OLEH
KELOMPOK VI
URANTI AMBA LEMBANG
SWITA LANGI
VIJEN KOROH
JURUSAN FISIKA
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam makalah ini kami membahas tentang materi Jembatan Arus Searah dan Pemakaiannya.
Buku ini dibuat dengan berbagai referensi dari makalah dan beberapa sumber lain.
Sehingga di harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bermanfaat bagi
proses pembelajaran.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu , kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari saudara-saudara untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen,
seperti :
1. Tahanan
2. Induktansi
3. Kapasitansi
4. Parameter rangkaian lainnya, Yang diturunkan secara langsung dari nilai-nilai
elemen, antara lain : frekuensi, sudut fasa dan temperature
Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan jembatan Wheatsone?
2. Bagaimana kesalahan pengukuran pada Jembatan Wheatstone?
3. Apa yang dimaksud dengan Jembatan Kelvin?
4. Bagaimana cara uji simpal dengan perangkat uji portable?
5. Apa yang dimaksud dengan Jembatan Sheatstone dengan Pengaman?
1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Jembatan Wheatsone
2. Untuk mengetahui bagaimana kesalahan pengukuran pada Jembatan Wheatsone
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Jembatan Kelvin
4. Untuk mengetahui cara uji simpal dengan perangkat uji portable
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksdu dengan jembatan sheatone dengan pengaman
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. JEMBATAN WHEATSTONE
Jembatan Wheatstone digunakan secara luas untuk pengukuran presisi tahanan dari
sekitar 1 Ω sampai rangkuman mega ohm ( M Ω ) rendah.
a. Prinsip Dasar
Prinsip dasar dari jembatan wheatstone terdiri dari
1. Empat lengan tahanan , yaitu tahanan R1 dan R2, disebut lengan pembanding,
tahanan R3, disebut lengan standar , dan tahanan R4 adalah tahanan yang
besarnya tidak diketahui
2. Sebuah Galvanometer , yang merupakan detector nol.
Besar arus yang melalui galvanometer tergantung pada beda potensial (tegangan)antara titik c
dan titik d. Jembatan dikatakan setimbang , jika beda potensial pada galvanometer adalah nol,
artinya tidak ada arus yang mengalir pada galvanometer. kondisi ini terjadi, jika Vca =Vda atau
Vcb=Vdb Jadi jembatan dikatakan setimbang , jika :
𝐼1 𝑅1 = 𝐼2 𝑅2 … (1)
Jika arus galvanometer adalah nol , maka besaran-besaran I1 , I2 , R1,R2 dapat diketahui :
𝐸
𝐼1 = 𝐼3 = … (2)
𝑅1 +𝑅3
𝐸
𝐼2 = 𝐼4 = … (3)
𝑅2 + 𝑅1
3
Dengan menggabungkan persamaan 1,2 ,3 dan menyederhanakannya diperoleh :
𝑅1 𝑅2
= … (4)
𝑅1 + 𝑅3 𝑅2 + 𝑅4
Atau
𝑅1 𝑅4 = 𝑅2 𝑅3 … (5)
Persamaan 5 merupakan bentuk umum dalam kesetimbangan jembatan wheatstone .
jika 3 dari tahanan-tahanan diiketahui dan tahanan 4 tidak diketahui maka tahanan ke 4
dapat ditulis RX dapat dicari dengan :
𝑅2
𝑅𝑥 = 𝑅3 … (6)
𝑅1
B. KESALAHAN PENGUKURAN
1. Pengaruh pemanasan ( I2 R ) dari arus-arus lengan jembatan, mengakibatkan
perubahan tahanan lengan-lengan jembatan, sehingga dapat mengubah tahanan
yang diukur,
2. Arus yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan permanen pada tahanan,
kondisi ini tidak boleh terjadi, karena akan terjadi kesalahan pada pengukuran-
pengukuran selanjutnya, dan karena itu untuk mengatasi masalah ini,
maka disipasi daya dalam lengan-lmenengan jembatan harus dihitung
sebelumnya, sehingga nilai arus dapat dibatasi pada nilai yang aman.
3. Dalam pengukuran tahanan-tahanan rendah, ggl termal pada rangkaian
jembatan atau rangkaian galvanometer dapat menyebabkan masalah.
Untuk mengatasinya diperlukan galvanometer yang lebih sensitif
dilengkapi dengan sistem suspensi tembaga, sehingga kontak antara logam-
logam yang tidak sama dan ggl termal dapat dicegah.
4. Kesalahan-kesalahan tahanan kawat sambung dan kontak-kontak luar
C. JEMBATAN KELVIN
1. Efek kawat kawat penghubung
Jembatan kelvin merupakan modifikasi dari jembatan wheatstone dan
menghasilkan ketelitian yang jauh lebih besar dalam pengukuran tahanan-tahanan rendah
(low values resistances umumnya dibawah 1ohm. Perhatikan rangkaian jembatan yang
ditunjukan pada gambar dimana RY menyatakan tahanan kawat penghubung dari R3 ke
Rx. dua jenis hubungan galvanometer adalah mungkin,yaitu titik m atau ke titik n.
Jika galvanometer dihubungkan ke sebuah titik p diantara titik m dan n sedemikian
rupa sehingga perbandingan tahanan dari n ke p dan dari m ke p sama dengan
perbandingan tahanan tahanan R1 dan R2 dapat dituliskan
4
𝑅𝑛𝑝 𝑅1
= … (7)
𝑅𝑚𝑝 𝑅2
Persamaan setimbang untuk jembatan memberkan :
𝑅1
𝑅𝑥 + 𝑅𝑛𝑝 = (𝑅 + 𝑅𝑚𝑝 ) … (8)
𝑅2 3
Dengan mensubstitusikan persamaan 6,7,8 diperoleh :
𝑅1 𝑅1 𝑅2
𝑅𝑋 + ( ) 𝑅𝑦 = (𝑅3 + ( ) 𝑅 ) … (9)
𝑅1 + 𝑅2 𝑅2 𝑅1 + 𝑅2 𝑦
Yang setelah disedernakan menjadi :
𝑅1
𝑅𝑋 = 𝑅 … (9)
𝑅2 3
Persamaan 9 merupakan persamaan setimabang umum yang dikembangkan
terhadap jembatan wheatstone dan dia menunjukan efek tahanan kawat penghubung di
titik m ke n telah dihilangkan dengan menghubungkan galvanometer ke posisi p
1. Jembatan ganda Kelvin
Jembatan ganda Kelvin merupakan jembatan yang memiliki rangkaian
pembanding 2 lengan yang diberi nama lengan a dan b, yang menghubungkan
galvanometer ke sebuah titik pada potensial yang sesuai antara m dan n, dan dia
menghilangkan efek tahanan di b dan a.
Persamaan kerja yang biasa digunakan untuk jembatan wheatstone adalah :
𝑅2
𝑅𝑥 = 𝑅3 … (9)
𝑅1
Kegunaan Jembatan Kelvin :
Jembatan kelvin digunakan untuk mengukur tahanan yang sangatn rendah yakni
dari 1 ohm sampai 0,000001 ohm.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen,
seperti :
1. Tahanan
2. Induktansi
3. Kapasitansi
Jembatan Wheatstone digunakan secara luas untuk pengukuran presisi tahanan dari
sekitar 1 Ω sampai rangkuman mega ohm ( M Ω ) rendah. Prinsip dasar dari jembatan
wheatstone terdiri dari
1. Empat lengan tahanan , yaitu tahanan R1 dan R2, disebut lengan pembanding,
tahanan R3, disebut lengan standar , dan tahanan R4 adalah tahanan yang besarnya
tidak diketahui
2. Sebuah Galvanometer , yang merupakan detector nol.
Uji simpal dengan perangkat uji portabel dibagi dengan menjadi dua yaitu:
Rangkaian Pengaman
Tahanan tiga Terminal
7
Jembatan Megaohm
B. SARAN
Dalam sebuah penulisan, tentu diperlukan dilakukannya penulisan lanjutan guna
meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam membuat makalah, disarankan mencari referensi yang
lebih luas lagi, sehingga pembahasan akan semakin mendalam dan lebih efektif. Sehingga akan
benar-benar memberikan manfaat dimana akan didapat sebuah pengetahuan yang dapat
diterapkan di dalam masyarakat hendaknya
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/9439842/JEMBATAN_ARUS_SEARAH