Anda di halaman 1dari 31

TABLE DD SISTEM UROGENITALIA

SINDROM NEFROTIK GLOMERULONEFRITIS AKUT (GNAP)


Definisi suatu sindroma (kumpulan gejala-gejala) yang terjadi Kelainan ginjal beupa proliferasi dan inflamasi glomeruli
akibat berbagai penyakit yang menyerang ginjal dan yang disebabkan sekunder oleh mekanisme imunologis
menyebabkan terjadinya proteinuria ,menurunnya terhadap antigen tertentu yang sering didahului infeksi.
kadar albumin dalam darah,penimbunan garam dan air
yang berlebihan dan meningkatnya kadar lemak dalam Suatu reaksi imunologis pd ginjal krn bakteri atau virus
darah. tertentu, yg paling sering terjadi akibat infeksi kuman
Streptococcus β hemolitikus group A tipe 12.
EPIDEMIOLOGI  Lebih banyak pada anak laki-laki.  Terjadi pada anak laki-laki dan perempuan 2:1
 Insidens SN primer setiap tahun= 2 kasus/100.000  Umur 5- 15 tahun
anak umur <16 th,  Anak umur 3-7 tahun
 Angka prevalensi kumulatif 16 /100.000 anak umur  Anak laki-laki > anak perempuan
<14 th.
ETIOLOGI  Sindrom nefrotik bawaan : Diturunkan sebagai  Streptokokus beta hemolitikus grup A
resesif autosom atau karena reaksi fetomaternal. bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas
 Sindrom nefrotik sekunder : membentuk spt rantai. diberi spesies nama S. pyogenes
Disebabkan oleh parasit malaria, penyakit kolagen,  Infeksi bakteri
glomerulonefritis akut, glomerulonefrits kronik,  Gizi
trombosis vena renalis, bahan kimia (trimetadion,  alergi
paradion, penisilamin, garam emas, raksa),
amiloidosis, dan lain-lain.
 Sindrom nefrotik idiopatik (tidak diketahui
penyebabnya)
GEJALA KLINIS  Bengkak scr perlahan  1-2 minggu infeksi saluran napas
 Bengkak secara Intermiten  3mgg infeksi kulit
 Urin ↓  Bengkak mgg 1 timbul didaerah periorbital saat
 Gangguan GI bangun tidur & menghilang, ke tungkai
 Terjadi Hepatomegali
TABLE DD SISTEM UROGENITAL 1
 Anoreksia  Hematuria
 Sakit kepala  Oliguria
 Malaise  Pucat,malaise,letargi dan anoreksia
 Asites berat → Hernia Umbilikalis  Edema ringan di sekitar mata dan seluruh tubuh
 Distensi abdomen → ggn pernapasan  Demam tinggi pd hari pertama, setelah itu ringan
 Psikososial  Hipertensi
 Muntah
 Konstipasi
 Anoreksia
 Diare
 Edema berat jika ada oligouri dan gagal jantung
PEMERIKSAAN FISIK  edema di kedua kelopak mata, tungkai, atau  BENGKAK PADA: PERIORBITAL,
adanya asites. PRATIBIAL,SKROTUM
 Edema skrotum/labia.  RUAM KULIT
 Kadang-kadang ditemukan hipertensi  ASITES
 HIPERTENSI
PEMERIKSAAN Uji urine Bakteriologis (hapusan tenggorok)
PENUNJANG - Protein urin –> meningkat BIOPSI GINJAL
- Urinalisis –> cast hialin dan granular, hematuria
- Dipstick urin –> positif untuk protein dan darah  Laboratorium :
- Berat jenis urin –> meningkat  LED meningkat
Uji darah  Hb menurun  krn retensi urin yg
- Albumin serum –> menurun disebabkan hipovolemia
- Kolesterol serum –> meningkat  ASTO +
- Hemoglobin dan hematokrit –> meningkat  Aktivitas komplemen (C3 menurun (B1C
(hemokonsetrasi) globulin)) krn mudah.
- Laju endap darah (LED) –> meningkat
- Elektrolit serum –> bervariasi  Urine :
Uji diagnostik  Makroskopik :
- Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak  Jml urin berkurang

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 2


dilakukan secara rutin  BJ meningkat
 Hematuri
 Mikroskopik :
 Anorganik : Silinder eritrosit,
leukosit, hialin
 Organik : eritrosit (++), leukosit (++
+)
 proteinuria negatif sampai ++
 sedimen: hematuria mikroskopis
PENATALAKSANAAN  Istirahat sampai edema tinggal sedikit Prolonged bed rest selama 3-4 minggu/berbulan-bulan
 Diet protein 3 - 4 gram/kg BB/hari Diet tanpa garam(dibatasi) sebanyak 0,5-1gram/hari (bila
 Diuretikum : edema)
 furosemid 1 mg/kgBB/hari.
 Bila edema refrakter, dapat digunakan Amoksisilin : dosis 3 x 250-500mg sehari, untuk anak-
hididroklortiazid (25 - 50 mg/hari),  selama anak 50-100mg/kgBB.
pengobatan diuretik perlu dipantau
kemungkinan hipokalemi, alkalosis metabolik Hipertensi berat dg gejala ensafalopati : diberikn klonidin
dan kehilangan cairan intravaskuler berat. (0,002-0,006mg/kgBB) dpt diulang sampai 3 kali/
 Kortikosteroid : 28 hari prednison per oral 60 diazoxide 5/mg/kgBB/hari secara IV. Juga bisa diberikan
mg/hari luas permukaan badan (1bp) dengan nifedipin secara sublingual dosis 0,25-0,5 mg/kgBB/hri
maksimum 80 mg/hari. dpt diulangi 30-60 menit bila diperlukan
Prednison per oral 28 hari dosis 40
mg/hari/1bp, setiap 3 hari dalam satu minggu Pemberian penicillin pd fase akut, selama 10 hr
dengan dosis maksimum 60 mg/hari. Terdapat
respon selama pengobatan, maka pengobatan
ini dilanjutkan secara intermitten selama 4
minggu
 Antibiotika bila ada infeksi : cyclosporin
6mg/kgBB/hari dalam 2 dosis
 Punksi ascites

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 3


PENCEGAHAN PRIMER
Bagi individu yg tidak maupun beresiko dengan
memiliki keluarga yg berpenyakit ginjal ataupun umum
untuk chekup ataupun periksa laboratorium sesekali

SEKUNDER
Hati-hati obat rematik, antibiotika tertentu, Infeksi:
obati segera, Hindari kekurangan cairan (muntaber),
Kontrol secara periodik
TERSIER
Terapi Pengganti Ginjal
KOMPLIKASI • Infeksi sekunder mungkin karena kadar
imunoglobulin yang rendah akibat  Oligouri sampai anuria
hipoalbuminemia.  Ensefalopati hipertensi
• Shock terjadi terutama pada hipoalbuminemia  Dispnea, orthopnea, ronki basah
berat (< 1 gram/100ml) yang menyebabkan  Kardiomegali
hipovolemia berat shg menyebabkan shock.  Anemia
• Trombosis vaskuler mungkin akibat gangguan  GNC
sistem koagulasi sehingga terjadi peninggian  kematian
fibrinogen plasma.
• Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi
atau kegagalan ginjal.

PROGNOSIS Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-  Baik, sembuh dlm 2-3 minggu dg penurunan gejala2
keadaan sebagai berikut : dan tidak ada kompilikasi
1. Menderita untuk pertamakalinya pada umur di  ±95% sembuh sempurna, 2% meninggal, 2% mjd GNC
bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun.  Jika dlm 1thn, gejala tdk berkurang  GNC (deteksi
2. Disertai oleh hipertensi. dg pemeriksaan LED)
3. Disertai hematuria.
4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder.

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 4


5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal.

GAGAL GINJAL AKUT KWASHIOKOR


Definisi Adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak dengan salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang
akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan
mempertahankan homeostasis tubuh. Gagal ginjal akut intake karbohidrat yang normal atau tinggi
pada anak-anak lebih sering terjadi pada bayi.

EPIDEMIOLOGI  Umumnya pada anak usia sekolah ( > 1-4 thn) dan
bayi
 Pada dewasa akibat komplikasi parasit / infeksi lain
 Penduduk di negara berkembang : Afrika, Asia,
Amerika tengah, Amerika Selatan, dan bag. Termiskin
Eropa

ETIOLOGI 1. Penyebab Prarenal  Pola makan


pada anak adalah menurunya tekanan arteri efektif  Faktor sosial
akibat perfusi ke ginjal menurun,adapun penyebab dari  Faktor ekonomi
hipoperfusi ginjal adalah :  Faktor infeksi & penyakit lainnya
a. Hipovolemia
b. Penurunan volume vaskuler
c. Penurunan curah jantung
2. Penyebab Renal,disebabkan oleh :
a.Kelainanan vaskuler intrarenal
b.Glomurulonephritis
c. Nephritis Interstisial
d. Kerusakan Tubulus
e. Anomali kongenital Ginjal
3. Penyebab Pascarenal

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 5


Penyebabnya adalah uropathy obstruktif yang
bisa terjadi karena :
a. Kelainan kongenital
b. Tumor
c. Terdapat asam urat

GEJALA KLINIS  Pada Bayi Baru Lahir Tidak Kencing Dalam 24-48 - Wujud Umum (pucat, kurus, edema pedis
Jam &pretibial,moon face)
 Anak-anak Riwayat Muntah-berak 1-2 Hari - perubahan mental (cengeng, nafsu makan
Sebelumnya GGA Prarenal/Sindrom menurun,
Hemolitik Uremik - rambut rapuh
 Sakit Tenggorokan 1-2 Minggu Sebelumnya - pertumbuhan yang terhambat
 Kencing Berdarah Atau Sangat Nyeri - BB & TB rendah : BB baku
 Ada Riwayat Sering Panas - Keluhan yanga sering ditemukan adalah
 Memakai Obat Yg Bersifat Nefrotoksik pertumbuhan anak yang kurang
Sebelumnya - keluhan anak yang tidak mau makan (anoreksia),
 Oliguri-poliuri anak tampak lemas serta menjadi lebih pendiam,
 Pucat dan sering menderita sakit yang berulang 
 Edema
 Mual,muntah
 Letargi
PEMERIKSAAN FISIK  Kesadaran Menurun –Koma GGA Lama - Edema
 Pernapasan Kusmaul - kurus
 Sesak Napas Pada Penderita CHF - pucat
 Hipertensi - moon face
 Mulut Kering - Hiperpigmentasi
 Turgor kulit jelek - Palpasi : hepatomegali
 Edema

PEMERIKSAAN » Urinalisis Albumin ↓,


TABLE DD SISTEM UROGENITAL 6
PENUNJANG Bj >1.020 GGA Prarenal K+ & Mg ↓,
Proteinuria + / ++ Kolesterol serum ↓,
Nefritis Interstisial Ditemukan Vit & Mineral ↓,
Eosinofiluria kadar amino plasma ↓
Proteinuria/albuminuri
Sedimen leukosit mengandung:
leukosit, RBC
Konsentrasi Na dlm urin↑
Osmolaritas urin rendah

» Indeks Urin
BJ Tinggi Dan Osmolalitas Tinggi (Ggaprarenal)
GGK Renal Tinggi : >40 Meq/L (Renal)
GGK Renal Rendah : <20 Meq/L (Pasca Renal)

» Pemeriksaan Radiologis  Evaluasi aliran darah dan


evaluasi keadaan ginjal

» Biopsi Ginjal Bila Curiga Kemungkinan GGA Prarenal


Dan Pascarenal.

PENATALAKSANAAN » GGA Pascarenal 1.DIIETIK


Pemasangan nefrostomi segera untuk menghilangkan - Makanan TKTP = 1 setengah x kebutuhan normal
bendungan urin dan memperbaiki keadaan umum Kebutuhan normal
menunggu tindakan definitif dapat dilakukan. 0-3 tahun : 150 – 175 kcal/kg/hari, diberikan bertahap
» GGA Prarenal 2.PENAMBAHAN SUPLEMENTASI VITAMIN
Pemasangan CVP untuk menentukan adanya Vitamin A → 1 tahun : 200.000 SI (1 kali dalam 6 bulan)
hipovolemia, pada gastroenteritis dehidrasi diberikan Vitamin D + B kompleks + C
cairan ringer laktat/darrow glukosa sesuai 3 .MINERAL

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 7


protokol,pada syok hemorhagik diberikan transfusi - Jumlah cairan : 130 – 200 ml/kg/BB/hari (per oral /
darah,sedangkan syok pada sindrom nefrotik akibat NGT)
hipovolemia di berikan albumin/plasma. - Kalau edem dikurangi
» Diuresis paksa dan challenge cairan dgn manitol - Porsi kecil tetapi sering
20%0,5 gr dan flurosemid 1mg/kgbb
» terapi konservatif
Terapi cairan dan kalori ,pada keadaan :
asidosis,hiperlakemia,hiponatremia,tetani,hiperfosfate
mia,kejang,anemis,hipertensi,edema paru,asam urat
serum dan nfeksi
» Terapi dialisis dapat dilakukan dengan dialisis
peritoneal atau hemodialisis
Medikamentosa:
Prarenal:
Furosemid
Dialisis (hemodialisis/ peritoneal dialisis)
Renal:
Furosemid
Dialisis
Operasi
Pascarenal:
Operasi
PENCEGAHAN Hindari dehidrasi • Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2
Hindari obat – obatan nefrotoksik tahun.
Pengobatan segera penyakit yg dapat mnyebabkan • Ditambah dengan pemberian makanan
gagal ginjal tambahan yang bergizi pada umur >6 tahun
Pengobatan teratur • Pencegahan penyakit infeksi, dengan
Hemodialisis/peritoneal dialisis meningkatkan kebersihan lingkungan dan
kebersihan perorangan
• Imunisasi

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 8


KOMPLIKASI Kelebihan volume intravaskuler  Shock
Hiponatremia  Koma
Hiperkalemia  Cacat permanen
Asidosis metabolik
Hiperfostatemia
Hipokalsemia
Hipertensi
Gagal jantung

PROGNOSIS Kurang baik - Penanganan yang cepat dan tepat pada kasus-kasus
Tergantung penyebab, umur, dan luas kerusakan yang gizi seperti kwashiorkor, umumnya dapat
teradi Ginjal memberikan prognosis yang cukup baik
Angka Kematian > 50% Disebabkan Sepsis, Syok - Std. lanjut maningkatkan kshatan umum,
Kardiogenik, Opersi Jantung terbuka kmngkinan gangg. fisik permanen dan gangg.
Intelektual
- Terlambat  fatal

BPH - Hiperplasia Prostat Jinak GAGAL GINJAL KRONIK

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 9


DEFINISI Pembentukan jaringan yang berlebihan  Perkembangan gagal ginjal yang progresif
karena jumlah sel bertambah, tetapi tidak dan lambat,biasanya berlangsung
ganas (Jinak). Yang sering terjadi pada pria beberapa tahun
diatas usia 50 tahun.  Ketidak mampuan ginjal untuk
mempertahankan keseimbangan dan
integritas tubuh yang muncul secara
bertahap sebelum terjun ke fase
penurunan faal ginjal tahap akhir.
EPIDEMIOLOGI Insiden penyakit ginjal stadium terminal
berkisar 148 dari 1.000.000 orang pertahun
ETIOLOGI • Teori Dihidrotestosteron Penyakit infeksi tubulointerstitial,
• Ketidakseimbangan antara estrogen- Penyakit peradangan, Penyakit vascular
testosteron hipertensif, Penyakit metabolic
• Interaksi stroma-epitel
• Berkurangnya kematian selprostat • Nefropati Toksik
• Infeksi
• inflamasi
• Gangguan jaringan penyambung
• Gangguan kongenital dan herediter
• Penyakit metabolik

GEJALA KLINIS • Penyempitan lumen uretra prostatika  Gejala Dini:


tekanan intravesikal ↑  LUTS • Lethargi
• Hesitansi dan mengejan saat berkemih • Sakit kepala
• Penurunan VOLUME dan kekuatan aliran • Kelelahan fisik
urine • BB ↓
• Perasaan berkemih tidak tuntas • Mudah tersinggung
• Nyeri pada area lumbosakral yang • Depresi
menyebar ke panggul dan turun ke kaki
• Ketidaknyamanan perineal dan rectal Gejala Lanjut:

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 10


• Anemia, penurunan berat badan • Anoreksia
• Kelemahan • Mual disertai muntah
• Mual • Nafas dangkal/sesak
• Edema yg disertai lekukan
• Pruritus mungkin ≠ tp mungkin
sgt parah

Stadium 1:
 penurunan cadangan ginjal
 kreatinin serum dan kadar Blood
Ureum Nitrogen (BUN) normal dan
penderita asimtomatik.
Stadium 2:
 Insufisiensi ginjal
 > 75% jaringan yg berfungsi telah
rusak (GFR = 25% dari normal). Pd
tahap ini BUN mulai ↑ >normal, kadar
kreatinin serum mulai ↑ > normal,
azotemia ringan, timbul nokturia, &
poliuri
Stadium 3:
 Gagal ginjal stadium akhir (uremia)
 Timbul jk 90% massa nefron telah
hancur, GFR 10% dr normal, kreatinin
klirens 5-10 ml permenit/kurang. Pada
tahap ini kreatinin serum & kadar
BUN ↑ sangat mencolok dan timbul
oliguri

PEMERIKSAAN FISIK Tanda - tanda hipertensi

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 11


 Perhatikan apakah pasien terlihat
sesak nafas
 Perhatikan ad/≠adny tanda2 Anemia
 Perhatikan ad/≠adny tanda 2 penyakit
sistemik
 perhatikan adanya bengkak pd bag
2tubuh tertentu/slrh tbh (anasarka),
 dll tergantung pada stadium mana
pasien datang dengan penyebab GGK

PEMERIKSAAN PENUNJANG • Prostate-Specific Antigen (PSA) Blood Test  Pemeriksaan Lab


Test ini untuk mendeteksi ada tidaknya  Pemeriksaan EKG
kanker BPH.  USG
• Urin analisa : Hematuria dan Infeksi  Foto polos abdomen
• Ureum dan kreatinin untuk mengetahui  IVP
fungsi ginjal  Pielografi Retrograd
• Pemeriksaan Radiologi :  Pemeriksaan foto dada
a. Cystouretroscopy : Test ini untuk  Pemeriksaan radiologi tulang
mengamati uretra, kandung kemih dan
ukuran prostat.
b. USG.
PENATALAKSANAAN Medikamentosa Memperlambat Kerusakan Ginjal
 Penghambat adrenergik-α  Tx hipertensi, target <140/90 mmHg
 Penghambat reduktase-α  Pembatasan asupan protein →
 Hormonal mengurangi hiperfiltrasi glomerulus
Operasi  Restruksi fosfor → cegah
 Prostatektomi terbuka hiperparatiroidisme sekunder
 TURP  Mengurangi proteinuria, ada kolerasi
 TUIP antara proteinuria & ↓ fungsi ginjal
 Elektrovaporasi terutama pada glomerulonefritis dan

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 12


Invasif Minimal diabetes.
 TUNT  Penghambat ACE dan mengurangi
 TUBD ekskresi protein
 Stent uretrs  Mengendalikan hiperlipidemia
 TUNA Mencegah Kerusakkan Ginjal
 Pencegahan kekurangan cairan
 Sepsis
 Hipertensi yang tidak terkendali
 Obat-obat Nefrotoksik
 Kehamilan
 Koreksi asidosis dengan pemberian
NaHCO3 1-2 mmol/kg/hari peroral
dalam dosis terbagi
 Terapi dengan recombinant growth
hormon (rhGH) dapat diberikan untuk
mempercepat pertumbuhan dengan
dosis 0,35 mg/kgBB atau 30
UI/m2 perminggu dibagi 7 dosis
PENCEGAHAN Pencegahan Uremia dan Komplikasinya
 Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
 Asidosis metabolik
 Hiperkalemia
 Diet rendah protein
 Anemia
Pencegahan Kerusakan Ginjal Lanjut
 Penatalaksanaan konservatif dihentikan jk
pasien sudah perlu dialisis tetap/
transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR
sekitar 5-10 mL/menit.

