemburu rente).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap
berikut :
1. Proses inovasi
2. Proses pemicu
3. Proses pelaksanaan
4. Proses pertumbuhan
10
1. mulailah dan jangan takut gagal;
2. penuh semangat;
3. kreatif dan inovatif;
4. sabar, tekun, tabah;
5. optimis;
6. membangun relasi dan network dengan sesama wirausahawan;
7. bertindak dengan penuh perhitungan;
8. pantang menyerah;
9. ambisius;
10. peka terhadap pasar;
11. berbisnis dengan standar etika;
12. mandiri;
13. jujur; dan
14. peduli terhadap lingkungan merupakan modal penting dalam mencapai kunci
sukses berwirausaha.
11
3. Kesediaan untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya.
Seorang Bidan yang membuka praktek mandiri maupun klinik bisa bekerja
sama dengan bidan lain maupun dokter spesialis kebidanan dan anak sehingga
bersinergi.
4. Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai
hal.
Sebagai contoh: Dalam menjalankan praktek sebagai penolong persalinan
seorang bidan bukan hanya menolong persalinan saja tetapi juga menawarkan
jasa lain satu paket dengan jasa persalinan dengan tarif tertentu. Misalnya:
Paket A:`Tarif 1.000.000 dengan layanan sebagai berikut: persalinan normal
2 hari+ biaya mecuci ari-ari+biaya mengurus akte lahir bayi+ biaya pijat ibu
dan bayi.
5. Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Bidan selaku wirausahawan selalu awas terhadap peluang-peluang baru. Bidan
dengan kemampuan intuisinya yang selalu ditempa mampu membaca trend
jaman.
6. Rasa urgenitas yang tinggi.
Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo ini “inovasi atau mati”. Apa
artinya? Artinya adalah bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu harga mati,
ini adalah sesuatu yang urgen dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
7. Perseverance
Usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan
mewujudkannya.
8. Resilience (ketahanan)
Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-anak yang jika
dipukul selalu kembali ke posisi semula.
Inilah sikap ketahanan yang perlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa hidup
adalah perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit
setelah jatuh dan bangun setelah terjerambab oleh kerasnya kehidupan.
9. Optimis
Secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivitas ke
aktivitas lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk
12
keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan
kekuatan sendiri.
10. Rasa humor tentang diri sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan mentertawakan diri sendiri
adalah bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi bahkan mengkritik diri sendiri.
Ini adalah sebuah rasa legowo untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai
prestasi yang optimal.
13
misalnya keutamaan berdagang seperti disebutkan dalam hadits yang
artinya: “Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia
perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu rizki (HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi
ditanya Oleh para sahabat: ”pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah
?”beliau menjawab “Seorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual
beli yang bersih.”(HR. Al Bazzar). Oleh karena itu, “..apabila shalat telah
ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rizki)
Allah” (QS. al-Jumu’ah: 10).
Perjalanan bisnis Rosulullah selama bertahun-tahun memberikan hikmah
tentang bagaimana unsur-unsur manajemen usaha Rosulullah SAW. Bahkan
dalam aktifitas penggembalaan kambing yang dilakukan oleh Rosulullah terdapat
nilai-nilai luhur yang terkandung yaitu: pendidikan rohani, latihan merasakan
kasih sayang kepada kaum lemah, serta kemampuan mengendalikan pekerjaan
berat dan besar. Antonio (2007) mengungkapkan hikmah dari kegiatan
menggembala kambing terhadap unsur-unsur manajemen adalah sebagai berikut:
1. Pathfinding (mencari) Mencari padang gembalaan yang subur,
2. Directing (mengarahkan) Mencari padang gembalaan yang subur,
3. Controlling (mengawasi) kambing Agar tidak tersesat atau terpisah dari
kelompok,
4. Protecting(melindungi) kambing gembalaan Dari hewan pemangsa dan
pencuri,
5. Reflecting (perenungan) Alam, manusia dan Tuhan
Trim (2009) mengungkapkan bahwa kredibilitas dan kapabilitas Nabi
Muhammad SAW terdapat dalam empat karakter unggulnya, yaitu FAST
(Fathonah, Amanah, Shiddiq dan Tabligh) ditambah faktor I, yaitu Istiqomah.
Sifat Fathonah (cerdas) dalam diri Nabi Muhammad SAW dituliskan oleh Roziah
Sidik, seorang penulis asal Malaysia menyebutkan bahwa Rosulullah adalah
seorang jenius dengan bukti kepakaran sebagai 1)ahli politik; 2)ahli strategi peran;
3) ahli diplomasi; 4) ahli hubungan antar kaum; 5) ahli strategi; 6) negarawan; 7)
pengambil keputusan; 8) ahli perlembagaan; 9) ahli pembangunan SDM; 10) ahli
pembangunan masyarakat; 11) ahli tata keluarga; 12) ahli dakwah.
14
Sifat amanah (komitmen) tercermin dalam sikap Rosulullah yang
senantiasa menggunakan akad, kesepakatan atau perjanjian bisnis dengan sistem
kesepakatan bersama. Seseorang dianggap melalaikan komitmen apabila tidak
melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama. Rosulullah SAW bersabda :
“Allah Azza wa jalla berfirman: “Aku adalah pihak ketiga dari kedua belah pihak
yang berserikat selama salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati
temannya. Jika salah satu dari keduanya telah mengkhianati temannya, Aku
terlepas dari keduanya.” (HR Abu Dawud).
Sifat Shiddiq (benar dan jujur) dapat tercermin dari beberapa sikap
Rosulullah. Pertama, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada perusahaan atau
pemegang saham. Terbukti, setelah membantu bisnis pamannya, Rosulullah
mampu mengelola bisnis Khadijah ra dengan baik. Kedua, Rosulullah bersikap
baik dan jujur kepada pegawai. Rosulullah pernah menasehati untuk membayar
upah seorang pegawai sebelum keringatnya kering. Hal tersebut menunjukkan
bahwa perusahaan tidak boleh menunda-nunda hak seorang pegawai apabila
perusahaan sedang tidak mengalami kesulitan untuk membayar gaji tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
a. Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa dapat meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan serta keterampilan dalam membuat makalah kewirausahan ,
yaitu melalui jalur pendidikan formal atau melalui pelatihan khusus, serta
dapat menggali, mengkaji dan meneliti secara cermat tentang
kewirausahaan.
16
b. Bagi Institusi Pendidikan
Agar memperbanyak buku-buku yang berkaitan dengan Asuhan
Kebidanan pada ibu nifas, sehingga dapat dijadikan literatur dalam
pembuatan laporan Asuhan Kebidanan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18