3 - Krida Bina Keluarga Sehat PDF
3 - Krida Bina Keluarga Sehat PDF
KESEHATAN IBU
SKK KESEHATAN IBU
Kehamilan yang baik antara usia 20 – 35 tahun, karena ibu lebih siap hamil
secara jasmani dan kejiwaan dengan jarak kehamilan 3-5 tahun.
Tidak dianjurkan hamil di bawah usia 20 tahun, rahim dan panggul sering kali
belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya ibu mungkin mengalami
persalinan lama/macet atau gangguan lainnya karena ketidaksiapan ibu untuk
menerima tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua.
Hamil di atas 35 tahun, kesehatan ibu sudah menurun. Akibatnya ibu hamil pada
usia itu mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mempunyai anak persalinan
lama dan pendarahan yang dapat menyebabkan kematian ibu.
Kurang darah membahayakan ibu dan janin dalam kandungan. Untuk mencegah
kurang darah, ibu hamil perlu memakan banyak sayuran berwarna hijau dan
kacang-kacangan, serta meminum satu tablet penambah darah setiap hari,
minimal selama 90 hari. Sakit kepala hebat serta bengkaknya tungkai bawah
seringkali merupakan gejala keracunan kehamilan, yang pada tingkat lanjut
disertai kejang-kejang yang dapat membahayakan jiwa ibu dan kandungannya
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi baru lahir:
Beri ASI, jangan beri makan lain
Menjaga kehangatan bayi
Cegah infeksi tali pusat pada bayi baru lahir
Periksa kesehatan bayi baru lahir ke bidan sedikitnya 2 kali
Dalam merencanakan saat yang tepat untuk hamil lagi, ibu dan ayah dapat ber
KB pasca persalinan yaitu pemakaian alat/obat kontasepsi oleh ibu atau suami
segera setelah sampai 42 hari setelahnya dengan metode apapun artinya
memilih cara KB yang cocok dan diyakini pasangan suami istri.
Adapun macam alat/obat kontrasepsi antara lain: kondom, pil suntik,
AKDR/spiral, Implan/AKBK, Kontap Wanita dan Kontap Pria
3. Mengetahui dan mampu menjelaskan tanda-tanda anak sehat dan tidak sehat
1 Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada periode kelahiran
2 Kematian Bayi Baru Lahir 45% kematian balita (SDKI 2007 & SKRT
2001)
3 Kematian lebih besar pada masyarakat pedesaan, sosial ekonomi rendah
& pendidikan rendah (SDKI 2007 & SKRT 2001)
4 Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana
yang tersedia tingkat puskesmas dan jaringannya.
5 Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi
tinggi.
6 Diantara 100 bayi lahir hidup di Indonesia, ada 5-6 anak yang
meninggal sebelum merayakan ulang tahunnya yang kelima. Penyebab
kematian yang paling sering adalah penyakit, biasanya penyakit infeksi,
gizi kurang/buruk dan kecelakaan/cidera.
2 Limapuluh enam dari 1000 anak yang dilahirkan ibu berumur 15-19 tahun
tidak mencapai usia 1 tahun
1. Kematian Bayi Baru Lahir (0-28 hari) 19/1000 KH 86.000 per tahun
236 per hari 10 per jam (SKRT, 2001 & SDKI 2007)
2. Kematian Bayi (0-12 bulan) 34/1000 KH 146.000 per tahun 401 per
hari 17 per jam (SKRT, 2001 & SDKI 2007)
3. Kematian Balita (0-60 bulan) 44/1000 KH 193.000 per tahun 531 per
hari 22 per jam (SKRT, 2001 & SDKI 2007)
4. Proporsi lahir mati 34,6% dari seluruh kematian perinatal (Riskesdas
2007)
5. Kematian Bayi Baru Lahir dini (0-6 hari) 78,5% dari seluruh jumlah
kematian Bayi Baru Lahir (Riskesdas 2007)
6 Dari 100 bayi lahir hidup, 11,5 diantaranya lahir dengan berat kurang dari
2500 gram, disebut sebagai bayi berat lahir rendah (BBLR)
7 Sekitar 40% kematian bayi terjadi terjadi pada umur di bawah 1 bulan.
Kematian ini umumnya karena kesehatan ibu selama hamil, proses
persalinan serta perawatan bayi baru lahir yang kurang memadai.
B. Banyaknya bayi dan anak balita yang sakit
o Infeksi
o Kelainan kongenital
o Diare
o Pneumonia
o Kelainan kongenital
o Meningitis
o Tetanus
2. Bayi kejang. Jika melihat gejala/gerakan yang tidak biasa dan terjadi
secara berulang-ulang (menguap, mengunyah, menghisap, mata
berkedip-kedip, mata mendelik, bola mata berputar-putar, kaki seperti
mengayuh sepeda) yang tidak berhenti jika bayi disentuh atau dielus-
elus, kemungkinan bayi kejang.
3. Bayi lemah, bergerak hanya jika dipegang. Ini tanda bayi sakit berat
6. Pusar kemerahan sampai dinding perut. Ini tanda bayi sakit berat
7. Demam (suhu > 37,5°C) atau tubuh teraba dingin ( suhu < 36,5°C)
8. Mata bayi bernanah banyak. Ini dapat menyebabkan bayi menjadi buta.
9. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan kembali
lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat, bisa
menyebabkan kematian.
10. Kulit bayi terlihat kuning. Kuning pada bayi berbahaya jika muncul pada :
Jika menemukan satu atau lebih tanda bahaya pada bayi, maka segera
periksakan bayi ke dokter/bidan/perawat. Upayakan bayi tetap hangat
selama dalam perjalanan ke tempat pemeriksaan dengan cara:
Kontak kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode kanguru dapat
mempertahankan suhu bayi dengan mencegah bayi kedinginan.
Gunakan tutup kepala karena 25% panas hilang pada bayi baru lahir
melalui kepala
Dari 100 bayi lahir hidup, 11,5 diantaranya lahir dengan berat kurang dari
2500 gram, disebut sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
1 Ada 26 anak yang menderita kurang gizi dan lebih dari sepertiganya
menderita gizi buruk
BBLR dan kurang gizi, apabila tidak ditangani secara baik sedini mungkin,
akan mengganggu pertumbuhan dan kecerdasan anak. Anak tumbuh
pendek (kuntet), kurang cerdas dan gampang sekali sakit. Keadaan ini
jelas akan mempengaruhi kualitas hidup anak dikemudian hari. Anak
dengan gizi buruk kondisinya sangat jelak, daya tahan tubuh sangat
lemah sehingga mudah sekali meninggal. Kematian pada bayi baru lahir
paling sering terjadi pada BBLR.
1 Periksakan bayi baru lahir 2 kali, pada minggu pertama hari ke 1 dan ke 3
setelah lahir.
ASI
3 Bila tali pusat kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi dan
keringkan dengan air bersih
4 Mandikan dengan cepat: bersihkan muka, leher dan ketiak dengan air dan
sabun. Keringkan seluruh tubuh dengan cepat.
Menidurkan bayi :
4 Jika bayi telah tidur selama 2-3 jam, bangunkan bayi untuk disusui
1 Suhu normal tubuh bayi baru lahir ; 36,5 – 37,5°C , (bayi hangat).
2 Mengapa perlu menjaga kehangatan tubuh bayi ?
Bayi lebih mudah mengalami perubahan suhu tubuh
Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar tidak
kedinginan.
Menguap
Merambat
Mengalir
Hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi, misal :
bayi diletakkan dekat pintu/jendela.
Air Susu Ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh
bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan
Keuntungan menyusui :
Keuntungan IMD ;
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan
makanan dan minuman lain. Contoh: susu formula/kaleng, pisang
madu, teh dan lain-lain.
2. Namun bayi umur 6 bulan ke atas, ASI saja sudah tidak mencukupi
kebutuhan utnuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi perlu
diberi makanan tambahan yang nantinya menjadi makanan pokok
menggantikan ASI.
0 – 1 bulan 2 kali
1 - 3 bulan 1 kali
3 - 6 bulan 1 kali
6 - 9 bulan 1 kali
9 – 12 bulan 2 kali
12 - 24 bulan 1 kali
24 - 36 bulan 1 kali
36 - 48 bulan 1 kali
48 - 60 bulan 1 kali
Memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain (gerak
halus)
1 Umur 12 – 18 bulan
3 Umur 2 – 3 tahun
4 Umur 3 - 4 tahun
5 Umur 4 – 5 tahun
Penyakit anak yang berbahaya adalah diare, tetanus, infeksi akut saluran
pernafasan, diptheria, pertusis, TB, polio, campak dan lain-lain.
A. TB (Tuberkulosis)
Sebab:
TB yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB ( Mycobacterium tuberculosis )
Cara penularan:
Tanda :
Berat badan anak tidak naik atau malah turun walaupun gizi sudah
diperbaiki
Imunisasi BCG
Makanan bergizi
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan Perilaku Bersih dan Hidup
Sehat
B. Dipteri
Sebab:
Tanda:
Mula – mula panas badannya tinggi dengan batuk ringan, kemudian leher
membengkak, susah bernafas, nafasnya berbunyi.
Pencegahan:
Imunisasi DPT
Makanan bergizi
Sebab :
• Ketularan kuman pertusis melalui udara
Tanda :
• Tubuh panas dan lemah
• Batuk hebat terus menerus sampai muntah, mata merah
Pencegahan :
• Imunisasi DPT
• Makanan bergizi
D. Tetanus
Sebab :
- Ketularan kuman tetanus melalui luka atau tali pusat yang kotor
Tanda :
- Tubuh panas, gelisah, anak tidak suka menyusui, kemudian mulut sukar
dibuka, kuduk kaku dan kejang-kejang.
Pencegahan :
- Imunisasi TT 2 kali pada waktu Ibu hamil dan Imunisasi DPT 3 kali pada
waktu bayi.
E. Polio
Sebab :
Tanda :
- Makanan bergizi
F. Campak
Sebab :
Tanda :
- Diare
Pencegahan :
- Makanan bergizi
G. Penyakit kulit
Penyakit kulit yang sering ditemukan pada anak sekolah Taman kanak-kanak
adalah sebagai berikut :
Penyebab :
Penularan :
Gejala :
- kulit yang terkena biasanya di daerah lipatan jari tangan, siku, paha,
pantat dan telapak tangan.
Pencegahan :
Tindakan :
2. Borok
Penyebab :
- Bakteri
Penularan :
- Kontak langsung
Gejala :
Pencegahan :
Tindakan :
- Borok dibersihkan dengan kapas atau kain lunak yang sudah dibasahi
dengan larutan Rivanol dan dibalut
• Berobat ke Puskesmas
3. Kadas
Penyebab :
- jamur
Penularan :
- Kontak langsung
Gejala :
- Gatal
Pencegahan :
Tindakan :
4. Panu
Penyebab :
- Jamur
Penularan :
- Kontak langsung
Gejala :
Pencegahan :
Tindakan :
5. Biang Keringat
Penyebab :
Gejala :
Tindakan :
1. Influenza
Penyebab :
- Virus
Penularan :
- Melalui udara
Gejala :
- demam
- Anak yang sakit bila batuk dan bersin dianjurkan menutup hidung dan
mulutnya dan bila membuang ingus tidak disembarang tempat
Tindakan :
Penyebab :
- Bakteri
Penularan :
- Melalui dahak
Gejala :
- Sesak nafas
- Demam
Pencegahan :
Tindakan :
3. Batuk rejan
Penyebab :
- Bakteri
Penularan :
Gejala :
Pencegahan :
Tindakan :
Penyebab :
Penularan :
- Melalui udara
Gejala :
Pencegahan :
Tindakan :
5. Tonsilitis
Penyebab :
- Bakteri
Penularan :
- Melalui udara
Gejala :
- Demam
Pencegahan :
1. Diare
Penyebab :
Gejala :
- BAB (Buang Air Besar), lembek atau cair, tanpa darah lebih dari 3 kali
sehari
- Tubuh lemas
Tindakan :
Pencegahan :
Penyebab :
Penularan :
Gejala :
- BAB mencret disertai lender, nanah, darah dan bau amis, dapat terjadi
lebih dari 10 kali perhari
- demam
Tindakan :
Pencegahan :
J. Penyakit Mata
Penyakit mata yang sering ditemukan pada anak sekolah Taman kanak-
kanak adalah sebagai berikut :
b. Trachoma
Tindakan :
Penanggulangan :
- Benda asing pada kelopak mata sebelah dalam, seperti debu atau
sayap serangga dapat dilihat dengan membuka kelopak mata.
Kemudian dengan bantuan kapas bersih, benda tersebut dikeluarkan.
- Benda asing yang mengenai selaput putih atau selaput bola mata
dapat dilihat dengan membuka mata anak tersebut dan menyinarinya
dengan senter. Benda asing tersebut dapat dikeluarkan dengan hati-
hati dengan bantuan kapas
- Mata yang terkena asam atau basa, seperti air accu, ammonia atau
cuka, perlu segera dicuci dengan air bersih sampai tidak ada zat yang
tersisa. Keadaan ini merupakan keadaan darurat, karena itu anak
harus segera dibawa berobat ke Rumah Sakit.
3. Pilek ( Influenza )
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
- makanan basi
- salah makan
Berikanlah segera larutan gula garam (1 gelas air masak ditambah 1sendok teh
gula dan sedikit garam) sehingga rasanya seperti air mata atau larutan oralit.
Larutan oralit:
Campurkanlah:
Pencegahan mencret:
- Lingkungan bersih
Bila anak tersebut : mencret terus menerus, mencret lebih dari 2 hari, panas, mata dan
ubun-ubun cekung, lemah, mencret bercampur darah, setengah hari tidak kencing, muntah
terus
- bila disertai kejang anak sangat gelisah, sehari semalam sakitnya tak sembuh
VII. Imunisasi adalah suatu cara memberikan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila terpapar dengan penyakit
tidak akan sakit/sakit ringan
BCG
DPT
Polio
Hepatitis B
Campak
NO PENYAKIT
1 Hepatitis B
2 TBC
3 Difteri
4 Pertusis
5 Tetanus
6 Polio
7 Campak
Manfaat Imunisasi :
1. Imunisasi Rutin :
Imunisasi yang harus diberikan secara rutin dan terus menerus dan
pelaksanaannya pada periode waktu yang telah ditetapkan
2. Imunisasi Tambahan :
Contoh :
1. Definisi Remaja
UU Perlindungan Anak No 23 tahun 2002, menyebutkan bahwa remaja adalah
mereka yang berusia 10-18 tahun sedangkan menurut WHO yaitu berusia 10 –
19 tahun.
2. Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa sangat penting dalam kehidupan manusia
karena dimulainya proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang
disebut sebagai masa pubertas, merupakan masa peralihan dari masa anak–
anak menuju masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan fisik dan jiwa
(psikososial, emosi dan kecerdasan) yang pesat, sehingga terjadi perubahan
perilaku di bandingkan dengan perilaku masa sebelumnya. Masa pubertas
ditandai dengan menarche (haid pertama) pada remaja putri dan mimpi basah
pada remaja putra, selain perubahan fisik dan perkembangan jiwa yang khas
pada remaja.
• Remaja Laki-laki
Pertumbuhan pesat umumnya terjadi pada usia 12 – 13 tahun, dimulainya
produksi spermatozoa & rambut pubis mulai tumbuh maka secara prinsip
sistem
reproduksi telah matang dan mulai berfungsi. Hal ini ditandai dengan mimpi basah
biasanya dimulai pada usia 10-13 tahun yang merupakan tanda awal pubertas.
Suara parau timbul saat usia 14 – 15 tahun. Setahun sebelum suara pecah, jakun
mulai tumbuh. Pematangan seksual penuh terjadi pada usia 17 – 18 tahun
b) Karakteristik Remaja
Manifestasi perubahan pada masa ini membagi masa remaja dalam 3 (tiga)
kelompok,yaitu:
Pengertian Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sehat baik secara fisik, jiwa
maupun sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
Manusia diciptakan sebagai makhluk hidup pada umumnya terdiri dari dua jenis
kelamin yaitu Laki-laki dan Perempuan. Ada perbedaan yang unik dari anatomi organ
reproduksi berdasarkan jenis kelamin
a). Perempuan
2 3
5
7
1 8a 4
uretra
8b 6
3. Fimbrae (Umbai-umbai).
Dapat di analogikan dengan jari-jari tangan, umbai-umbai ini berfungsi untuk
menangkap sel telur yang dikeluarkan indung telur.
4. Uterus (rahim)
Merupakan tempat janin berkembang, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan
berat normalnya antara 30 – 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang
lebih sebesar telur ayam kampung, dindingnya tediri dari:
7. Klitoris (kelentit)
Merupakan organ kecil yang paling peka rangsangan dibanding dengan bagian-
bagian alat kelamin perempuan yang lain. Klitoris banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf.
Tubuh mengalami perubahan fisik disebabkan berfungsinya hormon yang terjadi karena
hipotalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan hipofisa (kelenjar bawah
otak) yang dimulai saat remaja. Hormon-hormon yang berfungsi pada perempuan, antara
lain hormon estrogen dan progresteron.
Hormon estrogen membuat seorang anak perempuan memiliki sifat keperempuanan setelah
remaja. Perubahan yang disebabkan estrogen adalah sebagai berikut;
a. Merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina.
b. Membuat dinding rahim makin tebal dan produksi cairan vagina bertambah
banyak.
c. Mengakibatkan tertimbunnya lemak di daerah panggul perempuan.
d. Memperlambat pertumbuhan tubuh yang semula sudah dirangsang oleh kelenjar
bawah otak (itulah sebabnya mengapa perempuan dewasa tidak setinggi anak
laki-laki sebayanya).
Hormon progesteron berefek untuk melemaskan otot-otot halus, meningkatkan produksi zat
lemak di kulit, dan meningkatkan suhu badan, pada rahim progesteron merangsang sekresi
kelenjar-kelenjar.
Menstruasi adalah
proses peluruhan
lapisan dalam/
endometrium yang
banyak
mengandung
pembuluh darah
dari uterus melalui
vagina
Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui dan
berhenti menetap saat menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40
sampai 50an. Di Indonesia menopause terjadi rata-rata di atas 50 tahun.
b) Laki-laki
2. Skrotum
Kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat lipat. Scrotum
adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot polos yang
mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar
relatif tetap.
5. Penis
Berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pengeluaran sperma
dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara
seksual darah banyak dipompa ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan
besar disebut sebagai ereksi. Bagian Glans merupakan bagian depan atau kepala
penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi
glans disebut foreskin (preputium). Pada laki-laki sunat dilakukan dengan cara
membuang kulit preputium. Secara medis sunat dianjurkan karena memudahkan
pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi dan radang.
Dan menurut ajaran agama islam, sirkumsisi bahkan sebagai bagian dari ibadah
dengan alasan kebersihan.
Tubuh mengalami perubahan fisik disebabkan berfungsinya hormon yang terjadi karena
hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan hipofisa (kelenjar bawah
otak). Hormon-hormon yang berfungsi pada laki-laki, antara lain hormon testosteron.
Hormon testosteron dihasilkan oleh sel Leydig dalam testis dan kelenjar anak ginjal
(suprarenal). Hormon ini ada di dalam darah dan mempengaruhi alat-alat dalam tubuh serta
menyebabkan terjadinya beberapa pertumbuhan seks primer dan sekunder. Masa puber
hormon-hormon seksual berkembang dengan pesat, Remaja sangat mudah terangsang
secara seksual. Pada laki-laki, reaksi dorongan seks adalah mengerasnya penis (ereksi).
Karena belum stabilnya hormon di dalam tubuh, ereksi bisa muncul tanpa adanya
rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak terduga ini bisa membuat
remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan, menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara
ereksi). Perubahan fisik antara lain;
• Tubuh bertambah berat dan tinggi, pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
• Keringat bertambah banyak, kulit dan rambut mulai berminyak (berjerawat), tumbuh
bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan, wajah (janggut dan kumis).
• Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki bertambah besar.
• Tulang wajah mulai memanjang dan membesar (sehingga tidak seperti anak kecil
lagi).
o Tumbuh jakun, suara berubah menjadi berat.
o Penis dan buah zakar membesar, diikuti dengan mimpi basah.
Pada kehamilan bawah 20 tahun berisiko terjadi gangguan pada ibu maupun janin
karena perkembangan fisik belum sempurna dengan berbagai risiko kehamilan
(keracunan kehamilan, eklampsi) yang berakibat kematian. Sedangkan bayinya
sendiri belum tentu sehat. Komplikasi yang sering ditimbulkan pada ibu yang
melahirkan dibawah 20 tahun pada jain antara lain kematian janin, bayi berat lahir
rendah (BBLR) dan kemungkinan hidup sampai berumur 1 tahun lebih kecil
dibandingkan ibu yang melahirkan pada umur yang lebih dewasa. Selain itu, dari
hasil penelitian melakukan hubungan seks dini lebih sering menimbulkan kanker
leher rahim.
d. Penyakit menular
Antara lain Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual yang tidak aman dengan pasangan penderita IMS. Akibat proses
pematangan organ reproduksi dan hormonal pada masa pubertas timbul dorongan
seksual, bila remaja tidak mendapat informasi kesehatan yang tepat dapat
menyebabkan perilaku seksual berisiko tersebut. Penyakit yang tergolong Infeksi
Menular Seksual (IMS) antara lain sipilis, kencing nanah (GO), herpes kelamin,
jengger ayam, bahkan terinfeksi HIV/ AIDS. Akibat IMS dapat menyebabkan
kemandulan, keguguran bahkan cacat bagi janin yang dikandungnya.
