Anda di halaman 1dari 8

B.

Konsep Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah

1. Pengkajian Harga Diri Rendah

a. Pengkajian harga diri rendah menurut Dermawan dan Rusdi (2013) :

1. Faktor predisposisi

a) Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan

orang tua, harapan orang tua tidak realistik.

b) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran yang

sesuai dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan dan peran

yang sesuai dengan kebudayaan.

c) Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua yang

tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan kultur sosial

yang berubah.

2. Faktor presipitasi

a) Faktor presipitasi dibagi menjadi 5 (lima) kategori:

Ketegangan peran, konflik peran, peran yang tidak jelas, peran

berlebihan, dan perkembangan transisi.

b) Situasi transisi peran, yaitu bertambah atau berkurangnya orang

penting dalam kehidupan individu dengan kelahiran maupun

kematian orang terdekat.

c) Transisi peran sehat-sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh

keadaan sehat atau keadaan sakit. Transisi ini dapat disebabkan

kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran dan bentuk,

penampilan atau fungsi tubuh, perubahan fisik yang berkaitan


dengan pertumbuhan dan perkembangan, dan prosedur

pengobatan dan perawatan.

d) Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan,

ketidakseimbangan bio-kimia, gangguan penggunaan obat,

alkohol, dan zat.

3. Faktor Kognitif

Menurut Carpenito-Moyet (2009), standar pengkajian harga diri

rendah kronis pada faktor kognitif meliputi:

a) Klien merasa gagal

b) Klien merasa tidak berguna

c) Klien merasa tidak memiliki kemampuan positif

d) Klien merasa tidak melakukan apapun.

4. Sumber Koping

a) Kemauan personal (Personal ability)

Klien mampu mengenal dan menila aspek positif yang dimiliki.

b) Dukungan sosial (Social support)

Keluarga mengetahui cara merawat klien dengan harga diri

rendah.

c) Aset material (Material Assets)

Meliputi Sosial ekonomi rendah, rutin berobat, adanya kader

kesehatan jiwa, dan jarak pelayanan kesehatan yang mudah

dijangkau

d) Kepercayaan (Beliefs)
Klien mempunyai keinginan untuk sembuh.

5. Mekanisme Koping

Mekanisme jangka pendek harga diri rendah yang biasa dilakukan

adalah:

a. Tindakan untuk lari sementara dari krisis, misalnya pemakaian

obat-obatan, kerja keras, atau menonoton televisi secara terus-

menerus.

b. Kegiatan mengganti identitas sementara, misalnya ikut

kelompok sosial, keagamaan atau politik.

c. Kegiatan yang memberi dukungan sementara, seperti mengikuti

satu kompetisi atau kontes.

d. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara,

seperti penyalahgunaan obat-obatan.

Apabila mekanisme koping jangka pendek tidak memberi hasil pada

individu, maka akan mengembangkan mekanisme koping jangka

panjang, yaitu:

a. Individu akan menutup identitas: keadaan ketika individu terlalu

cepat mengadopsi identitas yang disenangi oleh orang-orang

yang berarti tanpa memperhatikan hasrat atau potensi diri.

b. Identitas negatif: asumsi identitas tidak sesuai dengan perasaan

ansietas, bermusuhan, dan rasa bersalah, menurut Stuart dalam

Sutejo 2014.
6. Mekanisme Pertahanan Ego

Mekanisme pertahanan ego yang dilakukan adalah fantasi,

regresi, disasosiasi, isolasi, proyeksi mengalihkan marah berbalik

pada diri sendiri dan amuk.

b. Pengkajian Harga diri rendah kronik menurut Keliat dan Akemat

(2009)

1. Keluhan utama

Mengetahui bagaimana perasaan klien dan keluhan klien saat

pengkajian.

2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Menanyakan kepada klien apakah klien memiliki pengalaman yang

buruk dan tidak menyenangkan.

3. Konsep diri

a. Gambaran diri

Menanyakan persepsi klien mengenai tubuhnya, bagian tubuh

mana yang disukai dan bagian tubuh mana yang tidak disukai.

b. Identitas diri

Menanyakan tentang status dan posisi klien, menanyakan

kepuasan tentang status dan posisi klien sebelum dirawat

(sekolah/ tempat kerja) dan kepuasan klien sebagai laki-laki

atau perempuan.

c. Harga Diri
Menanyakan hubungan klien dengan orang lain sesuai kondisi,

penilaian orang lain mengenai diri dan kehidupan.

d. Peran

Menanyakan tugas atau peran yang dijalani klien dalam

keluarga, kelompok, maupun masyarakat, serta kemampuan

klien menjalankan tugas atau perannya.

4. Alam perasaan

Menanyakan tentang perasaan klien, merasa sedih, putus asa,

ketakutan, atau gembira berlebih.

5. Interaksi selama wawancara

Data didapatkan dari hasil wawancara dan observasi perawat atau

keluarga.

a. Mudah tersinggung, bermusuhan, tidak kooperatif.

b. Kontak mata kurang: tidak menatap lawan saat berbicara.

c. Defensif: mempertahankan pendapat serta kebenaran dirinya.

d. Curiga: menunjukkan sikap tidak percaya dan menyangkal.

6. Penampilan

a. Penampilan tidak rapi.

b. Penggunaan pakaian kurang sesuai.

c. Penggunaan pakaian tidak tepat (waktu, situasi, dan kondisi).


Rentang Respons Konsep Diri

Adaptif Maladaptif

Aktualisasi Konsep Harga diri Keracunan Depersonalisasi

diri diri positif rendah identitas

(Sumber: Stuart, 2013)

Keterangan:

1. Aktualisasi diri merupakan pernyataan diri tentang konsep diri

yang positif dengan latar belakang pengalaman yang nyata,

sukses dan diterima.

2. Konsep diri positif merupakan kondisi individu yang memiliki

pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.

3. Harga diri rendah merupakan transisi atau peralihan respons

konsep diri adaptif dengan konsep maladaptif.

4. Identitas kacau adalah kegagalan individu dalam

mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-kanak ke

dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa

dewasa yang harmonis.

5. Depersonalisasi merupakan perasaan yang tidak realistis dan

asing terhadap diri sendiri yang memiliki kaitan dengan

ansietas, kepanikan, serta tidak dapat membedakan dirinya

dengan orang lain.


c. Roseberg Self Esteem Scale Rosenberg (1965)

Skala Roseberg Self Esteem Scale adalah sebuah laporan diri yang

menggunakan sebagai instrumen untuk mengevalusai harga diri

individu. Skala Rosenberg terdiri dari 10 item pernyataan tentang

diri dengan empat pilihan jawaban: sangat setuju, setuju, tidak

setuju, sangat tidak setuju. Nilai jawaban per Ijen maksimal 3, dan

minimal 0. Untuk pernyataan nomor 1,2,4,6,7 jika pernyataan

sangar tidak sesuai dengan diri, beri angka 0. Jika tidak sesuai

dengan diri, beri angka 1. Jika sesuai dengan siri, beri angka 2. Jika

sangat sesuai dengan diri, beri angka 3. Untuk soal nomor 3,5,8,9

dan 10 jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan diri, beri angka 3.

Jika sesuai dengan diri, beri angka 2. Jika sesuai dengan diri, beri

angka 1. Jika sangat sesuai dengan air, beri angka 0. Jadi rentang

nilainya antara 0 sampai 30. Jumlah skor antara 15-25 dikatakan

normal sedangkan jumlah skor dibawah 15 maka dikatakan harga

diri rendah.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut NANDA (2018) :

a. Harga diri rendah kronik (00119)

Definisi: evaluasi diri/perasaan negatif tentang diri sendiri atau

kemampuan diri yang berlangsung minimal tiga bulan.

b. Harga diri rendah situasional (00120)


Definisi: munculnya persepsi negatif tentang makna diri sebagai

respons terhadap situasi saat ini.

3. Rencana tindakan keperawanan harga diri rendah

a. Tujuan

b. Kriteria hasil

c. Intervensi

4. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai