Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah
memberikan dampak pada globalisasi, terutama pada persaingan bisnis,
tuntutan pekerjaan, dan tuntutan gaya hidup menjadi semakin
meningkat. Oleh karena itu, untuk mengimbanginya maka manusia
menciptakan alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis serta memiliki
ketelitian tinggi bahkan dapat melampaui ketelitian manusia, agar
pekerjaan mereka menjadi lebih mudah.

Saat ini penyiraman taman secara tradisional dirasa kurang efisien


karena lamanya waktu yang terbuang dalam proses penyiraman taman.
Tak hanya itu, penyiraman taman secara tradisional membutuhkan
banyak tenaga dalam melakukan penyiraman taman. Hal ini
menyebabkan pemilik tidak bisa meninggalkan taman dalam waktu yang
lama, karena taman dapat kekurangan air. Atas dasar tersebut, alat ini
ditujukan untuk membantu pengguna atau pemilik taman dalam
menyiram taman tanpa harus disiram secara manual. Alat Penyiram
Taman Otomatis ini merupakan salah satu contoh penerapan aplikasi
dari IC Mikrokontroler. Alat ini mampu melakukan penyiraman satu kali
bahkan lebih dalam sehari selama satu menit. Apabila konsumen ingin
melakukan penyiraman lebih dari satu kali, maka dapat mengontrol alat
yang diinginkan dengan menggunakan switch yang ada. Alat ini pun
mampu bekerja di saat penghuni rumah tidak berada dirumah, sehingga
memudahkan pemilik rumah dalam penyiraman taman dan taman pun
akan tetap terawat.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis mengambil judul Skripsi yaitu “


Pengontrol Alat Penyiram Taman Otomatis Menggunakan SMS Berbasis
Mikrokontroler ARDUINO ”.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dari skripsi ini adalah proses perancangan dan sistem
pada pembuatan Pengontrol Alat Penyiram Taman Otomatis
Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroler Arduino
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah pekerjaan khususnya untuk pemeliharaan taman


yang mempunyai area yang besar.

2. Membuat prototipe penyiram taman otomatis yang dapat


dikendalikan secara jarak jauh melalui aplikasi SMS.
3. Menyalakan dan mematikan penyiram taman dari kejauhan melalui
aplikasi SMS.

1.4 Perancangan Alat

Gambar 1. Blok Diagram

1.4.1 Blok Input

1. Real Time Clock DS3231


Modul ini berfungsi sebagai penyimpan data waktu walaupun catu
daya pada mikrokontroler dilepaskan, hal ini dikarenakan adanya baterai
lithium sebagai sumber daya apabila sumber daya utama mati/terputus. RTC
ini juga berguna sebagai parameter pengaturan waktu penyiraman otomatis.
RTC ini juga yang akan memberikan data secara real time untuk ditampilkan
pada LCD dengan format “jam:menit:detik” dan “tanggal:bulan:tahun”.

2. DHT11
Modul sensor digital ini berfungsi sebagai pengukur 2 parameter
sekaligus yaitu suhu dan kelembapan udara disekitarnya. Koefisien kalibrasi
disimpan dalam OTP memory, ketika proses sensor membaca kondisi
lingkungan sekitar nilai koefisien sebelumnya akan dikalkulasikan sehingga
menjadi data suhu dan kelembapan udara. Data tersebut kemudian dikirimkan
ke mikrokontroller NodeMcu ESP8266.

1.4.2 Blok Proses


NodeMcu v3 ESP8266 merupakan sebuah modul mikrokontroler open
source platform IoT yang menggunakan bahasa pemrograman Lua dan C++.
Untuk membantu dalam membuat alat prototipe ini memakai sketch Arduino
IDE. NodeMcu v3 ESP8266 ini mengintergrasikan General Purpose Input
Output (GPIO), Pulse Width Modulation (PWM), Inter-Intergrated Circuit
(IIC), 1-Wire, dan Analog to Digital Converter (ADC) dalam satu board.
Mikrokontroler NodeMcu v3 ESP8266 berfungsi untuk mengolah data
yang diterima dari modul-modul elektronik input dan aplikasi smartphone
Android, kemudian diteruskan menuju modul-modul elektronik output.

1.4.3 Blok Output

1. LCD 20x4
Modul ini berfungsi untuk menampilkan hasil proses data berupa nilai
presentasi kelembapan tanah, kondisi kelembapan tanah (kering, sedang,
basah), keterangan mikrokontroler terhubung access point tidak, waktu dan
tanggal.
2. LED
Komponen ini berfungsi sebagai indikator kelembapan tanah. Apabila
sensor Soil Moisture mendeteksi kelembapan tanah pada tanaman dibawah
nilai ideal maka LED akan menyala, sedangkan apabila sensor Soil Moisture
mendeteksi kelembapan tanah pada tanaman pada nilai yang ideal maka LED
mati.

