Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)”


(Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik di Ruang Nusa Indah)
RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR

Disusun Oleh :

Mega Kusuma Ajeng Purwantari


201603059

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini dibuat dalam rangka untuk


memenuhi tugas praktek klinik di Ruang Nusa Indah RSUD Mardi Waluyo
Kota Blitar oleh mahasiswa D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri

Nama : Mega Kusuma Ajeng Purwantari

NIM : 201603059

Judul : Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini telah disetujui oleh pembimbing


institusi dan pembimbing klinik.

Mahasiswa

( )

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)

Latar belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya disebut


Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis
seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan air laut. Demam Berdarah Dengue (DBD) kini sedang mewabah,
tak heran jika penyakit ini menimbulkan kepanikan di Masyarakat. Hal ini
disebabkan karena penyakit ini telah merenggut banyak nyawa. Berdasarkan
data dari Departemen Kesehatan RI terdapat 14 propinsi dalam kurun waktu
bulan Juli sampai dengan Agustus 2011 tercatat jumlah penderita sebanyak
1781 orang dengan kejadian meninggal sebanyak 54 orang.
DBD bukanlah merupakan penyakit baru, namun enam tahun silam
penyakit inipun telah menjangkiti 27 provinsi di Indonesia dan menyebabkan
16.000 orang menderita, serta 429 jiwa meninggal dunia, hal ini terjadi
sepanjang bulan Januari sampai April 1998 (Tempo, 2010). WHO bahkan
memperkirakan 50 juta warga dunia, terutama bocah-bocah kecil dengan
daya tahan tubuh ringkih, terinfeksi demam berdarah setiap tahun.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam dengue yang disertai
pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah
bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh syok hipovolemik
akibat kebocoran plasma. DBD merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang penularannya dari satu penderita ke penderita lain
disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu langkah yang dapat
dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan memotong
siklus penyebarannya dengan memberantas nyamuk tersebut. Salah satu
cara untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah dengan melakukan
Fogging. Selain itu juga dapat dilakukan pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dan abatisasi untuk memberantas jentik nyamuk. Program studi
Kesehatan Lingkungan Program Diploma tiga Kesehatan FIK UMS sebagai
salah satu institusi yang dapat melaksanakan fogging merasa bertanggung
jawab untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Sebagai wujud kepedulian
itu maka dilaksanakan program fogging di beberapa daerah.
Berbagai upaya pengendalian penyakit demam berdarah dengue
(DBD) telah dilaksanakan meliputi : promosi kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan dan penanggulangan faktor
resiko serta kerja sama lintas program dan lintas sector terkait sampai
dengan tingkat desa /kelurahan untuk pemberantasan sarang nyamuk.
Masalah utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah belum
optimalnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam pemberantasan
sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu partisipasi
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD tersebut perlu di
tingkatkan antara lain pemeriksaan jentik secara berkala dan
berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam pemberantasan
sarang nyamuk DBD.

.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)


Penyuluh : Mega Kusuma Ajeng Purwantari
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Tempat : Ruang Nusa Indah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar
Hari / Tanggal : Rabu, 9 Januari 2019
Pukul : 10.15 – 10.45 WIB
Waktu : 30 menit

1. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya


disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan
gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.Penyakit ini
banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil,
Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat
ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Demam
Berdarah Dengue (DBD) kini sedang mewabah, tak heran jika penyakit
ini menimbulkan kepanikan di Masyarakat. Hal ini disebabkan karena
penyakit ini telah merenggut banyak nyawa. Berdasarkan data dari
Departemen Kesehatan RI terdapat 14 propinsi dalam kurun waktu bulan
Juli sampai dengan Agustus 2011 tercatat jumlah penderita sebanyak
1781 orang dengan kejadian meninggal sebanyak 54 orang.
DBD bukanlah merupakan penyakit baru, namun enam tahun
silam penyakit inipun telah menjangkiti 27 provinsi di Indonesia dan
menyebabkan 16.000 orang menderita, serta 429 jiwa meninggal dunia,
hal ini terjadi sepanjang bulan Januari sampai April 1998 (Tempo, 2010).
WHO bahkan memperkirakan 50 juta warga dunia, terutama bocah-
bocah kecil dengan daya tahan tubuh ringkih, terinfeksi demam berdarah
setiap tahun.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah demam dengue yang
disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan
yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh syok
hipovolemik akibat kebocoran plasma. DBD merupakan suatu penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya dari satu
penderita ke penderita lain disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh
karena itu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran
DBD adalah dengan memotong siklus penyebarannya dengan
memberantas nyamuk tersebut. Salah satu cara untuk memberantas
nyamuk Aedes aegypti adalah dengan melakukan Fogging. Selain itu
juga dapat dilakukan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan
abatisasi untuk memberantas jentik nyamuk. Program studi Kesehatan
Lingkungan Program Diploma tiga Kesehatan FIK UMS sebagai salah
satu institusi yang dapat melaksanakan fogging merasa bertanggung
jawab untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Sebagai wujud
kepedulian itu maka dilaksanakan program fogging di beberapa daerah.
Berbagai upaya pengendalian penyakit demam berdarah dengue
(DBD) telah dilaksanakan meliputi : promosi kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan dan penanggulangan faktor
resiko serta kerja sama lintas program dan lintas sector terkait sampai
dengan tingkat desa /kelurahan untuk pemberantasan sarang nyamuk.
Masalah utama dalam upaya menekan angka kesakitan DBD adalah
belum optimalnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue. Oleh karena
itu partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD
tersebut perlu di tingkatkan antara lain pemeriksaan jentik secara berkala
dan berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk DBD.

2. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Dengue


Haemorrhagic Fever (DHF) diharapkan pasien dan keluarga pasien
mengetahui tentang Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).

3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan


keluarga pasien mampu:
1.   Menjelaskan pengertian Dengue Haemorrhagic Fever
2.   Mengetahui penyebab Dengue Haemorrhagic Fever
3.   Menyebutkan tanda dan gejala Dengue Haemorrhagic Fever
4.   Mengetahui cara pencegahan Dengue Haemorrhagic Fever

4. Materi
Terlampir

5. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

6. Media
Leaflet
7. Kegiatan Penyuluhan

Langkah-langkah kegiatan:

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


o
1. 5 menit Pembukaan
1. Salam pembuka Menjawab Salam
2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
penyuluhan Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan

2. 15 Pelaksanaan
menit 1. Definisi DHF
2. Penyebab DHF Memperhatikan
3. Tanda dan Gejala DHF
4. Pencegahan DHF

3. 10 Evaluasi
menit 1. Memberi kesempatan pasien / Bertanya dan
keluarga pasien untuk mendengarkan
bertanya jawaban

2. Memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan


kepada pasien atau keluarga
pasien
4. 5 menit Terminasi
1. Mengucapkan terimakasih Memperhatikan
atas perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam Menjawab salam
8. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Persiapan media/alat
Media yang digunakan adalah leaflet
b. Persiapan materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan yaitu berbentuk leafleat
berisi materi
2. Kriteria Proses
a. Kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran dapat memahami tentang materi yang
disampaikan.
b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjalin interaksi antara
penyuluh dan sasaran melalui tanya jawab.
3. Kriteria Hasil
a. Peserta penyuluhan (sasaran) diharapkan antusias mendengarkan
penyuluhan yang dilakukan selama 30 menit tersebut
b. Penyuluahan diharapkan berjalan lancar dan tepat waktu

Peserta penyuluhan ( sasaran) saat dievaluasi dapat menjawab


pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh.

Evaluasi lisan :
1.    Apa pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) ?
3.    Bagaimana cara penularan DBD ?
4.    Sebutkan tanda dan gejala DBD ?
5.    Bagaimana cara pencegahan DBD ?

Lampiran Materi
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A.    Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes
Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala
utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk
setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan.

B.    Penyebab (Etiologi)


Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya
virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya
hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis
yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah
berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering
terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini
menjadi masalah utama di negeri kita ini.

C.   Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty


1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi,kaleng
bekas,kolam ikan,ban bekas,pot tanaman air,tempat minuman
burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan
ditempat yang gelap dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk
bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter

D.   Cara penularan Demam Berdarah Dengue


1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah
dan tempat-tempat umum (Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb)
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu
menggigit/menghisap darah orang yang sakit DBD atau orang
yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit
dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang
lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegyptynya.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan
berkembang biak dalam tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain,virus
tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang
tersebut.
6. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung
virus dengue gejala sakit/demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi)
7. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang
baik,ia akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue)

E.  Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan,
nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala.
2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit
dan mimisan (epistaksis).
3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada  gejala kuning,ada mual dan
muntah.
4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang.
Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak
sadar.

TANDA BAHAYA DBD :


a.  Perdarahan gusi
b.  Muntah darah
c.  Penderita tidak sadar
d.  Denyut nadi tidak teraba, Segara periksakan diri ke RS atau sarana
pelayanan kesehatan terdekat.

F.    Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya
(Aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya
belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah
dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk  Aedes aegypti.
Cara yang paling tepat untuk memberantas
nyamuk  Aedes aegypti ini adalah dengan memberantas  jentik
jentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pem
berantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-
tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-
tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD
secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali
G. Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan
fogging.
2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah
dengan cara 3 M plus :
Menguras bak mandi
a. Menutup tempat penampungan air
b. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat
digenangi air seperti ban bekas, kaleng bekas, vas bunga,
penampungan air dsb.
c. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum
bepergian
d. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat
lainnya yang sejenis seminggu sekali.
e. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
f. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
g. Menaburkan bubuk Larvasida.
h. Memeliharaikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
i. Memasang kawat kasa.
j. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
k. Menggunakan kelambu.
l. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan
pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu
agen yang aktif mengendalikan nyamuk.

Daftar Pustaka
1.   Mansjoer, Arif, dkk. 1999.Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid
1.Jakarta: Media Aesculapius
2.   Ngastiyah. 2005.Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC
3.   Suwarsono H : Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti.
Cermin DuniaKedokteran 1997; 119 : 32-3.
4.   Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Medikal Bedah,volume 2,
Jakarta; EGC2.Buku Ajar Penyakit Dalam. (1995). Jilid I. Edisi ke 3.
Jakarta : FK UIEffendi, 1995, Perawatan Pasien DHF, Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai