Oleh:
BERNADETTA GERMIA ARIDAMAYANTI, S.Kep
NIM. 16309332005
NIM : 16309332005
Mengetahui,
…………………………………………. …………………………………….
NIP. ……………………………………. NIP……………………………….
PENYAKIT GINJAL KRONIS (PGK) DAN HEMODIALISIS
Penyakit dari ginjal Penyakit di luar ginjal:
a. Penyakit pada glomerulus : glomerulonefritis. a. Penyakit sistemik : diabetes miletus, hipertensi,
b. Infeksi kuman : pyelonefritis, ureteritis. kolesterol tinggi.
c. Nefrolitiasis. b. Dyslipidemia.
d. Kista di ginjal : polcystis kidney. c. Infeksi di badan : TBC paru, sipilis, malaria, hepatitis.
e. Trauma langsung pada ginjal. d. Pre eklamsi.
f. Keganasan pada ginjal. e. Obat-obatan.
g. Obstruksi : batu, tumor, penyempitan / striktur. f. Kehilangan cairan yang mendadak (luka bakar).
PENGERTIAN :
Hemodialisa adalah tindakan invasive yang membutuhkan kanulasi arteri dan vena
(biasanya dilengan) untuk membuat sirukulasi ekstrakorporeal sementara.
Hemodialisa juga diartikan sebagai suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari
tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang disebut
dialyzer.
FREKUENSI :
Frekuensi dialisa bervariasi, tergantung
kepada banyaknya fungsi ginjal yang
tersisa, tetapi sebagian besar penderita
menjalani dialisa sebanyak 3
kali/minggu.
TUJUAN :
1) Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa
metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang
lain.
2) Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya
dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
3) Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.
4) Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.
KOMPLIKASI
1. Kram otot
Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya hemodialisa sampai mendekati waktu berakhirnya
hemodialisa
2. Hipotensi
Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnya dialisat natrium, penyakit jantung
aterosklerotik, neuropati otonomik, dan kelebihan tambahan berat cairan.
5. Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitor pada pasien yang mengalami gangguan fungsi
kardiopulmonar.
6. Perdarahan
Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat dinilai dengan mengukur waktu perdarahan.
Penggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan.
7. Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yang disebabkan karena hipoglikemia. Gangguan
pencernaan sering disertai dengan sakit kepala.
8. Pembekuan darah
INDIKASI
Pembekuan: darah disebabkan karena dosis pemberian heparin KONTRA INDIKASI
yang tidak : ataupun kecepatan putaran darah yang
adekuat
lambat.
1. Indikasi Segera a) Akses vaskular sulit.
Encephalopathy, pericarditis, neouropati perifer, b) Instabilitas
hiperkalemi dan asidosis metabolic, hipertensi maligna, hemodinamik.
edema paru, oligouri berat atau anuri. c) Koagulopati.
d) Penyakit Alzheier.
2. Indikasi Dini e) Dementia multi infark.
a. Gejala uremia f) Sindrom hepatorenal.
Sindroma uremia, penyakit tulang, gangguan g) Sirosis hati berlanjut
pertumbuhan. dengan enselopati.
h) Keganasan lanjut.
b. Laboratorium abnormal
Asidosis, azotemia (kreatinin 8-12 mg %) dan Blood
Urea Nitrogen (BUN) : 100 – 120 mg %, TKK : 5
ml/menit.
Patways Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
Etiologi
↓
Jmh nefron fungsional menurun
↓
Nefron yang terserang hancur
↓ ↓ ↓
90% Nefron hancur 75% nefron hancur nefron masih utuh
↓ ↓ ↓
tidak dapat mengkonpensasi
GFR Mrnurun (BUN &
(ketidakseimbangan cairan adaptasi
Kreatinin meningkat
elektrolit)
↓ ↓ ↓
GFR Menurun 10% dari normal
adaptasi nefron hiperteopi
(BUN & Kreatinin meningkat)
↓ ↓ ↓
kecepatan filtrasi & filtrasi meningkat, beban solut
kegagalan proses filtrasi
beban solut meningkat, reabsorpsi meningkat
↓ ↓ ↓
ketidakseimbangan
keeimbangan cairan elektrolit di
oliguri dlm glomerulus &
pertahankan
tubulus
↓ ↓ ↓
penumpukan kristal urea di kulit poliuri, nokturi fungsi ginjal rendah
↓ ↓
pruritus insufiensi ginjal Hormon Renin Meningkat
↓ ↓
Rasa gatal SDM menurun
Tekanan Darah Meningkat
↓
pucat, fatigue, malaise,
Gangguan Rasa Nyaman angiostensin menigkat
anemia
↓ ↓
Keletihan retensi NA+
↓
kelebihan volume cairan
PENATALAKSANAAN
HEMODIALISA
Tindakan pertama kali Risiko Infeksi Insersi penusukan arteri dan vena
Asuhan Keperawatan
Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
dengan penatalaksanaan hemodialisa
1. Identitas 1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan metrabolisme regulasi Gangguan
2. Riwayat kesehatan 2. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit
3. Pemeriksaan fisik 3. Keletihan berhubungan dengan status penyakit
4. Pola fungsi kesehatan 4. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
5. Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik
6. Risiko Infeksi dengan faktor risiko prosedur infasive
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Keletihan berhubungan dengan status penyakit
metrabolisme regulasi gejala terkait penyakit
NOC: FLUID BALANCE NOC : Energy conservation
KH: NOC : Comfort Status: Physical Self Care : ADLs
1. TD dalam rentang yang diharapkan
2. Nadi perifer teraba Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x
3. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x
60 menit masalah gangguan rasa nyaman pasien
4. Berat badan stabil 24 jam masalah intoleransi aktifitas pasien teratasi
teratasi dengan kriteria hasil:
5. Tidak ada asites dengan kriteria hasil:
1. Klien dapat mengontrol gejala
2. Relaksasi dari otot klien 1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa
MANAJEMEN CAIRAN disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan
1. Pertahankan posisi tirah baring selama masa akut RR
NIC : Pruritis Management
2. Tinggikan kaki saat berbaring 2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs)
1. Menentukan penyebab dari rasa gatal yang
3. Buat jadwal masukan cairan secara mandiri
ditimbulkan
4. Timbang BB secara berkala
2. Menggunakan krim dan lotion anti pruritis
5. Monitor TTV NIC : Energy Management
sesuai dengan medikasi
6. Pantau haluaran urine (karakteristik, warna, ukuran) 1. Observasi adanya pembatasan klien dalam
3. Menginstruksikan klien untuk menghindari
7. Keseimbangan cairan secara 24 jam melakukan aktivitas
keringat dg
8. Monitor tanda dan gejala asites dan edema 2. Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan
4. menghindari cuaca panas dan aktivitas yg
9. Ukur lingkaran abdomen, awaaaasi tetesan infus terhadap keterbatasan
berlebihan
10. Pantau albumin serum 3. Kaji adanya factor yang menyebabkan
5. Menggunakan krim antihistamin
kelelahan
4. Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat
5. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
6. Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
Cemas b.d perubahan dalam status kesehatan Nyeri akut b.d agen cedera fisik Risiko Infeksi
Corwin E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Price S. A., Wilson L. M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Smeltzer S. C., Bare G. B. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 1. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
NANDA International. 2014. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2015 – 2017. Oxford: Wiley
Blackwell
Moorhead Sue, Jhonson Marion, Maas Meridean L. Et all. 2004. Nursing Outcomes Classification. Mosby.
Moorhead Sue, Jhonson Marion, Maas Meridean L. Et all. 2004. Nursing Interventions Classification. Mosby.