Setelah mempelajari Modul 8, diharapkan dapat melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data-data
yang ada dengan cepat.
Secara khusus, setelah mempelajari Modul 8, diharapkan dapat memanfaatkan data untuk melakukan
pengambilan keputusan dengan cara yang tepat dalam keadaan yang pasti, mengandung risiko, maupun
yang tidak pasti.
2
Keadaan Pasti
A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal
Dalam keadaan ini, kita hanya memiliki satu tujuan, sehingga kita akan memilih alternatif yang akan
mengoptimalkan tujuan tersebut.
Contoh 1:
Suatu perusahaan akan menentukan saat penggantian mesin yang dimiliki, diganti setiap satu tahun,
dua tahun, tiga tahun, atau empat tahun. Harga beli mesin tersebut adalah Rp 5.000.000. Data-data lain
mengenai mesin adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp):
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4
Harga Jual 3.000 2.600 2.000 1.600
Biaya Pemeliharaan 500 800 1.000 2.000
Biaya rata-rata: Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4
Harga Jual 3.000 2.600 2.000 1.600
Penurunan Harga Mesin 2.000 2.400 3.000 3.400
Biaya Pemeliharaan (kum) 500 1.300 2.300 4.300
Jumlah 2.500 3.700 5.300 7.700
Rata-rata 2.500 1.850 1.766,67 1.925
3
Keadaan Pasti
A. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Tunggal
Contoh 2:
Suatu perusahaan akan meningkatkan volume penjualannya dengan salah satu usaha di bawah ini.
Jumlah anggaran maksimal adalah Rp 100.000.000. Data-data-datanya adalah sebagai berikut (dalam
ribuan Rp):
Kenaikan Persentase Kenaikan
Tindakan Biaya
Volume Penjualan Penjualan (%)
Advertency 50 600 1.200
Potongan Harga 40 700 1.750
Undian Berhadiah 30 500 1.670
Personal Selling 70 1.000 1.430
4
Keadaan Pasti
B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda
Apabila ada lebih datri satu tujuan, maka kita gunakan bobot untuk pada masing-masing tujuan
dengan bobot yang lebih banyak pada tujuan yang menjadi prioritas utama.
n
N1 a
j 1
1 jb j N1 a11b1 a12b2 a1n bn
n
N2 a
j 1
2 jb j N 2 a21b1 a22b2 a2 n bn
n
Nm a
j 1
mj b j N m am1b1 am 2b2 amn bn
5
Keadaan Pasti
B. Pengambilan Keputusan dengan Tujuan Ganda
Contoh:
Suatu perusahaan akan memasang iklan untuk menaikkan volume penjualan, menaikkan laba usaha,
dan menaikkan harga sahamnya di pasar modal. Iklan akan dimuat di salah satu surat kabar A, B, C,
dan D. Bobot setiap tujuan adalah: 1 untuk kenaikan saham, 2 untuk kenaikan penjualan, dan 4 untuk
kenaikan harga saham. Data-data yang ada adalah sebagai berikut (dalam ribuan Rp):
Perhitungan:
5.000 2.000 500
A 2 100% 4 100% 1 100% 3.700
500 500 500
4.500 1.800 400
B 2 100% 4 100% 1 100% 4.150
400 400 400
9.900 5.400 700
C 2 100% 4 100% 1 100% 4.677,78
900 900 900
6.000 2.400 420
D 2 100% 4 100% 1 100% 3.670
600 600 600 6
Keadaan Belum Tentu
Keadaan yang belum tentu berarti keadaan di mana informasi yang diperoleh untuk mempertimbangkan
(sebagai dasar pengambilan keputusan) sifatnya belum tentu terjadi, misalnya informasi mengenai laju
inflasi tahun depan bisa 5%, 4%, atau 2.4%. Keadaan yang belum tentu ini terbagi menjadi dua:
1. Keadaan yang mengandung risiko terjadi apabila probabilitas terjadinya dapat diasumsikan diketahui.
2. Keadaan yang tidak pasti (uncertain) terjadi apabila probabilitas terjadi tidak diketahui.
Namun dalam Modul ini hanya dibahas mengenai keadaan yang mengandung risiko.
n
NH 2 P
j 1
2jX j NH 2 P21 X 1 P22 X 2 P2 n X n
n
NH m P
j 1
mj X j NH m Pm1 X 1 Pm 2 X 2 Pmn X n
7
Keadaan Belum Tentu
A. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai harapan.
Contoh:
Seorang pengusaha sirkus akan mengadakan pertunjukan di tiga kota. Kalau cuaca baik, maka laba
yang diperoleh kalau mengadakan pertunjukan di Medan adalah Rp 50 juta, di Surabaya Rp 40 juta, di
Ambon Rp 60 juta. Namun kalau cuaca tidak baik, maka labanya adalah sebagai berikut: Medan Rp 10
juta, Surabaya Rp 30 juta, dan Ambon Rp 5 juta. Probabilitas keadaan cuaca baik = 0.6 dan cuaca
tidak baik = 0.4. Perhitungannya adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rp):
8
Keadaan Belum Tentu
B. Pohon Keputusan.
Apabila alternatif yang akan dipilih terdiri dari beberapa alternatif lagi, maka akan lebih mudah
apabila digambar pohon keputusan.
Contoh:
Suatu perusahaan menghadapi kesulitan untuk membeli mesin dengan kapasitas besar atau kecil,
dengan didasarkan pertimbangan kalau kemungkinan akan terjadi kenaikan permintaan barang
(dengan probabilitas 0.75 dan tidak terjadi kenaikan permintaan dengan probabilitas 0.25).
1. Membeli Mesin dengan Kapasitas Besar
Kalau permintaan meningkat maka laba yang diperoleh Rp 1 juta dan bila tidak Rp 200 ribu.
2. Membeli Mesin dengan Kapasitas Kecil
Kalau permintaan meningkat, maka pada tahun pertama laba yang diperoleh Rp 100 ribu. Pada
tahun kedua, pemerintah akan memberikan kredit pembelian mesin dengan probabilitas 0,8 dan
laba yang dihasilkan Rp 800 ribu. Namun kalau pemerintah tidak memberikan kredit maka
perusahaan tetap membeli mesin dan laba yang dihasilkan Rp 700 ribu. Kalau perusahaan tidak
membeli mesin lagi maka laba yang diperoleh hanya Rp 400 ribu.
Kalau permintaan tidak meningkat, maka laba yang dihasilkan Rp 300 ribu.
9
Keadaan Belum Tentu
B. Pohon Keputusan.
10
Terima Kasih
감사합니다