Anda di halaman 1dari 7

Pekan ke-8

Pekan akhir pada masa pengabdian kami dalam Pelatihan Pengenalan Lapangan
(PPL) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Masjid di desa Bonglo Kecamatan
Basse Sang Tempe Utara Kabupaten Luwu. Pada pekan akhir ini atau pekan ke-8 dari waktu
selama 2 bulan yang diberikan kepada kami untuk mengabdikan diri di desa tersebut, kami
telah merangkumkan sekitar 19 program kerja yang telah dimusyawarahkan bersama
sehingga kami mensosialisasikan agar beberapa hasil dari program kerja kami tersebut dapat
di jaga dan dilestarikan sehingga kedepannya dapat dimanfaatkan secara terus menerus oleh
generasi muda didesa itu.
Pada pekan ini pula kami berusaha agar masyarakat didesa itu dapat mengembangkan
program kerja yang telah kami bentuk untuk mereka seperti proses pelatihan remaja masjid,
tempat pengajian anak, majelis ta’lim, dan melestarikan taman tanaman obat keluarga serta
taman baca di desa itu. Karena kami dapat melihat bahwa ukhuwa yang sangat kuat dan
terjalin sedari dulu sampai sekarang, sehingga kami optimis bahwa mereka dapat
mengembangkan dan melestarikan beberapa program kerja yang telah kami bentuk untuk
mereka selama kami di desa itu dalam Pelatihan Pengenalan Lapangan (PPL) Terintegrasi
Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Masjid.

Proses pendekatan yang mendalampun kami lakukan karena keseluruhan program


kerja yang kami buat telah terlaksana namun, untuk menjalin ukhuwa diantara kami dan
warga desa dengan waktu yang singkat tersebut sehingga pendekatan itu perlu kami lakukan
walaupun diluar dari program kerja yang telah dimusyawarahkan oleh kami mahasiswa
Pelatihan Pengenalan Lapangan (PPL) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis
Masjid. Menjalin ukhuwa, menjalin tali silaturahim, menjalin rasa persaudaraan, menjalin
kekeluargaan merupakan hal yang harus kita lakukan sebagai makhluk ciptaan-Nya. Karena
dalam proses mendakwahkan agama hal-hal tersebut patutlah kita kerjakan agar kebahagiaan
dalam hidup di dunia dapat tercipta dan keselamatan diakhirat dapat kita rasakan bersama.
Sehubungan dengan warga di desa itu yang kepahamannya terhadap agama perlu
dikembangkan lagi agar ilmu yang telah kami dapatkan di dunia institusi tidaklah sia-sia
belaka dan hilang ditelan oleh waktu yang kian berlalu dengan cepat.Walaupun pendekatan
ini merupakan proses yang amat susah bagi kami karena watak orang di desa tersebut
berbeda-beda namun hal tersebut haruslah tetap kami lakukan agar kepahaman mereka
bertambah dan proses pembelajaran kami terhadap pendekatan kepada masyarakat dapat
bertambah pula.

Perjalanan singkat kami di desa bonglo yang akan meninggalkan jejak kehidupan
bermasyarakat, awal dari pembelajaran kami untuk pengabdikan diri dalam lingkup
masyarakat nantinya. Diakhir pekan keberadaan kami di desa bonglo yang memberikan arti
mendalam untuk diri dalam menjalin ukhuwah.
Kisah yang terjadi dari awal pertemuan, awal dari kami menjalin hubungan
bermasyarakat dengan warga desa untuk mengakhirinya dengan penuh perjuangan dan keluh
kesah diantara kami akan arti dalam menjalin ukhuwa islamiyah. Perjuangan yang
membutuhkan ekstra dan ekstrim dalam proses sebelum serta sesudah pelaksanaan dari
program kerja kami di desa tersebut yang merupakan bentuk hasil selama kami berjuang di
dunia institusi. Sekalipun demikian, kami dapat merasakan hasil dari perjuangan tersebut
yang dapat membantu kami untuk menjalaninya dilain waktu agar kami dapat memberikan
dan memposisikan diri pribadi kami dimanapun itu. Perjalanan selama kami mengabdi untuk
memupuk hasil dan merupukan tuntutan bagi kami agar dapat menyelesaikan study di dunia
institusi tepatnya Intitusi Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo dalam rangka Pelatihan
Pengenalan Lapangan (PPL) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Masjid.
06.21
Fajar yang menandakan awal dari permulaan suatu hari untuk melanjutkan kehidupan
yang tak nampak lagi oleh tebalnya kabut perjuangan hidup dalam dekapan dingin yang
menyelimuti suara merdu ayam berkokok yang tak dapat lagi menjadi suar waktu bahwa
sekarang adalah awal hari untuk melaksanakan pekerjaan di ladang cengkeh yang wanginya
telah memanggil tuan tanahnya jika waktunya untuk melanjutkan perjuangan hidup meskipun
peluh dari derasnya keringat yang tak dirasa lagi akibat dingin mencekam. Meskipun waktu
telah berlalu namun suasana tetaplah sama dan dengan penuh kesadaran mereka tetap terjaga
untuk melaksanakan pekerjaan meraka agar anak cucu keturunannya dapat menikmati
hasilnya.

08.47
Meskipun kabut tebal menyelimuti desa itu, namun semangat belajar para siswa untuk
menuntut dan mempelajari akan artinya pendidikan sangatlah hebat. Merintangi dinginnya
jalanan tanpa alas kaki dan pakaian seadanya untuk merasakan hal baru dalam proses
pendidikan yang kami bawa sehingga memancing semangat dakwah pendidikan diakhir masa
kami melaksanakan pengabdian didesa itu. Mengajarkan akan pentingnya dunia pendidikan
kepada mereka dan terkhusus bagi kami belajar akan proses penyampaian ilmu yang mudah
di pahami oleh kemampuan mereka sehingga tercipta proses pembelajaran yang berarti untuk
masa depan bersama.
Pada masa akhir dari kami untuk menginjakkan kaki ditempat yang penuh dengan
ilmu ini merupakan awal dari kami untuk melangkah kedepan dan belajar untuk
memperjuangkan kehidupan yang akan kami jalani nantinya. Perjuangan tiada tara dan ilmu
yang tak ada habisnya namun dibatasi oleh waktu tak dapat menghentikan langkah mereka
untuk berjuang dalam menjalani kerasnya kehidupan pendidikan di daerah 3T. Pendidikan
yang sangat diperlukan oleh mereka sangatlah jauh dari kata layak meskipun suara aduan
mereka kepada sang penguasa pendidikan silih berganti dan tak hingga lagi, hanya
menjadikan diri mereka terpuruk akibat sang penguasa pendidikan yang hanya mendengarkan
tanpa adanya tindakan walaupun janji-janji mereka kepada rakyat sangatlah menjamin,
namun semua itu hanyalah bunga dari kata-kata mereka untuk kehidupan pribadi mereka.
Berbeda dengan mereka yang berada ditempat yang layak akan pendidikan, para
pelajar siswa/siswi di desa bonglo kecamatan Basse Sang Tempe Utara kabupaten Luwu
hanyalah belajar dengan alam, dari alam untuk alam dan bagi alam merupakan prinsip
mereka. Merupakan hal yang asing bagi mereka siswa/siswi ketika kami menyampaikan ilmu
dengan cara yang telah kami pelajari selama ini sehingga melatih diri kami agar dapat
menyesuaikan diri dengan pola pemahaman mereka agar ilmu yang telah kami sampaikan
dapat tersalurkan dengan baik dan dapat dipahami. Dengan demikian, dipekan terkhir
pengabdian kami untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat kepada mereka guna menjaga
dan mengembangkan ilmu tersebut, kamipun terus berusaha untuk meyakinkan kepada
mereka akan berartinya pendidikan.
Pelajaran berharga bagi kami untuk memanfaatkan waktu yang singkat ini dalam
berusaha untuk melakukan hal-hal yang belum dirasakan oleh siswa/siswi di desa itu dengan
mengenalkan mereka dengan dunia milenial yang belum sama sekali mereka tahu menahu.
Sekalipun tidak tercatat dalam program kerja yang telah kami buat dan telah kami selesaikan
sebelumnya, hal ini tidak lantas membuat kami lepas tangan akan pendidikan mereka untuk
melihat anak cucu keturunan mereka nantinya dapat merasakan nikmat pendidikan yang telah
diperjuangkan dan diusahakan meskipun dalam waktu yang singkat ini.
Waktu petang sang mentari
yang telah menyambut, menambah
merdunya suara para hewan-hewan
malam hari yang memberikan tanda
bahwasanya mereka sudah siap
untuk menjelajah kehidupan malam
di desa itu. Pekerjaan untuk masa
depan seketika itu pula telah
berkurang seiring tenggelamnya
mentari sore dengan dingin yang
kembali menyelimuti desa diiringi
lirih angin menerpa pepohonan nan
menjulang tinggi akan keasriannya
yang masih terjaga hingga kini.
Kamipun ikut serta dalam untaian dingin tersebut yang membuat semangat bertambah untuk
mempersiapkan kehidupan malam yang akan kami jalani di akhir pekan masa pengabdian
kami di desa Bonglo kecamatan Basse Sang Tempe Utara dalam Pelatihan Pengenalan
Lapangan (PPL) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Masjid.

Maghrib yang kembali merasakan tebalnya kabut diakhir pekan masa pengabdian
kami di desa itu membuat warga desa meninggalkan sejenak pekerjaan malam harinya untuk
dapat beristirahat dengan nyaman dalam melaksanakan amal-amal yang telah kami
sampaikan kepada mereka untuk memberikan pengertian bahwa kehidupan tidak hanya
didunia ini dan fokus terhadap dunia hanya disiang hari akan tetapi masih ada kehidupan
akhirat yang menanti tak tahu kapan datangnya namun pasti ajalnya dan beristrahat dalam
amal-amal guna membuat tabungan akhirat agar bahagia disana ketika waktunya sudah tiba.
Ukhuwa yang telah terjalin diantara kami dan warga desa membuat kami selalu
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tak terduga diluar program kerja kami, terutama diakhir
pekan masa kami dalam pengabdian di desa tersebut. Sedikit demi sedikit tenaga yang
terkuras kian bertambah dengan cerita ceria dengan raut wajah masyarakat yang
menggambarkan kegembiraan namun terpendam rasa gunda didalam hati mereka mengingat
bahwa kebersamaan akan berlalu dalam waktu yang singkat. Para perempuan tangguh, ibu
rumah tangga yang selalu mendampingi kami bahkan memberikan arahan kepada kami akan
nikmatnya cita rasa dalam kebersamaan, para tetua adat yang tak ketinggalan ambil bagian
dalam kebersamaan itu lebur berbaur kembali mengingat dan merasa muda dengan semangat
mereka bercerita mengenai masa lalu mereka.

Para pemuda dengan semangatnya ikut serta dalam menikmati cita rasa hasil dari
kolaborasi antara tangan-tangan lentik dan tangan-tangan kaku ketika berhadapan dengan
bara api dan para pasukannya. Anak kecil generasi penerus yang selalu ambil bagian apapun
dan bagaimanapun keadaannya ikut dalam kedewasaan bercerita dengan kami tanpa melihat
waktu yang kian larut malam. Pejuang-pejuang handal demi generasi penerus, lelaki yang
mendapatkan gelar ayah/bapak dalam bahasa mereka ambe’ tak luput dalam andil mereka
untuk memberikan arahan ketika kami para calon ambe’ bercerita bersama. Keseriusan dalam
bercerita yang diselingi canda tawa anak kecil, pemuda, bahkan mereka untuk memberikan
motivasi kepada kami untuk merasakan perjuangan mempertahankan kehidupan mereka
ketika menjadi seorang kepala keluarga. Kesempatan bagi kami untuk menggali lebih dalam
kehidupan mereka di desa tersebut, sewaktu mereka masih muda seperti kami dimana
kebanyakan dari mereka tak merasakan dunia pendidikan seperti kami. Didera kehidupan
yang begitu keras untuk mendapatkan penyambung kehidupan mereka bersama keluarga
tercinta, dimana para tetua adatpun ikut menceritakan kisah perjuangan mereka melawan para
bangsa barat yang menjajah negeri tercinta ini yang tak mengenal bahkan mengingat jasa
mereka agar kain merah putih dapat berkibar di desa itu. Anehnya ketika kami bertanya
kepada anak kecil penerus bangsa mengenai para mantan pemimpin Negara Kesatuan
Republik Indonesia, mereka hanya terpaku diam dengan raut wajah bertanya-tanya siapa
mereka, miris mendengar jawaban mereka yang tak tahu menahu akan para mantan
pemimpin Negara ini meskipun mereka telah menempuh pendidikan hingga kelas IX SMP.
kebersamaan yang larut
dalam heningnya malam
yang tak terasa menyapu
pergerakan untuk
mempersiapkan
menyambut indahnya
mimpi dimalam hari,
merebahkan seluruh
kepenatan yang telah kami
lalui bersama. Diiringi
cerita yang tiada habisnya
sekalipun kelopak mata
telah terasa berat, mereka
masih saja senang bercerita
mengenai pengalaman hidup yang telah dilalui untuk menyambung kehidupan dan
memberikan nafkah kepada penerus bangsa.
Dalam dekapan dingin yang menyelimuti membuat kebersamaan semakin terasa
hangat untuk mengantar kami menikmati indahnya merebahkan tubuh yang telah lelah dalam
usaha menjalin ukhuwa islamiyah. Malam yang dimana kami harus menjalaninya dengan
perasaan yang begitu berat mengingat masa pengabdian kami dalam Pelatihan Pengenalan
Lapangan (PPL) Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Masjid telah sampai pada
akhir-akhir masanya.Pekan terakhir kami bersama dengan masyarakat di desa tersebut
sebelum kami kembali kedunia intitusi, dimana hari-hari dalam pekan tersebut menjadi salah
satu hari-hari yang berharga karena menyimpan cerita indah untuk dikenang dan diwariskan
dalam catatan generasi muda berikutnya yang akan meneruskan jejak langkah kami.

Anda mungkin juga menyukai