RS MULYASARI JAKARTA No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/FARM/012 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan/disahkan,
Direktur STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
24 Januari 2018 Dr. dr. Achmad Hidayat, Sp. B., MARS
Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima Pengertian pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. 1. Memelihara mutu sediaan farmasi. 2. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung – jawab. Tujuan 3. Menjaga ketersediaan. 4. Memudahkan pencarian dan pengawasan. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mulyasari Jakarta Nomor 001/DIR/SK/A./PKPO/I/2018 tentang Pemberlakuan Kebijakan Pedoman Pelayanan Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta. Petugas teknis kefarmasian gudang: 1. Melihat petujuk penyimpanan yang tertera pada kemasan obat dan bahan habis pakai. a. Untuk suhu 1-9OC simpan di kulkas berkunci (bukan freezer). b. Untuk suhu 20 – 30 simpan di dalam lemari besi khusus untuk obat narkotika dan psikotropika. Petugas gudang bagian penyimpanan: 1. Menyimpan obat narkotika dan psikotropika dalam lemari Prosedur besi yang sudah ditentukan. 2. Menyusun obat sesuai: a. Kriteria (Fornas dan Non Fornas). b. Jenis sediaan (tablet, sirup, injeksi, topikal). c. Abjad. d. Prinsip FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In First Out) dalam penyusunan perbekalan farmasi yaitu perbekalan farmasi yang masa kadaluarsanya lebih awal atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal. PENYIMPANAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
RS MULYASARI JAKARTA No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/FARM/012 00 2 dari 2
3. Isi kartu stok setiap ada penambahan perbekalan farmasi.
4. Kunci kembali lemari obat atau kulkas narkotika- Prosedur psikotropika setelah penyimpanan. 5. Simpan kunci di tempat yang aman.