Yang dimaksud kompetensi psikososial dalam bidang kesehatan itu sendiri adalah
suatu kemampuan yang berorientasi pada aspek kejiwaan seseorang terhadap
dirinya dan interaksi dengan orang serta lingkungan luar dalam konteks kesehatan.
A. Kecerdasan Majemuk (KM)/ Multiple Intelligence (MI)
Strategi pembelajaran:
• Lakukan secara bertahap & konsisten, tunggu hingga remaja mulai menguasai.
Lebih baik sedikit namun teratur, daripada sekaligus banyak latihan. Bilamana perlu,
lakukan secara sistematis dan bertahap, dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok
diskusi. Beri motivasi remaja agar terus belajar & berkarya. Pemberian hadiah ketika
saat remaja sudah menunjukkan tingkah laku yang diharapkan, dapat dianjurkan.
Namun demikian, untuk menghindari kebosanan, maka pemberian secara sistematik
dapat dilakukan.
• Perlu diingat kembali bahwa tidak ada satu aspek kecerdasan yang berdiri sendiri.
Pada dasarnya seluruh aspek berperan, namun ada satu aspek atau lebih yang
dominan
• Jangan ragu untuk mengulang atau melakukan pekerjaan yang bervariatif meskipun
tujuan kegiatan sama,
1. Empati :
kemampuan untuk memposisikan perasaan orang lain pada diri sendiri, bahkan
untuk situasi yang tidak terbiasa bagi sekalipun. Empati dapat menolong kita
untuk bisa menerima satu terhadap lainnya, menolong, memberi
dorongan/semangat, dan hidup toleransi dengan sesama.
2. Kesadaran diri :
kemampuan untuk mengenal diri sendiri tentang karakter, kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahannya, keinginan dan ketidakinginan. Hal ini
dikembangkan untuk membantu kita mengetahui bahwa kita berada dalam
keadaan stress atau merasa ada tekanan. Seringkali hal ini dipergunakan
sebagai prasyarat komunikasi yang efektif dan hubungan interpersonal, serta
berempati dengan orang lain.
3. Pemecahan masalah :
kemampuan yang memungkinkan kita dapat menyelesaikan permasalahan
secara konstruktif didalam kehidupan. Persoalan besar yang tidak terselesaikan
akan menyebabkan stress dan menimbulkan gangguan fisik.
4. Pengambilan keputusan :
suatu kemampuan yang dapat membantu kita untuk mengambil keputusan
secara konstruktif, dengan membandingkan pilihan alternatif dan efek samping.
5. Berfikir kreatif :
kemampuan untuk menggali alternatif yang ada dan berbagai konsekwensinya
dari apa yang kita lakukan atau tidak, dalam membuat keputusan atau
penyelesaian masalah.
6. Berfikir kritis :
kemampuan untuk menganalisis informasi dan pengalaman-pengalaman secara
objektif. Dengan berfikir kritis, dapat menolong kita untuk mengenal dan
memperkirakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku, antara lain
: tata nilai/norma, tekanan teman sebaya, dan media.
7. Komunikasi efektif :
kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal maupun nonverbal yang
mengikuti budaya dan situasi. Dalam hali ini berarti, kemampuan untuk
mengeluarkan pendapat, keinginan, kebutuhan, ketakutan, dan juga untuk
meminta nasihat dan bantuan yang diperlukan.
8. Hubungan interpersonal :
kemampuan yang dapat menolong kita berinteraksi dengan sesama secara
positif. Hal ini menyangkut menjaga persahabatan yang harmonis, dan sangat
penting untuk memelihara kesehatan mental dan sosial bagi kita, dan juga
berarti mampu mengakhiri persahabatan dengan baik.
9. Mengatasi emosi :
kemampuan keterlibatan pengenalan emosi dalam diri sendiri dan orang lain,
sehingga menjadi sadar bagaimana emosi mempengaruhi tingkah laku, dan
dapat menjawab tantangan emosi secara tepat. Emosi yang timbul seperti
kemarahan, kesedihan dapat menimbulkan efek negatif jika tidak diatasi secata
tepat.
Lampiran 1
Placement test
Lampiran 2:
Permainan 1
A. NAMA PEMBAHASAN MENCARI IDENTITAS/JATI DIRI SENDIRI
B. TUJUAN KEGIATAN Remaja
akan saling berbagi diantara mereka mengenai identitas dirinya.
C. INFORMASI UNTUK Seseorang yang merasa yakin dan merasa baik dengan dirinya
FASILITATOR akan mempunyai citra diri yang sehat, mengetahui bahwa ia
pantas untuk disayangi, yakin bahwa dia pintar dan berbakat. Ia
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, memiliki keinginan
yang besar untuk mengetahui apa yang baik dan memiliki harapan
terhadap masa depan. Ia akan menjadi orang yang memiliki
integritas, sikap yang positif, dan tujuan hidup yang jelas. Ia akan
memiliki tingkat energi yang tinggi, antusias, cerdas, kompeten,
teguh dan kreatif, mempunyai kesadaran diri yang baik, seimbang,
tidak kaku, tepat waktu dan cermat.
Ia akan menjadi orang yang memiliki keyakinan yang kuat, orang
dengan daya juang yang tinggi, bijaksana, memiliki visi dan
menggunakan bakatnya secara efektif. Orang seperti ini akan
merasa damai, tenang dan gembira, patuh, setia, bertanggung
jawab, percaya dan optimis, teratur, konsisten, penuh perhatian,
dan dapat diandalkan. Ia tahu apa yang baik bagi dirinya dan akan
melaksanakannya.
• SASARAN Remaja, dengan jumlah peserta sebanyak 15-20 orang.
• METODE Diskusi interaktif
• WAKTU 15 Menit
• TEMPAT Dalam ruangan
D. PERLENGKAPAN Alat bantu
1. Slide proyektor/transparansi
2. Kertas plano, kertas metaplan 2 warna yang berbeda dan spidol
Selotip kertas
E. PROSES KEGIATAN Briefing (5 menit)
1. Fasilitator mengajak peserta berdiri dalam lingkaran untuk
sedikit berelaksasi dengan menggerakkan otot tubuh diringi
nyanyian pendek.
2. Fasilitator menjelaskan tentang judul dan tujuan belajar yang
ingin dicapai
Proses (10 menit)
• Mulailah kegiatan ini dengan menulis di papan tulis sebagai
berikut : “Saya akan mencari tahu tentang diri saya dan
kemudian saya akan menemukan identitas saya”.
• Mintalah peserta latih untuk menulis jawaban pertanyaan
berikut di kertas:
Bagaimana perasaanmu sebagai anak perempuan atau laki-
laki?
Bagaimana perasaanmu terhadap umur kamu?
Bagaimana perasaanmu mengenai agama yang kamu anut
dan status sosialmu?
Bagaimana perasaanmu kalau kamu cacat atau bila kamu
tidak cacat?
Bagaimana perasaanmu bersekolah disini?
Bagaimana perasaanmu menjadi bagian dalam keluarga?
Bagaimana perasaanmu menjadi bagian dari masyarakat?
• Sekarang mintalah mereka satu persatu untuk maju ke depan
dan membacakan semua yang telah ditulis mengenai dirinya.
• Mintalah setiap peserta latih satu persatu untuk saling berbagi
di depan kelas mengenai reaksi terhadap pertanyaan yang
diberikan dan sejauh mana kesan pelatihan ini bagi mereka.
• Bagikan lembar kegiatan “Apakah kamu menyukai dirimu?”
dan minta mereka bekerja sendiri-sendiri dan menilai dirinya
serta seberapa jauh mereka menyenangi dirinya.
• Katakan kepada peserta latih untuk memilih jawaban yang
sesuai yang ada di lembar kegiatan dan minta mereka untuk
memberikan nilai yang tepat untuk setiap jawaban.
F. PENILAIAN Ukuran
Ada proses pemahaman identitas/ jati diri masing-masing dan
menerima keadaan ini denganpenuh kepercayaan
Cara
Fasilitator dapat mengamati cara peserta memberikan
respon/pendapatnya mengenai paparan lingkungan yang dapat
mempengaruhi mereka dan cara mengatasinya
G. KEMUNGKINAN Reaksi terhadap diri mereka
REAKSI
• Saya bangga menjadi anak perempuan.
• Saya anak tertua berusia 13 tahun. Saya merasa nyaman.
• Saya bangga terhadap agama saya; mengajarkan saya
mengenai persaudaraan.
• Tubuh saya sempurna, saya bersyukur kepada Tuhan.
B. TUJUAN KEGIATAN Peserta latih akan mampu mengenali potensi-potensi yang ada dalam
diri dan menggunakan potensi tersebut untuk mencapai rasa percaya
diri.
Peserta latih akan menelusuri potensi yang mereka punyai yang dapat
menolong mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri.
C. INFORMASI UNTUK Harga diri dapat didefinisikan sebagai suatu kesadaran, persepsi kognitif,
dan evaluasi yang dilakukan oleh individu mengenai dirinya sendiri.
FASILITATOR
Keadaan ini merupakan suatu pikiran dan pendapat mengenai dirinya
sendiri. Dengan cara seperti ini ditunjukkan bahwa individu tersebut dapat
menerima dirinya secara konsisten. Selain itu, juga mengembangkan
kesadaran mengenai apa dan siapa dirinya.
Pertanyaan 2:
• Saya merasa bangga memiliki orang tua yang mendukung dan
memperhatikan saya.
• Saya merasa bangga menjadi orang yang pandai di dalam kelas.
5. PENEGASAN Beritahukan kepada para peserta latih bahwa mereka telah berbagi
beberapa hal yang membuat mereka bangga.
Permainan 3
I. NAMA PEMBAHASAN PENTINGNYA PKHS DALAM MENGHADAPI KEHIDUPAN
J. TUJUAN UMUM Untuk mempermudah remaja dalam memahami Kompetensi
Psikososial Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat.
K. TUJUAN KHUSUS 1. Meningkatkan pengetahuan peserta latih tentang berbagai
paparan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
kesejahteraan remaja saat ini dan di masa depan.
2. Meningkatkan keterampilan untuk mengatasi pengaruh
lingkungan dan membantu teman sebaya melalui 10
kompetensi psikososial.
L. SASARAN Remaja, dengan jumlah peserta sebanyak 15-20 orang.
M. METODE Diskusi interaktif
N. WAKTU 16 Menit
O. TEMPAT Dalam ruangan
P. PERLENGKAPAN Alat bantu
3. Slide proyektor/transparansi
4. Kertas plano, kertas metaplan 2 warna yang berbeda dan spidol
5. Selotip kertas.
Q. PROSES KEGIATAN Briefing (5 menit)
3. Fasilitator mengajak peserta berdiri dalam lingkaran untuk
sedikit berelaksasi dengan menggerakkan otot tubuh diringi
nyanyian pendek.
4. Fasilitator menjelaskan tentang judul dan tujuan belajar yang
ingin dicapai
Proses (10 menit)
1. Sesi dimulai dari uraian singkat fasilitator:
Galilah pendapat peserta terhadap gambar dibawah ini
B
Debriefing
• Fasilitator menanyakan apa yang dirasakan dan dialami
peserta selama mengikuti diskusi.
• Fasilitator menanyakan manfaat yang didapat dari diskusi
tersebut
• Fasilitator menyimpulkan bahwa peserta harus mampu
menerapkan 10 kompetensi psikososial dalam menghadapi
kehidupan.
• Kegiatan diakhiri dengan berdoa
R. PENILAIAN Ukuran
Ada proses pemahaman kompetensi psikososial, yang meliputi 10
aspek kompetensi psikososial.
Cara
Fasilitator dapat mengamati cara peserta memberikan
respon/pendapatnya mengenai paparan lingkungan yang dapat
mempengaruhi mereka dan cara mengatasinya.
Permainan 4
A. PENGARUH IKLAN
B. TUJUAN UMUM Untuk mempermudah remaja dalam memahami Kompetensi
Psikososial Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat.
C. TUJUAN KHUSUS Untuk meningkatkan kepekaan, kemampuan dan keterampilan
10 komptensi psikososial dalam mengatasi pengaruh
negatif/faktor risiko.
D. SASARAN Remaja, dengan jumlah peserta sebanyak 15-20 orang.
E. METODE Diskusi interaktif
F. WAKTU 16 Menit
G. TEMPAT Dalam ruangan
H. PERLENGKAPAN Alat bantu
• LCD/ Slide/transparansi
• Selembar iklan yang sedang aktual
I. PROSES KEGIATAN Briefing (5 menit)
• Fasilitator membuka kegiatan dengan memperkenalkan diri,
serta berdoa sebelum kegiatan dimulai.
• Fasilitator menjelaskan bahwa ”Setiap kehidupan selalu
mengandung risiko. Demikian pula terjadi pada individu yang
sedang menjalani kehidupan. Risiko yang terjadi mulai dari
yang ringan hingga kepada yang berat, dan dapat berasal dari
iklan-iklan dalam tayangan media TV atan majalah/koran”.
Proses (10 menit)
1. Fasilitator memperlihatkan contoh-contoh iklan yang berisiko
terhadap perilaku remaja.
2. Fasilitator membagi peserta menjadi 3-4 kelompok dan
menugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan
satu contoh iklan.
3. Fasilitator memperlihatkan contoh-contoh iklan yang berisiko
terhadap perilaku remaja
4. Fasilitator membagi peserta menjadi 3-4 kelompok dan
menugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan
satu contoh iklan.
Iklan 1 Iklan 2
Iklan 3 Iklan 4
2) Masalah Urbanisasi
Urbanisasi (berasal dari kata “Urban” yang artiya kota) adalah berpindahnya
penduduk dari desa ke kota.
Akibat negatif untuk kota:
a). meningkatnya jumlah pengangguran
b). Demoralisasi
c). Meningkatnya ketegangan social
d). Timbulnya daerah pemukman yang tidak sehat.
Akibat negatif desa:
a). Pengolahan lahan yang terbengkelai
b). Desa tidak berkembang
c). Berkembangnya modal desa
d). Tenaga Kerja yang kurang.
Adanya konflik antara orang tua dan remaja terutama adalah karena
orang tua cenderung membandingkan masalah generasi muda pada
saat ini dengan masalah generasi muda pada masa di mana orang
tua itu sendiri menjadi remaja.
2) Hubungan dengan teman sebaya
Peranan orang tua sebagai sumber perlindungan dan sumber nilai
utama diganti oleh kelompok teman sebaya.
3) Hubungan teman lawan jenis
Dengan matangnya kelenjar-kelenjar seks, sesuatu kekuatan faali
(fisiologis) baru menggerakan pendekatan antara remaja putra dan
remaja putri. Secara umum, hubungan teman lawan jenis akan
mempengaruhi citra diri remaja.
4) “Berpacaran” meminta penyesuaian diri remaja pada norma-norma
sosial baru.Remaja putra diharapkan lebih memainkan peran
maskulinnya dengan si pengambil inisiatif dan memegang tanggung
jawab besar, sedangkan remaja putri harus juga memainkan peran
feminimnya dengan lebih tegas.
PENGANTAR
• Manusia tumbuh dan berkembang mulai dari janin hingga dewasa dan kemudian
menjadi tua.
• Lanjut Usia adalah seorang pria atau wanita yang berusia 60 tahun atau lebih.
• Masalah kesehatan lanjut usia bersifat khas dan memerlukan deteksi dini serta
penanganan yang tepat.
• Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dapat dilaksanakan baik di masyarakat melalui
kegiatan posyandu lansia maupun melalui sarana kesehatan yang ada seperti
Puskesmas dan Rumah sakit.
1. Usia lanjut adalah seorang pria atau wanita yang berusia 60 tahun atau lebih.
Ciri-ciri usia lanjut adalah:
• Kulit keriput dan kering karena kelenjar keringat dan kelenjar lemak sudah
berkurang fungsinya.
• Gangguan penglihatan karena terjadinya proses kemunduran dari indera
penglihatan.
• Gangguan pendengaran karena terjadinya proses kemunduran. dari indera
pendengaran.
• Perubahan komposisi tubuh karena gigi berangsur-angsur berkurang. produksi
cairan ludah berkurang sehingga mulut terasa kering, gangguan pada indera
pengecap.
• Menurunnya daya ingat sehingga seringkali terjadi usia lanjut lupa meletakkan
barang atau nama tempat atau nama orang.
• Menurunnya fungsi hati sehingga harus hati-hati untuk pemberian obat.
• Menurunnya fungsi ginjal mengakibatkan berkurangnya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
• Perubahan pada system aliran darah, terjadi kekakuan pada pembuluh darah
sehingga akan mengganggu aliran darah dan dapat menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.
• Perubahan pada system pernafasan yang menyebabkan usia lanjut rentan
terhadap infeksi saluran napas.
• Menurunnya system hormonal yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan
fisik yaitu kerapuhan tulang.
• Gangguan pada jaringan otot dan rangka, menyebabkan terjadinya penyakit
rematik, penyakit otot yang akan mempengaruhi aktifitas usia lanjut.
2. Sebagai orang timur kita menghormati orang yang lebih tua usianya daripada usia
kita. Usia lanjut yang sudah mempunyai pengalaman hidup sebagai sumber kita
untuk menimba ilmu dan pengalaman.
Berilah kemudahan pada usia lanjut, misalnya membantu menyeberangkan jalan,
membantu naik dan turun dari kendaraan, member tempat duduk di kendaraan
umum.
3. Fasilitas pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dapat dilaksanakan di masyarakat
misalnya kelompok usia lanjut, dip anti, maupun di institusi misalnya puksesmas,
rumah sakit.
Beberapa rumah sakit telah menyediakan loket khusus bagi usia lanjut dan bangsal
yang khusus bagi usia lanjut, misalnya di RSUPN Cipto mangunkusumo Jakarta,
RSUP Dr. Karyadi Semarang dan RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta.
4. Usia lanjut dibagi menjadi usia lanjut potensial dan usia lanjut non potensial. Usia
lanjut potensial dibagi menjadi usia lanjut potensial terlantar dan usia lanjut potensial
tidak terlantar.
1. Usia lanjut adalah seorang pria atau wanita yang berusia 60 tahun atau lebih. Ciri-
ciri usia lanjut adalah:
• Kulit keriput dan kering karena kelenjar keringat dan kelenjar lemak sudah
berkurang fungsinya.
• Gangguan penglihatan karena terjadinya proses kemunduran dari indera
penglihatan.
• Gangguan pendengaran karena terjadinya proses kemunduran dari indera
pendengaran.
• Perubahan komposisi tubuh karena berkurangnya lemak dan cairan dalam tubuh.
• Gangguan saluran cernak karena jumlah gigi berangsur - angsur berkurang.
Iproduksi cairan ludah berkurang sehingga mulut terasa kering, gangguan pada
indera pengecap.
• menurunnya daya ingat sehingga seringkali terjadi usia lanjut lupa meletakkan
barang atau nama tempat atau nama orang.
• Menurunnya fungsi hati sehingga harus hati-hati untuk pemberian obat.
• menurunnya fungsi ginjal mengakibatkan berkurangnya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
• Perubahan pada system aliran darah, terjadi kekakuan pada pembuluh darah
sehingga akan mengganggu aliran darah dan dapat menyebabkan meningkatnya
tekanan darah.
• Perubahan pada system pernafasan yang menyebabkan usia lanjut rentan
terhadap infeksi saluran nafas.
• Menurunnya system hormonal yang akan mengekibatkan terjadinya perubahan
fisik yaitu kerapuhan tulang.
• Gangguan pada jaringan otot dan rangka, menyebabkan terjadinya penyakit
rematik, penyakit otot yang akan mempengaruhi aktivitas usia lanjut.
2. Sebagai orang timur kita menghormati orang yang lebih tua usianya daripada usia
kita. Usia lanjut yang sudah mempunyai pengalaman hidup sebagai sumber kita
untuk menimba ilmu dn pengalaman.
berilah kemudahan pada usia lanjut, misalnya membantu menyeberangkan jalan,
membantu naik dan turun dari kendaraan, member tempat duduk di kendaraan
umum.
3. Fasilitas pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dapat dilaksanakan dimasyarakat
misalnya kelompok usia lanjut, dipanti, maupun di institusi misalnya puskesmas,
rumah sakit. Beberapa rumah sakit telah menyediakan loket khusus bagi usia lanjut
dan bangsal yang khusus bagi usia lanjut. Misalnya di RSUPN Cipto Mngunkusumo
Jakarta, RSUP Dokter. Karyadi Semarang dan RSUP Dokter. Sardjito Yogyakarta.
4. Usia lanjut dibagi menjadi usia lanjut potensial dan usia lanjut non potensial. Usia
lanjut potensial dibagi menjadi usia lanjut potensial terlantar dan usia lanjut potensial
tidak terlantar.
a) Usia lanjut potensial terlantar, yaitu:
1) Sehat fisik dan mental
2) Masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari maupun pekerjaan yang
produktip.
3) Berada dalam kondisi miskin.
b) Usia lanjut potensial tidak terlantar, yaitu :
1) Sehat fisik dan mental
2) Masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari maupun pekerjaan produktif.
3) Berada dalam keadaan miskin
c) Usia lanjut non potensial terlantar, yaitu:
1) Menderita sakit kronis
2) Tidak dapat meninggalkan tempat tinggal terus menerus.
3) Tidak dapat mengurus dirinya sendiri.
4) Berada dalam kondisi miskin dan tidak mempunyai sanak keluarga yang
merawatnya.
d) Usia lanjut non potensial tidak terlantar, yaitu:
1) Menderita sakit kronis
2) Tidak dapat pmeninggalkan tempat tidur sendiri
3) Tidak berada dalam kondisi miskin dan masih ada sanak keluarga yang
merawatnya.
Pada usia lanjut potensial yang tidak terlantar pembinaan kesehatnnya dilaksanakan
di masyarkaat (kelompok usia lanjut) yang diutamakan untuk tindakan
peningkatan dan pencegahan. Untuk pelayanan kesehatan yang bersifat
pengobatan dapat lilayani di puskesmas ataupun di rumah sakit
Pada usia lanjut potensial yang terlantar perlu mendapatkan bantuan dana maupun
fasilitas baik dari masyarakat maupun dari pemerintah sehingga mereka dapat
mendapatkan pelananan kesehatan di Puskesmas maupun di rumah sakit.
Pada usia lanjut non potensial tidak terlantar, sanak keluarganya perlu
mendapatkan informasi yang lejas tentang apa dan dimana dapat memperoleh
pelayanan keseatan, sehingga mereka dapat mengupayakan pelayanan kesehatan
bagi usia la njut ini di puskesmas maupun di rumah sakit.
Pada usia lanjut non potensial terlantar memerlukan bantuan dana maupun fasilitas
masyarakat dan pemerintah agar mereka dapat mendapatkan pelayanan kesehatan
di puskesmas ataupun di rumah sakit.
5. Menyumbangkan tenaga dan pikirannya pada kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakannya oleh usia lanjut, misalnya K kegiatan di kelompok usia lanjut,
peringatan atau hari-hari penting yang berkenan dengan usia la njut.
Kegiatan di kelompok usia lanjut dapat sebagai tenaga administrasi, membantu
petugas kesehatan untuk penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,
membantu memberikan penyuluhan kesehatan usia lanjut yang sederhana.
6. Penyuluhan kesehatan usia lanjut meliputi:
Perubahan faali akibat proses menua: gangguan penglihatan, gangguan
pendengaran, perubahan komposisi tubuh, saluran cerna, hati, ginjal, system
kardiovaskular, system pernafasan, system hormonal, system musculoskeletal,
delirium , jatuh, gizi krang/buruk, osteoporosis, depresi dan dementia, inkontinentia
urin, dekubitus.
7. Berperan sebagai fasilitator untuk pembentukan pelaksanaan kegiatan upaya
kesehatan berbasis masyarakat dengan tokoh masyarkat maupun tokoh agama,
antara lain untuk pembentukan dan pelaksanaan kegitan kelompok usia lanjut.
kelompok usia lanjut ini berbeda-beda namanya di setiap daerah, misalnya Pusaka
di DKI Jakarta, Posbindu di Jawa Barat, dan lain-lain.
MATERI TAMBAHAN SKK KESEHATAN LANJUT USIA UNTUK PRAMUKA
PENGGALANG, PENEGAK DAN PANDEGA
A.Tanda-tanda Penuaan
1. Kemunduran biologis/fisik
• Rambut mulai beruban
• Penglihatan berkurang
• Pendengaran berkurang
• Gigi mulai ompong
• Kulit mulai mengendur
• Mudah lelah
• Gerakan menjadi kurang lincah
• Perubahan bentuk dan struktur tubuh
• Menopause dan andropause
• Radang paru
• Bengek
• Sesak dan nyeri
• Rematik
• Keropos tulang
• Infeksi saluran kemih
• Kencing manis
• Darah tinggi
• Gangguan pembuluh darah otak
• Pikun
• gangguan gigi dan mulut
• Kanker (Pada pria dapat terjadi pembesaran prostat, pada wanita dapat terjadi
kanker rahim, kanker payudara dan kanker paru)
• Kurang gizi
• Kegemukan
• Anemia (Kurang darah)
Kesegaran jasmani lansia biasanya diwujudkan dalam bentuk latihan fisik yang
memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik bila dilakukan secara baik,
benar dan terukur
• Mendekatkan diri kepada Tuhan YME agar Lebih taqwa dan tenang
• Mau menerima keadaan, sabar dan optimis serta meningkatkan rasa percaya diri
dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan agar ceria dan
mengisi waktu luang
• Menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan sesama agar keberadaannya
tetap diakui keluarga dan masyarakat
• Melakukan Olahraga ringan setiap hari agar Kesegaran dan kebugaran tubuh tetap
terpelihara
• Makan sedikit tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta banyak minum agar
Terhindar dari kegemukan /kekurusan dan penyakit-penyakit yang berbahaya di
masa tua
• Berhenti merokok dan minum minuman keras untuk mencegah penyakit jantung,
paru-paru dan kanker
• Minumlah obat sesuai dengan anjuran dokter/petugas kesehatan untuk mencegah
keracunan obat dan efek samping lainnya
• Mengembangkan hobi sesuai dengan kemampuan untuk mengurangi stress dan
kecemasan
• Memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur
H. Posyandu Lansia :
Posyandu Lansia merupakan suatu wadah pelayanan kepada usia lanjut di masyarakat
dimana proses pembentukan dan pelaksanannya dilakukan oleh masyarakat bersama
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah, non-pemerintah,
swasta, organisasi sosial dll dengan menitikberatkan pada upaya preventif dan promotif.
Kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia dapat berupa pelayanan kesehatan
sederhana dan kegiatan non-kesehatan.
• Kegiatan kerohanian
• Arisan
• Kegiatan ekonomi produktif
• Forum diskusi
• Penyaluran hobi
DAFTAR TILIK
22. Peran SHB dalam pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarkat adalah,
kecuali:
a. Menimbnag berat badan
b. Melakukan pencatatan
c. Memberi obat
d. Memberikan penyuluhan
23. Penyuluhan yang diberikan pada usia lanjut meliputi:
a. Gangguan penglihatan
b. Gangguan pendengaran
c. Osteoporosis
d. Benar semua
24. Peran SHB dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut di
masyarakat adalah:
a. Pendekatan kepada tokoh masyarakat
b. Pendekatan kepada tokoh agama
c. Pendekatan dan kerjasama dengan Puskesmas setempat
d. Semua benar
SKK
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
(Diperbaiki Didasarkan Hasil Pertemuan Di Jakarta 17 Desember 2009)
Salah satu potensi generasi muda adalah Gerakan Pramuka, yang merupakan suatu
organisasi pendidikan kepanduan yang memiliki anggota terbesar di dunia dan sebagai
organisasi non-formal terbesar di Indonesia yang memiliki segmen peserta didik dari
anak-anak, remaja dan orang dewasa. Tujuan Gerakan Pramuka ini mendidik dan
membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual,
emosional, sosial, intelektual dan fisik. Dengan demikian Gerakan Pramuka memiliki nilai
strategis untuk mengadopsi dan menyebarluaskan nilai-nilai yang dimiliki serta tertanam
didalam jiwa kepanduan. Oleh karenanya melalui pramuka diharapkan dapat menjadi
suri tauladan bagi masyarakat dalam mendorong pembangunan bidang kesehatan serta
berperan dalam peningkatan derajat kesehatan melalui kegaiatan Saka Bakti Husada.