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 13


 Dialsis dapat dilakukan apabila terdapat :
 Asidosis metabolik yang tidak
dapat diatasi dengan obat-
obatanHiperkalemia yang tidak
dapat diatasi dengan obat-Obatan
 Overload cairan (edema paru)
 Ensefalopati uremik, penurunan
kesadaran
 Efusi perikardial
 Sindrom uremia ; mual, muntah,
anoreksia, neuropati yang
memburuk

KOMPLIKASI  Gangguan keseimbangan cairan dan


eletrolit
 Asidosis metabolik
 Hiperkalemia
 Anemia
 Hiperurisemia
PROGNOSIS

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 14


FIMOSIS INFEKSI SALURAN KEMIH
DEFINISI kondisi kulup (bagian kulit yang menutupi keadaan infeksi (ada pertumbuhan
ujung kepala penis) tidak dapat ditarik perkembangbiakan bakteri) dalam saluran
sehingga kulit tersebut menutupi lubang atau kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal
saluran kemih yang menyebabkan anak sampai infeksi di kandung kemih dengan
merasa nyeri saat buang air kecil jumlah bakteriuria yang bermakna

EPIDEMIOLOGI Insidens fimosis adalah sebesar 8% pada usia • Bakteremia sering terjadi (30%) pada
6 sampai 7 tahun dan 4% bayi yang seluruh neonatus dan bayi dibawah umur 3
kulit preputiumnya dapat ditarik ke belakang bulan.
penis pada saat lahir, namun mencapai 90% • 5% pada anak perempuan
pada saat usia 3 tahun • 1-2% pada anak laki laki
• pada anak laki-laki yang disunat, risiko
ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20
dari anak laki-laki yang tidak disunat
Pada neonatus - 3 bln ISK lebih banyak
pada laki-laki, pada bayi 3 bln-1 thn ISK
laki-laki = perempuan. Pada bayi laki-laki
sebanyak 1- 3 % dan pada bayi
perempuan sebanyak 0,13 – 2,1 %.

• KLASIFIKASI:

• - ISK BAWAH : infeksi pada


uretra dan kandung kemih
• - ISK ATAS : infeksi pada ginjal

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 15


ETIOLOGI • Kegagalan kulup untuk • Klebsiella, Proteus,
melonggar selama proses Staphylococcus saphrophyticus,
pertumbuhan coagulase-negative
• Infeksi seperti balinitis staphylococcus, Pseudomonas
• Cacat yang disebabkan oleh aeroginosa, Streptococcus
trauma fecalis dan Streptococcus
• Penyakit pada alat kelamin agalatiiae
• Pria : Proteus species , Wanita :
Staphylococcus, Klebsiella sp,
dan Aerobacter species
Faktor Penyebab:
• Kurang menjaga kebersihan dan
kesehatan
• Cara cebok yang salah
• Suka menahan kencing
• Tidak kencing sebelum
melakukan seks.
• penyakit kelamin.
• batu di daerah saluran kencing.

GEJALA KLINIS  Bagian depan penis yang  Bakteriuria asimptomatis (tanpa


menggelembung disertai gejala)
 Anak menangis saat buang air kecil  - Bakteriuria simptomatis (disertai
karena timbul rasa sakit gejala)
 Urine yang keluar tidak lancer  Demam
 Kadang disertai dengan demam tinggi  Nyeri saat berkemih
atau iritasi pada penis  Hematuria
 Urin keruh & bau busuk
 Nyeri pada tulang atas kemaluan
TABLE DD SISTEM UROGENITAL 16
 Mengompol
Bayi:
• Demam
• Malas minum, anorexia
• Ikterus
• Pertumbuhan lambat
• Diare dan kencing berbau
Pra Sekolah:
• Sakit perut
• Muntah
• Demam
• Sering kencing
• Mengompol
Sekolah:
• Mengompol
• Sering kencing
• Demam
• Nyeri saat kencing
• Sakit pinggang

PEMERIKSAAN FISIK • inspeksi penis jika pasien tidak


disunat, kulupnya harus diretrasikan
• Bahan putih seperti keju dibawah
kulup adalah smegma dan itu adalah
normal
• kulup tidak dapat diretraksikan dan
menghalangi pemeriksaan glans
secara memadai
PEMERIKSAAN PENUNJANG • Pemeriksaan ultrasonografi • Ultrasonografi ginjal, ureter, dan
• Pemeriksaan darah lengkap

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 17


(Didapatkan leukositosis, peningkatan kandung kemih.
LED atau di dapatkan sel-sel muda • DMSA
pada sediaan hapusan darah • Cystogram
menandakan adanya proses inflamasi
akut
• Pada keadaan infeksi berat perlu
diperiksa faal ginjal.

PENATALAKSANAAN • Menggunakan krim tropis, 1. Pengobatan secara umum yaitu terhadapn


steroid dan non-steroid yang panas,muntah dan dehidrasi. Pengobatan
dioleskan pada bagian kulup. simptomatik terhadap keluhan sakit kencing
• Peregangan bertahap untuk dapat diberikan fenazopiridin (pyridium) 7-10
membuka kulup sehingga lebih mg/kgbb/hari.
longgar. 2. Pengobatan khusus
• Pembedahan untuk membentuk Penanggulangan ISK ditujukan terhadap 3 hal
kembali kulup dan membuatnya yaitu:
lebih lebar. • Pengobatan terhadap infeksi akut
• Pengobatan & pencegahan infeksi
berulang
• Mendeteksi dan melakukan koreksi
bedah terhadap kelainan anatomis,
congenital maupun didapat, pada
traktus urinarius.

PENCEGAHAN Menjaga kebersihan agar tidak terjadi infeksi • Cara cebok yang benar
yang dapat menghambat saluran kemih • Menghindari mandi bathub
kembali • BAB & BAK tidak di tahan
Memperhatikan kebersihan daerah penis • sunat
anak dengan setiap habis BAK dibersihkan
dengan air.

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 18


KOMPLIKASI • Pada kasus yang berat dapat • ISK sederhana (tanpa faktor
menimbulkan retensi urin. predisposisi)
• Penarikan preputium secara paksa • - ISK berkomplikasi (disertai
dapat berakibat kontriksi dengan rasa faktor perdisposisi)
nyeri dan pembengkakan glans penis • Pembentukan Abses ginjal atau
yang disebut parafimosis. perirenal
• Pembengkakan / radang pda ujung • Gagal ginjal
kemaluan yang disebut ballonitis.
• Timbul infeksi pada saluran air
seni(ureter)kiri dan kanan, kemusian
menimbulkan kerusakan pada ginjal.
• Fimosis merupakan salah satu factor
risiko terjadinya kanker penis.

PROGNOSIS Kebanyakan penderita penderita fimosis


berprognosis baik apabila ditangani dengan
tepat dan cepat

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 19


BATU GINJAL BATU URETHER
DEFINISI Nefrolithiasis atau batu ginjal adalah benda- Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di
benda padat yang terjadi di dalam ginjal yang dalam ureter, Batu ureter pada umumnya
terbentuk melalui proses fisikokimiawi dari berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter.
zat-zat yang terkandung di dalam air kemih.

EPIDEMIOLOGI Batu ginjal atau nefrolithiasis menyerang Di Amerika Serikat 5 – 10% penduduknya
sekitar 4% dari seluruh populasi, dengan rasio menderita penyakit ini, sedangkan di seluruh
pria : wanita adalah 4 : 1, dan penyakit dunia rata-rata terdapat 1 – 12 % penduduk
nefrolithiasis disertai dengan morbiditas yang menderita batu saluran kemih
besar karena rasa nyeri
ETIOLOGI Pembentukan batu dipengaruhi gangguan pembentukan batu meliputi idiopatik,
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi gangguan aliran kemih, gangguan
saluran kemih, dehidrasi dan keadaan- metabolisme, infeksi saluran kemih oleh
keadaan lain yang masih belum terungkap mikroorganisme berdaya membuat urease
( idiopatik ) (Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing,
Penyebab secara epidemiologis : jaringan mati (nekrosis papil) dan multifaktor
1. Faktor intrinsik : Hereditar dan Ras,
Umur, Jenis kelamin.
2. Faktor ekstrinsik : Geografi, Iklim dan
temperatur, Asupan air, Diet,
Pekerjaan, Infeksi, Obstruksi dan stasis
urin

 2/3 batu s. kemih terdiri atas kalsium


oksalat / campuran ka-oks & ka-fosfat

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 20


dalam bentuk hidoksi apatite
Sifat - Sifat
1. Penyakit tersering di saluran kemih
2.Endemik didaerah tertentu
3. Residif
4.Batuobstruktif timbulkan gejala
5. Batu yg tidak obstruktif tidak ada gejala
GEJALA KLINIS  Dulpain  nyeri pada pinggang dulpain; obstruksi dan tegangan kapsul ginjal
 Kolik Refleks gastro-intestinal
 Hematuri  akibat trauma pada mukosa • nyeri hebat (kolik),Nyeri ini dapat
saluran kemih karena batu menjalar hingga ke perut bagian
 Rangsang Peritonium (mual & muntah) depan, perut sebelah bawah, daerah
 Demam inguinal, dan sampai ke kemaluan.
• nyeri pada saat kencing atau sering
kencing
• Batu kecil (<5 mm)dapat keluar
spontan,tp bila besar tetap berada di
ureter menyebabkan : reaksi
peradangan (periureteritis)
obstruksi kronik berupa
hidroureter/hidronefrosis
PEMERIKSAAN FISIK Suhu dan nadi meningkat
» nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra Tekanan darah turun
» teraba ginjal pada sisi yang sakit akibat Pem. Abdomen :
hidronefrosis Inspeksi :
»terlihat tanda-tanda gagal ginjal pembesaran daerah pinggang atau abdomen
» adanya retensi urine sebelah atas; asimetris ataukah adanya
perubahan warna kulit
Auskultasi :
bruit di atas arteri renal

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 21


Palpasi :
Ginjal di sudut kostavertebra
Perkusi :
Nyeri ketok pada sudut kostavertebra

PEMERIKSAAN PENUNJANG • Urinalisis Laboratorium :


• pH yang rendah (pH<7).  urin berwarna kuning/coklat gelap,
• Ditemukan adanya kristal, misalnya berdarah
kristal oksalat,asam urat  Lekositosis, kalau ada infeksi
• Pemeriksaan kultur  Anemia, kalau fungsi ginjal terganggu
urine,menunjukkan adanya  Sedimen urine ada banyak lekosit,
pertumbuhan kuman pemecah urea eritrosit dan bakteri
• Darah  Ureum dan kreatinin darah meningkat
• Hb meningkat,timbul anemia Radiologis
• Leukositosis 1. FPA / PIV, batu radiopaque
• Ureum kreatinin, parameter ini 2. RPG, batu radiolusen
digunakan untuk melihat fungsi ginjal
• Radiologi
• Foto Polos Abdomen :
• kalsium oksalat dan kalsium fosfat
bersifat radioopak
• PIV : deteksi batu semi opak ataupun
batu non opak
• USG : pasien hamil dan alergi bahan
kontras adanya batu di buli-buli
PENATALAKSANAAN Tujuan pengelolaan batu pada ginjal,untuk 1. Konservatif :
menghilangkan obstruksi, mengobati infeksi, Dengan melakukan :
menghilangkan rasa nyeri, mencegah – Banyak minum (3 liter/ 24
terjadinya gagal ginjal dan mengurangi jam)/ diuretik
kemungkinan terjadinya rekurensi dengan (medikamentosa)

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 22


cara : – Olah raga
Medikamentosa – Bentuk-ukuran batu oval - <
untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 5mm, maka : 80% batu dapat
mm, karena diharapkan batu dapat keluar keluar spontan
spontan,dengan memberikan diuretikum, dan 2.Pembedahan (Ureterolitotomi) :
minum banyak supaya dapat mendorong batu Indikasi :
keluar. – Konservatif gagal
Analgesik Opioid – Bentuk batu bergerigi &
Morphine sulfate (Astramorph):2-5 mg IV diameter > 5 mm
q15min – Di barat 1%-2%
Oxycodone (Percocet): 1-2 tab or cap PO q4- 3. Minimal invasive :
6h prn – Dilatasi / Basket / ESWL / URS /
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs Laparascopy
Ibuprofen (Motrin, Advil):600-800 mg PO q8h Bedah terbuka :
Calcium channel blockers Nifedipine 1). Pielolitotomi atau nefrolitotomi
(Procardia):30 mg/d PO cap 2). Ureterolitotomi
Alpha blockers 3). Vesikolitotomi
Tamsulosin (Flomax) :0.4 mg tab PO qd 4). Ureterolitotomi
Uricosuric agents
Allopurinol (Zyloprim):200-600 mg PO qd

ESWL ( Extracorporeal Shockwave


Lithotripsy )
memecah batu ginjal tanpa melalui tindakan
invasif dan tanpa pembiusan
Endourologi dengan PNL ( Percutaneous
Nephro Litholapaxy ) dan Uretero atau
Uretero-renoskopi
Bedah Terbuka (pielolitotomi atau
nefrolitotomi )

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 23


PENCEGAHAN Setelah terjadi batu : • Minum cukup
» Menghindari dehidrasi • Usahakan produksi urin 2-3 liter/hari
» usahakan produksi urine sebanyak • Diet untuk mengurangi kadar zat-zat
2-3L/hari komponen pembentuk batu
» Aktivitas harian yang • Medikamentosa
cukup
» Diet untuk mengurangi
kadar zat-zat komponen
pembentuk batu
KOMPLIKASI  Obstruksi ureter : hidroureter & • Komplikasi akut :
hidronefrosis Obstruksi ginjal
 Batu di pielum:hidronefrosis Perdarahan
 Batu di kaliks mayor : kaliekstasis pada Infeksi
kaliks yang bersangkutan Hidronefrosis
 Bila terjadi infeksi sekunder: pionefrosis • Komplikasi jangka panjang yaitu
Urosepsis striktur ureter
Abses ginjal
Abses perinefrik
Pielonefritis
 Pada keadaan lanjut, dapat terjadi
kerusakan ginjal
 Jika mengenai kedua sisi dapat
mengakibatkan gagal ginjal permanen

PROGNOSIS batu pada salurankemih, Prognosis batu saluran kemih tergantung dari
dan ginjal khususnya tergantung dari : faktor-faktor antara lain:
ukuran batu Besar batu
letak batu Letak batu
adanya infeksi Adanya infeksi
adanya obstruksi. Adanya obstruksi

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 24


Makin besar ukuran suatu batu, makin jelek Makin besar batu makin jelek prognosisnya
prognosisnya

BATU VESIKA URINARIA BATU URETHRA


DEFINISI Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika
urinaria ketika terdapat defisiensi substansi
tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium
fosfat, dan asam urat meningkat
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI Berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang
turun akibat stasis pada striktur uretra,
kontraksi leher buli-buli, sistokel, buli-
neurogenik dan divertikel, infeksi traktus
urinarius serta diet yang banyak mengandung
kalsium dan oksalat.

GEJALA KLINIS Asimptomatik pancaran melemah & bercabang


 Retensi urin *pernah sakit pinggang
 Terminal Disuria *pada wanita, dispareunia
 Hematuri
 Infeksi gejala sistitis
 Demam
• Nyeri saat miksi
• Kadang-kadang hematuria
• Pancaran urin tersendat-sendat
• Sering miksi ( polakisuria )
• ♂ : menarik2 penis
• ♀ : menggosok2 vulva
• Miksi dengan mengedan

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 25


PEMERIKSAAN FISIK Demam
Tanda2 dehidrasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG  Pada foto polos abdomen tampak batu
terlihat radiopak pada buli-buli
 Laboratorium ditemukan eritrosit dan
leukosit pada sedimen urin, proteinuria,
hiperoksaluria
PENATALAKSANAAN Operasi (lithotomi) Ekstraksi Forcep
*Litotripsi (mekanik, ESWL, laser) -lithotripsi/ operasi vesicolithotomi
Medikamentosa -Urethrolitho tomi
• 1) Obat diuretika, analgesika, obat
sedativa
• 2) Antibiotik diberikan setelah infeksi
• 3) Litotripsi
• 4) Jika batu > 4 cm lakukan
vesikolitotomi
Non Medikamentosa

• 1) Mengurangi makanan yang


mengandung tinggi oksalat, purin
• 2) Mengurangi makan jengkol
PENCEGAHAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 26


APENDISITIS
DEFINISI peradangan pada apendix vermiformis
EPIDEMIOLOGI Apendisitis merupakan kasus laporotomi
tersering pada anak dan orang
dewasa,terutama dewasa muda (20-40 th).
Hampir 7% orang Amerika sekitar
200.000/tahun melakukan apendiktomi.
Di negara berkembang justru semakin
meningkat, kemungkinan disebabkan
perubahan ekonomi dan gaya hidup

ETIOLOGI Penyebabnya umumnya terjadi karena infeksi


bakteri,hampir selalu akibat obstruksi lumen
appendix oleh apendikolit, fekalomas (tinja
yang mengeras), parasit (biasanya cacing
ascaris), benda asing, karsinoid, jaringan
parut, mukus, dan lain-lain
GEJALA KLINIS • Nyeri perut,dimulai dari ulu hati, lalu
setelah 4-6 jam berpindah ke daerah
perut kanan bawah (sesuai lokasi
apendiks)
• Anoreksia
• Mual dan muntah
• Ingin BAB atau kentut.
• Demam (suhu naik td >1°)

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 27


PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi :
pada apendisitis akut sering ditemukan
adanya abdominal swelling,  sehingga pada
pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan
distensi perut
Palpasi :
pada daerah perut kanan bawah apabila
ditekan akan terasa nyeri.  Dan bila tekanan
dilepas juga akan terasa nyeri (Rovsing Sign
&Blumberg Sign).
• Inspeksi : Pasien selalu meletakkan
tangan di perut kanan bagian bawah
• Nyeri tekan defence musculare perut
kanan bawah,
• Berbaring telentang dengan fleksi
pada paha kanan ,
• Gerakan ekstansi pada paha kanan
menambah rasa nyeri,
• Rebound tenderness +
PEMERIKSAAN PENUNJANG uji psoas dan uji obturator /colok dubur:
untuk mengetahui letak apendiks yang
meradang.
Pem. laboratorium
Leukositosis & neutrofil >75%
CRP ditemukan jumlah serum yang
meningkat.
Radiologi
• USG :
Terdapat bagian memanjang tempat inflamasi
pada apendiks

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 28


• CT-scan :
bagian yang menyilang dengan apendikalit
apendiks yang mengalami inflamasi serta
adanya pelebaran sekum

PENATALAKSANAAN Bila diagnosis positif apendisitis akut maka


segera dilakukan apendektomi yaitu cara
terbuka dan cara laparoskopi
Apabila apendisitis baru diketahui setelah
terbentuk massa periapendikuler, maka diberi
terapi antibiotik kombinasi,yang aktif
terhadap kuman aerob dan anaerob.Setelah
gejala membaik, yaitu sekitar 6-8 minggu,
baru lakukan apendektomi
Namun bila terbentuk abses, maka dianjurkan
melakukan drainase dan sekitar 6-8 minggu
kemudian dilakukan apendisektomi
Bila tidak ada tanda dan gejala serta telah
diberi antibiotik tidak ada tanda
abses/radang,maka pembedahan dibatalkan

Analgesik opioid
Morfin Sulfat (Astramorph, Duramorph,
Oramorph)Starting dose: 0.1 mg/kg IV/IM/SC
Maintenance dose : 5-20 mg/70 kg
IV/IM/SC q4h
Antibiotics
• Metronidazole (Flagyl) :
7.5 mg/kg IV before surgery
• Gentamicin (Gentacidin, Garamycin)

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 29


Before surgery:2 mg/kg IV loading dose
before surgery
After surgery :3-5 mg/kg/d divided tid/qid
thereafter
Non Medikamentosa
 Appendectomy
Insisi besar (>2cm)
Waktu penyembuhan agak lama
 Laparoscopic surgery
Insisi kecil (0.5–1.5 cm)
Minim perdarahan
Harga lebih mahal
PENCEGAHAN Primer
Sering makan makanan berserat dan menjaga
kebersihan.
Sekunder
menurunkan resiko obstuksi dan peradangan
pada lumen appendiks

KOMPLIKASI Perforasi
Peritonitis
Abses apendiks

PROGNOSIS • Kebanyakan pasien sembuh dengan


pembedahan
• Komplikasi dapat terjadi jika
pengobatan terlambat atau terjadi
pertonitis.
• Waktu penyembuhan tergantung
umur, kondisi dan komplikasi.

TABLE DD SISTEM UROGENITAL 30


TABLE DD SISTEM UROGENITAL 31

Anda mungkin juga menyukai