Anda di halaman 1dari 8

Wamendikbud paparkan keunggulan

kurikulum 2013
Minggu, 26 Mei 2013 02:18 WIB | 22.540 Views
Pewarta: Siri Antoni

Musliar Kasim (FOTO NTARA/Widodo S. Jusuf)


ang penting dalam kurikulum 2013 bukan jawabnya, tapi prosesnya seperti apa peserta didik
menyelesaikan persoalan itu, biar pun tidak benar, tapi prosesnya benar-benar berjalan."
Padang (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud)
Musliar Kasim memaparkan keunggulan kurikulum 2013 di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan para dosen Universitas Bung Hatta Padang, Sumatera
Barat.

Pemaparan berlangsung dalam seminar nasional bertema "Menyongsong Kurikulum 2013


mewujudkan Indonesia Cerdas 2020" yang diselenggarakan mahasiswa FKIP UBH di Kampus
Ulak Karang Padang, Sabtu.

"Keinginan untuk memaparkan dan menjelaskan tentang kurikulum 2013 sudah lama, karena
dalam perumusannya melibatkan sekitar 500 pakar dan ahli di bidangnya," ujarnya.

Menurut dia, upaya penyempurnaan kurikulum 2013 karena melihat hasil tren pelajaran
matematika internasional, menunjukkan hasil dari matematika, bahasa dan sains anak-anak
Indonesia nilainya rendah.

Peserta didik dari Indonesia, hanya mampu menjawab soal-soal yang level kategori rendah
hingga menengah saja, artinya bisa mencapai `intermediate`, sedangkan anak-anak dari berbagai
negara seperti China, Korea dan Jepang termasuk Singapura, sudah dapat menjawab soal yang
sulit dan level lanjutan.

Ia mengatakan, jika dilihat data pada nilai matematika anak didik pada 2007 lebih tinggi
dibandingkan pada 2011 --hanya mampu menjawab soal-soal hafalan.

Oleh karena itu, tiga mata pelajaran (bahasa, matematika dan sejarah) untuk tingkat SMA
menjadi wajib dan posisi terdepan dibandingkan yang lainnya.

Menurut dia, mencetak generasi yang berkualitas dan berdaya saing dengan kompetisi sesuai
tuntutan dunia abad 2021, maka perlu dibentuk karakter dan keilmuan sejak sekarang.

Seperti apa generasi yang diinginkan dunia ke depan, katanya, perlu dididik dari sekarang agar
dapat digunakan oleh anak-anak yang tamat 20-30 tahun ke depan.

"Kita ingin mewujudkan bahwa kompetensi yang dibutuhkan masyarakat abad 21, keseimbangan
antara `soft skills dan hard skills`. Maka dalam kurikulum 2013 memberikan ruang agar anak
dapat menguasai tiga kompetensi sekaligus, meliputi sikap, keterampilan dan pengetahuan,"
katanya.

Alasan lain untuk penyempurnaan kurikulum tersebut, tentu melalui penerapan kurikulum 2013
supaya dapat membangun kecintaan peserta didik terhadap negara sendiri.

Musliar menyampaikan, dalam kurikulum 2013 hasil tidak penting lagi, tapi bagaimana proses
yang dilakukan peserta didik dimengerti dan dipahaminya.

Justru itu, ke depan menghitung bukan suatu hal yang penting dalam mata pelajaran matematika,
tapi bagaimana anak didik memformulasikan, artinya anak yang akan mencari tahu dan bukan
ditunjukkan seperti selama ini.

"Belajar untuk mata pelajaran matematika khusus untuk tingkat dasar akan lebih konkret lagi,
seperti menghitung dengan menggunakan lidi dan jenis lainnya. Selama ini yang diketahui
tentang matematika hanya menghitung dan ke depan bagaimana merumuskan," katanya.

Jadi, pembelajaran yang cocok bisa merumuskan masalah, menanyakan dan bukan hanya
menyelesaikan masalah dan menjawab semata, karena kalau hafalan akan mudah lupa.

"Yang penting dalam kurikulum 2013 bukan jawabnya, tapi prosesnya seperti apa peserta didik
menyelesaikan persoalan itu, biar pun tidak benar, tapi prosesnya benar-benar berjalan,"
tegasnya.
Selain itu, tambah dia, metode pembelajaran ke depan menghindari pengerjaan yang mekanistis,
tetapi lebih pada analitikal sehingga tidak seperti pekerjaan sehari-hari. (SA/T007)

Editor: B Kunto Wibisono

Keunggulan Kurikulum 2013: Konsep


Pendekatan Scientific

Keunggulan Kurikulum 2013 - Kita mafhum bahwa pengembangan kurikulum menjadi satu
keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Tapi pengembangan kurikulum apakah mesti dibarengi
dengan penggantian kurikulum secara total? Jawabannya tidak harus! Pengembangan kurikulum
bisa dilakukan pada bagian-bagian yang dianggap kurang atau lemah. Tanpa harus mengganti
semua standar pada kurikulum, bahkan tanpa harus mengganti nama kurikulum itu sendiri.

Tapi begitulah, meskipun ada banyak kalangan (pakar pendidikan) menilai bahwa kurikulum
2013 tidak sedikit memiliki kelemahan toh pada akhirnya sang menteri pendidikan kita (M. Nuh)
tetap bersikukuh untuk memberlakukan kurikulum ini secara serentak di seluruh indonesia mulai
tahun ini (2014). Kita, guru, yang notabene merupakan ujung tombak pendidikan mau tidak mau
harus ikut bagian dalam menyukseskannya. Mau menolak? Itu sudah tidak bisa, sudah tidak
mungkin. Itu sudah diupayakan dengan berbagai cara, mulai dari seminar, bedah konsep
kurikulum 2013, berbagai artikel penolakan, sampai demonstrasi, toh tidak bisa mengubah
ketetapan sang menteri. Maka, marilah kita songsong kurikulum 2013 dengan penuh suka cita.

Lalu, orang-orang pun bertanya-tanya, sebenarnya, apa sih kelebihan kurikulum 2013 ini?
Sebelumnya saya sudah pernah menulis sebuah artikel yang panjang lebar, yang cukup bisa
untuk menerangkan hal itu meski tidak secara langsung. Anda mungkin bisa membaca: Analisis
Kritis KTSP dan Wacana Kurikulum 2013.

Saya mencoba mencari, apa sebenarnya keunggulan kurikulum 2013 dibanding kurikulum
sebelumnya. Memang sulit menemukannya. Kalau hanya menentukan perbedaan K13 dengan K
yang lain itu sangat mudah, tapi menemukan keunggulannya pasti masing-masing orang akan
berbeda pendapat. Tapi di antara perbedaan yang menyolok dan kelebihan kurikulum 2013 yang
tidak ditemukan pada kurikulum sebelumnya adalah adanya konsep pendekatan scientifik.
Dengan pendekatan scientific inilah diharapkan siswa didik dapat lebih berkembang
kompetensinya.

Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan konsep pendekatan scientific tersebut?
Bagaimanakah sebuah pendekatan pembelajaran dikatakan sebagai pendekatan scientific, berikut
paparan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjamin Mutu Pendidikan (wah, panjang banget nama badan ini).

Pendekatan dikatakan memenuhi kriteria konsep pendekatan scientefic apabila memenuhi tujuh
kriteria berikut:

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika
atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang
serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan


pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.

Selanjutnya, masih dinyatakan dalam sumber yang sama, dalam sebuah pembelajaran yang
mengimplementasikan pendekatan scientific mesti menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang
demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Daftar Sekolah Yang Menerapkan Kurikulum 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah merilis detail sekolah yang menerapkan
Kurikulum 2013. Kurikulum pengganti KTSP ini mulai diterapkan tahun ajaran baru 2013/2014 yang
dimulai pertengahan Juli mendatang. Sejumlah 6.325 sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK
menjadi sasaran penerapan Kurikulum 2013 pada tahun ini.

Kemendikbud merilis situs baru yang diberi nama SEPIK dengan bersubdomain
kurikulum.kemdikbud.go.id. SEPIK merupakan singkatan dari Sistem Elektronik Pementauan
Implementasi Kurikulum 2013. Melalui situs ini Kemendikbud menampilkan informasi secara detail
mengenai;

 6.325 Sekolah Sasaran Kurikulum 2013


 74.289 PTK Sasaran Pelatihan Kurikulum 2013
 Jadwal dan Lokasi Pelatihan di 6 Region dan 31 LPMP

Sasaran sekolah yang mulai menerapkan Kurikulum 2013 ini diprioritaskan sekolah eks RSBI dan
berakreditasi A. Alasannya sekolah tersebut dinilai lebih siap melaksanakan Kurikulum 2013. Ketika
tulisan ini dibuat (31/05/2013), SEPIK masih melakukan proses verifikasi, untuk mengetahui daftar
sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 bisa dilihat di
http://kurikulum.kemdikbud.go.id/public/school

Kurikulum 2013 diterapkan mulai jenjang SD sampai SMA/SMK di 33 provinsi seluruh Indonesia. Jenjang
SD yang mulai menerapkan Kurikulum 2013 pada 15 Juli mendatang hanya 2.598 SD. Jumlah SD yang
menerapkan Kurikulum Baru ini tidak lebih dari 2 persen dari seluruh SD di Indonesia yang berjumlah
sekitar 148.361 SD. Pada tahap awal, hanya kelas 1 dan 4 yang menerapkan kurikulum dengan metode
tematik integratif ini.
[ SekolahDasar.Net | Jumat, 31 Mei 2013 ]

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2013/05/daftar-sekolah-yang-menerapkan-kurikulum-
2013.html#ixzz3udwQLuGw
2015, Kurikulum 2013 Tetap Berjalan
Wed, 01/15/2014 - 09:41

Tangerang Selatan, Kemdikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),


Mohammad Nuh yakin kelangsungan Kurikulum 2013 akan tetap terjaga meskipun periode
kepemimpinannya berakhir pada Oktober 2014. Mendikbud mengungkapkan tiga argumen
mengenai hal ini.

Pertama, rasionalitas dan nalar dari pengembangan Kurikulum 2013 cukup kuat untuk membuat
kurikulum ini terjaga kontinuitasnya. "Kalau kurikulum itu masuk akal, ada nalarnya, saya yakin,
(pemimpin) yang berikutnya juga akan melanjutkan Kurikulum 2013," imbuh Mendikbud saat
menjawab pertanyaan wartawan dalam Press Workshop yang diselenggarakan di Universitas
Terbuka (UT), Tangerang Selatan, Selasa (14/1).

Kedua, program untuk anggaran 2015 masih disusun oleh pemerintah sekarang, karena nota
keuangan 2015 ditetapkan pada 16 Agustus 2014. Dengan demikian, pemerintah saat ini tetap
dapat memasukkan program Kurikulum 2013 dalam penyusunan anggaran tahun 2015. "Kami
ingin memastikan bahwa kurikulum ini tetap eksis, karena tahun depan kita ingin pastikan
seluruh kelas pada setiap jenjang menerapkan Kurikulum 2013," tambah Mendikbud.

Ketiga, keberadaan Kurikulum 2013 akan diperkuat melalui peraturan pemerintah yang memiliki
kekuatan hukum lebih kuat dibandingkan hanya sekadar peraturan menteri. "Insya Allah bisa
terjaga," tandasnya.

Kurikulum 2013 mulai diterapkan Kemdikbud pada tahun ajaran 2013/2014 secara bertahap dan
terbatas. Pada periode pertama tersebut, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pola
Kurikulum 2013 dilakukan di 6.326 sekolah pada siswa kelas 1 dan 4 SD, VII SMP, serta IX
SMA/SMK. Sementara itu untuk periode kedua, pada tahun ajaran 2014/2015, Kurikulun 2013
diterapkan bagi siswa kelas 1, 2, 4, dan 5 SD, VII dan VIII SMP, serta X dan XI SMA/SMK.
(Ratih Anbarini)

Dan ini merupakan langkah-langkah dalam mengimplementasikan pendekatan scientific dalam


pembelajaran:
Lebih lengkap tentang pendekatan scientifik mungkin anda dapat melihat dan membaca Slide
Konsep Pendekatan Scientific

Oke, anggaplah pendekatan scientific tersebut merupakan hal yang baru dan menjadi keunggulan
K13, maka, lagi-lagi tidak menjamin K13 dapat memunculkan generasi brilian dan berakhlak
baik. Lagi-lagi, kunci keberhasilan K13 adalah guru! gurulah yang nantinya akan mementukan
apakah dapat menerapkan pendekatan tersebut atau hanya mengulang pendekatan tradisional
yang sudah dijalaninya bertahun-tahun.

Anda mungkin juga menyukai