Anda di halaman 1dari 8

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

(Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah)

A. Inspektur.

Inspektur mempunyai tugas membantu Bupati membina dan melakukan


pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah (aspek
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan), pengawasan
pelaksanaan tugas pembantuan oleh perangkat Daerah, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan
urusan pemerintahan desa serta pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan,
pengujian, investigasi, pemantauan, evaluasi, reviu, pemantauan dan
tugas-tugas pembinaan serta pengawasan lainnya (Qatalisator, Quality
Assurance dan Consulting).

Inspektur menyelenggarakan fungsi:


a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
c. pengawalan kebijakan Pemerintah Daerah (Qatalisator);
d. pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, pengusutan, pengujian,
investigasi dan pemantauan (Quality Assurance) yang diberikan oleh
Bupati;
e. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
f. pelaksanaan tugas lain di bidang pembinaan (Consulting) dan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati.
g. monitoring pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Inspektorat
Jenderal masing-masing Kementerian, Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan
Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, serta Inspektorat
Kabupaten Sigi;
h. penanganan pengaduan masyarakat;
i. penyusunan laporan hasil pengawasan;
j. pelaksanaan administrasi inspektorat; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.

B. Sekretaris Inspektorat.

Sekretaris Inspektorat mempunyai tugas mengoordinasikan perencanaan,


pembinaan dan pengendalian terhadap program serta memberikan
pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Inspektorat.
Sekretaris Inspektorat menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan rencana kerja dan anggaran, pengelolaan
keuangan serta penyusunan pertanggungjawabannya;
b. penghimpunan, pengelolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil
pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;
c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;
d. penyusunan, penginventarisasian dan pengkoordinasian dan data
dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan
masyarakat (Dumas);
e. penyusunan pemantauan, reviu, evaluasi serta monitoring tindak lanjut
hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI), Inspektorat Jenderal masing-masing Kementerian, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Kepegawaian
Negara (BKN), dan Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, serta
Inspektorat Kabupaten Sigi;
f. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Inspektorat yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, ketatalaksanaan, keuangan, kerumahtanggaan,
kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi;
g. penyelenggaraan pengelolaan barang/kekayaan milik negara/Daerah di
lingkungan Inspektorat;
h. penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA), rencana kerja (RENJA),
Standar Operasional Prosedur (SOP), pedoman atau sistem pengawasan,
dan petunjuk pelaksanaan (juklak), serta petunjuk teknis (juknis);
i. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan keuangan, laporan
pemantauan, laporan akuntabilitas kinerja, laporan penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
k. pemberian saran dan pertimbangan kepada pimpinan tentang langkah-
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Sekretaris Inspektorat, membawahi:


a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; dan
b. Subbagian Administrasi dan Umum.

Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas


menyiapkan bahan dan menyusun rencana program kerja, rencana
anggaran, penatausahaan keuangan dan evaluasi serta pelaporan.

Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:


a. penyiapan bahan pengkoordinasian rencana/program kerja pengawasan
dan fasilitasi;
b. penyiapan bahan penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan
Inspektorat;
c. penyusunan laporan dan statistik Inspektorat;
d. penyiapan peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk
teknis serta petunjuk pelaksanaan pengawasan dan penyusunan
rencana program serta laporan;
e. penyiapan dokumentasi dan pengolahan data pengawasan;
f. penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi hasil pengawasan dan
tindaklanjut hasil pengawasan;
g. penyiapan bahan pelaksanaan administrasi laporan hasil pengawasan;
h. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi laporan hasil pengawasan;
i. penyiapan bahan penyusunan statistik hasil pengawasan;
j. penyiapan bahan kerjasama pengawasan;
k. penyiapan bahan koordinasi pengawasan;
l. penyusunan laporan akuntabilitas dan laporan kinerja pengawasan;
m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
n. pemberian saran dan pertimbangan kepada pimpinan tentang langkah-
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Subbagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan kepegawaian, ketatalaksanaan, penatausahaan surat menyurat,
urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Subbagian Administrasi dan Umum menyelenggarakan fungsi:


a. penyiapan bahan pelaksanaan urusan tata usaha surat menyurat dan
kearsipan;
b. penyiapan bahan pengelolaan administrasi, inventarisasi, pengkajian
dan tata naskah dinas serta analisis laporan;
c. penyiapan bahan pengelolaan dan penataan urusan kepegawaian
meliputi penataan sistem informasi manajemen kepegawaian, penyiapan
bahan usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembuatan Kartu
Pegawai (KARPEG), Asuransi Kesehatan (ASKES/BPJS), Tabungan
Asuransi (TASPEN), Kartu Suami/Isteri (KARSU/KARSI), menyusun
Daftar Urut Kepangkatan (DUK), penghargaan pegawai, Absensi,
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Keterangan Bebas Temuan, serta Unit
Dharma Wanita Inspektorat dan lain-lain;
d. penyusunan dan pengurusan administrasi sekretariat jabatan
fungsional P2UPD, jabatan fungsional auditor dan jabatan fungsional
auditor kepegawaian;
e. penyiapan bahan fasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisis beban
kerja dan standar operasional prosedur (SOP) Inspektorat;
f. penyiapan bahan pengelolaan satgas Pelatihan Kantor Sendiri (PKS),
satgas pemberantasan Korupsi, satgas Satuan Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), satgas Reformasi Birokrasi, satgas Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)/ Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LHKASN), dan satgas Kapabilitas serta satgas
lainnya.
g. penyiapan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU)
dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
h. penyiapan bahan pengelolaan urusan perlengkapan (aset) dan rumah
tangga;
i. penyiapan bahan koordinasi pengelolaan urusan administrasi dan
umum;
j. penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan dibidang administrasi dan
umum;
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
l. pemberian saran dan pertimbangan kepada pimpinan tentang langkah-
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

C. Inspektur Pembantu.

Inspektur Pembantu terdiri dari :


a. Inspektur Pembantu Wilayah I, mengkoordinir wilayah kerja pembinaan,
pengawasan dan pemeriksaan pada instansi/satuan kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten yang meliputi Bagian Administrasi
Perekonomian, Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Administrasi
Sumber Daya Alam, Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, Bagian
Hubungan Masyarakat, Bagian Kesejahteraan Rakyat dan
Kemasyarakatan, Bagian Perlengkapan dan Umum, Bagian Hukum,
Bagian Organisasi, Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah, Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah, Badan Keuangan dan
Aset Daerah, Badan Pendapatan Daerah, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Rumah
Sakit Umum Daerah;
b. Inspektur Pembantu Wilayah II, mengkoordinir wilayah kerja pembinaan
dan pengawasan pada instansi/satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten meliputi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas
Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas
Sosial, Dinas Ketenagakerjaan & Transmigrasi, Dinas Perhubungan,
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas
Komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran; dan
c. Inspektur Pembantu Wilayah III, mengkoordinir wilayah kerja
pembinaan dan pengawasan pada kantor Kecamatan dan Desa di
lingkungan Pemerintah Daerah.
Inspektur Pembantu mempunyai tugas merumuskan, menyusun,
mengoordinasikan, menyelenggarakan, pembinaan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan internal
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lainnya, serta pelaksanaan pengawasan untuk
tujuan tertentu atas penugasan Bupati.

Inspektur Pembantu menyelenggarakan fungsi:


a. perumusan dan penyusunan rencana kegiatan terhadap pelaksanaan
kebijakan di pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Bupati;
b. pemberian petunjuk teknis dibidang kegiatan terhadap pelaksanaan
kebijakan di pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Bupati;
c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi terhadap pelaksanaan
kebijakan di pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Bupati;
d. pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan
kebijakan di pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Bupati;
e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan
di pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
f. penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan dbidang di pengawasan
internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, serta pelaksanaan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
h. pemberian saran dan pertimbangan kepada pimpinan tentang langkah-
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

D. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional pada Inspektorat, terdiri atas:


a. Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di
Daerah (P2UPD);
b. Jabatan Fungsional Auditor; dan
c. Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian.
Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di
Daerah (P2UPD) mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern atas
penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di Daerah diluar pengawasan
keuangan, reviu, pemantauan, pengendalian dan pembinaan serta
memberikan kesaksian dalam peradilan.

Uraian tugas Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan


Pemerintahan di Daerah (P2UPD) meliputi:
a. melakukan pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan,
meliputi:
1. pembinaan atas pelaksanaan urusan pemerintahan; dan
2. pelaksanaan atas urusan pemerintahan.
b. melakukan pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan bupati,
meliputi:
1. pengawasan atas rancangan peraturan daerah dan rancangan
peraturan bupati; dan
2. pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan bupati.
c. pengawasan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, meliputi:
1. pengawasan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
2. pengawasan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di kecamatan;
dan
3. pengawasan dekonsentrasi dan tugas pembantuan di Daerah
desa/kelurahan.
d. pengawasan untuk tujuan tertentu, meliputi:
1. pengawasan akhir masa jabatan kepala desa;
2. pengawasan atas pengaduan masyarakat;
3. pengawasan atas adanya indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme;
dan
4. pengawasan atas pelaksanaan cagar alam, suaka margasatwa,
taman nasional, taman wisata alam dan taman buru.
e. evaluasi penyelenggaraan pemerintahan, meliputi:
1. evaluasi kinerja penyelenggaraan otonomi Daerah;
2. evaluasi kemampuan penyelenggaraan otonomi Daerah;
3. evaluasi Daerah pemekaran (kecamatan dan desa/kelurahan);
4. evaluasi pemerintahan kecamatan dan desa;
5. evaluasi laporan akuntabilitas (LAKIP/SAKIP); dan
6. evaluasi penyelenggaraan reformasi birokrasi.
f. pengawasan pelaksanaan urusan wajib bidang:
1. otonomi Daerah dan pemerintahan umum;
2. pekerjaan umum;
3. pemberdayaan masyarakat dan desa;
4. pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan;
5. kesehatan;
6. pendidikan;
7. kepemudaan dan olahraga;
8. ketenagakerjaan;
9. ketahanan pangan;
10. perhubungan;
11. kependudukan dan catatan sipil;
12. kesatuan bangsa dan politik;
13. komunikasi dan informatika; dan
14. sosial.
g. pengawasan pelaksanaan urusan pilihan bidang:
1. perikanan;
2. pertanian;
3. kehutanan;
4. perindustrian;
5. perdagangan; dan
6. energi dan sumber daya mineral.
h. melaksanakan pengembangan profesi kepengawasan; dan
i. mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan
dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan.

Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melaksanakan pengawasan


intern yang meliputi seluruh proses kegiatan audit, evaluasi, reviu,
pengendalian dan pembinaan serta memberi kesaksian dalam peradilan.

Jabatan Fungsional Auditor menyelenggarakan fungsi:


a. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam audit kinerja;
b. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam audit atas aspek
keuangan;
c. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam audit untuk tujuan
tertentu;
d. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam audit
khusus/investigasi/ berindikasi tindak pidana korupsi;
e. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam kegiatan evaluasi;
f. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam kegiatan reviu;
g. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam kegiatan pemantauan;
h. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam kegiatan pengawasan
lain;
i. pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dalam rangka membantu
melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian dan evaluasi pengawasan;
j. pengendalian teknis pelaksanaan kegiatan pengawasan (audit,
evaluasi, reviu dan pengawasan lain);
k. pengendalian mutu pelaksanakan kegiatan pengawasan (audit,
evaluasi, reviu dan pengawasan lain); dan
l. pendampingan dan/atau memberikan keterangan ahli dalam proses
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan.

Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian mempunyai tugas


melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepegawaian baik
kompleksitas rendah maupun kompleksitas tinggi, serta memberi kesaksian
dalam peradilan.
Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan tugas-tugas audit kepegawaian mulai dari kebijakan
rekruitmen (pengangkatan) pegawai sampai pada penempatan,
pembinaan karier, disiplin (sanksi) pegawai, penggajian dan remonerasi,
serta pensiun pegawai;
b. pelaksanaan tugas evaluasi kepegawaian;
c. pelaksanaan tugas investigasi dan pengendalian kepegawaian;
d. pelaksanaan tugas pemantauan kepegawaian;
e. pelaksanaan tindakan korektif terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang kepegawaian yang dapat dilakukan secara
reguler dan investigatif;
f. pembinaan kepegawaian, dan melakukan supervisi serta advokasi
kepegawaian;
g. pendampingan dan/atau memberikan keterangan ahli dalam proses
penyidikan dan/atau peradilan kasus hasil pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai