Anda di halaman 1dari 4

PENENTUAN NILAI KALOR

I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa Diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian dan peranan nilai kalor
2. Menentukan nilai kalor yang dimiliki oleh minyak bumi

II. Dasar Teori

Nilai kalor adalah jumlah panas yang dibebaskan jika satu unit berat atau satu unit volume
minyak terbakar sempurna. Nilai kalor kator adalah panas yang dihasilkan oleh pembakaran setiap
satuan berat minyak dalam sejumlah oksigen pada kondisi standar.

Nilai kalor dinyatakan sebagai heating value, merupakan suatu parameter yang penting dari
Thermal Oil. Harga nilai kalor yang dapat dilaporkan adalah Gross Calorific Value (GCV) yang
diperoleh melalui pembakaran suatu sampel minyak di dalam Bomb Kalorimeter dengan
mengembalikan system ke temperature ambient. Untuk nilai kalor yang benar-benar dimanfaatkan
pada pembakaran minyak adalah Net Calorific Value (NCV) yang dapat dihitung dengan harga
panas laten dan panas sensible.

Nilai kalor secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Gross Calorific Value/High Heating Value, adalah nilai kalor pembakaran di mana air
seluruhnya dihitung dalam wujud cair.
2. Net Calorific Value/Low Heating Value.
Nilai kalor pembakaran dapat dihitung dari kenaikan suhu setelah pembakaran dengan melakukan
beberapa koreksi. Faktor koreksinya adalah sebagai berikut :
 Panas akibat pembakaran kawat/benang
 Panas pembentukan asam sulfat dan asam nitrat

III. Bahan dan Alat yang Digunakan


1. Bahan yang digunakan :
Kerosene dan Solar
2. Alat yang digunakan :
Seperangkat Instrumen Bomb Calorimeter
IV. Langkah Kerja
Prosedur percobaan dilaksanakan sebgai berikut :
1. Persiapan Alat
a. Mengisi Rinse Tank sampai garis batas yang di dalam tabung atau 16 L. Apabila pada
saat analisis muncul peringatan RINSE TANK MAYBE LOW LEVEL, maka yang
harus dilakukan adalah isi Rinse Tank dan melanjutkan untuk me-reset dengan cara
masuk ke MAIN MENU OPERATING CONTROL-BOMB RINSE TANK
CONTROLS RESET RINSE TANK COUNTER
b. Mengisi water tank yang terletak di belakang instrument dengan cara mengangkat ke
atas tutup yang berwarna merah, mengisi sebanyak 2 L. Penggantian air water tank
setiap 3 bulan, dengan cara memutar arah kiri untuk membuka dan ke kanan untuk
menutupnya kembali.
c. Membuka/set regulator oksiger (450 psi) dan nitrogen (80 psi) dengan cara memutarnya
ke arah kanan untuk membuka dan ke kiri untuk menutupnya.
d. Menekan power ON yang terletak di belakang instrument, maka alat akan booting 2-3
menit hingga tampil menu utama atau main menu.
e. Setelah itu menekan tombol CALORIMETER OPERATION
f. Menekan tombol HEATER AND PUMP, menunggu hingga START dan START
PRETEST muncul.
g. Selanjutnya menekan START PRETEST untuk melakukan pengecekan gas dan air,
menunggu selama 10 menit sampai selesai.
Note : Apabila instrument standby selama 10 menit, maka instrimen akan
menampilkan peringatan untuk start pretest lagi, pilih saja continue. Apabila
masih ada sampel, dikeluarkan dulu karena instrument akan mengecek ulang.
Jika tidak ada masalh dalam pengecekan , maka instrument siap dioperasikan.

2. Persiapan Sampel
a. Membuka cover dengan menarik besi cover, kemudian mengangkat bomb head dari
bucket dengan cara memutarnya ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Meletakkan
bomb head pada support stand, setelah itu memasang cotton wire (benang)
b. Meletakkan cawan, menekan TARE pada neraca. Menimbang Sampel. Untuk asam
benzoate, beratnya 1 - 1,2 g. Khusus sampel dengan nilai kalor tinggi (contohnya oil)
beratnya 0,4 – 0,7 g.
c. Mengambil cawan dari neraca, memasang pada bomb head. Cotton Wire harus
menyentuh sampel.
d. Memasukkan Bomb Head ke dalam Bucket Calorimeter, memutar se-arah jarum jam
untuk menguncinya.
e. Menutup Cover Calorimeter.

3. Pengoperasian Alat
a. Memilih Operating Mode : DETERMINATION atau STANDARDIZATION
Determination => untuk pengukuran sampe;
Standardization => untuk kalibrasi bomb
b. Menekan START
c. Memasukkan ID sampel/nama sampel.
d. Memasukkan ID Bomb/Bomb yang digunakan (Bomb1, Bomb2, Bomb3 dst)
e. Memasukkan berat sampel.
f. Menunggu hingga proses analisis selesai 10 – 15 menit
g. Hasil akan ditampilkan pada LCD atau dapat di-print out.
h. Membuka cover, mengeluarkan bomb head denga cara memutarnya berlawanan
arah jarum jam. Membersihkan Bomb Cylinder dan Bomb Head degan kain kering
atau tisu. Agar lebih aman sebaiknya menggunakan kanebo, untuk mencegah
adanya kotoran atau benang yang tertinggal di dalam silinter. Untuk pengukuran
selanjutnya sama dengan di atas.
i. Untuk mematikan, menekan OFF HEATER AND PUMP kemudian menekan
power OFF, menunggu hingga tampil SAFE TO TURN OFF. Setelah itu
mematikan power yang berada di belakang instrumen.
j. Menutup suplai gas oksigen dan nitrogen.

4. Kalibrasi
a. Dilakukan apabila hasil test dengan asam benzoat atau sampel standar tidak sesuai
lagi dengan nilai ketetapan.
b. Dilakukakan sebanyak 5 – 10 kali pembakaran sampel standar (asam benzoat)
c. Operating mode yang dipilih adalah STANDARDIZATION
d. Menekan menu CALIBRATION DATA AND CONTROLS setelah 10 kali
pembakaran
e. Memilih bomb yang dikalibrasi (Bomb1 atau Bomb2 dst).
f. Menekan PROTECT EE VALUE pada posisi OFF
g. Menekan UPDATE STATISTICS
h. Menekan kembali PROTECT EE VALUE pada posisi ON
5. Untuk Kalibrasi selanjutnyo (berkala)
a. Mengecek kembali nilai kalibrasi sebelumnya. Apabila nilai kalibrasinya masuk ke
dalam nilai standar, maka lanjutkan kalibrasi dengan menembakkan asam benzoat
sebanyak 5 – 10 kali.
b. Setelah mengetahui nilai dari asam benzoat, masuk kembali ke CALIBRATION
DATA AND CONTROL, kemudian memilih BOMB.
c. Posisi PROTECT EE VALUE dikembalikan ke posisi OFF. Kemudian menekan
UPDATE STATISTICS.
d. Menekan PROTECT EE VALUE ke posisi ON kembali.

Anda mungkin juga menyukai