Anda di halaman 1dari 6

RENCANA UJIAN OPERASI SECTIO CAESAREA

IDENTITAS PENDERITA :
Nama : Ny. Sulistiyo Rini
Umur : 33 th
Alamat : Bubutan DKA PMK 36, Surabaya
No. Reg : 12.25.74.59
MRS : 11-01-2014
Rencana Operasi : 11-01-2014

S : Pasiendatang sendiriolehkarena perdarahan pervaginam sejak pkl. 10.00


(Tgl. 11-01-2014).
ANC PH I 8x  KRT o.k. PPT
- HPHT : 27-05-2013
~ 36/37 minggu
- TP : 04-02-2014
- RiwayatKB :(+) suntik 3 bln, stop 1 th yang lalu
- Riwayatpenyakitdahulu: HT disangkal, DM disangkal
- Riwayat persalinan:
1. 9 bl/SptB/♂/2300g/13 th
2. 2 bl/Abortus/Kuret(+)/RSDS/th 2004
3. 9 bl/Sptb/RSDS//2600g/3 th
4. Hamil ini
Riwayat Perjalanan Singkat
Th. 1998
Pasien mengeluh batuk-batuk lama, kemudian berobat dan dikatakan menderita TB
paru. Telah berobat TB paru di PKM selama 6 bulan secara tuntas. Setelah 6 bulan
pengobatan pasien melakukan pemeriksan foto dada dan pemeriksaan dahak à
dinyatakan sembuh.

Tgl. 08-07-2013
Pasien kontrol ke PH 1 pertama kali oleh karena ingin control kehamilan.
Hasil USG:
J/T/H
CRL: 3,47 ~ 10/11 mgg
EDD: 31-01-2014

Hasil laboratorium (tgl. 10-07-2013)


Parameter Hasil
Hb 13,7
Lekosit 8.470
Trombosit 292.000
Hct 38,83
HbsAg Non reaktif

Hasil Konsul Paru:


Pasien GIV P2012 + Post LRTI (Lower respiratory Tract Infection).
Hasil sputum BTA (sewaktu-pagi): negative
Tgl. 30-10-2013
Hasil TTGO 50: 125 (N)
Tgl. 30-12-2013
Hasil USG FM
K/T/H
BPD : 8,37 ~ 33/34 mgg HC : 30,51 ~ 33 mgg
FL : 6,43 ~ 35/36 mgg AC : 29,71 ~ 33/34 mgg
Placenta corpus posterior meluas menutupi OUI/grade II/ket.cukup AFI: 10,8
NST: 150 / 6-10 / reaktif  normal NST

Diagnosis :GIV P2012 35/36 mgg THIU + letak kepala + PPT + Riwayat TB paru +
TBJ 2400 gram

Tatalaksana :
- Rencana terminasi SC+MOW umur kehamilan 38/39 minggu (16/1/2014)
- Bila fluksus aktif pro cito sc +MOW

O : Status Umum
 CM ,GCS 456 AICD (-)
 T = 110/70 mmHg, N = 84 x/mnt , RR = 20 x/mnt
 C/p = dbN
Status Obstetri :
TFU : 31 cm DJJ : (+) 12-12-12
Letak :kepala HIS : (-)
VT: tidak dilakukan, tampak keluar gumpalan darah

Pemeriksaan Penunjang :
USG VK RSDS (tgl. 11-01-2014)
K/T/H
BPD :87,6 ~ 35/36 mgg HC : 321 ~ 36/37 mgg
FL : 73,7 ~ 37/38 mgg AC : 317 ~ 37/38 mgg
Placenta corpus posterior meluas menutupi OUI/grade II-III/ket.cukup
EFW 2880 g

Laboratorium :

Parameter Hasil Parameter Hasil


Hb 9,8 PPT 11,5 (c:11,3)
Lekosit 15.800 APTT 22,1 (c:25)
Trombosit 402.000
Hct 29,3
Hasil Konsul Paru:
- Untuk melihat resiko di bidang ilmu penyakit paru pada saat dilakukan operasi
dengan GA idealnya dilakukan pemeriksaan faal paru dan foto thorak terbaru
- Karena hal ini tidak memungkinkan , mohon dilakukan pemeriksaan analisa gas
darah

A : GIV P2012 36/37 mgg THIU + Letakkepala + Riw. TB Paru + APB ec. PPT +
TBJ 2800 gram

P :
- Pasang infuse
- Cel Lab DL, FH
- Siap darah WB 2 kolf
- Usul Cito SC + MOW
Lapor dr. Ardian, Sp.Og  disetujui

Terima kasih

(dr. Agung Sunarko P)


RENCANA PRE OPERATIF DI VKBERSALIN

Penderita MRS di VK Bersalin tanggal 11 Januari 2014 dengan rencana operasi cito SC
tanggal 11 Januari 2014.

DI KAMAR OPERASI

Penderita terlentang di meja operasi dengan anestesi SAB, dilakukan pemeriksaan dalam
di bawah pengaruh anestesi untuk evaluasi ulang. Dilakukan antisepsis di daerah operasi
dengan Povidone Iodine lalu dipersempit dengan doek steril.
H 0 : injeksi antibiotika profilaksis Cefazoline 2 g iv15 menit sebelum operasi.

RENCANA TEKNIK OPERASI

1. Insisi kulit secara pfanennstiel dengan skalpel±10 cm. Sebelum melakukan


insisi, dibuat petanda berupa goresan kecil melintang sejajar di 3 tempat dengan
ujung skalpel terbalik agar saat menutup kulit dapat dibuat pendekatan tepi kulit
dengan tepat sehingga dapat dihindari terjadinya jaringan parut yang tidak
diinginkan.

2. Irisan diperdalam sampai lapisan lemak subkutan sehingga fascia terlihat.


Perdarahan dirawat dengan ditekan beberapa saat atau dengan kauter bila
perdarahan aktif.

3. Pada fascia, dibuat sayatan kecil (0,5 – 1 cm) dengan skalpel. Lalu diperlebar ke
arah samping kanan dan kiri dengan gunting agar tidak melukai otot.

4. Muskulus rectus abdominis kanan dan kiri dipisahkan secara tumpul dengan
kedua jari telunjuk sehingga akan tampak lemak preperitoneal dan peritoneum
parietalis.

5. Peritoneum dibuka secara tajam dengan gunting. Untuk menghindari perlukaan


usus dan buli-buli, dibuat lipatan sekranial mungkin dengan cara mengangkat
lemak preperitoneal dan peritoneum dengan 2 buah pinset chirurgis, masing-
masing oleh pembedah dan asisten I (usus jatuh ke bawah oleh pengaruh anestesi
general). Untuk memastikan, dilakukan perabaan pada lipatan yang dibuat,
adakah bagian usus yang terjepit. Bila tidak ada, dibuat sayatan sampai tampak
peritoneum. Lalu dibuka dan diperlebar dengan gunting. Bila setelah lemak
preperitoneal dipotong belum tampak peritoneum, jepitan pinset digeser ke dalam
dan digunting sampai peritoneum terbuka.

6. Eksplorasi rongga abdomen : adakah cairan asites dan adakah perlekatan antara
omentum atau usus dengan organ sekitarnya. Eksplorasi genitalia interna : uterus
(ukuran, AF/RF, mobilitas) serta adneksa parametrium kanan dan kiri.

7. Pada penderita ini direncanakan LSCS.


- Dibuat Bladder flap, yaitu dengan menggunting peritoneum kandung kencing
(plica vesicouterina) di depan segmen bawah rahim (SBR) secara melintang.
Plica vesicouterina disisihkan secara tumpul ke arah samping dan bawah, dan
kandung kencing yang telah disisihkan ke arah bawah dan samping dilindungi
dengan spekulum kandung kencing.
- Dibuat insisi pada SBR 1 cm dibawah irisan plica vesicouterina secara tajam
dengan pisau bedah ±2cm, kemudian diperlebar melintang secara tumpul
dengan kedua jari telunjuk operator.
- Setelah cavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan, janin dilahirkan
dengan meluksir kepala. Tali pusat dijepit dan dipotong, plasenta dilahirkan
secara manual. Lalu dilakukan evaluasi di cavum uteri adakah sisaplasenta,
perdarahan aktif dan kontraksi uterus.
- Bila evaluasi baik, maka luka pada dinding rahim dijahit 2 lapis secara jelujur
Feston dengan benang polyglactin atraumatic no.2
- Dilanjutkan dengan reperitonealisasi dengan benang plain no.1 (jahit jelujur
pada plica vesicouterina).
- Setelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa dieksplorasi, bagian
fundus uterus dan bagian posterior uterus juga dieksplorasi.
- Dilakukan Tubektomi Pomeroy bilateral
- Cavum abdomen dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan cairanNaCl.
- Luka dinding perut dijahit lapis demi lapis.Peritoneum parietalis dijahit dengan
benang plain no.1-0, musculus rectus abdominis dijahit dengan benang plain
no.1. Fascia dijahit dengan benang polyglactin atraumatik no.2, lemak dijahit
dengan benang plain no.1. Kulit dijahit dengan benang glycon atraumatik no.3-
0
8. Operasi selesai.

RENCANA PERAWATAN PASCA OPERASI

1. Penggantian darah yang hilang bila diperlukan (cek Hb).


2. Pemberian nutrisi :
H0 : parenteral dengan RL : D5 = 2 : 1.
H1 :MSS + diet bubur cair (bila ada bising usus dan telah flatus)+diet bubur
kasar
H2 : diet TKTP
3. Perawatan luka operasi :
H 3 : ganti pembalut dan kompres dengan Bethadine.
4. Pemberian obat-obatan :
H 0-3 : injeksi vitamin C 3 x 200 mg.
injeksi Cefotaxim 3 x 1 g.
Analgesik bila perlu.
5. Perawatan bowel dan bladder : kateter dilepas setelah nutrisi
parenteraldihentikan.
6. Mobilisasi bertahap.
Formulir Penilaian UjianOperasiSectio Caesarea

Nama : Ny. Sulistiyo Rini


Umur : 33 tahun
Alamat : Bubutan DKA PMK 36, Surabaya
Diagnosa pre operatif :GIV P2012 36/37 mgg THIU + Letak kepala + Riw. TB
Paru + APB ec. PPT + TBJ 2800 gram
Nama asisten : dr. Agung Sunarko Putra
Nama penguji : dr.M. Ardian .C. L, SpOG
Ujian yang ke :I (Semester 9)
Tanggal : 11-01- 2014
Diagnosis durante op : GIV P2012 36/37 mgg THIU + Letak kepala + Riw. TB
Paru + APB ec. PPT + TBJ 2800 gram
Tindakan : LSCS + Tubektomi Pomeroy bilateral

PENILAIAN
A B C D
I. Attitude Disiplin waktu
Sikap terhadap pembimbing
Sikap terhadap mahasiswa
Sikap terhadap paramedis
II. Knowledge Pengetahuan dasar
Pengetahuan/teori tentang kasus
Rencana perawatan post operatif
III. Skill Membuka abdomen
Operasi sendiri
Mengetahui komplikasi
Menutup abdomen
IV. Lain-Lain Rencana tindakan
Decision

CATATAN KHUSUS:

Tanda tangan
Penguji,

dr.M.Ardian C. L, , SpOG

Anda mungkin juga menyukai