3. Relay dan Water Pump


Relay adalah komponen yang mengandung elektromagnet (batang besi
di dalam kumparan tak bergerak) yang dapat digunakan untuk menghentikan
atau mengalirkan arus. Saat kumparan menerima energi listrik dari
mikrokontroler NodeMcu v3 ESP8266 maka akan menimbulkan gaya
elektromagnetik kemudian gaya tersebut menimbulkan plat kontak berpegas
yang ada di dalam Relay.
Relay yang akan digunakan adalah jenis SPDT (Single Pole Double
Throw) yang memiliki 3 pin kontak yaitu EN, NO (Normally Open), dan NC
(Normally Close). Pengkondisian dilakukan dengan menyambung 2 pin
kontak dari 3 pin kontak tersebut dengan aliran arus Water Pump. Pada
kondisi NC (Normally Close) arus listrik akan mengalir sedemikian walaupun
tanpa adanya efek elektromagnetik dari relay, namun sebaliknya jika
elektromagnetik dari kumparan diaktifkan maka kontak aliran akan terbuka
dan listrik tidak tersambung. Lalu, pada kondisi NO (Normally Open) arus
listrik tidak akan mengalir jika elektromagnetik dari kumparan tidak
diaktifkan.

1.4.4 Sumber Daya


Sumber daya yang digunakan pada Prototipe ini ada dua yaitu yang
bertegangan 5V untuk mengaktifkan fungsi-fungsi Mikrokontroler serta
modul modul elektronik input-output yang didapatkan dari sebuah
powerbank, kemudian yang kedua sumber daya bertegangan 12V untuk
mengaktifkan fungsi Water pump yang didapatkan dari sebuah Adaptor
220VAC to 12VDC.

1.4.5 Access Point dan Client


Fungsi Access Point pada blok diagram adalah alat yaitu modem yang
menyebarkan sinal wifi agar mikrokontroller dapat diakses melalui jaringan
Internet, Sedangkan fungsi Client pada blok diagram adalah Smartphone
berbasis Android yang sudah terpasang aplikasi untuk memantau nilai
presentase kelembapan tanah dan mengontrol fungsi Water Pump.

1.5 Cara Kerja


1. Hubungkan catu daya 5v dan adaptor 220VAC to 12VDC
2. Mikrokontroler NodeMcu v3 ESP8266 mengambil data tanggal dan
waktu dari modul RTC (Real Time Clock) lalu menampilkannya
pada LCD
3. Mikrokontroler NodeMcu v3 ESP8266 mengambil data nilai
kelembapan tanah dari modul sensor Soil Moisture YL-69 dan
kelembapan udara dari modul sensor DHT11. Apabila sensor
mendeteksi nilai kelembapan tanah dibawah ideal maka LCD akan
menampilkan tulisan “Kering” kemudian mikrokontroler
menyalakan LED serta akan mengirimkan sinyal listrik kepada
Relay untuk mengaktifkan Water Pump.
4. Apabila modul sensor kelembapan tanah Soil Moisture YL-69 dan
kelembapan udara dari modul sensor DHT11 mendeteksi nilai
kelembapan mencapai nilai ideal atau lebih maka LCD akan
menampilkan tulisan “Basah” kemudian nilai yang didapatkan pada
sensor akan diproses oleh mikrokontroler untuk mematikan LED
dan mengirimkan sinyal listrik kepada Relay untuk mematikan
water pump.
5. Mikrokontroler juga diprogram untuk melakukan penyiraman
terjadwal. Mikrokontroler diprogram untuk melakukan penyiraman
pada pagi dan sore hari karena pada waktu-waktu ini biasanya
pemilik tanaman tidak sempat untuk menyiram tanamannya pada
pagi hari karena harus berangkat bekerja begitu juga pada sore hari
atau malam pemilik tanaman sudah letih setelah pulang bekerja.
6. Penyiraman Pagi, proses penyiraman pagi dilakukan pada lingkup
waktu pukul 07.00 hingga 10.00. Jika pada lingkup waktu tersebut
kondisi kelembapan tanah terdeteksi kering, maka water pump dan
LED akan otomatis menyala dan menyiram tanaman.
7. Penyiraman Sore, proses penyiraman sore dilakukan pada lingkup
waktu pukul 16.00 hingga 19.00. Jika pada lingkup waktu tersebut
kondisi kelembapan tanah terdeteksi kering, maka water pump dan
LED akan otomatis menyala dan menyiram tanaman.
8. Dengan adanya pengaturan waktu penyiraman tanaman tersebut,
ketika kondisi tanaman terdeteksi kering sekalipun diluar jam
penyiramana tanaman maka water pump tidak akan menyala, hal ini
berguna untuk menghemat penggunaan listrik dan juga air.
9. Saat catu daya 5 v dan 12 v sudah terhubung, maka pastikan Access
Point menyala dan berfungsi agar mikrokontroler dapat terhubung
dengan jaringan. Begitu juga Client yaitu Smartphone Android yang
sudah terpasang aplikasi pemantau kelembapan dan pengontrol
water pump (on/off) juga harus terhubung dengan Access Point yang
sama dengan mikrokontroler.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai