anaknya
Ketika itu, si adik Midah yang sedang merintih kesakitan pada bagian perut dan terus
mengalami BAB yang sudah lebih dari 10 kali dan terus menerus keluar masuk kamar kecil,
terbaring di kamar. Sebenarnya Midah ingin sekali mengmbil air minum di dapur, tetapi oleh
karena sakit perut yang dialaminya, Midah pun hanya bisa merintih.
Midah : ( hanya bisa menahan sakit perut dan haus yang dirasanya )
Si abang yang tidak peduli dengan adiknya pergi meninggalkan rumah. Midah berlari menuju
dapur dan masuk ke toilet (dengan muka pucat). Sudah lama Midah di dalam, tapi tiadk keluar-
keluar.
Mak yang sedang mencuci piring khawatir dan segera memanggil Midah.
Midah keluar dengan wajah yang pucat, ia merasa pusing dan Midah pun pingsan. Mak yang
sedang mencuci piring langsung melepaskan piring yang sedang dicuci.
Mak : Midah.. Midah... Midah... bangun Nak, kenapa kamu?
Mak : Pak, Mak khawatir dengan keadaan Midah. Belum sampai 1 hari ini Midah sudah
bolak balik kamar kecil lebih dari 100x, Mak takut kenapa-kenapa...
Bapak : Iya Mak, Bapak juga khawatir ( sambil memegang kepala Midah )
( sambil menunggu, bapak dan mak berbicara tentang biaya untuk pembayaran RS.
Tiba-tiba dul datang setelah mengetahui adiknya masuk RS ).
Bapak : Dul... Midah itu adik kandung kamu, seharusnya kamu meberi perhatian bukan
malah memojokan dia..
(ibu menangis)
Mak : Pak, bagaiman cara kita membayar biaya pengobatan Midah Pak? Dapat dari mana
kita uang Pak?
Mak : Terus kita tinggal dimana Pak? Hanya rumah itu satu-satunya harta kita
(Suster keluar dan membawa Midah pindah ke R. DALAM. Bapak dan Ibu pun langsung
mendampingi Midah yang tidak sadarkan diri. Sesampainya di R. DALAM Suster memanggil
keluarga Midah untuk menjelaskan penyakit dan biaya administrasi Midah)...
Suster : Bapak dan Ibu diminta Dr. Rio ke ruang perawat untuk membicarakan penyakit
dan biaya administrasinya
Bapak : Permisi...
Dr. Rio : Bapak dan Ibu orang tua Midah? Begini pak, setelah diperiksa, anak Bapak dan Ibu
mengalami diare dan dehidrasi atau kekurangan cairan didalam tubuh, jadi anak
Bapak dan Ibu harus tinggal dirumah sakit dulu dalam beberapa hari untuk
memulihkan kesehattannya.
Dr. Rio : Kalau masalah biaya, Bapak dan Ibu bisa konfismasi kebagian administrasi dan yang
penting sekarang kita pulihkan dulu keadaan anak Bapak dan Ibu.
Dr. Rio : Suster, tolong berikan obat ini ke pasien midan, injeksi via infus ya Sus...
Suster : Saya Suster Ami, dan saya akan melakukan tindakan menyuntikan obat melalui
infus supaya adek cepat sembuh. (sambil menyuntikkan obat )
Sudah selesai, sore nanti saya akan kesini lagi utnuk memberikan obat lagi, saya
permisi dulu ya. Permisi, selamat siang!
Suster : Sama-sama
Suster : Selamat malam, saya Suster Ami, sesuai dengan janji tadi saya akan memberikan
obat pada adek, biar adek cepat sembuh. ( sambil menyuntikan obat ke infus )
Saya sudah selesai. Kalau ada apa-apa Bapak dan Ibu bisa panggil saya, baik saya
permisi dulu. Selamat malam!
( setelah penyuntikan, Suster Ami keluar dan 15 menit kemudian Midah mengalami kejang, Bapak
dan Ibu Ragi panik )
Dr. Rio : Iya sebentar ya pak, saya periksa dulu ( memeriksa obat apa yang diberikan Suster
Ami )
(Dr. Rio memeriksa kembali obat yang di berikan, setelah diperiksa ternyata obat tersebut salah,
keluarga Pak Ragi tidak terima dengan kejadian ini, dan menuntut suster ami serta RS SEHAT ABADI
yang dianggap keluarga Pak Ragi sudah melakukan mal praktek )
Mak : Saya tidak terima dengan kejadian ini... saya akan menuntut RS ini, ini masalah
nyawa...
Dr. Rio : Maaf bu, kami tidak bermaksud untuk melakukan mal praktek atau semacamnya,
tapi ini memang kesalahan saya dan suster saya.
Mak : Saya tidak terima, saya akan bawa masalah ini ke pengadilan.
Suster : Maaf bu, mungkin masalah ini tidak perlu dibawa ke pengadilan, kami akan
bertanggung jawab dengan semua kejadian ini, kami pun sudah memberikan
obat yang sesuai dan penetral atas kejang-kejang tadi.
Dr. Rio : Benar bu, masalah ini bisa diselesaikan secara kekekuargaan..
( tiba-tiba Dul datang ke RS, setelah mendengan kejadian tersebut, hatinya pun mulai tersentuh
yang semula membenci adiknya, kini dia menjadi perhatian dan sayang )
Bapak dan Ibu : ( menjelaskan semua kejadian yang sudah terjadi pada Dul )
( setelah bebincang-bincang, keluarga Pak Ragi setuju tidak membawa masalah ini kepengadilan
dan memilih cara kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat-obatan yang sesuai midah
bisa sembuh dan keluarganya pun tedak perlu membayar biaya pengobatan dan RS).