LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
II. Anamnesa
Keluhan Utama :
Terdapat luka baru di atas luka setelah debridement hari ke-8 di kaki
kanan.
Terdapat luka baru di atas luka setelah debridement luka gangren hari
ke-8 di kaki kanan, ukuran diamaternya kurang lebih ±4cm, nyeri (-),
keluar cairan (+), berbau (+), cairan yang keluar berwarna keputihan
- Riwayat DM (+)
Riwayat Pengobatan :
Riwayat Alergi
- Merokok (-)
- Alkohol (-)
Anamnesis Sistem :
Vital sign
Nadi : 74x/menit
Temperature : 37,80C
1. Pemeriksaan Kepala
2. Pemeriksaan Mata
b. Konjungtiva : Anemis + / +
c. Sclera : ikterik - / -
5. Pemeriksaan mulut dan faring : bibir sianosis (-), tepi hiperemis (-),
bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-), hiperemis (-), tonsil tidak
membesar.
7. Pemeriksaan thorax
a. Paru-paru
thoracoabdominal
b. Jantung
sinistra ICS V
iii. Perkusi : batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan linea
c. Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : distensi (-), massa (-), sikatrik (-), bekas operasi (-),
hernia (-)
Status lokalis
Inspeksi :
Mengeluarkan cairan
Cairan berbau
Palpasi :
Nyeri (-)
Bila dipijat pada ulkusnya keluar cairan (+) berbau, darah (-)
a. Pemeriksaan Radiologi
dextra
b. Pemeriksaan Laboratorium
HbsAg (-)
Hb 10,2 g/dl
LED 885
PVC (hematokrit) 33
Leukosit 19.350
Trombosit 553.000
Calcium 0,74
Chloride 73,9
Kalium 2,22
Natrium 122,4
SGOT 16
SGPT 10
BUN 9,8
Kreatinin 0,8
UA 4,1
IV. ASSESMENT
- Infus RL 20tpm
- Omeprazole
- Glibolik
- Ceftriaxone
- Paracetamol
- Rawat Luka
- Pro debridement
PEMBAHASAN
Terdapat luka baru di atas luka setelah debridement hari ke-8 di kaki kanan.
Terdapat luka baru di atas luka setelah debridement luka gangren hari ke-8 di kaki
kanan, ukuran diamaternya kurang lebih ±4cm, nyeri (-), keluar cairan (+), berbau
(+), cairan yang keluar berwarna keputihan dan terdapat gelembung gasnya,
Terdapat luka baru di atas luka setelah debridement luka gangren hari ke-8 di kaki
kanan, ukuran diamaternya kurang lebih ±4cm, nyeri (-), keluar cairan (+), berbau
(+), cairan yang keluar berwarna keputihan dan terdapat gelembung gasnya.
mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 74x/m, respiration rate 18x/m, suhu badan
gelembung gas pada cairan yang keluar. Palpasi : Nyeri (-), Bila dipijat pada
dextra
termasuk ke dalam kategori ke-3 yakni ulkusnya dalam yang melibatkan tulang,
jaringan yang sudah gangren, amputasi sebagian, imobilisasi yang ketat dan
Secara garis besar ditentukan oleh derajat keparahan ulkus, vaskularisasi, dan
adanya infeksi. Dasar dari perawatan ulkus diabetes meliputi 3 hal yakni
Debridement menjadi salah satu tindakan yang terpenting dalam perawatan luka.
Debridement adalah suatu tindakan untuk membuang jaringan nekrosis, callus, dan
jaringan fibrotic. Jaringan mati yang dibuang sekitar 2-3 mm dari tepi luka ke
yaitu surgical (sharp), autolitik, enzimatik, kimia, mekanis, dan biologis. Metode
pada ulkus diabetes dan metode yang paling efisien, khususnya pada luka yang
banyak terdapat jaringan nekrosis atau terinfeksi. Pada kasus dimana infeksi telah
merusak fungsi kaki atau membahayakan jiwa pasien, amputasi diperlukan untuk
enzimatis menggunakan agen topical yang akan merusak jaringan nekrotik dengan
streptokinase, streptodornase, dan tripsin. Agen topikal diberikan pada luka sehari
terapi standar. Oleh karena itu, penggunaannya terbatas dan secra umum
diindikasikan untuk memperlambat ulserasi decubitus pada kaki dan pada luka
jaringan nekrotik pada dasar luka. Teknik debridement mekanis yang sederhana
adalah pada aplikasi kasa basah-kering (wet-to-dry saline gauze). Setelah kain kasa
basah dilekatkan pada dasar luka dan dibiarkan sampai mongering, debris nekrotik
menempel pada kasa dan secara mekanis akan terkelupas dari dasar luka ketika kasa
dilepaskan.
komponen penanganan ulkus diabetes. Ulserasi biasanya terjadi pada area telapak
kaki yang mendapat tekanan tinggi. Bed rest merupakan salah satu cara yang ideal
untuk mengurangi tekanan tetapi sulit untuk dilakukan. Total Contact Casting
11 | L a p o r a n K a s u s ULKUS DIABETIKUM GAS GANGREN PEDIS
(TCC) merupakan metode offloading yang paling efektif. TCC dibuat dari gips
yang dibentuk secara khusus untuk menyebarkan bebean pasien keluar dari area
ulkus. Metode ini ini memungkinkan penderita untuk berjalan selama perawatan
penyembuhan luka. Meskipun sukar dan lama, TCC dapat mengurangi tekanan
pada luka dan itu ditunjukkan oleh penyembuhan 73-100%. Kerugian TCC antara
lain membutuhkan ketrampilan dan waktu, iritasi dari gips dapat menimbulkan luka
baru, kesulitan untuk menilai luka setiap harinya karena beberpa kerugian TCC
tersebut, lebih banyak digunakan Cam Walker, removable cast walker, sehingga
memungkinkan untuk inspeksi luka setiap hari, penggantian balutan, dan deteksi
infeksi dini.
infeksi pada luka. Karena angka kejadian infeksi yang tinggi pada ulkus diabetes,
infeksi terutama berdasarkan keadaaan klinis seperti eritema, edema, nyeri, lunak,
hangat, dan keluarnya nanah dari luka. Penentuan derajat infeksi menjadi sangat
Non-limb threatening : selulitis < 2 cm dan tidak meluas sa,pai tulang atau
sendi.
masih sedikit, sehingga sebagian besar didasarkan pada pengalaman klinis. Terapi
antibiotic harus didasarkan pada hasil kultur bakteri dan kemampuan toksisitas
ringan dan sedang dapat dirawat di poliklinik dengan pemberian antibiotika oral,
pemberian antibiotika yang mencakup gram positif dan gram negative, serta aerobik
Pada penderita diabetes, 1 diantara 20 penderita akan menderita ulkus pada kaki
dan 1 diantara 100 penderita akan membutuhkan amputasi setiap tahun. Oleh
karena itu, diabetes merupakan faktor penyebab amputasi non trauma ekstremitas
13 | L a p o r a n K a s u s ULKUS DIABETIKUM GAS GANGREN PEDIS
bawah di dunia. Amputasi kontralateral akan dilakukan pada 50% penderita ini
selama rentang waktu 5 tahun ke depan. Neuropati perifer yang terjadi pada 60%
penderita diabetes merupakan resiko terbesar terjadinya ulkus pada kaki, diikuti
dengan penyakit mikrovaskuler dan regulasi glukosa darah yang buruk. Pada
tersebut baik, angka kekambuhannya 60% dan angka amputasi meningkat menjadi
12%. Bila dianalisa, pada Ny. Suliha ini prognosisnya termasuk dalam dubia ad
malam, Karena ulkus diabetes baru ditemukan setelah 8 hari debridement ulkus
gangren pedis sebelumnya pada digiti IV-V yang disertai regulasi glukosa darah
KESIMPULAN
diabetes melitus yang merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya
lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat
berkembang menjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob.
seperti kesemutan, luka yang tak kunjung sembuh, dan adanya riwayat penyakit
darah untuk memastikan peneyebab ulkus yang tak kunjung sembuh merupakan
komplikasi dari diabetes melitus juga kultur kuman penyebab infeksi pada ulkus.
Penatalaksanaan pada kasus ini harus bersifat komprehensif atau menyeluruh mulai
dengan harapan luka dapat sembuh dan mencegah komplikasi lain dari diabetes
melitus.
Publishing.2009.
2005.
Ltd. 2003.
Obor:Jakarta. 2006.