Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin yang dapat
mengendap dalam jaringan dan bisa menyebabkan peradangan yang dikenal dengan
gout. Gout merupakan salah satu penyakit metabolik yang terjadi akibat tingginya
kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat sangat erat kaitannya dengan pola
hidup yang dijalani, pola konsumsi makanan yang salah, serta penyalahgunaan
alkohol yang terjadi di masyarakat secara meluas (Simon et al., 2001). Dari waktu
ke waktu jumlah penderita asam urat cenderung meningkat. Berdasarkan data dari
Rumah Sakit Umum Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo menunjukkan terjadi
kenaikan penderita sekitar 9 orang dari tahun 1993 sampai 1994 dan sekitar 19
orang dari 1994 sampai 1995 (Utami, 2003). Pada tahun 2007, menurut data
pasien yang berobat di klinik RS Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta,
penderita asam urat sekitar 7% dari keseluruhan pasien yang menderita penyakit
rematik (Anonim, 2010).
Kelebihan asam urat dalam darah ini menjadi masalah yang cukup
serius, terutama bagi orang yang berusia 40 tahun keatas. Kadar asam urat darah
yang berlebihan bisa menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang disebut dengan
artritis gout. Penyakit ini memang tidak mematikan, namun menyebabkan nyeri
luar biasa serta menurunkan kualitas hidup (Chairul, 2001).
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi tentang Gout
2. Untuk mengetahui pemeriksaan Gout
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gout

Gout berasal dari kata gutta, berarti tetesan. Dahulu kala gout dianggap
akibat adanya tetesan jahat yang masuk ke dalam sendi. Namun seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta menurut paea ahli
sekarang kita tahu bahwa artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang
patogenesisnya sudah diketahui secara jelas dan dapat diobati secara sempurna.
Secara klinis, artritis pirai atau yang biasa kita kenal dengan penyakit asam urat
ini merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut
yang biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar
sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih. Kelainan
ini dipengaruhi banyak faktor antara lain gangguan kinetik asam urat
misalnyaya hiperurikemia.

Artritis pirai akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap


pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua orang dengan
hiperurikemia adalah penderita artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai.
Akan tetapi risiko terjadi artritis pirai lebih besar dengan meningkatnya
konsentrasi asam urat darah. Serangan artritis akut berlangsung cepat yang
dapat mencapai peak of severity atau puncak keparahan dalam waktu 24 jam.
Selain itu, salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di Indonesia
adalah penyakit asam urat. Asam Urat sering dialami oleh banyak orang
sekarang ini. Bahkan, orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa
penyakit ini.

2.2. Etiologi Penyakit Gout


Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat regenerasi
sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih banyak asam urat
dalam tubuhnya dan tubuh tidak efektif dalam membuang asam urat melalui air
seni, sehingga asam urat menumpuk dalam darah. Genetik, jenis kelamin dan nutrisi
(peminum alkohol, obesitas) memegang peranan penting dalam pembentukan
penyakit gout.
Oleh karena itu penyebab gout adalah hiperurisemia umum. Asam urat, urin
produk degradasi, disintesis terutama di hati. 2 / 3 dari total asam saraf diekskresi
oleh ginjal, dan sisanya disekresi ke dalam usus. Menyebabkan hiperurisemia dapat
dibagi menjadi sebagai akibat dari gangguan atas produksi dan gangguan akibat
penurunan klirens saraf di ginjal. Sebagian besar kasus gout (90%) berasal dari saraf
sekresi asam menurun. 5% dari pasien mengalami over produksi asam sebagai
akibat dari defek enzim otot yang diturunkan (fosforibosiltransferase adenin
defisiensi hipoksantin-guanin (juga dikenal sebagai sindrom Lesch-Nyhan) atau
lebih kegiatan sintetase 1-pirofosfat 5-phosphoribosyl). Pasien-pasien ini dapat
diidentifikasi karena mereka mengekskresi > 800 mg asam pada saraf air seni
mereka selama periode 24 jam.
2.3. Patofisiologi

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan
atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk
akhir metabolisme purin. Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin
akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal
ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin.

1. Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan


metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:
Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang
meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena
defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat
dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah
sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak
terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga
saat ini masih belum diketahui dengan jelas.

Sumber : http://sectiocadaveris.wordpres 1

2.4. Tanda dan Gejala


1. Nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam,
biasanya pada ibu jari kaki ( sendi metatarsofalangeal pertama Nyeri hebat
yang tiba-tiba menyerang sendi pada saat tengah malam,) atau jari kaki
(sendi tarsal).
2. Kulit berwarna kemerahan, terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri
3. Pembengkakan sendi umumnya terjadi secara asimetris (satu sisi tubuh)
4. Demam, dengan suhu tubuh 38,30C atau lebih, tidak menurun lebih dari tiga
hari walau telah dilakukan perawatan
5. Bengkak pada kaki dan peningkatan berat badan yang tiba-tiba ( VitaHealth,
2007)
2.5. Pemeriksaan Asam Urat
1. Pemeriksaan Holistik
Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana
pemeriksaan dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat
terjadinya nyeri. Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru ditegakkan
diagnosis (Kee, Joyce LeFever. 2008).
2. Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric –
acidyang bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah
katalisis peroksiadase dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4
aminophenazone memberikan reaksi warna violet dengan indikator
Quinollmine(Bishop L. Michae2000).

2.5.1. Nilai Normal


Laki-Laki : 3.5-7.2 mg/dl
Perempuan : 2.6-6.0 mg/dl

2.6. Kasus Evaluasi Hasil Lab


BAB III
KESIMPULAN

Gout arthritis adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus
yaitu arthritis akut. Arthritis Gout lebih banyak terdapat pada pria sering mengenai
usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.
Gejala Arthrtis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari
penyebabnya, penyakit ini termasuk kedalam kelainan metabolik.

Anda mungkin juga menyukai