Yazhid Bashar LD
9 months ago
0 Comments
Facebook Twitter
PENDAHULUAN
METODE
Metode koagulasi (7).
PRINSIP
Prinsip kerja tes ini adalah mengukur lamanya terbentuk bekuan bila ke dalam plasma
ditambahkan reagens tromboplastin parsial dan aktivator serta ion kalsium (1).
BAHAN
Sampel (3,7):
Persiapan penderita dan sampel:
Reagen (3):
1. Kaolin 5g/l dalam larutan buffer barbiton
2. Fosfolipid 20 sampai 25 IU/dl
Larutan 1 dan 2 sudah dalam 1 larutan disebut reagen aktivator
3. CaCL2 0,025 mol/l
Alat (3):
1. Tabung reaksi 4. Inkubator
2. rak tabung 5. Stopwatch
3. batang pengaduk berupa Nichrome loopstop watch
CARA KERJA:
1. 100 L aktivator ditambahkan 100 L plasma dimasukkan ke dalam tabung A.
2. 200 L CaCl2 masukkan ke dalam tabung B.
3. Inkubasi kedua tabung selama 5 menit pada suhu 37C.
4. Ambil 100 L CaCl2 (tabung B) masukkan ke dalam tabung A.
5. Jalankan stopwatch, aduk, amati hingga terjadi bekuan.
6. Tes ini diulang pada plasma kontrol (3).
NILAI RUJUKAN
20 - 40 detik
INTERPRETASI
APTT akan memanjang pada (3):
1. Disseminated intravasculer coagulation
2. Penyakit-penyakit hati
3. Transfusi masif.
4. Pemberian heparin, dosis heparin diatur sampai APTT mencapai 1,5 - 2,5 kali nilai kontrol.
5. Defisiensi faktor bekuan selain faktor VII.
APTT akan memendek pada (3):
1. Reaksi fase akut perdarahan
2. Penyakit Myeloproliferatif.
Untuk Mengetahui letak kelainan pembekuan dilakukan tes terhadap inhibitor:
Campuran 50:50 antara plasma kontrol dan plasma pasien dicampur dan dilakukan tes, jika tetap
memanjang berarti terdapat inhibitor tetapi bila terkoreksi berarti kelainannya disebabkan oleh
adanya defisiensi (3).