BAB I
PENDAHULUAN
sebagai makhluk sosial. Masyarakat merupakan dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak mungkin
pula ada bahasa tanpa masyarakat. Sebagian orang berpendapat bahwa, bahasa
sebagai sesuatu yang dilakukan masyarakat untuk orang lain, yakni berupa sebuah
permainan dari simbol verbal yang didasarkan dengan rasa (pencitraan). Sebagai
bahasa sebagai penjelmaan pikiran dan perasaan, yaitu budi manusia, maka
bahasa itu mendapat arti jauh lebih tinggi daripada sistem bunyi atau fonem.
dituturkan oleh penutur dan lawan tuturnya memiliki maksud yang tersirat. Oleh
karena itu, setiap manusia harus dapat memahami maksud dan makna tuturan
yang disampaikan oleh lawan tuturnya agar informasi yang diberikan dapat
tersampaikan dengan baik. Hal semacam ini dapat dipelajari dengan ilmu
(1996: 38) adalah hubungan antara tuturan dengan yang disiratkan dan tidak
2
bersifat semantik, tetapi kaitannya hanya didasarkan pada latar belakang yang
macam bentuk. Salah satu bentuk pemakaian bahasa tersebut dapat dilihat pada
tulisan yang ada di baju kaos. Implikatur dalam baju kaos ini biasanya berupa
saran dan sebagainya. Tulisan dalam baju kaos biasanya dibuat sedemikian rupa
untuk menyakinkan para konsumen untuk memilih baju kaos yang dipasarkan.
Telah banyak berdiri toko baju kaos yang memakai bahasa untuk menarik
konsumen di kota Makassar, antara lain toko baju kaos Bajiki_Store, Kaos Kareba
Makassar, Bale Kaos Makassar, KOK Makassar dan Kaos Kata Makassar. Baju-
baju produksi dari toko tersebut banyak dipakai oleh kalangan remaja di
Makassar. Penggunaan bahasa pada produk baju kaos tersebut menarik untuk
dilihat lebih jauh sebab tidak hanya sebagai wadah kreatifitas tetapi terdapat
dalamnya. Desain pada baju dapat dilihat dari katalog media online Instagram
dari toko baju di atas dengan nama akun bajiki_store, kaoskareba, balekaosmks,
Contoh data:
Implikatur merupakan makna tuturan sehingga tidak harus muncul dalam tuturan
secara langsung. Oleh sebab itu, implikatur yang terdapat dalam baju kaos khas
lebih menjelaskan pada apa yang dimaksud. Jadi, peserta tutur umumnya sudah
kalimat yang terdapat pada salah satu baju kaos “Inimi Baju ANDALANGKU
Adapun, bentuk dan fungsi implikatur dalam data tersebut di atas yaitu
memiliki sesuatu dalam hal ini pemberian atau hadiah yang dilihat bukan dari
benda tetapi orang yang memberikan memiliki hubungan yang erat dengan
penutur yang ditandai dengan adanya cetak tebal dan huruf kapital.
SUSAHKI Cari Yang Kaya Raya mungkin SAATNYA Kita Cari Yang KAYA
SAYA.” merupakan kalimat imperatif yang berupa perintah atau suruhan dan
lawan bicara berbuat sesuatu demi kepentingannya; ajakan berupa harapan. Hal
ini terlihat dari adanya penggunaan kata “kalo” dalam bahasa makassar yang
permohonan dan harapan. Serta pada kata yang menggunakan huruf kapital yang
pernyataan, (2) sindiran, (3) perintah, (4) ajakan, (5) larangan, (6) humor, (7)
dukungan, (8) kritik, (9) apresiasi, dan (10) protes. Sementara itu, implikatur yang
ditemukan dalam penelitian ini merupakan gabungan dari sepuluh jenis implikatur
salah satunya pada contoh (1) merupakan jenis pernyataan. Sedangkan pada
contoh (2) merupakan jenis pernyataan berisi sindiran kepada orang-orang yang
Umumnya penggunaan bahasa yang terdapat pada desain baju yang dibuat
produsen menyimpang dari kaidah bahasa karena terlihat dari penggunaan huruf
menghasilkan tulisan yang menarik namun memiliki makna yang tersirat. Untuk
memahami makna dari implikatur pada baju kaos konteks perlu diperhatikan.
meliputi semua situasi yang berada di luar teks seperti tempat, partisipan, dan
sebagainya. Maka tanpa disadari baju kaos memberikan peluang atau wadah untuk
untuk meneliti yang berfokus pada pemanfaatan linguistik dalam hal ini
impilikatur tinjauan pragmatik. Bentuk implikatur dan fungsi implikatur itu bisa
yang mengandung bentuk implikatur dan fungsi implikatur yang muncul dalam
6
tulisan pada tulisan baju kaos khas Makassar. Fungsi implikatur itu bisa berupa
1.6 Manfaat
1.6.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penyusunan karya ilmiah ini diharapkan dapat
yang akan mengangkat topik penelitian yang sama. Selain itu, juga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
impilikatur yang berjudul Implikatur dalam wacana Nuwun Sewu pada surat kabar
Solopos. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu
wacana yang terdapat dalam kolom Nuwun Sewu pada surat kabar Solopos edisi
dalam wacana kolom Nuwun Sewu. Data diperoleh dengan metode simak dengan
teknik baca dan teknik catat. Data dianalisis dengan teknik analisis padan
penyimpangan prinsip kerja sama dan implikatur dalam wacana iklan politik
bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam kalimat yang paling banyak
dan relevansi. Implikatur dalam wacana iklan politik pemilu tahun 2009 di
Kabupaten Sleman tersebut adalah perintah yang berupa ajakan dan harapan.
yang akan dikaji yaitu tentang implikatur. Perbedaan penelitian ini dengan
Kolom Cari Angin Pada Surat Kabar Tempo. Objek dalam penelitian ini adalah
peneliti lebih banyak merujuk pada skirpsi Felisia Rizqi Tiara, yaitu menganalisis
jenis implikatur, fungsi implikatur, dan gaya bahasa yang mendukung terjadinya
implikatur. Penbeda antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
peneliti adalah data yang digunakan. Penelitian yang akan dilakukan adalah
ungkapan yang terdapat pada badan angkutan umum, sedangkan penelitian ini
peneliti-peneliti terdahulu. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan belum ada yang
secara khusus membahas tentang implikatur pada tulisan baju kaos khas
Makassar.
2.2. Konsep
definisi dan apa yang perlu diamati; konsep menentukan antara variabel empiris”.
mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal tersebut. Maka, untuk
memahami hal-hal yang ada dalam penelitian ini, perlu dipaparkan beberapa
Pragmatik adalah bagian dari ilmu bahasa yang terkait dengan aspek
memiliki beberapa sub materi mengenai situasi tutur, tindak tutur, deiksis,
Berdasarkan sub materi tersebut, maka lebih lanjut dijelaskan yang memiliki
“implicatum” istilah ini hampir sama dengan kata implication, yang artinya
dan sesungguhnya.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli di atas, maka disimpulkan
bahwa implikatur merupakan makna yang tersirat dalam suatu tuturan yang
sama;
d. Dapat memerikan berbagai fakta yang secara lahiriah kelihatan
apa yang diutarakan penutur dengan apa yang diimplikasi oleh penutur.
merupakan kesimpulan dari suatu ujaran, serta latar belakang apa yang
prinsip percakapan.
Mulyana (2005: 81) menyatakan bahwa tindak ilokusi
yaitu:
(1) Kalimat Deklaratif (pernyataan)
Menurut Zamzani (2007: 32) kalimat deklaratif adalah kalimat yang
titik (.) atau tidak diberi tanda apa-apa. Alwi (2003: 353) menyatakan bahwa
atau penilaian; ketiga, untuk menyatakan ucapan selamat atau ucapan duka
sesuatu.
yang diujarkan oleh seorang penutur dan dengan harapan agar pendengar
atau lawan tutur memberi reaksi dalam bentuk tindakan secara fisik.
Sementara itu, menurut Alwi (2003: 353), kalimat imperatif adalah kalimat
perintah atau suruhan dan permintaan, jika ditinjau dari isinya, dapat
berbuat sesuatu;
(c) Permohonan, jika pembicara minta lawan bicara berbuat sesuatu
demi kepentingannya;
16
(d) Ajakan dan harapan, jika pembicara mengajak atau berharap lawan
intonasi yang ditandai nada rendah di akhir tuturan dan pemakaian partikel
larangan.
Fungsi menyuruh dalam bentuk kalimat imperatif menurut Chaer
(2010: 93) yaitu, yang pertama berfungsi menyuruh dan yang kedua
berfungsi melarang. Fungsi kalimat imperatif jika dilihat dari pihak penutur
mengkritik.
(3) Kalimat Interogatif (pertanyaan)
Zamzani (2007: 33) menjelaskan bahwa kalimat interogatif adalah
diberi tanda tanya (?), dan partikel tanya. Sementara itu, Chaer (2010: 18)
seorang penutur dan dengan harapan agar pendengar atau lawan tutur
mengingatkan bahwa dua hal ini merupakan aspek dari proses yang sama.
Ada teks dan ada teks lain yang menyertainya itu disebut konteks. Konteks
hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti
partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi yang
barulah dapat dikatakan benar bila kita ketahui siapa pembicaranya, siapa
bagian yang menyertai teks. Makna dalam sebuah kalimat atau tuturan dapat
dikatakan benar bila diketahui darimana kalimat atau tuturan itu ada.
sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis pada
yang sangat cepat dan pesat dalam perkembangannya, Media sosial juga
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi
masyarakat dengan latar belakang moderenitas saat ini. Media sosial dapat
sosial yang ada seperti facebook, twitter, instagram, path, dan media sosial
itu sendiri maupun khalayak luas. Tentunya tiap media sosial memiliki
2.3.5 Instagram
Komunikasi dalam internet disebut juga dengan computer mediated
suatu masalah yang dikaji dalam penelitian. Alur pemikiran dalam kerangka
antarvariabel. Dalam penelitian ini, subjek kajian yang diteliti adalah tulisan
implikatur.
20
Implikatur
Pragmatik
Hasil Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif.
Jenis yang lebih mengedepankan kualitas data yang diperoleh secara deskriptif,
dimana dalam penelitian ini ada tiga tahap penting, yaitu pengumpulan data,
analisis data dan penyajian analisis data. Jenis penelitian kualitatif ini sesuai
sebagai berikut:
3.2.1. Penelitian Pustaka
Penelitian pustaka dimaksudkan untuk mencari, mengumpulkan, serta
memilih konsep relevan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini,
pencatatan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Semua
data dan teori yang ditentukan berkaitan dengan pokok penelitian dijadikan
landasan teori yang memperkuat penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini konsep
tersebut merupakan teori atau pendapat dari pakar juga dimkasudkan untuk
diperoleh dari objek data yang akan diteliti. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan metode simak. Metode simak adalah metode yang
sini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan tetapi juga
Selanjutnya, sebagai lanjutan dari metode simak digunakan pula teknik catat. Data
yang diperoleh kemudian dicatat (dalam hal ini diketik kemudian di-print out
dibandingkan dengan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian pustaka.
sekunder maka sumbernya perlu dijelaskan. Data primer dala penelitian ini
bersumber dari akun media sosial toko baju produksi tersebut dalam hal ini
Instagram yang memposting sebagai media promosi. Data diambil secara acak
dan desain dipilih dengan apa yang akan diteliti. Penelitian ini mengambil
beberapa data sebagai sampel yang sesuai untuk masuk ke tahap klasifikasi.
Semantara itu, data sebagai data sekunder diperoleh dari penelitian yang relevan
dengan objek kajian buku-buku, skripsi, tesis dan artikel yang mendukung
penelitian ini. Kemudian data sekunder dapat dibandingkan dengan fakta primer
untuk mendukung keabsahan hasil analisis. Penelitian ini menggunakan data pada
target kesimpulan dari suatu akhir penelitian dalam satu tempat yang sama.
Jumlah populasi umumnya sangat besar, dalam suatu penelitian biasanya hanya
diambil sebagian subjek yang bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang
23
(Sudaryanto, 1993:19).
3.4.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar,
2007).
Pada penelitian ini yang menjadi populasi yakni semua bentuk implikatur
tulisan baju kaos khas Makassar. Data yang diambil mulai bulan Januari sampai
Maret 2018. Adapun data yang akan dianalisis berasal dari empat akun yaitu
Bajiki_Store, Kaos Kareba Makassar, Bale Kaos Makassar, KOK Makassar dan
kaos khas Makassar. Pengambilan data tersebut, dilakukan secara purposif yakni
pengambilan data sesuai dengan kebutuhan peneliti. Data yang diambil dari
Maret 2018.
3.5. Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh setelah melakukan pengumpulan data, dianalisis
implikatur dan fungsi implikatur pada tulisan baju kaos khas Makassar. Berikut
Makassar.
4. Menyimpulkan hasil analisis.
24
25
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Desain 1
Gambar 1. Okktos
Desain 2
26
digunakan merupakan baju andalan atau yang paling bagus. Dimana ketika
Desain 3
tersebut untuk tidak melalukan hal yang tidak baik seperti merebut pacar
orang lain.
Desain 4
27
menyampaikan kepada orang lain agar tidak lupa untuk bahagia atau
Desain 5
melakukan perbuatan tidak baik pada akhirnya akan mengalami hal yang
sama, seperti perebut pacar orang lain pada akhirnya juga akan merasakan
Desain 6
Desain 7
Gambar 7. Njo’
Desain 8
Gambar 8. Mahalna
Desain 8 berjudul “Mahalna sendalka padahal murahji”. Istilah ini
Desain 9
Gambar 9. Pajaprut
berjalan kaki.
Desain 10
30
Desain 11
calla2 satu sama lain”. Istilah ini menunjukkan sikap seseorang yang suka
marah-marah.
Desain 12
31
sebagai tanda penghormatan terhadap orang lain baik yang lebih muda
maupun yang lebih tua. Kata tabe merupakan Bahasa makassar yang berarti
permisi.
Desain 13
digunakan sebagai tanda penghormatan terhadap orang lain baik yang lebih
muda maupun yang lebih tua. Kata tabe merupakan Bahasa makassar yang
berarti permisi.
32
Desain 14
Desain 15
merupakan makanan khas orang Makassar yang berbahan dasar daging dan
secara nyata mengenai cara memaknai lebih dari sekadar “apa yang
sesuatu.
Dalam ungkapan atau kalimat yang terdapat pada kaliamt di baju kaos
Apa yang dituliskan dalam kalimat “coto dan pallubasa dan konro
suku Makassar.
3) “Koro-koroang”
koroang ini.
okkots.
7) “Bahagia itu ketika ngumpul sama teman2 baku calla2 satu sama
lain”
8) “Jappa-jappa ke Makassar”
yang terdapat pada kaliamt di baju kaos khas kota Makassar yang
Kata okkot ka’, merupakan Bahasa makassar yang berarti kata yang di
huruf yang tidak sesuai. Kalimat diatas selanjutnya diikuti kata siapa
bilan?, kalimat tanya ini yang seharusnya adalah siapa bilang?, namun
pada tulisan ini kata bilang kekurangan hurug g, hal inilah yang di
Dalam ungkapan atau kalimat yang terdapat pada kalimat di baju kaos
bahagia.
akhirnya apa yang dilakukakn terhadap orang lain akan kembali pada
diri sendiri. Dalam hal ini fungsi menyuruh tidak melalukan hal
3) “Tabe, Senior”
37
sopan dalam segala hal. Untuk kata permisi atau meminta izin dalam
5) Njo’
B. PEMBAHASAN