Anda di halaman 1dari 10

.

Lansia, Waspadai Penyakit Mata `Age Macular Degeneration`

Liputan6.com, Jakarta Seiring "Karena pasien tidak dapat menolong


bertambahnya usia, fungsi-fungsi tubuh dirinya sendiri, keluarga menjadi tidak
juga mulai menurun termasuk kondisi produktif. Karena mereka terfokus pada
mata. Anda yang sudah berusia di atas mengurus keluarga yang buta.
50 tahun (lansia), waspadalah dengan Bagaimana mau kerja, kalau mereka
penyakit mata Age Macular fokus ke keluarga yang buta?," kata dia
Degeneration (AMD). menambahkan.

Staf Pengajar Vitreoretina Departemen I Degenerasi Makula tipe basah adalah


Kesehatan Mata FKUI-RSCM, Dr. penyebab utama kehilangan penglihatan
Elvioza, SpM mengatakan, bila penyakit pada orang berusia 50 tahun. Hal ini
ini terlambat ditangani akan terjadi karena rusaknya bagian tengah
menyebabkan kebutaan. Bahkan retina yang dikenal sebagai makula.
menurut dia, AMD akan menjadi Retina adalah jaringan saraf yang peka
masalah kesehatan nasional karena terhadap sinar, dan terletak di mata
usia harapan hidup masyarakat bagian belakang. Dan kelainan ini,
Indonesia mengalami peningkatan. sering terjadi seiring bertambah usia.

Bentuk `basah` atau wet dari degenerasi


"Karena AMD ini terjadi pada usia tua makula terjadi karena pertumbuhan
dan usia harapan hidup meningkat tidak normal dari pembuluh darah dari
maka penyakit ini bakal bertambah koroid yang terletak di bawah makula.
banyak. Kalau sampai mengalami Pertumbuhan yang tidak normal ini akan
kebutaan akan sangat menurunkan menyebabkan pembuluh darah yang
produktivitas orang tersebut," kata terbentuk lebih rapuh dan mudah pecah.
Elvioza dalam acara Keeping the Vision
To See the Future: New Treatment for Pecah pembuluh darah, membuat darah
AMD di Kuningan, Jakarta, Rabu dan cairan mengalir ke retina dan
(26/3/2014). menyebabkan distorsi penglihatan yang
membuat garis lurus tampak
Elvioza menambahkan bahwa bergelombang, serta mengakibatkan titik
penurunan produktivitas tidak hanya buta (blind spot), dan hilangnya
dialami oleh pasien, melainkan juga penglihatan di bagian tengah. Pembuluh
keluarganya. Karena, di saat pasien darah yang tidak normal ini
tidak dapat mengerjakan pekerjaannya, menyebabkan jaringan parut dan
maka keluargalah yang akan akhirnya dapat terjadi kebutaan total.
membantu.

https://www.liputan6.com/health/read/2028329/lansia-waspadai-penyakit-mata-age-
macular-degeneration#
Usia Tua Jadi Penyebab Katarak Masih Marak di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Indonesia


merupakan negara dengan penderita
katarak yang besar. Salah satu
penyebabnya karena banyaknya
penduduk yang berusia lanjut.

"Indonesia termasuk negara yang angka


kataraknya tinggi. Itu terjadi karena
jumlah usia tua semakin lama semakin
banyak," kata Dokter Spesialis Mata
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr.
Ratna Sitompul, SP. M. saat melakukan
Bakti Sosial Operasi Katarak yang
dilakukan Rumah Sakit EMC Sentul,
Bogor pada Jumat (26/10/2018).

Selain itu, Ratna yang juga tergabung


dalam Persatuan Dokter Spesialis Mata
Pasien usai dioperasi saat bakti sosial
Indonesia (PERDAMI) itu juga
operasi katarak bagi masyarakat
mengatakan, operasi katarak di
prasejahtera di EMC Sentul, Bogor,
Indonesia masih belum tinggi. Adapun,
Jawa Barat, Jumat (26/10). Bakti sosial
dokter spesialis mata juga tidak terlalu
ini kerja sama antara RS EMC Sentul,
banyak.
Departemen Mata FKUI/RSCM dan
Perdami.
"Semuanya itu menyebabkan angka
kebutaan karena katarak tinggi, "
(Liputan6.com/Herman Zakharia).
tambah dokter yang pernah menjabat
sebagai Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia itu kepada Health
Liputan6.com.

Ratna mengatakan, katarak sendiri


terjadi karena penuaan. Sama seperti
warna rambut yang memutih, lensa
mata yang bening bisa berubah menjadi
keruh.
Kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak di
Rumah Sakit EMC Sentul sendiri
Operasi Katarak merupakan kerjasama dari RS EMC
sentul dengan RSCM dan juga
PERDAMI. Acara ini sendiri ditujukan
bagi masyarakat yang kurang mampu.

Baksos operasi katarak ini sendiri


merupakan yang pertama kali diadakan
di RS EMC Sentul, setelah sebelumnya
juga sempat mengadakan berbagai
bakti sosial lain seperti operasi hernia
dan bibir sumbing.

"Untuk operasi katarak ini pertama kali.


Tapi untuk ke depannya, kita akan
jalankan terus menerus, kalau bisa per
bulan. Targetnya sekitar 30 sampai 50
pasien per siklus, " kata Ketua Bakti
Sosial dr. Rizky Ramadhana, SP. AN.

Pasien sebelum melakukan operasi saat https://www.liputan6.com/health/read/36


bakti sosial operasi katarak bagi 77133/usia-tua-jadi-penyebab-katarak-
masyarakat prasejahtera di EMC Sentul,
masih-marak-di-indonesia
Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/10). Bakti
sosial ini diikuti 74 pasien.
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dua Penyakit Ini Paling Banyak Diderita

Lansia.

Senin 29 May 2017 20:14 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- kesehatan terbanyak diderita lansia


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah hipertensi. Untuk usia 55-64
mencatat, hipertensi atau tekanan darah tahun sebesar 45,9 persen, umur 65-74
tinggi dan arthritis atau radang sendi tahun 57,6 persen, dan di atas 75 tahun
adalah penyakit-penyakit yang 63,8 persen.
terbanyak diderita lanjut usia (lansia).
Kemudian peringkat kedua adalah
Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes radang sendi, disusul penyakit stroke,
dr Eni Gustina, MPH mengatakan, lanjut diabetes melitus (DM). Peringkat
berdasarkan data riset kesehatan dasar selanjutnya adalah kanker, jantung
(riskesdas) 2013, prevalensi masalah koroner, batu ginjal.
Gagal jantung juga jadi masalah bentuk upaya kesehatan bersumber
kesehatan lansia. Gagal ginjal juga daya masyarakat (UKBM) sebagai
diderita kaum manula dengan prevalensi wadah pelayanan kepada lansia di
0,5 persen usia 55-64 tahun. Sebanyak masyarakat.
0,5 persen usia 65-74 tahun, dan 0,6
persen usia di atas 75 tahun. Selain itu sebanyak 2.432 pusat
kesehatan masyarakat (puskesmas)
"Biasanya di atas 50 tahun akan ada santun lansia. Artinya sudah ada tenaga
keluhan penyakit-penyakit tersebut," terlatih melayani lansia dan loket
ujarnya. Ia membenarkan kematian pendaftaran melayani lansia.
akibat penyakit tidak menular semakin
meningkat dan kemungkinan akan "Mengambil obatnya pun sama,
berlanjut seiring dengan perubahan biasanya one stop service sehingga
perilaku hidup seperti pola makan tidak perlu antre," katanya. Ia
dengan gizi tak seimbang, kurang menambahkan, toilet untuk manula di
aktivitas fisik, merokok. puskesmas juga ramah
lansia, diupayakan misalnya ada
Padahal, ia menyebutkan 2030 pegangannya.
Indonesia dituntut masuk pada era
bonus demografi. Artinya anak-anak Ia menambahkan, Kemenkes terus
yang sekarang sudah naik tingkat pada melakukan upaya mengarah ke
usia produktif. Komposisinya cukup promotif, preventif bagaimana menjaga
mayoritas 70 persen penduduk kebugaran lansia. "Ini upaya kemenkes
Indonesia adalah usia produktif. "Kalau untuk mendapatkan lansia ke depan
misalnya lansia membebani anak-anak sehat, aktif, produktif," ujarnya.
kita pasti kita tidak mau," ujarnya saat
temu media dalam rangka hari https://www.republika.co.id/berita/gaya-
peringatan lanjut usia nasional (HLUN) hidup/info-sehat/17/05/29/oqpttj328-dua-
2017, di Jakarta, Senin (29/5). penyakit-ini-paling-banyak-diderita-
lansia
Untuk itu, Kemenkes diakuinya ingin
menjadikan lansia sehat, mandiri, aktif,
produktif. Ini sebagai upaya
membangun kesadaran agar siap
menghadapi usia lanjut.

Di tingkat nasional, ia menyebut ada


rencana aksi nasional kesehatan lansia.
Diantaranya komunitas Kemenkes ada
pos pembinaan terpadu (posbindu).
Posbindu ini diakui sebagai salah satu
Gangguan Jantung Pada Lansia, pada arteri ini menyebabkan darah yang
kaya akan oksigen, terhambat untuk
Paling Banyak Derita Jantung
masuk ke jantung sehingga dapat
Koroner menimbulkan serangan jantung.

“Selain itu, pengapuran pada pembuluh


darah arteri yang disebabkan oleh gaya
hidup yang tidak sehat, juga mampu
mempersempit pembuluh darah,”
ungkap Hendry.

Di Amerika, lanjut dia, masalah jantung


pada kelompok usia 65 hingga 74 tahun
ke atas berbeda antara pria dan wanita.
Pria memiliki risiko mengidap penyakit
jantung koroner sebanyak 64 persen,
sementara wanita lebih kecil, yaitu 60
persen. Semakin bertambahnya usia,
faktor risiko penimbunan lemak pada
dinding ini, juga semakin besar. Hal ini
Berdasarkan data yang dihimpun dari tidak lepas dari gaya hidup dan
Amerika Serikat, penyakit jantung yang makanan yang dikonsumsi tubuh.
sering ditemui pada lansia ada lima.
Penjakit Jantung Koroner(PJK) Lalu, bagaimana gejala PJK itu? Hendry
menempati urutan pertama dengan menjelaskan, gejala PJK dapat diketahui
presentase 13 persen, selanjutnya dengan keluhan rasa nyeri pada dada
adalah infark Miokard (serangan bagian kiri yang menyambung ke bahu,
jantung) dengan presentase 8 persen. rahang dan lengan kiri jika melakukan
Disusul oleh kelainan katup sebanyak 4 aktifitas fisik yang berat dan mengalami
persen, gagal jantung 2 persen dan stres emosional. Risiko kematian pada
hipertensi sebanyak 1 persen. PJK, berada di jam-jam pertama
serangan.
Penyakit jantung koroner menempati
posisi teratas dalam penyakit jantung Pada dasarnya, Hendry menambahkan,
yang umum diderita lansia. Namun, penyakit jantung koroner tidak bisa
sebelum membahas lebih lanjut, kita disembuhkan. Penanganan medis
perlu tahu, apa sih yang disebut dengan berfungsi untuk memertahankan dan
koroner itu. Menurut dokter spesialis mengurangi gejala. “ Misalnya dengan
jantung dari rumah sakit Adi Husada kita pasang ring atau obat, itu semua
Undaan Wetan Surabaya, dr. Hendry bukan menyembuhkan. Namun, hanya
Kawilarang, Sp.JP., koroner adalah memperbaiki aliran darah. Sementara
pembuluh darah yang memberi makan lemak itu tidak hilang, bahkan bisa
jantung. Jika ada penyempitan ataupun tumbuh lagi di tempat yag lain,” urainya.
penyumbatan pada pembuluh darah itu
karena penimbunan lemak terutama Untuk itu, Hendry mengingatkan jika
kolesterol, maka disebut dengan menjaga pola hidup yang sehat, perlu
penyakit jantung koroner. Penyumbatan
diterapkan sejak muda. Sehingga tidak
terjadi penimbunan lemak pada
pembuluh darah, di antaranya adalah
dengan mengontrol kolesterol dalam
tubuh, hindari stres, hindari rokok, pola
tidur baik dan makan teratur. “ Yang
penting pola makan harus dijaga betul.
Pilih makanan yang rendah
lemak, kolesterol, asam urat dan
garam,” ingatnya.

Selain itu, menerapkan hidup bahagia


jauh dari stres, juga sangat dianjurkan
untuk menjauhkan tubuh dari risiko
penyakit jantung koroner. Sebab, hal
yang terjadi pada saat kita stres adalah
tubuh yang mengeluarkan hormon
adrenalin dalam jumlah banyak, hormon
ini merangsang jantung untuk berdenyut
lebih cepat dan memberikan efek kram
pada pembuluh darah yang besar.
“Kalau sebelumnya sudah punya PJK
dan kena adrenalin juga, maka
pembuluh jantungnya makin sempit.
Bisa kumat penyakitnya,” paparnya.

Hendry menambahkan, yang terakhir


dan selalu penting adalah olahraga.
Meskipun sudah lansia, seseorang
harus tetap melakukan olahraga untuk
menjaga kebugaran tubuh. Bedanya
olahraga pada lansia, tak perlu yang
terlalu berat. Olahraga yang baik untuk
jantung adalah olahraga ritmis, seperti
jalan kaki.

https://radarsurabaya.jawapos.com/read
/2018/06/24/82632/gangguan-jantung-
pada-lansia-paling-banyak-derita-
jantung-koroner
Penyakit Degeneratif Pada Lansia penggunaan seiring dengan usia
maupun karena gaya hidup yang tidak
sehat (www.kerjanya.net).

Adapun macam-macam penyakit


degeneratif itu antara lain: ginjal,
kolesterol, hipertensi, jantung, stroke,
diabetes mellitus, dan asam urat.

Penyakit degeneratif di Indonesia


semakin meningkat. 'Penyakit Diabetes
di Indonesia angkanya semakin
meningkat seiring meningkatnya daya
beli' seperti yang pernah saya baca di
KOMPAS. Menurut saya, kalimat itu
Pemerintah menetapkan Hari Lansia berlaku untuk semua masyarakat
Nasional setiap tanggal 29 Mei, sejak Indonesia dari segala usia, termasuk
tahun 1996. Kita semua tentu terkait juga lansia. Dan bukan hanya diabetes
secara langsung atau tidak langsung mellitus, tapi juga penyakit degeneratif
dengan lansia ini, batasan lansia di lainnya. Seiring meningkatnya
Indonesia adalah 60 tahun, di negara pendapatan cenderung orang sekarang
lain ada yang mengkategorikan batasan bisa membeli segala macam produk
lansia 65 tahun. kemajuan teknologi seperti mobil, orang
kemana-mana sekarang tinggal duduk
Sepintas lalu, usia tua sering dilihat di mobil, nonton televisi tinggal pencet
sebagai menurunnya daya tahan tubuh remote, di mall-mall atau di gedung-
sehingga mudah sakit, dan dari segi gedung lainnya sekarang sudah tidak
kejiwaan sering merasa kesepian. asing lagi, naik lift atau eskalator, mesin
cuci tinggal setel. Manusia Indonesia
Beberapa orang menilai usia tua itu pun sekarang mampu membeli segala
adalah suatu kenyataan dan proses macam makanan yang mahal dan enak
alamiah menurunnya daya tahan tubuh, yang mengandung banyak lemak.
namun kita semua mesti perduli dan Disimpulkan dari situ bahwa manusia
mengusahakan semaksimal mungkin Indonesia sekarang menjadi agak
bagi kesehatan yang lebih baik bagi kurang bergerak, padahal kurang
lansia. Penyakit degeneratif pada lansia bergerak dapat beresiko menimbulkan
mesti diupayakan dikurangi dengan cara penyakit-penyakit degeneratif tersebut,
menerapkan pola hidup sehat dan juga karena mengkonsumsi makanan
berolahraga secara teratur. yang berlemak.

Adapun mengenai pengertian Berhubung Hari Lansia tahun 2017,


degeneratif, penyakit degeneratif adalah Prof. Siti Setiati dari Divisi Geriatri
penyakit yang menyebabkan terjadinya Departemen IImu Penyakit Dalam
kerusakan atau penghancuran terhadap Fakultas Kedokteran Universitas
jaringan atau organ tubuh. Proses dari Indonesia (FKUI) Rumah Sakit Cipto
kerusakan ini dapat disebabkan oleh Mangunkusumo (RSCM) Jakarta,
mengatakan bahwa dokter [caption mengonsumsi vitamin C. "Konsumsi 500
caption="usia tua"][/caption]geriatri miligram (mg) sampai 1.000 mg per
(ilmu yang mempelajari penyakit lanjut hari," katanya. Vitamin C ini bisa
usia) di Indonesia perlu diperbanyak,
mengikat vitamin dan mineral yang
saat ini baru ada sekitar 50 orang.
masuk ke dalam tubuh sehingga bisa
https://www.kompasiana.com/rudywirya diserap lebih baik oleh tubuh. Jika
di12/591fb1c3789373bc0a734654/peny seseorang menderita diabetes, banyak
akit-degeneratif-pada-lansia vitamin seperti B12, magnesium, dan
zinc yang tidak diserap secara
sempurna oleh tubuh. Padahal, vitamin
Lansia Rawan Diabetes dan Stroke ini mendukung daya tahan tubuh. "Itu
sebabnya penderita diabetes mudah
JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hal terkena infeksi," kata Djoko. Pakar Gizi
yang aneh, kalau orang berumur atau dari Fakultas Kedokteran Universitas
lanjut usia (lansia) biasanya menyimpan Indonesia (FKUI) Sri Murni
penyakit keras. Soalnya, seiring menyarankan penderita diabetes
bertambahnya usia, daya tahan tubuh mengonsumsi makanan dengan kadar
mereka semakin melemah. Menurut gula rendah. Sebaiknya pula, para
Djoko Maryono, Dokter Spesialis lansia makan besar tiga kali sehari, dan
Internis dan Kardiologis Rumah Sakit mengemil sehat di antara jam-jam
Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, makan. Selain diabetes, gangguan
penyakit-penyakit yang biasanya pembuluh darah atau kardiovaskular
menghinggapi lansia adalah diabetes, juga menjadi langganan para lansia.
stroke, dan gangguan jantung koroner. Contoh penyakit kardiovaskular ini
Penyakit diabetes melitus atau kencing adalah stroke dan gangguan jantung
manis menjadi salah satu penyakit yang koroner. Gangguan pada pembuluh
sering merongrong. Ada empat tipe darah ini tidak terjadi serta merta.
penyakit kencing manis ini. Diabetes Biasanya, si penderita memiliki pola
tipe 1 yang terjadi karena masalah hidup yang tidak sehat. Peminum
genetik. Tipe 2 karena pola hidup yang alkohol, pemilik kadar kolesterol tinggi
tidak sehat. Ketiga, tipe DM Gestasional dan kelebihan berat badan atau
yang terdapat pada ibu hamil. Terakhir, obesitas rentan terhadap serangan ini.
tipe diabetes yang tidak diketahui Stroke terjadi karena penyempitan
penyebabnya. Jika dibiarkan, penyakit pembuluh darah otak sehingga
diabetes akan melebar ke penyakit lain. mengganggu syaraf penderitanya. Djoko
Contohnya, gangguan di daerah mata menyarankan para penderita stroke
yang bisa mengakibatkan kebutaan atau mengonsumsi vitamin B yang berfungsi
gangguan di saraf yang bisa untuk menjaga pembuluh darah agar
mengakibatkan stroke. Djoko tetap lentur dan tidak menyempit.
menganjurkan penderita diabetes Vitamin B yang banyak mengandung
folat bisa didapatkan pada kacang hijau,
nasi merah, dan ketan hitam. Begitu
pula dengan penderita jantung koroner.
Penderita jantung koroner yang sudah
dipasang ring untuk mempertahankan
pembuluh darah tetap terbuka pun ada
kemungkinan pembuluh darahnya bisa
menyempit lagi. Dari hasil penelitian,
jika lansia rutin mengonsumsi vitamin B,
maka kemungkinan terjadi penyempitan
pembuluh darah kembali lebih kecil jika
dibandingkan dengan tidak
mengonsumsi. "Kalau rutin
mengonsumsi daya tahannya bisa lebih
baik," kata Djoko. (Sanny Cicilia
Simbolon)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com


dengan judul "Lansia Rawan Diabetes
dan Stroke".
https://nasional.kompas.com/read/2010/
07/20/14190617/lansia.rawan.diabetes.d
an.stroke.
Kalangan Lansia Rawan Hipertensi dan Salah satunya yang barusan mereka
Diabetes canangkan adalah dengan
mengintensifkan program pengeloaan
penyakit kronis (prolanis) serta
posyandu lansia.

Bahrudin menjelaskan, program itu


sebagai wujud antisipasi atau
pencegahan dengan harapan kondisi
penderita tidak semakin buruk.

Selain itu, kata dia, Hal lain yang


dilakukan dinkes adalah dengan
menggandeng seluruh jaringan layanan
Tulungagung - Dinas Kesehatan kesehatan, di antaranya puskesmas,
rumah sakit negeri ataupun swasta, dan
Kabupaten Tulungagung mengimbau
dokter keluarga.
warga usia lanjut (lansia) setempat
untuk aktif memeriksakan kesehatannya "Aktif sosialisasi pencegahan secara
ke puskesmas ataupun klinik kesehatan periodic juga dilakukan setiap bulan,"
terdekat karena pada usia 50 tahun ke katanya.
atas biasanya rawan terserang penyakit
hipertensi dan diabetes. Sumber: ANTARA
http://www.beritasatu.com/kesehatan/36
"Penyakit ini muncul karena faktor 2775-kalangan-lansia-rawan-hipertensi-
degeneratif (penuaan). Jadi harus aktif dan-diabetes.html
memeriksakan kesehatan," kata Kabid
Pelayanan Kesehatan Dinkes
Tulungagung, Bahrudin di Tulungagung,
Sabtu (30/4).

Ia mengatakan, sebagaimana data


Dinkes Tulungagung selama kurun 2015
tercatat kasus hipertensi mencapai
9.440 orang, diabetes sebanyak 2.172
pasien, dan asma 2.085 pasien.

Dari jumlah itu, usia penderita


didominasi antara umur 50 tahun ke
atas. "Pada jenjang usia 40-50 tahun
juga ada, tapi tidak semasif kelompok
manula," ujarnya.

Menurut Bahrudin, dinkes aktif


melakukan berbagai upaya layanan
kesehatan bagi manula.

Anda mungkin juga menyukai