Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

GAWAT DARURAT MATERNAL & NEONATAL

“Prinsip Penanganan Kegawatdaruratan Neonatal”

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nama Kelompok :

1. Alifia Yulian Sari


2. Cahya Khusnawati
3. Desy Norma Octavia
4. Isti’adah

AKBID MEDIKA WIYATA KEDIRI

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap bayi baru lahir akan mengalami bahaya jiwa saat proses kelahirannya.
Ancaman jiwa berupa kematian tidak dapat di duga secara pasti walaupun dengan
bantuan alat-alat medis modern sekalipun,seringkali memerikan gamaran erbeda
terhadap kondisi bayi saat lahir.
Oleh karena itu,kemauan dan keterampilan tenagan medis yang menangani
kelahiran bayi mutlak sangat dibutuhkan,tetapi tidak semua tenaga medis memilki
kemampuan dan keterampilan standar dalam melakukan resusitasi pada bayi baru
lahir yang dapat di handalkan,walaupun mereka itu memiliki latar belakang
pendidikan sebagai profesional ahli.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana penyebab kegawatdaruratan pada neonatus ?
Bagaimana kondisi-kondisi yang menyebakan kegawatdaruratan pada neonatus ?
Bagaiamana prinsip penanganan kegawatdaruratan pada neonatus ?

1.3 Tujuan Masalah


Untuk mengetahui kegawatdaruratan pada neonatus
Untuk mengetahui kondisi-kondisi yang menyebakan kegawatdaruratan pada neonatus
Untuk mengetahui prinsip penanganan kegawatdaruratan pada neonatus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal


Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba,
seringkali merupakan kejadian yang berrbahaya (Dorlan, 2011).
Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala
berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan
segera guna menyelamtkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C, 2000).

2.2 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kegawatdaruratan pada Neonatus


a. Faktor Kehamilan
1) Kehamilan kurang bulan
2) Kehamilan dengan penyakit DM
3) Kehamilan dengn gawat janin
4) Kehamilan dengan penyakit kronis ibu
5) Kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat
6) Infertilitas
b. Faktor pada Partus
1) Partus dengan infeksi intrapartum
2) Partus dengan penggunaan obat sedatif
c. Faktor pada Bayi
1) Skor apgar yang rendah
2) BBLR
3) Bayi kurang bulan
4) Berat lahir lebih dari 4000gr
5) Cacat bawaan
6) Frekuensi pernafasan dengan 2x observasi lebih dari 60/menit
2.3 Prinsip Penanganan Kegawatdaruratan Neonatal

2.3.1 Prinsip Dasar

Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi di lahirkan , melalui


pelayanan kesehatan yang di berikan kepada ibu hamil. Disamping itu perlu di lakukan
pula pembinaan kesehatan pranatal yang memadai dan penanggulangan faktor-faktor
yang menyebabkan kematian pernatal yang meliputi, pendarahan, hipertensi, infeksi,
kelahiran peterm/bblr, asfiksia, dan hipotermia.

2.3.2 Penilaian Awal

Untuk semua BBL,lakukan penilaian awal :

Sebelum bayi lahir

• Apakah kehamilan cukup bulan ?

• Apakah air ketuban jernih,tidak bercampur mekonium?

segera setelah lahir

• Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak megap-megap?

• Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

2.3.3 Penilaian Klinik Awal

Tujuan dari penilaian klinik adalah mengetahui derajat vitalis dan mengukur
reaksi bayi terhadap tindakan resusitasi. Derajat vitalis bayi adalah kemampuan sejumlah
fungsi tubuh yang bersifat esensial dan kompleks untuk berlangsungnya kelangsungan
hidup bayi seperti pernapasan,denyut jantung,sirkulasi darah dan refleks-refleks primitif
seperti menghisap dan mancari puting susu.

Pada saat kelahiran, apabila bayi gagal menunjukkan reaksi vital, maka akan
terjadi penurunan denyut jantung secara cepat, tubuh menjadi biru atau pucat dan
refleks-refleks melemah sampai menghilang. Bila tidak di tangani secara benar,keadaan
umum bayi akan menurun dengan cepat dan mungkin meninggal.
PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA-TANDA KEGAWATAN

Bayi baru lahir dikatakan sakit apabila :

• Sesak napas

• Frekuasi pernapasan 60x/menit

• Gerak retraksi dada

• Malas minum

• Panas atau suhu badan bayi rendah

• Kurang aktif

• Berat lahir rendah ( 1500-2500 ) dengan kesulitan minum

Tanda-tanda bayi sakit berat :

• Sulit minum

• Sianosis sentral ( lidah biru )

• Perut kembung

• Periode apneu

• Kejang/periode kejang-kejang kecil

• Merintih

• Perdarahan

• Sangat kuning

• Berat badan lahir < 1500 gram


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala


berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan
segera guna menyelamtkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C, 2000).
Prinsip Penanganan Kegawatdaruratan Neonatal :

 Prinsip Dasar
 Penilaian Awal
 Penilaian Klinik Awal

3.2 Saran
Kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal bukanlah merupakan tanggung
jawab petugas kesehatan untuk mengananinya. Namun, dibutuhkan peran serta
berbagai pihak dalam mewujudkan kondisi yang mendukung demi tercapainya
keselamatan ibu dan bayi yang mengalami kegawatan melalui sistem pertolongan
yang sinergi, bekerja efektif, efisien, dan kontinu.
Kasus kegawatdaruratan merupakan hal yang saat ini mendapat perhatian yang
begitu besar. Oleh karena itu, diharapkan seluruh pihak memberikan kontribusinya
dalam merespon kasus kegawatdaruratan ini. Bagi mahasiswa, sudah seyogyanya
memberikan peran dengan mempelajari dengan sungguh-sunggu kasus-kasus
kegawatadaruratan dan memaksimalkan keterampilan dalam melakukan penanganan
kegawatdaruratan yang berada dalam koridor wewenang bidan.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Maternal dan Neonatal.


2002. YBSP : Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. YBPSP: Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal.PT.Bina Pustaka : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai