Sistem Osmoregulasi Ikan
Sistem Osmoregulasi Ikan
BAB I
PENDAHULUAN
Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara
kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi menerangkan faktor-faktor fisik dan
kimia yang bertanggung jawab akan asal, perkembangan, dan gerak maju kehidupan. Fisiologi
ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan
metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi.
Osmoregulasi adalah upaya mengontrol keseimbangan air dan ion-ion antara tubuh dan
lingkungannya atau suatu proses pengaturan tekanan osmose.hal ini penting dilakukan, terutama
oleh organisme perairan karena; (1) harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan
lingkungan; (2) membrane sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi
yang bergerak cepat; (3) perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan lingkungan. Tanpa
osmoregulasi maka ikan akan mati, ini karena osmoregulasi dapat mengontrol konsentrasi cairan
dalam tubuh. Jika ikan tidak bias mengatur proses osmosis dalam tubuhnya maka ikan akan mati,
Konsep dasar momeostasis adalah pemeliharan suatu keadan stabil dan dinamis didalam
lingkungan cairan internal untuk dapat mempertahankan semua faktor yang mempengaruhi
komunikasi antar sel pada semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung
dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharan cairan internal
yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, dilingkungan internal O2
dan zat-zat harus terus menerus diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh sel. Kandungan O2
pada lingkungan air berhubungan erat dengan suhu, sehingga mempengaruhi suhu cairan intra
dan ektsra sel, sehingga menyebabkan stress yang ditandai dengan aktifitas operculum. Salah
satu yang mempengaruhi homeostasis adalah suhu air pada lingkungan hidup ikan.
Ikan merupakan hewan poikiterm, suhu tubuhnya akan menyesuaikan diri dengan suhu
lingkungannya. Suhu media air akan mempengaruhi kandungan oksigen terlarut yang akan
berakibat terhadap proses respirasi ikan. Ikan mas merupakan salah satu jenis ikan yang sensitive
1.2. Tujuan
1. prektikum ini dilaksanakan untuk mengetahui perubahan salinits media air terhadap kondisi
2. prektikum ini dilaksanakan untuk mengetahui perubahan suhu panas lingkungan air terhadap
operculum pada ikan yang secara tidak langsung ingin mengetahui perubahan tingkah laku
(stress) dan kondisi fisik ikan tersebut sebagai respon dari ketidakstabilan lingkungan cairan
internal sel.
3. prektikum ini dilaksanakan untuk menghitung komsumsi oksigen ikan mas yang sensitive
TINJAUAN PUSTAKA
Osmoregulasi adalah upaya mengontrol keseimbangan air dan ion–ion antara tubuh dan
lingkungannya atau suatu proses pengaturan tekanan osmose.hal ini penting dilakukan, terutama
oleh organisme perairan karena; (1) harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan
lingkungan; (2) membrane sel yang permeabel merupakan tempat lewatnya beberapa substansi
yang bergerak cepat; (3) perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan lingkungan. Tanpa
osmoregulasi maka ikan akan mati, ini karena osmoregulasi dapat mengontrol konsentrasi cairan
dalam tubuh. Jika ikan tidak bias mengatur proses osmosis dalam tubuhnya maka ikan akan mati,
Pengaturan terhadap tekanan embran cairan tubuh yang embrane konstan adalah hal yang
dibutuhkan ikan agar proses fisiologi di dalam tubuhnya berjalan normal. Pengaturan tersebut
disebut dengan osmoregulasi. Organ yang berperan dalam proses osmoregulasi adalah ginjal,
insang, kulit, embrane mulut dan beberapa organ khusus yang digunakan dengan berbagai cara
(Burhanuddin, 2008).
antara cairan tubuh dengan keadaan lingkungan sekitar. Kebanyakan embraneate laut adalah
osmoconformer, dimana cairan tubuh mereka embrane dari keadaan lingkungannya. Meskipun
konsentrasi embrane dari garam dan cairan tubuh mereka berubah – ubah dibandingkan air laut,
dalam kasus ini hewan juga harus mengatur tingkat ion internal (Djawad, dkk, 2007). Difusi
adalah perpindahan suatu substansi dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang
konsentrasinya rendah. Osmosis adalah proses difusi air dari tempat yang konsentrasinya tinggi
Semakin tua suatu organisme, laju metabolismenya semakin rendah. Selain itu, umur
mempengaruhi ukuran ikan, sedangkan ukuran ikan yang berbeda membutuhkan oksigen yang
berbeda pula. Semakin besar ukuran ikan,jumlah konsumsi oksigen per mg berat badan semakin
rendah. Selain perbedaan ukuran, perbedaan aktivitas juga menyebabkan perbedaan kebutuhan
oksigen. Namun demikian, pemenuhan kebutuhan ini sangat ditentukan oleh kondisi oerairan
Ikan membutuhkan oksigen untuk proses penguraian makanan dalam tubuhnaya dan
kesemua komponen proses metabolisme membutuhkan oksigen oleh karna itu termasuk bakteri,
prposes masuknya oksigen dengan cara difusi kedalam tubuh ikan melewati organ insang dan
keluarnya CO2 ke lingkungan perairan bebas diluar tubuh ikan di sebut dengan pernapasan.oleh
karna itu kebutuhan oksigen dalam air harus tetap terjaga karena kekurangan oksigen akan
mengakibatkan biota yang kita pelihara bersaing satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan
oksigennya yang mengakibatkan stres sampai dengan kematian total (Firdau, 2011).
Faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen pada antaras lain; (1) Aktifitas , ikan
dengan aktifitas tinggi misalnya ikan yang aktif berenang akan mengkonsumsi oksigen jauh lebih
banyak dari pada ikan yang tidak aktif, (2) Ukuran, Ikan dengan ukuran lebih kecil, kecepatan
metabolismenya lebih tinggi daripada ikan yang berukuran besar sehingga oksigen yang
dikonsumsi lebih banyak, (3) Umur, ikan yang berumur masih muda akan mengkonsumsi
oksigen lebih banyak dari pada ikan yang lebih tua, dan (4) Temperatur, ikan yang berada
pada temperatur tinggi laju metabolismenya juga tinggi sehingga konsumsi oksigen lebih
internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan
tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh
melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh
secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi nyang
seimbang. Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem
endokrin dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia (Selain dari proses homeostasis, metabolisme energi memainkan peran penting dalam
kelangsungan hidup fungsi organisme, beserta adaptasi stres dan toleransinya (Sokolova et al.,
2012).
Homeostasis dikendalikan oleh suatu proses otonom tanpa dikomandoi sistim syaraf
(voluntary) dan yang dikontrol syaraf (involuntary). Proses ini dibantu oleh sistem saraf somatik
dan autonomik dan sistim hormonal. Titik akhir banyak variabel diatur oleh hypothalamus, akan
tetapi dapat bervariasi terkait variasi input. Karena titik akhir bervariasi, proses homeostasis
menyesuaikan dengan kerja dengan kondisi akhir baru. Aktifitas hormon dan saraf berinteraksi
Dubois, M. et al. 1956. Colorimetric method for determination of sugars and related
Eckertt R., Randall D., Augustine G., 1988. Animal Physiology, Mechanism and
Fujaya ,Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Tekhnik Perikanan. Penerbit
Sokolova, Inna M., Markus Frederich, Rita Bagwe. 2012. Energy homeostasis as an integrative
tool for assessing limits of environmental stress tolerance in aquatic invertebrates. Marine