Moulding Pengecoran PDF
Moulding Pengecoran PDF
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
a) Untuk mengetahui material yang digunakan dalam pembuatan mould.
b) Untuk mengetahui kandungan material 1.0037, 1.1730, C45, 1.2510.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gambar Mesin Injeksi Moulding
Baja Karbon AISI 1045 adalah baja karbon yang mempunyai kandungan
karbon sekitar 0,43 – 0,50 dan termasuk golongan karbon menengah [Glyn.et.al,
2001]. Baja spesifikasi ini banyak digunakan sebagai komponen automotif
misalnya untuk komponen roda gigi pada kendaraan bermotor.
Baja AISI 1045 disebut dengan baja karbon karena sesuai dengan
pengkodean internasional, yaitu seri 10XX berdasarkan nomenklatur yang
dikeluarkan oleh AISI dan SAE (Society of Automotive Engineers). Pada angka
10 pertama merupakan kode yang menunjukkan plain carbon kemudian kode
XX setelah angka 10 menunjukkan komposisi karbon [Gln,et,al, 2001].
Jadi, baja AISI 1045 berarti baja karbon atau plain carbon steel yang
mempunyai komposisi karbon sebesar 0,45%. Baja spesifikasi ini banyak
digunakan sebagai komponen roda gigi, poros dan bantalan. Pada aplikasinya
ini baja tersebut harus mempunyai ketahanan aus yang baik karena sesuai
dengan fungsinya harus mampu menahan keausan akibat bergesekan dengan
3
rantai. Ketahanan aus didefinisikan sebagai ketahan terhadap abrasi atau
ketahanan terhadap pengurangan dimensi akibat suatu gesekan [Avner, 1974].
Pada umumnya ketahanan
Baja AISI 1045 adalah jenis baja yang mudah untuk dibentuk dengan
perlakuan panas (heat treatable steel) dan sering digunakan sebagai bahan
pembuatan komponen-komponen mesin. Baja kelompok heat treatable memiliki
keuntungan yaitu sifat mekanik baja yang dapat dimodifikasi dengan
menggunakan heat treatment. Proses perbaikan komponen mesin sering
dilakukan dengan cara pengelasan dengan SMAW. Kekurangan SMAW adalah
elektroda tidak bersifat kontiniu dan tidak dapat digunakan untuk pengelasan
multilayer secara cepat, akibatnya muncul slag setiap selesainya pengelasan satu
layer. Akibat masukan panas dan kecepatan pendinginan, sehingga deformasi
yang terjadi dapat mengakibatkan cacat bentuk.
Chemical Composition
Element Content
Carbon, C 0.420 - 0.50 %
Iron, Fe 98.51 - 98.98 %
Manganese, Mn 0.60 - 0.90 %
Phosphorous, P ≤ 0.040 %
Sulfur, S ≤ 0.050 %
Physical Properties
Physical Properties Metric Imperial
Density 7.87 g/cc 0.284 lb/in3
Mechanical Properties
Mechanical Properties Metric Imperial
Hardness, Brinell 163 163
Hardness, Knoop (Converted from Brinell hardness) 184 184
Hardness, Rockwell B (Converted from Brinell hardness) 84 84
4
Hardness, Vickers (Converted from Brinell hardness) 170 170
565
Tensile Strength, Ultimate 81900 psi
MPa
310
Tensile Strength, Yield 45000 psi
MPa
Elongation at Break (in 50 mm) 16.0 % 16.0 %
Reduction of Area 40.0 % 40.0 %
200
Modulus of Elasticity (Typical for steel) 29000 ksi
GPa
140
Bulk Modulus (Typical for steel) 20300 ksi
GPa
Poissons Ratio (Typical For Steel) 0.290 0.290
Shear Modulus (Typical for steel) 80 GPa 11600 ksi
Temperature
Way [°C] Procedure
in
Hardening 790 až 820 Big and simple objects
water
5
Temperature
Way [°C] Procedure
ChemicalComposition
C Si Mn Cr V W P S
0.90-1.05 0.15-0.35 1.00-1.20 0.50-0.70 0.05-0.15 0.50-0.70 ≤0.03 ≤0.03
6
Available size
Round steel Bar Dia60-800mm
Flat steel bar 25-400mm*200-800mm
Treatment : spheroidised
Magnification : 500 : 1
Treatment : spheroidised Etching medium : 3 % alcoholic nitric acid
Magnification : 500 : 1 Sampling / Specification : transverse
Etching medium : 3 % alcoholic nitric acid Testing result :
Sampling / Specification : transverse surface decarburization in form of carbide
Testing result : decrease and
surface decarburization in form of local lamellar pearlite 0,10 mm deep ;
carbide decrease 0,05 mm deep complete
decarburization and grain boundary oxidation
0,01 mm deep
7
Amutit mempunyai sifat mampu mesin yang baik sehinga banyak dipilih
sebagai bahan untuk Tools.Setelah melalui proses pengerasan mampu mencapai
65 HRC dengan variasi temperatur temper rendah,sedang dan tinggi. Pemilihan
temperaturtempering disesuaikan dengan kekerasan akhir yang dibutuhkan;
makin tinggi temperatur temperingakan menyebabkan semakin turun kekerasan
akhir yang dihasilkan. Kekerasan akhir yangdipertimbangkan berdasarkan
pemakaian dan kondisi pembebanan. menunjukan proses HeatTreatment
AMUTIT.
V W Ti Cu Al Nb B N
max.
0,009
Mechanical properties
Nominal thickness 0.5-1 1-1.5 1.5-2 2-2.5 2.5-3 3-40 40- 63-
(mm) 63 100
Minimum elongation 17/15 18/16 19/17 20/18 21/19 26/24 25/23 24/22
8
Material number 1.0037
9
Material number 1.2083 - X40Cr14 / X42Cr13
Composition in % :
C Si Mn P S Cr Mo Ni
0,36 - max. max. max. max. 12,50 -
0,42 1,00 1,00 0,030 0,030 14,50
V W Ti Cu Al Nb B N
10
2.2.5. Bahan Material C 45
Nama Standar :
Comparison of steel grades
JIS G 4051 S 45 C
DIN 17200 C 45
C45
NFA 33-101 AF65-C 45
EN 10083-2
UNI 7846 C 45
Number:1.0503
BS 970 070 M 46
UNE 36011 C 45 k
SAE J 403-AISI 1042/1045
Composition in % :
C Si Mn P S Cr Mo Ni
0,42 - 0,50 - max. max.
max. 0,40 max. 0,40 max. 0,10 max. 0,40
0,50 0,80 0,045 0,045
V W Ti Cu Al Nb B N
11
Material number 1.0503
Treatment : normalised (sample from steel Treatment : normalised (sample from steel
bars 80 mm) bars 80 mm)
Magnification : 100 : 1 Magnification : 200 : 1
Etching medium : 3 % alcoholic nitric acid Etching medium : 3 % alcoholic nitric acid
Sampling / Specification : longitudinal Sampling / Specification : longitudinal
Testing result : Testing result :
ca. 40 % ferrite ; 20 % pearlite ; 40 % sorbite ca. 40 % ferrite ; 20 % pearlite ; 40 % sorbite
light segregation streaks and particular light segregation streaks and particular
manganese sulfides manganese sulfides
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Untuk membuat sebuah mould memerlukan beberapa jenis bahan untuk
mencapai sebuah fungsi pada cetakan mould tersebut. Material yang digunakan pada
pembuatan mould diantaranya 1.0037, 1.1730, C45, 1.2510. Material ini dipilih , karena
memiliki suatu fungsi atau bahakan beberapa fungsi yang dapat mendukung bekerjanya
suatu cetak mould.
Bagi Tool Maker, mengetahui fungsi dan nama pasar suatu bahan material
sangatlah penting, karena bahan-bahan itulah yang membantu kita membuat suatu
cetakan mould. Mulai dari tegangan tariknya, kandungan unsur dari material tersebut,
dan berbagai macam karakteristik lainnya. Pengetahuan tentang karakteristik material
tersebut dapat membantu kita sebagai seorang tool maker dalam penentuan material
yang tepat yang akan kita pakai untuk mould base, cavity, core, upper plate, bottom
plate, dan bagian mould lainnya. Pengetahuan tentang material ini merupakan hal
terpenting yang harus diketahui oleh seorang Tool Maker.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.s355nlsteel.com/St-37-2(1.0037)DIN-17100-St37-2st-37-2-steel-plate.html
http://www.steeldata.info/std/cct/html/4069.html
http://www.dayejc.cn/product/987269195-0/Tool_steel_material_DIN_1_2510_material.html
http://www.metallograf.de/start-eng.htm?/werkstoffkartei-eng/0037/0037.htm
http://www.google.com/#q=makalah+material+teknik
http://www.slideshare.net/ferryhero/jenis-jenis-bahan-material-26929034?next_slideshow=1
http://www.metalravne.com/selector/steels/C45.html
http://www.jkz.cz/en/node/34
14