Anda di halaman 1dari 11

[2/5 15.36] Ambar: B.

Uji Laboratorium SGOT dan SGPT

Tes laboratorium yang disebut tes fungsi hati (liver function test/LFT) sebenarnya mengukur
tingkat enzim yang terdapat dalam hati, jantung dan otot. Enzim adalah protein yang membantu
atau meningkatkan reaksi kimia dalam organisme hidup. Tingkat enzim yang tinggi
menunjukkan kerusakan hati yang bisa diakibatkan oleh obat, alkohol, hepatitis atau penggunaan
narkoba.

Pola dari tingkat enzim ini – beberapa di atas tingkat normal dan yang lain normal – dapat
membantu dokter menemukan masalah kesehatan tertentu. Tes laboratorium hati mencakup:

1. ALT, sering juga disebut sebagai SGPT

2. AST, sering juga disebut sebagai SGOT

Bilirubin, cairan berwarna kuning yang dibuat pada waktu sel darah merah dihancurkan. Obat
antiretroviral indinavir (semacam protease inhibitor) dapat meningkatkan tingkat bilirubin.

Alkalin Fosfatase. Tingkat alkalin fosfatase yang tinggi dapat menandai gangguan pada aliran air
empedu atau kehancuran tulang.

SGOT yang merupakan singkatan dari Serum Glutamic Oxalocetic Transminase atau yang juga
disebut aspartateaminotransferase (AST), adalah sebuah enzim yang selalu berada di dalam
jantung da sel-sel hati. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Tingkat
darah SGOT ini adalah demikian tinggi dengan kerusakan hati (misalnya,dari hepatitis virus )
atau dengan penghinaan terhadap jantung (misalnya, dari serangan jantung). Beberapa obat juga
dapat meningkatkan kadar SGOT.

Sedangkan SGPT adalah singkatan dari Serum Glutamic Piruvic Transaminase, atau yang juga
dinamakan ALT (alanin amino transferase) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel
hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil
dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SGPT/ALT lebih
tinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis
didapat sebaliknya. SGPT/ALT serum umumnya diperiksa secara fotometri atau
spektrofotometri, secara semi otomatis atau otomatis.

Nilai rujukan untuk SGPT/ALT adalah :

a. Laki-laki : 0 – 50 U/L

b. Perempuan : 0 – 35 U/L

Dalam uji SGOT dan SGPT, hati dapat dikatakan rusak bila jumlah enzim tersebut dalam plasma
lebih besar dari kadar normalnya.
Masalah Klinis

Kondisi yang meningkatkan kadar SGPT/ALT adalah :

Peningkatan SGOT/SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat
atau kimia)

Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif, sumbatan empedu
ekstra hepatik, sindrom Reye, dan infark miokard (SGOT>SGPT)

Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, sirosis biliaris.

[2/5 15.39] Ambar: Feses biasanya hanya dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus segera
dibuang. Tetapi, sisa dari isi perut ini (bowel movements) dapat memberikan informasi penting
pada dokter mengenai apa yang terjadi ketika anak mengalami masalah di perut, usus, atau di
bagian lain dari sistem pencernaan.

Dokter mungkin akan meminta contoh feses untuk dites atas beberapa kemungkinan penyebab
termasuk:

Alergi atau peradangan di tubuh, untuk evaluasi terhadap alergi protein susu pada bayi.

Infeksi, yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, virus, atau parasit yang menyerang sistem
pencernaan.

Masalah pencernaan seperti malabsorpsi tertentu seperti gula, lemak, atau bahan gizi lainnya.

Perdarahan di dalam saluran gastrointestinal.

Alasan paling umum pengujian feses adalah untuk menentukan apakah ada satu jenis bakteri atau
parasit yang menginfeksi usus. Banyak organisme sangat kecil yang hidup di dalam usus. Hal ini
normal saja karena organisme ini memang diperlukan untuk pencernaan. Tetapi, kadang usus
dapat terinfeksi oleh bakteri atau parasit jahat yang menjadi penyebab beberapa macam kondisi
seperti diare berdarah. Jika begitu, mungkin akan diperlukan pemeriksaan terhadap feses di
bawah mikroskop, membiakkannya (kultur), dan melakukan tes-tes lain untuk mencari penyebab
dari masalah yang terjadi.

Terkadang feses juga dianalisa untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di dalamnya. Contoh
dari analisa feses juga untuk memeriksa kandungan lemak dalam feses. Normalnya lemak akan
habis diserap dari usus sehingga feses sama sekali tidak mengandung lemak. Namun di beberapa
gangguan pencernaan, lemak tidak sepenuhnya diserap dan terbuang bersama feses

http://milissehat.web.id/?p=1732

[2/5 15.40] Ambar: Analisis feses dilakukan untuk:

Membantu mengidentifikasi penyakit pada saluran pencernaan, hati , dan pankreas . Beberapa
enzim (seperti tripsin atau elastase) dapat dievaluasi dalam tinja untuk membantu menentukan
seberapa baik pankreas berfungsi.

Membantu menemukan penyebab gejala mempengaruhi saluran pencernaan, termasuk


berkepanjangan diare , diare berdarah, peningkatan jumlah gas, mual , muntah, kehilangan nafsu
makan, kembung , sakit perut dan kram, dan demam .

Layar untuk kanker usus besar dengan memeriksa tersembunyi (gaib) darah.

Carilah parasit, seperti cacing kremi atau Giardia lamblia .

Carilah penyebab infeksi, seperti bakteri, sebuah jamur , atau virus.

Periksa penyerapan miskin nutrisi oleh saluran pencernaan ( malabsorpsi sindrom). Untuk tes ini,
tinja semua dikumpulkan selama periode 72-jam dan kemudian diperiksa untuk lemak dan serat
daging. Tes ini disebut koleksi 72-jam tinja atau tes kuantitatif lemak tinja.

Mengambil sediaan feses

Tidak seperti kebanyakan tes laboraturium lain, contoh feses harus diambil di rumah oleh pihak
keluarga dari anak yang sedang sakit, bukan oleh petugas medis. Berikut adalah beberapa tips
untuk mengambil contoh feses dari anak Anda:

Mengambil feses dapat merepotkan, jadi gunakan sarung tangan latex dan cuci tangan Anda dan
anak Anda setelahnya.

Banyak anak kecil yang menderita diare tidak selalu dapat memberitahu orangtuanya ketika ia
akan mengeluarkan tinjanya. Penutup plastik berbentuk topi dapat digunakan untuk mengambil
sediaan feses. Alat pengumpul ini dapat dengan cepat diletakkan di atas toilet atau di dubur anak
untuk mengambil feses. Menggunakan alat pengumpul seperti ini dapat mencegah feses
terkontaminasi oleh air atau kotoran lain. Jika feses terkontaminasi dengan urin maka
pengambilan contoh feses perlu diulang. Selain itu, jika Anda tidak dapat mengambil feses anak
Anda sebelum feses menyentuh bagian dalam toilet, maka pengambilan perlu diulang.
Mengambil feses yang sudah masuk ke dalam toilet tidak memberikan sediaan tinja yang bersih
untuk dianalisa.
Cara lain mengambil sampel feses adalah dengan menempatkan pembungkus plastik di bawah
penutup toilet. Kemudian pindahkan contoh feses ke tempat yang bersih dan tertutup untuk
dibawa ke laboraturium. Plastik pembungkus juga dapat digunakan untuk melapisi popok bayi
atau anak yang belum bisa menggunakan toilet.

Jumlah Tinja

Rata-rata tinja basah orang dewasa yang dikeluarkan setiap harinya adalah 80-170 gram ( rata-
ratanya 100 gram ). Pada orang yang mengkonsumsi banyak sayuran bisa sampai 350 gram
setiap harinya, terdiri atas 75 gram zat padat dan sisanya dalam bentuk air. Sementara itu orang
yang kelaparan mengeluarkan tinja hitam kehijauan seberat 7-8 gram. Zat padat hanya terdiri
atas 25 persen dari seluruh tinja yang seluruhnya terdiri atas :

· Sisa makanan

· Sisa dari usus dan sekrosi saluran cerna

· Bakteri, yang terdiri atas l/3 berat tinja kering

· Elemen dari bermacam-macam sel

· Zat yang di ekskresikan ke usus. Mukus normal ada dalam jumlah kecil, tapi bisa sampai
banyak sekali pada pasien disentri.

http://yurrypenceng.blogspot.co.id/2012/05/pemeriksaan-tinja-feses.html?m=1

[2/5 15.50] Ambar: Radiografi ialah penggunaan sinar pengionan (sinar X, sinar gama) untuk
membentuk bayangan benda yang dikaji pada film. Radiografi umumnya digunakan untuk
melihat benda tak tembus pandang, misalnya bagian dalam tubuh manusia. Gambaran benda
yang diambil dengan radiografi disebut radiograf. Radiografi lazim digunakan pada berbagai
bidang, terutama pengobatan dan industri.

Pemeriksaan radiografi seperti sekarang ini cenderung mulai meninggalkan tradisi pemeriksaan
radiologi konvensional, hal ini dapat dilihat dari berbagai diagnosis yang memerlukan
keterampilan khusus di dalam melakukan pemeriksaannya. Seperti pemberian media kontras
dalam keperluan diagnostic imejing seperti CT-Scan, MRI, IVP dan lain sebagainya.

Maka dari itu seorang radiographer sebagai mitra kerja radiologist harus mampu mengetahui
berbagai aspek di dalam pemeriksaan dengan media kontras, salah satunya yakni pemeriksaan
dengan menggunakan media kontras, dan pemeriksaan radiografi usus halus merupakan salah
satu pemeriksaan yang menggunakan media kontras guna mengevaluasi anatomi dari usus halus
tersebut.

TEKNIK RADIOGRAFI TRAKTUS DIGESTIVUS

TEKNIK RADIOGRAFI SALURAN PENCERNAAN ATAS:

• Barium Swallow = Esofagografi

• Barium Meal = Maag Duodenum (MD)

• Sialografi (Adisional)

TEKNIK RADIOGRAFI SALURAN PENCERNAAN BAWAH

• Barium Follow Through = Small Intestine Series

• Barium Enema = Colon In Loop

• Lopografi

Media kontras untuk saluran pencernaan

• Pada umumnya digunakan barium sulfat.

• Pada keadaan pasein tertentu digunakan media kontras water soluble iodine.

• Pada teknik radiografi tertentu digunakan media kontras negatif : udara dan efferfecent

PENATA LAKSANAAN BARIUM ENEMA, LOWER GASTRO INTESTINAL TRACT

ATAU COLON IN LOOP

PENGERTIAN
Pemeriksaan secara radiologi pada usus besar dengan menggunakan media ontras baik positif
maupun negative atau keduanya yang disebut kontras ganda (Double Contras)

TUJUAN

Untuk mempelajari bentuk dan fungsi dari usus besar serta mendeteksi adanya kelainan.

INDIKASI PEMERIKSAAN

INDIKASI UMUM

• Diare kronis

• Hematoschezia

• Obstipasi kronis

• Perubahan pola defekasi

INDIKASI MENURUT KLINIS

• Kolitis

• Kolitis Ulkus

• Divertikulum

• Tumor Kolon

• Tumor intraabdomen di luar kolon

• Kelainan kongeniktal : Hirschprung

• Invaginasi

• Volvulus

• Polip

PERSIAPAN PASIEN
• PASIEN DENGAN OBSTIPASI KONIS

Minimal dua hari sebelum pemeriksaan makan yang mudah dicerna, lunak, tidak mengandung
serat dan lemak. Minum banyak, diberi laksan dan dipuasakan.

• TANPA RIWAYAT OBSTIPASI

1. Minimal satu hari sebelum pemeriksaan makan yang mudah dicerna, lunak, tidak mengandung
serat dan lemak, minum banyak.

2. Diberikan laksan 8-12 jam sebelum pemeriksaan

3. Puasa makan kira-kira 8 jam.

• CATATAN

Pasien dengan riwayat diare tidak diberi laksan.

PROYEKSI PEMERIKSAAN

• Dibuat foto polos abdomen

• Foto lateral rectosigmoid

• Foto kolon deenden

• Foto flexura lienalis

• Foto kolon transversum

• Foto flexura hepatika

• Foto kolon asenden

• Foto ileosekal

• Dibuat foto full filling


• Dibuat foto post evakuasi

https://www.google.co.id/search?hl=id&q=TEKNIK+RADIOGRAFI+TRAKTUS+DIGESTIVU
S%0A%0ATEKNIK+RADIOGRAFI+SALURAN+PENCERNAAN+ATAS%3A%0A%E2%80
%A2+Barium+Swallow+%3D+Esofagografi%0A%E2%80%A2+Barium+Meal+%3D+Maag+D
uodenum+%28MD%29%0A%E2%80%A2+Sialografi+%28Adisional%29%0A%0ATEKNIK+
RADIOGRAFI+SALURAN+PENCERNAAN+BAWAH%0A%E2%80%A2+Barium+Follow+
Through+%3D+Small+Intestine+Series%0A%E2%80%A2+Barium+Enema+%3D+Colon+In+L
oop%0A%E2%80%A2+Lopografi%0A%0AMedia+kontras+untuk+saluran+pencernaan+%0A%
E2%80%A2+Pada+umumnya+digunakan+barium+sulfat.%0A%E2%80%A2+Pada+keadaan+pa
sein+tertentu+digunakan+media+kontras+water+soluble+iodine.%0A%E2%80%A2+Pada+tekni
k+radiografi+tertentu+digunakan+media+kontras+negatif+%3A+udara+dan+efferfecent%0A%0
A%0APENATA+LAKSANAAN+BARIUM+ENEMA%2C+LOWER+GASTRO+INTESTINA
L+TRACT%0AATAU+COLON+IN+LOOP%0A%0APENGERTIAN%0APemeriksaan+secara
+radiologi+pada+usus+besar+dengan+menggunakan+media+ontras+baik+positif+maupun+nega
tive+atau+keduanya+yang+disebut+kontras+ganda+%28Double+Contras%29%0A%

[2/5 15.50] Ambar: http://cafe-radiologi.blogspot.co.id/2010/12/penata-laksanaan-pemeriksaan-


radiologi.html?m=1

[2/5 15.54] Ambar: Biopsi adalah prosedur medis yang meliputi pengambilan sampel kecil dari
jaringan sehingga dapaat di periksa di bawah mikroskop. Biopsi dapat di lakukan dari hampir
dimana saja pada tubuh anda, termasuk biopsi hati, biopsi ginjal, biopsi kulit, niopsi sum-sum
tulang atau biopsi paru-paru.

DAFTAR PUSTAKA : http://cara-ngatasi.blogspot.com/2014/05/pengertian-biopsi-dan-jenis-


jenis-biopsi-pada-tubuh.html?m=1

Biopsi di gunakan untuk mengidentifikasi sel-sel abnormal dan untuk membantu


mendiagnosa berbagai kondisi kesehatan yang berbeda atau untuk mengetahui jenis penyakit
tertentu atau penyebab penyakit. Dalam kasus dimana suatu kondisi yang telah di diagnosis,
biopsi dapat di gunakan untuk mengukur seberapa parah kondisi atau pada tahap apa kondisi
penyakit itu. Sebagai contoh, biopsi sering dapat membantu untuk mendiagnosis atau
menyingkirkan : Tumor, Kanker, Tukak Lambung yang mempengaruhi sistem pencernaan,
Hepatitis (peradangan hati), Penyakit Ginjal, dan Endometriosis

Biopsi adalah pengangkatan dan pemeriksaan jaringan tubuh. Biasanya biopsi di lakukan untuk
mendeteksi keganasan atau untuk mengidentifikasi keberadaan proses penyakit. Biopsi dapat di
lakukan dengan beberapa cara :
1. Aspirasi dengan penggunaan alat pengisap.

2. Metode penyikatan dengan menggunakan bulu kaku yang mengikis bagian sel dan
jaringan.

3. Eksisi dengan cara pemotongan pembedahan pada sisi jaringan.

4. Aspirasi dengan jarum atau jarum halus pada sisi jaringan, dengan atau tanpa paduan
ultrasonografi.

5. Insersi jarum yang menembus kulit.

6. Biopsi pukulan, dengan menggunakan instrument sejenis pukulan.

DAFTAR PUSTAKA : Kee, Joyce LeFever. (2003).Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan


Diagnostik, Ed. 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

2. 1. 2. Jenis Pemeriksaan Biopsi

Ada beberapa jenis biopsi :

Biopsi Insisional yaitu pengambilan sampel jaringan melalui pemotongan dengan pisau bedah.
Pasien akan di bius total atau lokal tergantung lokasi massa, lalu dengan pisau bedah, kulit
disayat hingga menemukan massa dan diambil sedikit untuk diperiksa.

Biopsi Eksisional yaitu pengambilan seluruh massa yang dicurigai untuk kemudian diperiksa di
bawah mikroskop. Metode ini dilakukan di bawah bius umum atau lokal tergantung lokasi massa
dan biasanya dilakukan bila massa tumor kecil dan belum ada metastase atau penyebaran tumor.
Biopsi Jarum yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan dengan cara disedot lewat jarum.
Biasanya cara ini dilakukan dengan bius lokal ( hanya area sekitar jarum ) dan bisa dilakukan
langsung atau dibantu dengan radiologi seperti CT scan atau USG sebagai panduan bagi dokter
untuk membuat jarum mencapai massa atau lokasi yang diinginkan. Bila biopsi jarum
menggunakan jarum berukuran besar maka disebut core biopsi, sedangkan bila menggunakan
jarum kecil atau halus maka disebut fine needle aspiration biopsi.

Biopsi jarum dengan menggunkan endoskopi. Prinsipnya sama yaitu pengambilan sampel
jaringan dengan aspirasi jarum, hanya saja metode ini menggunakan endoskopi sebagai
panduannya. Cara ini baik untuk tumor dalam saluran tubuh seperti saluran pernapasan,
pencernaan, dan kandungan. Endoskopi dengan kamera masuk kedalam saluran menuju lokasi
kanker, lalu dengan jarum diambil sedikit jaringan sebagai sampel.

Punch Biopsi. Biopsi ini biasa dilakukan pada kelainan di kulit. Metode ini dilakukan dengan
alat yang ukurannya seperti pensil yang kemudian ditekankan pada kelainan di kulit, lalu
instrumen tajam di dalamnya akan mengambil jaringan kulit yang ditekan. Pasien akan dibius
lokal saja dan bila pengambilan kulit tidak besar maka tidak perlu dijahit.

2. 1. 3.Tujuan dan Kasus Biopsi

Biopsi Payudara

Tujuan Biopsi : Biopsi payudara terutama di lakukan untuk menentukan apakah lesi payudara
(nodul atau massa) tergolong kista atau kanker.

Mayoritas benjolan dari payudara tersebut bersifat jinak (benigna). Sisi lesi payudara dapat di
identifikasi menggunakan grid terfiksasi pada mammogram.

Biopsi Endometrium Uterus

Tujuan Biopsi : Biopsi pada endometrium dapat mendeteksi polip, kanker, penyakit inflamasi
dan kelainan ovulasi.

Komplikasi : Komplikasi tindakan ini antara lain perforasi uterus, perdarahan berlebih, dan
aborsi pada kehamilan dini.

Prosedur pengumpulan spesimen biopsi ini, menggunakan suatu alat periksa (teknik buta) dapat
di lakukan di tempat praktik pemberi layanan kesehatan. Prosedur ini tida dapat di lakukan jika
terdapat rabas purulen dari vagina. Biopsi endometrium berbeda dari tindakan D & C (Dilatasi &
Kuretase) karena keadaan dilatasi serviks tidak di perlukan. Tindakan D & C memerlukan
anestesia umum karena keseluruhan endometrium di kuretase. Pada biopsi endometrium,
jaringan yang di curigai kelainan dapat di temukan hanya dengan biopsi sampel, sedangkan D &
C keseluruhan endometrium dapat di ambil.

Biopsi Ginjal

Tujuan Biopsi : Biopsi ini di lakukan untuk menentukan penyebab penyakit ginjal, untuk
mengenyampingkan keganasan ginjal

http://nurmeigi.blogspot.co.id/2014/12/biopsi-penulisan-4.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai