Anda di halaman 1dari 10

MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

(ATI) DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI

Dazrullisa

Prodi Pendidikan Matematika STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong
Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail: dazrullisa@yahoo.co.id

Abstrak: Aptitude Treatment Interaction (ATI) merupakan sebuah konsep yang berisikan sejumlah strategi
pembelajaran yang sedikit banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik
kemampuannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran
Aptitude Treatment Interaction (ATI) dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada
materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment
Interaction (ATI) dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan
linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 percontohan Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode
penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian diuji dengan menggunakan rumus presentase. Berdasarkan rubrik
penskoran diperoleh rata-rata kelompok siswa bertanya atau mengemukakan pikiran adalah sebesar 60%.
Mencermikan sikap ketertarikan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas suatu yang dipelajari, dilihat,
dan didengar rata-rata 85,2%. Persentase pada indikator melakukan tindakan untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar 75,4%. Rata-rata 95% siswa
memahami konsep PLSV. Siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan LKS karena masalah yang disusun tidak
hanya bisa diselesaikan dengan PLSV tetapi juga dengan logika. Sehingga model ATI sangat membantu
siswa dalam memahami dan menigkatkan kreatifitas siswa pada materi persamaan linear satu variable, model
ATI dapat menambah motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi
persamaan linear satu variabel.

Kata-kata kunci: Pembelajaran ATI, motivasi, kreativitas, PLSV.

PENDAHULUAN berpendapat bahwa jantung pendidikan


Proses pendidikan dalam kegiatan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya
pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum.
berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif, Dalam sejarah pendidikan di Indonesia
dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh sudah beberapa kali diadakan perubahan dan
dasar kurikulum yang baik dan benar. perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah
Pendidikan bisa dijalankan dengan baik tentu untuk menyesuaikannya dengan
ketika kurikulum menjadi penyangga utama perkembangan dan kemajuan zaman. Yang
dalam proses belajar mengajar. Kurikulum paling dekat yaitu perubahan dari kurukulum
mengandung sekian banyak unsur konstruktif berbasis kompetensi (KBK) menjadi
supaya pembelajaran terlaksana dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
optimal. Sejumlah pakar kurikulum kemudian beralih lagi menjadi kurikulum

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 12


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

2013. Terlepas apapun penyebabnya entah itu Matematika adalah disiplin ilmu yang
karena masalah politik, pergantian mempunyai sifat yang khas kalau
kepemimpinan/menteri ataupun karena dibandingkan dengan displin ilmu yang lain.
memang dipandang harus berubah yang pasti Karena merupakan ilmu dasar (basic science)
kurikulumnya telah berubah. Nah, sebagai yang penting baik sebagai alat bantu, sebagai
seorang akademisi minimalnya kita pembimbing pola pikir maupun sebagai
menganalisis hakikat dari kurikulum tersebut. pembentuk sikap, maka dari itu matematika
Sehingga kita mengetahui apa dan bagaimana diharapkan dapat dikuasai oleh siswa di
Kurikulum 2013 tersebut. sekolah. Namun pelajaran matematika selalu
Lahirnya Kurikulum 2013 tidak dianggap sulit dan ditakuti oleh siswa
terlepas dari kenyataan bahwa mutu sehingga sangat berdampak pada rendahnya
pendidikan di Indonesia masih relative pemahaman dan prestasi belajar siswa.
rendah disbanding beberapa negara lain yang Karena itu kegiatan belajar mengajar
menjadi patok mutu (benchmark). Hasil matematika seyogyanya juga tidak
penelitian yang dilakukan secara disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain.
internasional menunjukan hal tersebut. Karena peserta didik yang belajar
PIRLS (Progress in International Reading matematika itupun berbeda-beda pula
Literacy Study) yang mengkaji (2006) tenang kemampuannya, maka kegiatan belajar dan
kemampuan baca siswa Sekolah Dasar, mengajar haruslah diatur sekaligus
menunjukan bahwa Indonesia berada memperhatikan kemampuan yang belajar dan
dibawah pada urutan kelima dari bawah, hakekat matematika.
diatas Qatar,Kuwait, Maroko dan Afrika Untuk mengantisipasi masalah tersebut
Utara, ini menunjukan bahwa dilingkungan agar tidak berkelanjutan, maka membuat para
ASEAN saja Indonesia tertinggal. PISA guru terus berusaha menyusun dan
(Programme for International Student menerapkan berbagai model pembelajaran
Assessment) melakukan penelitian secara yang bervariasi dan mampu memperhatikan
berkala untuk siswa SMP dan SMA dalam masing-masing
reading literacy, mathematics literacy, dan kemampuan yang dimilikki oleh siswanya.
scientific literacy, dalam ketiga hal tersebut Salah satunya dengan model pembelajaran
Indonesia berada dalam kelompok Bawah, Aptitude Treatment Interaction (ATI).
demikian juga penelitian yang dilakukan Secara subtantif dan teoritik Aptitude
TIMMS (Trends in International Matematics Treatment Interaction (ATI) dapat dijadikan
and Science Study) menunjukan hal yang sebagai suatu konsep atau pendekatan yang
sama bahwa siswa Indonesia menduduki memiliki sejumlah strategi pembelajaran
posisi bawah, bahkan secara relatif yang efektif digunakan untuk individu
menunjukan penurunan. tertentu sesuai dengan kemampuannya
masing-masing

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 13


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

Dipandang dari sudut pembelajaran yang memilikki kemampuan rendah


(Teoritik), ATI approach merupakan sebuah diberikan perlakuan dalam bentuk reguler
konsep yang berisikan sejumlah strategi teaching dan tutorial.
pembelajaran yang sedikit banyaknya efektif Berdasarkan uraian di atas penulis
digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan mengambil judul:” Penerapan Model ATI
karakteristik kemampuannya. Didasari oleh Dalam Meningkatkan Kreatifitas Dan
asumsi bahwa optimalisasi prestasi Motivasi Belajar Matematika Pada Materi
akademik/hasil belajar dapat dicapai melalui Persamaan Linear satu Variabel di Kelas VII
penyesuaian antara pembelajaran (treatment) SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh.”
dengan perbedaan kemampuan (aptitude) Adapun yang menjadi rumusan
siswa. masalah adalah Bagaimana pengaruh
Untuk mencapai tujuan tersebut, ATI Penerapan model pembelajaran Aptitude
berupaya menemukan dan memilih sejumlah Treatment Interaction (ATI) Dalam
cara yang akan dijadikan sebagai perlakuan Meningkatkan Kreatifitas Dan Motivasi
(treatment) yang tepat, yaitu treatment yang Belajar Matematika Pada Materi persamaan
sesuai dengan perbedaan kemampuan linear satu variabel di Kelas VII SMP Negeri
(aptitude) siswa. 19 percontohan Banda Aceh?
Keberhasilan model pembelajaran ATI Tujuan dari makalah ini adalah Untuk
dapat dilihat sejauh mana terdapat kesesuaian mengetahui pengaruh Penerapan model
antara perlakuan-perlakuan (treatment) yang pembelajaran tipe jigsaw Dalam
telah diimplementasikan dalam pembelajaran Meningkatkan Kreatifitas Dan Motivasi
dengan kemampuan (aptitude) siswa. Belajar Matematika Pada Materi persamaan
Kesesuaian tersebut akan linear satu variabel di Kelas VII SMP Negeri
termanifestasi pada prestasi akademik atau 19 percontohan Banda Aceh.
hasil belajar yang dicapai siswa, semakin Menurut Zaini model pembelajaran
tinggi optimalisasi yang terjadi pada prestasi adalah pedoman berupa program atau
akademik atau hasil belajar siswa maka petunjuk strategi mengajar yang dirancang
semakin tinggi pula tingkat keberhasilan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
(efektivitas) pengembangan model Pedoman itu memuat tanggung jawab guru
pembelajaran ATI dalam pembelajaran. dalam merencanakan, melaksanakan, dan
Teknik pembelajaran ATI dalam mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah
pembelajaran matematika, siswa yang satu tujuan dari penggunaan model
memilkki kemampuan tinggi diberikan pembelajaran adalah untuk meningkatkan
perlakuan berupa self-learning melalui kemampuan siswaselama belajar.
modul. Siswa yang memilikki kemampuan Menurut Nur (2000), semua model
sedang diberikan pembelajaran secara pembelajaran ditandai dengan adanya
konvensional. Sedangkan kelompok siswa struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 14


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan, mengumpulkan data, peneliti menggunakan


dan struktur penghargaan pada model beberapa metode yaitu metode observasi,
pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode wawancara, metode tes, dan metode
struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur dokumentasi. Metode observasi digunakan
penghargaan pada model pembelajaran yang peneliti untuk memperoleh data-data yang
lain. Dalam proses pembelajaran dengan berkaitan dengan objek penelitian. Metode
model pembelajaran kooperatif, wawancara digunakan untuk mendapatkan
siswadidorong untuk bekerja sama pada data dari pihak sekolah.
suatu tugas bersama dan mereka harus Metode tes digunakan untuk
mengkoordinasikan usahanya untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. materi bangun ruang.Tes ini sebelumnya
Tujuan model pembelajaran kooperatif sudah diujikan kepada 4 validator. Uji
adalah hasil belajar akademik validitas soal yang digunakan dalam
siswameningkat dan siswa dapat menerima penelitian ini adalah validitas ahli.Para ahli
berbagai keragaman dari temannya, serta yang menguji validitas tersebut adalah para
berkembangnya keterampilan sosial. ahli di bidangnya yaitu 3 dosen matematika
dan seorang guru matematika di SMPN 19
METODE PENELITIAN Percontohan Banda Aceh..
Penelitian ini menggunakan penelitian Metode dokumentasi digunakan untuk
kualitatif.penelitian ini melihat kreatifitas dan memperoleh data berupa gambar, profil
motivasi siswa dalam pembelajaran dengan sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan
menerapkan metode ATI Penelitian guru, siswa, karyawan dan lain-lain. Setelah
dilakukan di SMPN 19 percontohan Banda semua data diperoleh, langkah selanjutnya
Aceh jalan sultan malikul saleh lamlagang yaitu menyajikan data agar bisa dianalisis
banda aceh. Adapun yang menjadi subjek dan diolah. Tahap-tahap yang ditempuh
(sampel) dalam penelitian ini adalah siswa dalam menyajikan data sebagai berikut:
kelas VII_3 SMPN 19 Percontohan Banda 1. Editing Langkah pertama yang
Aceh yaitu sebanyak 30 siswa. Penelitian dilakukan setelah semua data
dilakukan pada saat jam matematika yaitu terkumpul adalah editing. Mengedit
pada hari selasa tanggal29 Juli 2014 selama 1 adalah melihat kembali datanya benar
x pertemuan atau 3 jp. atau tidak dengan cara meneliti
Instrument yang digunakan dalam berulang kali dan memperbaikinya jika
penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan masih ada yang belum benar. Proses
Pembelajaran (RPP), Lembar kerja siswa( editing dilakukan peneliti dengan
LKS), dan rubric. Rubrik penilaian yaitu mengecek kembali tes yang sudah
untuk melihat kreatifitas siswa dan motivasi diberikan kepada siswa dan
siswa dalam kegiatan LKS. Dalam mencocokkan dengan kunci

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 15


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

jawaban.Tes dan kunci jawaban data tersebut. Dalam penelitian ini,


terlampir. data skunder berupa data tentang:
2. Scoring 1) Kepala Sekolah, guru, karyawan dan
Scoring dilakukan peneliti setelah siswa MTsN Aryojeding
mengoreksi lembar jawaban siswa dari 2) Struktur organisasi sekolah dan letak
tes hasil belajar. geografis sekolah
3. Tabulating 3) Sarana prasarana sekolah
Tabulating yaitu proses memasukkan 4) Data lain yang berhubungan dengan
data ke dalam bentuk tabel dan penelitian ini
mengatur angka-angka sehingga data
dapat dihitung dan dianalisis . HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji coba ini dilaksanakan pada tanggal
Analisis data diolah dengan 29 April 2015 pada hari rabu. Proses
menggunakan rumus presentase perindikator pembelajaran dikelas dimulai dengan
yaitu: kegiatan awal yaitu mempersiapkan siswa
untuk belajar, kemudian siswa melakukan
kegiatan rutin dan kemudian guru melakukan
Dimana:
apersepsi, menginformasikan tujuan serta
p : angka persentase
langkah-langkah pembelajaran.
f : frekuensi dari jumlah nilai
n : banyaknya peserta didik
a) Guru mendiskripsikan persiapan
Guru menampilkan slide dengan deskripsi
Sumber data dalam penelitian ini
yang terjadi dalam kehidpan. Kemudian
dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
guru mengingatkan kembali kepada
a. Data Primer
siswatentang pengertian konstanta dan
Data primer adalah data yang
variable.
langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan atau yang
b) Guru memberikan permainan
memakai data tersebut. Data primer
tentang persamaan linear satu
dalam penelitian ini diperoleh
variable
dengan memberikan tes hasil belajar
Guru memberikan permainan yaitu diskusi
matematika.
dalam kelompok tentang persamaan linear
b. Data Skunder
satu variable dengan memberikanmasalah-
Data skunder adalah data yang tidak
masalah yang berhubungan dengan
secara langsung dikumpulkan oleh
kehidupan. Sebelumnya siswadiberi
orang yang berkepentingan dengan
penguatan dengan bermain game secara
demonstrasi.

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 16


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

c) Konfirmasi meluas dari suatu yang dipelajari,


Siswa dibagikan kedalam beberapa dilihat, dan didengar.
kelompok. Kegiatan yang dilakukan sesuai 2. Pada indikator ini rata – rata hasil
dengan langkah-langkah dalam model dari presentase kelompok
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. siswabertanya atau mengemukakan
Siswamengerjakan LKS sesuai dengan pikiran adalah sebesar 60%.
masalah yang telah ditentukan. Guru Siswamemberikan pertanyaan
memberikan arahan kepada siswauntuk tentang bagaimana cara mereka
mengisi LKS mengisi LKS. Mereka belum
pernah mengisi LKS karena
d) Refleksi siswamenggunakan buku latihan
Guru memberikan bimbingan kepada masing-masing. Materi persamaan
peserta didik. Guru memberikan tambahan linear satu variable merupakan
/masukan untuk melengkapi jawaban yang materi yang tidak susah untuk
masih dirasa kurang. Siswapada tahap ini dipahami, karena siswabaru
melakukan presentasi didepan kelas. mendapatkan materi tersebut
mereka beranggapan materinya
e) Evaluasi susah dipahami dan juga penjelasan
Guru memberikan tes individu sebagai tes yang diberikan oleh guru sangat
kemampuan pengetahuan setiap peserta sedikit sesuai dengan model
didik. Soal yang diberikan soal yang pembelajaran kooperatif tipe
berhubungan topik yang dipelajari hari itu jigsaw.
Siswa di dalam kelas tidak pasif sangat 3. Mencermikan sikap ketertarikan
aktif dengan kegiatan yang diberikan. yang berupaya untuk mengetahui
Semua siswa tidak ada yang duduk lebih mendalam dan meluas suatu
termenung mengenang nasib dan yang yang dipelajari, dilihat, dan
jalan-jalan tidak jelas. Terjadi interaksi didengar.
sosial yang sangat tinggi antara 4. Ketertarikan siswa terhadap materi
siswadengan guru dan antara siswadengan terlihat dari antusias mereka dalam
peserta didik. mengerjakan LKS. Mereka tidak
pernah pasif selalu ingin dibimbing
Berdasarkan rubrik penskoran tersebut oleh guru. Rata-rata dari indikator
data yang diperoleh rata-rata peserta adalah: ini adalah 85,2%.
1. Mengemukakan pikiran atau 5. Melakukan tindakan yang berupaya
bertanya yang berupaya untuk untuk mengetahui lebih mendalam
mengetahui lebih mendalam dan dan meluas dari suatu yang
dipelajari, dilihat, dan didengar.

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 17


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

6. Selain dengan memperhatikan


tampilan slide yang ditampilkan
didepan, pada saat mengerjakan
LKS siswajuga membaca sumber
lain dari buku paket yang mereka
punya. Rata-rata persentase pada
indikator ini adalah 75,4% sehingga
siswaaktif mengerjakan LKS sesuai
dengan masalah masing-masing.
Gambar 2. Hasil Jawaban Siswa B

Penilaian pengetahuan Hasil Penelitian

Penilaian pengetahuan dilakukan Pada proses pembelajaran yang

dengan rubric alternative penskoran. Tenik menerapkan model Aptitude Treatment

analisis datanyadengan menggunakan rumus Interaction (ATI) kelompok siswa

Persentase.rata hitung dari jumlah jawaban berkemampuan tinggi diberikan

siswa mendapatkan persentase 94%, hanya pembelajaran mandiri. Tujuan pembelajaran

sebagian siswa yang mencapai 98%. mandiri yang diterapkan pada kelompok
siswa berkemampuan tinggi adalah agar

Berikut sampel dari penyelesaian jawaban kelompok siswa tersebut dapat belajar

peserta didik: menemukan suatu gagasan sendiri, melatih


siswa mendiagnosis dirinya sendiri, dan
merencanakan perbaikan atas kerjanya
sendiri. Untuk siswa dengan kemampuan
rendah dan sedang tidak mendapat tekanan
dari siswadengan kemampuan tinggi,
sehingga siswa dengan kemampuan rendah
dan sedang tidak merasa malu untuk bertanya
dan menunjukkan kemampuannya.
Hal tersebut terlihat ketika proses
Gambar 1. Hasil Jawaban Siswa A pembelajaran tidak melibatkan siswa
dengankemampuan tinggi. Siswa dengan
kemampuan sedang dan rendah lebih leluasa
untuk bertanya dan berdiskusi dengan
temannya, serta belajar dengan kecepatan
yang sesuai dengan mereka. Sedangkan
untuk siswa dengan kemampuan tinggi akan

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 18


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

lebih termotivasi untuk belajar karena disesuaikan dengan kemampuan siswa


mereka dituntut untuk membangun rendah, sedang dan tinggi. Adanya
pengetahuan dengan kemampuannya sendiri. kesesuaian tersebut mengakibatkan hasil
Berdasarkan penyajian dan analisis belajar siswa selama proses pembelajaran
data yang merupakan hasil penelitian di meningkat Hasil yang didapat sesuai rubric
SMPN 19 Percontohan Banda Aceh, hasilnya penilaian adalah sebagai berikut:
menunjukkan adanya pengaruh yang a. Walaupun siswa belum terbiasa
signifikansi. Hal ini diperoleh dari nilai rata- dengan menggunakan LKS, namun
rata hasil belajar sebesar 87,69 yang lebih siswatetap memiliki sikap rasa ingin
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat tahu terhadap pembelajaran dan topic
pengaruh yang signifikan setelah yang dipelajari. Rata-rata 95%
diterapkannya model Aptitude Treatment siswamemahami konsep dari PLSV
Interaction (ATI)terhadap hasil belajar dengan menggunakan model
matematika siswa SMPN 19 Percontohan koopeartif tipe jigsaw seperti yang
Banda Aceh. Hal ini mencerminkan bahwa terlihat ada sampel hasil kemampuan
model pembelajaran Aptitude Treatment pengetahuan peserta didik.
Interaction (ATI) cukup efektif untuk Siswalebih kreatif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa karena menyelesaikan LKS karena masalah
memberikan pengaruh yang positif terhadap yang disusun dalam LKS tidak hanya
terhadap hasil belajar matematika siswa SMP bias diselesaikan dengan PLSV tetapi
Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Hal ini juga dengan logika.
diperkuat dengan penelitian terdahulu yang b. Komunikasi, kreativitas dan karakter,
dilakukan oleh Latifah Esti Setyoningtyas, Komunikasi dalam proses
bahwa model pembelajaran Aptitude pembelajaran antara siswadengan
Tratment Interaction (ATI) berpengaruh guru tidak pasif sehingga proses
terhadap prestasi belajar siswa Kelas VIII pembelajaran aktif. Suasana didalam
MTsN Mojoroto Kediri Semester Genap kelas tidak tegang. Komunikasi
Tahun 2011/2012. terhadap pembelajaran matematika
Secara keseluruhan peningkatan hasil khususnya pada materi persmaan
belajar siswa kelas eksperimen pada dengan linear satu variable siswa selalu
penerapan model pembelajaran Aptitude bertanya.
Treatment Interaction (ATI) dikarenakan c. jika mereka tidak tahu tidk
adanya kesesuaian antara kemampuan siswa menunggu menyakan sudah mengerti
dengan cara belajarnya. Seperti yang atau belum. Hal ini dikarenakan
diungkapkan Syafrudin Nurdin, bahwa model siswa secara bersama-sama
pembelajaran Aptitude Treatment Interaction memperhatikan slide yang
(ATI) memilikki sejumlah strategi yang ditampilkan. Kreatifitas dalam proses

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 19


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

pembelajaran yaitu siswamemberikan menjelaskan konsep kadang cukup


jawaban yang berbeda pada saat guru menyita waktu.
memberikan penjelasan dan bertanya Saran
kepada peserta didik. Pada setiap Dalam rangka kemajuan dan
kelompok peserta didk keberhasilanpelaksanaan proses belajar
menyelesaikan LKS dengan mengajar serta meningkatkan mutu
pemehaman mereka masing-masing. pendidikan, maka peneliti memberikan sara
Ada kelompok yang menggunakan sebagai berikut:
pemahaman konsep dan ada 1. Bagi Sekolah
kelompok yang menggunakan logika. Dengan adanya model pembelajaran
d. Karakter siswadalam satu kelas Aptitude Treatment Interaction (ATI)telah
berbeda-beda. Ada karakter yang terbukti efektif untuk meningkatkan hasil
lama dalam pemahaman konsep, ada belajar matematika, maka diharapkan
karakter yang merasa cepat bosan, dapat membuat kebijakkan-kebijakkan
ada karakter yang malas dalam yang dapat mengembangkan dan
belajar serta ada pula karakter yang meningkatkan mutu pendidikan
selalu ingin tampil. Proses khususnya matematika sehingga mampu
pembelajaran ini dilakukan dengan mencapai tujuan yang diharapkan.
system kelompok maka semua 2. Bagi Guru
karakter tersebut tertutupi dan Sebagai bahan pertimbangan khusunya
menjadi satu. guru matematika dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga guru dapat memilih
SIMPULAN model pembelajaran yang paling tepat
a. Model ATI cocok digunakan untuk digunakan.Dan seorang guru juga harus
mengajarkan materi persamaan lebih memperhatikan keragaman
linear satu variabel. kemampuan siswa sehingga seorang guru
b. Model ATI sangat membantu siswa tahu bagaimana memperlakukan siswanya
dalam memahami dan menigkatkan yang memilikki kemampuan yang
kreatifitas siswa pada materi berbeda.
persamaan linear satu variabel 3. Bagi Siswa
c. Model ATI dapat menambah Diharapkan dapat meningkatkan hasil
motivasi belajar siswa pada belajr matematika.
pembelajaran matematika 4. Bagi Peneliti Lain
khususnya pada materi persamaan Dengan adanya penelitian model
linear satu variabel pembelajaran ATI, diharapkan dapat
d. Penggunaan alat peraga dan media digunakan sebagai bekal penelitian di
dalam pembelajaran dalam masa mendatang dan menambah

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 20


Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355 -3782

motivasi dan pengetahuan dalam Nur, M. 2008. Pembelajaran Kooperatif.


penelitian. Surabaya: Unesa Press.
Muslim Ibrahim dkk.,2000. Pembelajaran
DAFTAR RUJUKAN Kooperatif. Surabaya: Unesa
Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Press.
Nasional. Jakarta: UU 20 Tahun http://www.psychologymania.com/2012/12
2003. diakses pada tanggal 10 April
Slavin R., 1990, Cooperative Learning: 2014.
Theory, Research and Practice,
Englewoods Cliff, NJ: Prentice-
Hall.

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction 21

Anda mungkin juga menyukai