1. Menentukan jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan.
2. Menentukan dan persiapan wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan konsumsi, meliputi: Perbaikan pematang bertujuan untuk mencegah kebocuran air kolam. Pengolahan dasar kolam dengan cara dicangkul dan dibolakbalikkan tanah agar cepat proses penguraian. Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit. Pengapuran bertujuan untuk menstabilkan keasaman tanah. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan fitoplankton dan zooplankton. Pengisian air kolam.
3. Menentukan jadwal kegiatan budidaya.
No. KEGIATAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 1. 2 3 4 5 1. Penyiapan asd wadah dan asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd benih budidaya 2. Penebaran asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd benih 3. Pemberian asd pakan dan asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd pengontrolan 4. Pemanenan asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd asd 4. Menyiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan 5. Menentukan tugas individu
b. Menyiapkan Sarana Produksi Budidaya Ikan Konsumsi
c. Proses Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi.
Pada saat pemeliharaan ikan konsumsi dilakukan pengontrolan, meliputi: Sampling dilakukan dengan mengambil beberapa ekor ikan yang diasumsikan untuk mewakili ikan lainnya dan kemudian ditimbang bobot dan diukur panjangnya agar dapat ditentukan efisiensi pemberian dan jumlah pakan yang dikonsumsi ikan. Grading dilakukan untuk mengklasifikasikan ikan berdasarkan ukuran agar ikan yang cenderung kerdil dimangsa yang besar dan ikan yang besar tidak memangsa ikan yang lebih kecil. Sortasi, yaitu cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertunbuhan dan kesehatan. Siapkan wadah budidaya ukuran 3 x 4 m dan isi air sampai ½ bagian. Jika wadah masih baru maka biarkan air sampai beberapa hari kemudian buang untuk menghilangkan bau terpal. Kolam diisi lagi dengan air sampai ¾ bagian dan biarkan 3-4 hari. Tebarlah benih ukuran 5-7 cm dengan kepadatan tebar untuk kolam ukuran 6 x 8 m sebanyak 1.000 ekor. Penebaran dilakukan pada sore atau pagi hari agar ikan tidak stres. Biarkan benih ikan lele keluar sendirinya dari plastik. Masukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam plastik agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kolam. Pemberian pakan buatan berupa pellet selama satu bulan dengan dosis 5-10% dari berat total ikan. Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurangi 3% per hari. Berikan pakan tambahan berupa daun, daging bekicot/keong mas, limbah ikan asin, dan sayuran. Hindari pemberian bangkai ayam. Pemberian bangkai ayam sakit dikhawatirkan efek samping yang kurang baik. Pergantian air dilakukan seminggu sekali. Air yang diganti biasanya 50 % dari volume air kolam. Lakukan pengontrolan pertumbuhan dengan sampling dua minggu sekali. Ambilah 10% dari populasi ikan dan timbang hasilnya dirata-rata kemudian kalikan jumlah ikan. Berdasarkan informasi ini maka akan diketahui jumlah pemberian pakan yang akan diberikan Apabila terkena penyakit cacar, bercak, dan borok maka pisahkan ikan yang sakit dan rendam dengan larutan PK 0,1 ppm atau secara alami diobati daun papaya dan sedikit garam dapur. Lakukan pergantian air sesering mungkin. Untuk mencegah terjangkitnya penyakit jamur, berikan pakan alami daun papaya Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan melakukan panen selektif. Sebaiknya dipisahkan sesuai ukuran yang sama Setelah umur 2.5 – 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan ukuran 150-200 gram per ekor. Panen dilakukan pagi atau sore hari, hati-hati saat panen jangan sampai ikan stres dan mengalami kerusakan yang berakibat tingkat kematian tinggi. Ikan disimpan di tempat penampungan kemudian dikemas ke dalam plastik, bak, drum atau jerigen. Tempat pengemasan ikan disesuaikan dengan jarak pengangkutan.