Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM GELOMBANG 2017 1

Cincin Newton
Erik Bhekti Yutomo, Nurul Maulidiyah, Anna Zakiyatul L , Gontjang Prajitno
Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: nuruldzikrillah96@gmail.com

Abstrak—Percobaan Cincin Newton dilakukan dengan keakuratan panjang gelombang yang terukur dengan panjang
tujuan untuk mempelajari peristiwa interferensi pada percobaan gelombang yang sebenarnya
ini, menjelaskan fungsi – fungsi alat pada cincin newton, Cahaya merupakan gelombang tranversall yang termasuk
mengukur panjang gelombang dari lampu halogen dengan gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat cahaya diantaranya
menggunakan metode newton ring’s, dan mencari keakuratan
adalah dapat mengalami pemantulan, pembiasaan, polarisasi,
panjang gelombang yang terukur dengan panjang gelombang
yang sebenarnya. Percobaan ini dilakukan atas dasar pinsip dari
difraksi dan interferensi. Pemantulan atau refleksi adalah
sifat – sifat cahaya yaitu pemantulan, pembiasan, dan perubahan arah ranbat cahaya kea rah sisi medium asalnya
interferensi sehingga terbentuk Cincin Newton. Percobaan ini seteah menumbuk antar muka dua medium. Pemantulan
dilakukan dengan menghitung panjang jari – jari orde ke nol cahaya terdiri dari dua tipe, yaitu specular reflection yang
hingga orde ke lima dengan langkah mengamati cincin newton menjelsakan perilaku cahaya pada permukaan mengkilap dan
yang terbentuk terlebih dahulu selanjutnya dilakukan datar, dann difusse reflection yang menjelaskan pemantulan
pengukuran dengan menggunakan micrometer yang ada pada sinar cahaya pada permukaan yang tidak rata [1]. Pemantulan
rangkaian alat, dan untuk mendapatkan kepresisian data adalah pembelokan arah rambat gelombang karena mengenai
dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Setelah dilakukan
bidang batas medium yang berbeda. Gelombang pantul adalah
percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa peristiwa
interferensi terjadi ketika cahaya dipantulkan dari cermin datar
gelombang yang berada pada medium yang sama dengan
, dikarenakan didaerah tersenut banyak sekali gelombang gelombang datang. Interfernsi adalah terjadinya penguatan
cahaya yang datang dan pergi, sehingga apabila gelombang atau pelemahan simpangan gelombang karena muncul
datang dan pergi tersebut ada yang koheren maka terjadi gelombang yang lain pada tempat yang sama. Simpangan
interferensi, selanjutnya didapatkan pengetahuan fungsi alat gelombang yang dihasilkan merupakan superposisi gelombang
yang dipakai dalam percobaan ini seperti yang dijelaskan pada asal dan gelombang lain. Difraksi adalah penyebaran arah
bab metode. Dan panjang gelombang lampu halogen yang rambat gelombang ketika melewati celah yang sempit.
terukur adalah 1,66 x 10-4 berdasarkan pengukuran jari jari Peristiwa difraksi merupakan konsekuensi dari prinsip
bawah, dan 1,71 x 10-4berdasarkan pengukuran jari – jari atas.
Huygens. Sedangkan polarisasi merupakan peristiwa
Dan 3,17x 10-4 berdasarkan grafik pengukuran jari – jari bawah
dan 3,29x 10-4 berdasarkan grafik pengukuran jari – jari atas.
penyearahan simpangan suatu gelombang cahaya [2].
Dalam percobaan ini didapatkan hasil keseksamaan antara Dalam peristiwa terbentuknya cincin newton terjadi
panjang gelombang yang terukur dengan panjang gelombang peristiwa salah satu sifat cahaya yaitu interferensi. Interfernsi
sebenarnya sangat minim sehingga error yang dihasilkan relative adalah terjadinya penguatan atau pelemahan simpangan
besar. gelombang karena muncul gelombang yang lain pada tempat
Kata Kunci—Cahaya, cincin newton, interferensi, panjang yang sama. Simpangan gelombang yang dihasilkan merupakan
gelombang superposisi gelombang asal dan gelombang lain. Simpangan
I. PENDAHULUAN total yang dihasilkan bergantung padafase masing-masing
gelombang. Jika di sutu titik gelombang-gelombang tersebut
AHAYA merupakan partikel – partikel yang dipancarkan
C oleh sumber cahaya dan merambat lurus dengan
kecepatan besar. Cahaya merupakan salah satu contoh dari
memiliki fase yang samamaka terjadi penguatan simpangan
di titiktersebut. Sebaliknya jika duagelombang memiliki fase
berlawananpada suatutiik maka simpangan gelombang
gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan medium tersebutsaling melemahkan. Jika dua gelombang memiliki
dalam perambatannya. Didalam kehidupan sehari – hari frekuensi, panjang gelombang, dan amplitudoyang sama maka
cahaya sendiri banyak dimanfaatkan dalam memenuhi dua gelombang yang memiliki fase berlawanan menghasilkan
kebutuhan makhluk hidup yang ada di bumi, salah satunya simpangan total nol. Selanjutnya selain ada sifat interferensi
adalah sebagai energy terbarukan yag sangat ramah juga ada sifat pembiasan dalam peristiwa cincin newton.
lingkungan. Karena cahaya merupakan salah satu contoh dari Pembiasan terjadi karena gelombang memasuki medium yang
gelombang maka cahaya memiliki sifat – sifat khusus dalam berbeda dan kecepatan gelombang pada medium awal dan
proses perambatannya diantaranya adalah refleksi, merambat medium yang dimasuki berbeda.Jika arah datang gelombang
ke segala arah, dibiaskan (refraksi), difraksi dan interferensi. tidak sejajar dengan garis normal maka pembiasan
Namun dalam kesempatan ini kita ingin membahas lebih menyebabkan pembelokan arah rambat gelombang.
lanjut tentang salah satu sifat gelombang yaitu interferensi , Gelombang air yang melalui daerah yang lebih dangkal
oleh sebab itu dilakukan percobaan cincin newton dengan mengalami perubahan kecepatan, sehingga terjadi pembiasan.
tujuan untuk mempelajari peristiwa interferensi pada Cahaya yang bergerak dari udara ke air mengalami pembiasan
percobaan ini, menjelaskan fungsi – fungsi alat pada cincin arena perbedaan kecepatan cahaya di udara dan di air [2].
newton, mengukur panjang gelombang dari lampu halogen Dalam proses interferensi akan menghasilkan pita cahaya
dengan menggunakan metode newton ring’s, dan mencari terang, dan gelap yang disebut dengan frinji. Pita terang terjadi
PRAKTIKUM GELOMBANG 2017 2

Halogen Mikroskop vernier

Reflektor
Gambar 1. Skema terjadinya interferensi cahaya
ketika sejumlah gelombang bersama – sama menghasilkan Micrometer skrup
intensitas maksimum dan disebut dengan interferensi
konstruktif. Sebaliknya pita gelap terjadi apabila sejumlah Lensa plankonveks
gelombang cahaya menghasilkan intensitas minimum dan dan cermin
disebut dengan interferensi destruktif. Secara keseluruhan
distribusi frinji yang dihasilkan dari fenomena interferensi
disebut dengan pola interferensi ini terbentuk bila dua atau Gambar 2. Skema percobaan cincin newton
lebih gelombang transfersal berasal dari sumber yang sama
[3]. II. METODE
Fenomena Cincin Newton merupakan pola interferensi A. Alat
yang disebabkan oleh pemantulan cahaya di antara dua Dalam percobaan Cincin Newton diperlukan peralatan
permukaan, yaitu permukaan lengkung (lensa cembung) dan berupa mikroskop yang berfungsi mengamati pola gelap
permukaan datar yang berdekatan. Ketika diamati terang cincin newton yang terbentuk, micrometer sekup yang
menggunakan sinar monokromatis akan terlihat rangkaian berfungsi untuk mengukur jari – jari cincin newton, reflector
pola konsentris (sepusat) berselang-seling antara pola terang yang berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber agar
dan pola gelap. Jika diamati dengan cahaya putih tepat mengenai lensa plankonveks, lensa plankonveks yang
(polikromatis), terbentuk pola cincin dengan warna-warni berfungsi untuk membiaskan dan mengumpulkan cahaya,
pelangi karena cahaya dengan berbagai panjang gelombang cermin plan parallel yang berfungsi untuk memantulkan
berinterferensidi ketebalan lapisan yang berbeda. Cincin cahaya hasil pembiasan dari plankonveks, lampu halogen yang
terang terjadi akibat interferensi destruktif. Cincin di bagian berfungsi sebagai sumber cahaya monokromatik, dan terakhir
luar lebih rapat dibandingkan di bagian dalam. sumber tegangan AC.
Dengan R adalah jari-jari kelengkungan lensa, dan panjang B. Skema alat
gelombang cahaya dalam kaca adalah λ, radius cincin terang Skema alat pada percobaan ini ditunjukkan pada gambar 2.
ke-n, yaitu rn dapat dirumuskan C. Langkah Kerja
1 Langkah kerja dalam percobaan ini adalah yang pertama
𝑟𝑛 = √(𝑚 − ) . 𝜆. 𝑅 (1)
2 dipastikan peralatan yang terdiri dari lampu halogen dengan
Dengan m=1,2,3,…. Adalah nomor urut cincin terang sumber dan satu set alat newton ring’s telah lengkap,
sedangkan radius cincin gelap ke-n yaitu dapat dihitung selanjutnya dipastikan semua alat dalam keadaan bersih,
dengan rumus : kemudian diatur posisi lensa plankonveks pada tempatnya,
𝑟𝑛 = √𝑚. 𝜆. 𝑅 (2) kemudian lampu halogen dinyalakan, selanjutnya kemiringan
Dengan m = 1, 2, 3, … adalah nomor urut cincin gelap.Perlu reflector diatur sehingga pantulan dari sumber cahaya ke lenca
diingat bahwa panjang gelombang λ pada persamaan di atas plankonveks terbentuk beberapa lingkaran. Selanjutnya diatur
adalah panjang gelombang cahaya dalam kaca (lensa) yang atau digeser micrometer sekup untuk mendapatkan jari – jari
dapat dinyatakan dengan: λ = λ0/r, di mana λ0 adalah panjang cincin newton yang terbentuk, dilakukan langkah yang sama
gelombang cahaya di udara dan n adalah indeks bias kaca untuk variasi lain. Dalam percobaan ini dilakukan variasai
(lensa) [1]. orde (1,2,3,4,5) dan variasi kelengkungan atas dan bawah.
Interferensi merupakan peristiwa yang terjadi dalam D. Flowchart
kehidupan sehari – hari seperti warna cerah yang dipantulkan Untuk memahami langkang langkah percobaan cincin
dari gelembung , dan lapisan tipis minyak di air. Pada kasus newton dengan mudah maka diberikan diagram alur seperti
ini dan kasus-kasus lainnya, warna merupakan akibat dari yang tertera pada gambar 3.
interferensi konstruktif antara cahaya yang dipantulkan dari
kedua lapisan (film) tipis [4].
PRAKTIKUM GELOMBANG 2017 3

Tabel 1
Start Hasil percobaan pengukuran jari jari kelengkungan bawah
r bawah (mm) 𝑟𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎
Orde
1 2 3 (mm)
Peralatan disiapkan
1 0,190 0,240 0,210 0,213
2 0,830 0,820 0,800 0,817
Dipastikan semua alat bersih 3 1,160 1,260 1,180 1,200
4 1,520 1,600 1,490 1,537
Lensa plankonveks diatur pada 5 1,790 1,780 1,750 1,773
tempatnya
Tabel 2
Hasil percobaan pengukuran jari jari kelengkungan atas

Lampu halogen dinyalakan r bawah (mm) 𝑟𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎


Orde
1 2 3 (mm)
1 0,200 0,210 0,210 0,207
Reflektor diatur agar cahaya dari
sumber mengenai lensa 2 0l795 0,800 0,805 0,800
3 1,240 1,240 1,235 1,238
4 1,570 1,550 1,570 1,563
Dilakukan pengukuran jari – jari 5 1,775 1,840 1,790 1,802
cincin dengan mengatur
micrometer sekup Tabel 3
Hasil perhitungan panjang gelombang helium berdasarkan jari jari
kelengkungan bawah
Tidak m r (mm) lamda hitung (mm) Error (%)
Apakah sudah dilakukan
pengulangan sebanyak 3 1 0,213 1.815 x 10-4 97.23
kali ? -4
2 0,817 1.335 x 10 79.65
-4
3 1,200 1.920 x 10 70.73
Tidak Ya 4 1,537 2.362 x 10 -4
63.99
5 1,773 2.515 x 10-4 61.66
Apakah sudah dilakukan Rata-rata 1,663 x 10 -4
variasi orde (1-5) dan jari-
jari (atas dan bawah) ?
Tabel 4
Hasil perhitungan panjang gelombang helium berdasarkan jari jari
kelengkungan atas
Ya
m r (mm) lamda hitung (mm) Error (%)
Finish -4
1 0.207 1.714 x 10 97.39
-4
Gambar 3. Diagram alur percobaan cincin newton 2 0.8 1.280 x 10 80.49
-4
3 1.238 2.043 x 10 68.85
III. HASIL DAN DISKUSI -4
A. Analisa Data 4 1.563 2.443 x 10 62.76
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan 5 1.802 2.597 x 10-4 60.40
data seperti yang ada pada tabel 1 dan 2 Rata-rata 1.707 x 10 -4

Maka panjang gelombang dari lampu halogen dapat dicari :


B. Perhitungan 𝑟2 1,773 2
Setelah didapatkan data seperti yang ada pada analisa data 𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = =
𝑚𝑅 5 𝑥 2500
selanjutnya dilakukan proses perhitungan yaitu sebagai berikut = 2,514 𝑥 10−4 𝑚𝑚
𝜆ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝜆𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
Contoh perhitungan : 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | | 𝑥 100%
𝜆𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
Diketahui untuk hasil percobaan untuk pengukuran pada jari –
2,514 𝑥 10−4 −6,56 𝑥 10−4
jari bawah pada orde ke 5 didapatkan: =| | 𝑥 100% = 61,66%
6,56 𝑥 10−4
𝜆𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 = 6,56 𝑥 10−4 mm Dilakukan proses perhitungan yang sama untuk data yang lain
𝑅 = 2500 𝑚𝑚 sehingga diperoleh seperti tabel 3 dan tabel 4
𝑚 =5
𝑟𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 = 1,773 𝑚𝑚
PRAKTIKUM GELOMBANG 2017 4

terjadinya interferensi adalah kedua gelombang tersebut harus


6
koheren atau memiliki beda fase yang konstan. Dari proses
5 y = 1.2621x + 1.0668 interferensi ini dapat terbentuk pola gelap terang pada cincin
newton, pola terang didapatkan apabila terjadi interferensi
4
m (orde)

bawah konstruktif, interferensi konstruktif ini terjadi bila beda fase


3 antara dua gelombang tersebut nol atau artinya kedua
gelombang tersebut sefase sehingga kedua gelombang tersebut
2 Linear akan dapat saling menguatkan, dan pola gelap didapatkan
1 (bawah) apabila terjadi interferensi destruktif, interferensi destruktif ini
terjadi jika kedua gelombang tersebut memiliki beda fase,
0 sehingga kedua gelombang tersebut akan saling melemahkan
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 Dalam percobaan ini digunakan lampu halogen sebagai
r2 (m2) sumber cahaya. Pemilihan lampu halogen tersebut tidak serta
Gambar 4. Grafik untuk pengukuran kelengkungan bawah merta. Penggunaan lampu halogen ini dapat menghasilkan
cahaya monokromatis yang artinya cahaya tersebut hanya
6 memiliki satu spektrum warna. Jadi ketika digunakan cahaya
monokromatis ini akan menghasilkan visualisasi gelap terang
5 y = 1.2124x + 1.083 yang teramati pada mikroskop, sehingga proses penganalisaan
4 akan lebih mudah, namun apabila percobaan ini menggunakan
m (orde)

sumber cahaya polikromatis atau cahaya yang tersusun dari


3 atas banyak spectrum warna maka akan timpul peristiwa disperse
2 sehingga visualisasi pada mikrospop akan memunculkan
Linear (atas) warna pelangi akibatnya proses pengamatan akan sedikit lebih
1 susah , oleh karena itu lampu halogen yang menghasilkan
0 cahaya monokromatis lebih dipilih sebagai sumber cahaya
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 dalam percobaan ini
Didalam percobaan ini dapat diamati pula beberapa sifat
r2 (m2) dari gelombang cahaya. Ketika sumber dinyalakan maka
Gambar 5. Grafik untuk pengukuran kelengkungan atas gelombang cahaya dari sumber tersebut akan dirambatkan
menuju reflector, reflector sendiri berfungsi untuk
C. Grafik
memantulkan cahaya yang berasal dari sumber agar tepat jatuh
Berdasarkan dara yang telah diperoleh dapat dibuat grafik
pada permukaan lensa plankonveks, dari peristiwa tersebut
hubungan antara orde dengan kuadrat jari jari, grafik tersebut
dapat teramati salah satu sifat dari gelombang cahaya yaitu
dapat dilihat pada gambar 4 dan 5. Dari grafik tersebut dapat
dapat dipantulkan, proses pemantulan sendiri dapat diartikan
dibuat regresi linear dari masing masing garis. Dari regresi
sebagai pengembalian sebagaian atau seluruh gelombang
tersebut dapat dibuat untuk menghitung nilai panjang
ketikagelombang tersebut bertemu bidang bias antara dua
gelombang dari dari lampu halogen sebagai berikut
medium. Setelah gelombang cahaya sampai di lensa
Grafik untuk pengukuran yang dilakukan pada jari – jari
plankonvek maka cahaya tersebut ada yang dipantulkan dan
kelengkungan bawah diperoleh persamaan garis :
ada yang diteruskan dengan disertai dengan peristiwa
𝑦 = 1,262 𝑥 + 1,066 pembiasan, peristiwa pembiasan sendiri merupakan peristiwa
Sehingga pembelokan gelombang cahaya akibat melewati dua medium
1 1
𝜆= = = 3,17 𝑥10−4 mm yang berbeda, di percobaan ini pembiasan terjadi karena
𝑎𝑅 1,262 𝑥 2500
Sedangkan grafik untuk pengukuran yang dilakukan pada gelombang datang dari medium udara memasuki medium
jari – jari kelengkungan atas diperoleh persamaan garis : lensa sehingga terjadi proses pembiasan pula dalam percobaan
𝑦 = 1,212 𝑥 + 1,083 ini. Setelah dibiaskan cahaya tersebut akan sampai di cermin
Sehingga datar yang dipasangkan tepat dibawah lensa plankonveks.
1 1 Cermin sendiri memiliki sifat memantulkan cahaya , sehingga
𝜆= = = 3,29 𝑥10−4 mm
𝑎𝑅 1,212 𝑥 2500 cahaya yang sampai di cermin tersebut akan dipantulkan
D. Pembahasan kembali. Dikarenakan pada cermin tersebut banyak
Persobaan cincin newton dilakukan dengan tujuan untuk gelombang datang dan juga banyak gelombang yang
mempelajari peristiwa interferensi pada percobaan ini, dipantulkan maka akan terjadi peristiwa interferensi, yaitu
menjelaskan fungsi – fungsi alat pada cincin newton, proses penguatan atau pelemahan dari gelombang cahaya yang
mengukur panjang gelombang dari lampu halogen dengan koheren. Apabila cahaya datang dan cahaya pantul pertemu di
menggunakan metode newton ring’s, dan mencari keakuratan suatu titik atau artinya kedua gelombang tersebut sefasa ,
panjang gelombang yang terukur dengan panjang gelombang maka akan timbul yang namanya interferensi konstruktif,
yang sebenarnya. Percobaan ini dilakukan dengan sedangkan jika antara kedua gelombang tersebut tidak saling
menggunakan sifat interferensi dari cahaya. Interferensi bertemu maka akan timbul yang namanya interferensi
sendiri dapat diartikan sebagai sebagai proses terjadinya konstruktif, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
penguatan atau pelemahan simpangan gelombang karena percobaan ini terdapat 3 sifat cahaya yang bekerja yaitu
muncul gelombang yang lain pada tempat yang sama. Syarat pemantulan, pembiasan , dan interferensi.
PRAKTIKUM GELOMBANG 2017 5

Akibat dari terjadinya gejala interferensi ini maka sehingga apabila gelombang datang dan pergi tersebut ada
terbentuk pola konsentris atau lingkaran terpusat yang dikenal yang koheren maka terjadi interferensi, selanjutnya didapatkan
dengan sebutan cincin newton, interferensi konstruktif akan pengetahuan fungsi alat yang dipakai dalam percobaan ini
menghasilkan pola terang, sedangkan interferensi destruktif seperti yang dijelaskan pada subbab alat pada bab metode.
akan menghasilkan pola gelap. Pola gelap terang yang Dan panjang gelombang lampu halogen yang terukur adalah
terbentuk tersebut tersusun selang – seling dengan pola terang 1,66 x 10-4 berdasarkan pengukuran jari jari bawah, dan 1,71 x
yang terletak di pusat lingkaran tersebut. 10-4berdasarkan pengukuran jari – jari atas. Dan 3,17x 10-4
Setelah dilakukan proses peengukuran didapatkan data berdasarkan grafik pengukuran jari – jari bawah dan 3,29x 10-
berupa besarnya jari – jari kelengkungan setiap orde dari pola 4
berdasarkan grafik pengukuran jari – jari atas. Dalam
gelap yang dihasilkan, proses pengukuran ini dilakukan pada percobaan ini didapatkan hasil keseksamaan antara panjang
kelengkungan atas dan juga kelengkungan bawah. Dari data gelombang yang terukur dengan panjang gelombang
tersebut dapat dianalisa bahwa semakin besar orde yang sebenarnya sangat minim sehingga error yang dihasilkan
diamati maka semakin besar pula jari – jari kelengkungannya. relative besar.
Disamping itu dapat dilihat pula terdapat kesamaan hasil
perhitungan untuk jari – jari kelengkungan atas dan bawar.
Berdasarkan data jari – jari tersebut dapat dilakukan UCAPAN TERIMA KASIH
perhitungan untuk mencari besarnya panjang gelombang dari Penulis mengucapkan terimakasih kepada asisten
lampu halogen. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan laboratorium Gelombang, khususnya asisten praktikum Cincin
panjang gelombang lampu halogen sebesar 1,663 x 10-4 mm Newton Nurul Maulidiyah, dan Anna Zakiyatul L , rekan-
untuk pengukuran pada kelengkungan bawah dan 1.707 x 10-4 rekan praktikan dan semua pihak terkait praktikum Cincin
mm untuk pengukuran pada kelengkungan bawah. Newton dalam melakukan percobaan dan penyelesaian
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat pula grafik lasporan ini.
hubungan antara orde dengan jkuadrat dari jari jari cincin
newton seperti yang ditunjukkan pada gambar 4 dan 5. Dari DAFTAR PUSTAKA
grafik tersebut dapat dianalisa bahwa semakin besar orde yang [1] H.J.Pain.”The Physics of Vibration and Waves”. London : John Willey
diamati maka semakin besar pula kuadrat jari – jarinya. (2005).
[2] Mikrajuddin.”Diktat Fisika Dasar II”.Bandung:ITB (2006).
Setelah didapatkan grafik selanjutnya dapat dibuat regresi [3] Rahayuningtyas, Endang Susilo, dkk. “Optika”. Surabaya : Jurusan
linear. Berdasarkan persamaan garis dari regresi linear dapat Fisika FMIPA ITS (2002).
dihitung juga besarnya panjang gelombang lampu halogen. [4] Giancoli, Douglas C.’ Fisika Edisi Kelima jilid I”. Jakarta:Erlanga
Untuk grafik kelengkungan bawah didapatkan panjang (2001).
gelombang sebesar 3,17 𝑥10−4 mm sedangkan untuk grafik
kelengkungan atas didapatkan panjang gelombang sebesar
3,29 𝑥10−4 mm.
Setelah didapatkan panjang gelombang hasil perhitungan
dan panjang gelombang dari grafik terlihat keduanya tidak
sama. Hal tersebut dikarenakan hasil perhitungan dari grafik
didapatkan dari persamaan regresi linear yang artinya hasil
tersebut merupan hasil perhitungan yang sesungguhnya, hasil
sesungguhnya yang dimaksud disini adalah hasil yang
seharusnya didapat apabila jari – jari yang dihasilkan
meningkat secara linear seiring bertambahnya orde yang
diukur, sedangkan hasil perhitungan manual menunjukkan
hasil yang sesungguhnya didapat dalam praktikum ini yang
pada dasarnya memiliki error yang diakibatkan oleh beberapa
faktor, sehingga hubungan antara orde dan kuadrat jari –jari
yang terbentuk kurang linear
Panjang gelombang yang didapatkan dari percobaan ini
ternyata tidak sesuai dengan panjang gelombang yang asli dari
lampu halogen. Error tersebut mungkin dikarenakan kekurang
telilian praktikan dalam mengukur jari jari cincin newton yang
besarnya dalam skala mili.sehingga hasil perhitungan panjang
gelombang yang didapat akan mengalami error. Berdasarkan
perhitungan error yang didapat dari pengukuran panjang
gelombang ini berkisar antara 60% hingga 98%.

IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan ini diperoleh kesimpulan
bahwa peristiwa interferensi terjadi ketika cahaya dipantulkan
dari cermin datar , dikarenakan didaerah tersebut banyak
sekali gelombang cahaya yang datang dan yang dipantulkan,

Anda mungkin juga menyukai