Anda di halaman 1dari 2

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kerja PG.

Jatitujuh Bulan Juli 2015

Tenaga Kerja Bulan Juli


Karyawan Pimpinan 47 Orang
Karyawan Pelaksana 261 Orang
PKWT Dalam Masa Giling 841 Orang
Jumlah 1149 Orang
(Sumber : PG. Jatitujuh, 2015)

Karyawan di PG. Jatitujuh terdiri atas:

1.Karyawan pemimpin

2.karyawan pelaksana

3.Karyawan KKWT (Kontrak Kerja Waktu Terbatas)

Karyawan KKWT dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a)Karyawan KKWT (Kontrak Kerja Waktu Terbatas) Klasifikasi

b)Karyawan KKWT Non Klasifikasi

c)Karyawan Borongan

Tingkat pendidikan karyawan di PG. Jatitujuh bervariasi mulai dari tidak


mengenyam pendidikan sama sekali sampai yang bergelar Sarjana (S1).

1.Pembagian Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku di PG. Jatitujuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a.Luar Masa Giling

-Senin – Kamis : 07.00 – 15.00 WIB

Istirahat : 11.30 – 13.00 WIB

-Jumat : 07.00 – 15.00 WIB


Istirahat : 11.00 – 12.30 WIB

-Sabtu : 07.00 – 13.00 WIB

-Minggu : Libur

b.Dalam Masa Giling

Pada masa giling, jadwal kerja karyawan bagian administrasi/umum sama dengan
jadwal kerja luar masa giling. Sedangkan jadwal kerja karyawan bagian pabrikasi dan instalasi
terbagi menjadi tiga shift (gelombang), yaitu:

-Shift I : 07.00 – 15.00 WIB

-Shift II : 15.00 – 23.00 WIB

-Shift III : 23.00 – 06.00 WIB

Selama masa giling karyawan bagian pabrikasi dan instalasi tetap bekerja meskipun hari
minggu maupun hari libur nasional lainnya.

2.8 Pemasaran

Produk utama PG. Jatitujuh adalah gula pasir dengan kualitas “Super High Sugar” (SHS).
Sistem pemasaran gula PG. Jatitujuh dilakukan oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI),
dimana PG. Jatitujuh mendistribusikan produk gula ke kantor Direksi. Kemudian dari kantor
Direksi didistribusikan berdasarkan permintaan baik permintaan dari pabrik, market – market,
maupun pelelangan langsung kepada masyarakat.

2.9 Rencana Pengembangan Perusahaan

Sampai saat ini khusus untuk PG. Jatitujuh belum merencanakan pengembangan terhadap
produk selain gula yang telah dihasilkan, hanya saja untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
maka areal perkebunan tebu akan diperluas. Selain itu terdapat rencana pengembangan terhadap
ukuran kemasan gula, yang awalnya hanya terdapat gula dalam kemasan 50 Kg dan 1 Kg saat ini
direncanakan akan dibuat gula dalam kemasan 5 Kg, 250 g dan 500 g.

Anda mungkin juga menyukai