Peningkatan yang dilakukan termasuk bidang kesehatan gigi dan mulut yang merupakan
bagian dari syarat kecakapan khusus bina keluarga sehat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, juga menunjukkan bahwa prevalensi penduduk yang
mempunyai masalah gigi/ mulut dan yang menerima perawatan dari tenaga medis dalam
12 bulan terakhir sebanyak 23,4%, dan penduduk yang telah kehilangan gigi aslinya
sebesar 1,6%. Dari penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut terdapat 29,6%
yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi.
Tercatat data pelayanan kesehatan gigi yang paling banyak diberikan dalam mengatasi
masalah kesehatan gigi dan mulut, antara lain : pengobatan 85% informasi/ konseling
23%, pencabutan/ operasi gigi mulut dan tambal gigi 45% serta pembuatan gigi palsu
9%. (SKRT 2004)
Melihat kondisi kesehatan gigi dan mulut yang dikemukakan diatas, maka perlu
ditingkatkannya program dan kegiatan kesehatan gigi yang dilakukan dengan
memberdayakan upaya kesehatan berbasis masyarakat/ komunitas melalui kegiatan
kepanduan gerakan pramuka, agar dapat menggerakan serta menanamkan kesadaran
dan kemampuan masyarakat untuk pemeliharaan dan pencegahan kesehatan gigi dan
mulut.
MATERI SKK KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Menyikat gigi :
a. Waktu Menyikat Gigi.
Sikatlah gigi secara teratur, Manson (1971) berpendapat bahwa menggosok gigi
sehari cukup 2 X, setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
1. Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, banyaknya pasta
gigi sebesar sebutir kacang tanah dan berkumur-kumur sebelum menyikat
gigi.
2. Letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
3. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi rahang atas (seperti
mencungkil) atau sikatlah seluruh gigi dengan gerakan maju mundur pendek-
pendek atau memutar selama + 2 menit (sedikitnya 12 kali gerakan setiap 3
permukaan gigi)
4. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
5. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan
dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
6. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.
1) Gerakan vertikal.
Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas
dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke
pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap
lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah
dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila
menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/ penurunan
gusi sehingga akar gigi terlihat.
2) Gerakan horizontal
Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal
dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub
brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi
permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan
harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan
gigi.
c. Sikat Gigi
1) Memilih Sikat Gigi
• Tangkai sikat gigi lurus, sehingga mudah dipegang.
• Kepala sikat gigi kecil (sama panjang dengan lebar empat gigi seri rahang
bawah) atau sama dengan ukuran kepala sikat gigi anak-anak atau
disesuaikan dengan kondisi rongga mulut.
• Bulu sikat gigi sama panjangnya, sehingga membentuk permukaan yang
rata.
• Bulu sikat gigi terbuat dari nilon yang tidak kaku.
2) Cara Memelihara Sikat Gigi
• Ketuk-ketuk sikat gigi supaya sisa air dari sikat gigi yang kita bersihkan
dapat menjadi kering.
• Keringkan sikat gigi secara perlahan-lahan dengan menggunakan handuk
yang halus.
• Usahakan untuk menjemur sikat gigi di tempat yang terkena sinar
matahari.
• Tidak menyimpan sikat gigi di kamar mandi karena udara kamar mandi
sangat lembab sehingga sikat gigi mudah ditumbuhi kuman dan jamur.
d. Pasta Gigi.
Pada waktu menyikat gigi gunakan pasta gigi sebagai salah bahan untuk
membantu membersihkan gigi, pilihan pasta gigi sebaiknya yang mengandung
kadar fluor, karena fluor dapat menguatkan gigi serta dapat mencegah kerusakan
gigi bila digunakan secara teratur dan benar. Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 445/Menkes/Per/V/1998 disebutkan bahwa batas maksimum garam
fluorida dan turunannya dalam sediaan higiene mulut adalah 0,15 % (setara
dengan 1500 ppm), jumlah ini sesuai dengan aturan Asean Cosmetic Directive
76/768/EEC Annex III Bagian 1, aturan FDA Amerika Serikat, serta ISO 11609.
Gambar sikat gigi beserta pasta gigi berfluoride
- Langkah 3: Arahkan dental floss yang diregangkan di antara gigi. Saat dental
floss mencapai batas gusi, lekuk menjadi seperti huruf C berlawanan dengan
permukaan gigi. Gerakkan secara perlahan ke atas, bawah , depan, dan
belakang untuk membersihkan permukaan gigi.
- Langkah 4: Selanjutnya pindahkan dental floss ke gigi yang berdekatan (gigi
di sebelahnya) dan bersihkan dengan cara yang sama seperti langkah (3).
adalah kerusakan pada jaringan keras gigi yang ditandai dengan pelarutan
lapisan luar gigi (email), akibat interaksi beberapa penyebab yaitu adanya gigi,
kuman, makanan yang kariogenik dan waktu.
Keterangan :
(1) Plak yang terdiri dari bahan perekat dan bakteri, dimana sisa makanan
akan membentuk Asam, Asam + Gigi (email gigi) akan menyebabkan gigi
rusak/ berlubang.
(2) Proses terjadinya penyakit gusi (jaringan penyangga gigi), dimana plak +
sisa makanan + ludah akan menjadi karang gigi.
(3) Kuman yang berada pada karang gigi akan mengeluarkan toksin (racun)
yang merangsang gusi, sehingga timbul radang pada gusi. Makin lama
proses radang pada gusi akan menjalar sepanjang akar gigi dan merusak
jaringan pengikat antara akar gigi dan tulang.
• Akibat Yang Ditimbulkan
Bila gigi dicabut karena karies maupun radang gusi yang parah, maka fungsi/
kegunaan mulut akan terganggu:
– Fungsi bicara akan terganggu terutama bila kehilangan gigi seri misalnya
bila berbicara akan mendesis.
– Fungsi kunyah akan terganggu bila yang mengalami kelainan/ hilang
adalah gigi geraham.
– Fungsi estetik/ kecantikan akan berkurang karena kehilangan gigi depan
maupun gigi geraham yang mengakibatkan pipi jadi kempot/ peot.
• Cara Pencegahannya
Pencegahan terjadinya penyakit gigi dan radang gusi adalah menghilangkan
plak atau kalkulus yang ada didalam rongga mulut, untuk pencegahan yang
harus dilakukan, antara lain:
- Menyikat gigi secara benar dan teratur sesudah sarapan pagi dan malam
sebelum tidur atau berkumur-kumur setiap sesudah makan atau menyikat
gigi setiap sesudah makan.
- Diupayakan lakukan kumur-kumur dengan antiseptik setelah selesai sikat
gigi.
- Meskipun masih ada sisa makanan yang tersisip pada sela-sela gigi,
untuk membersihkannya sebaiknya pakailah benang gigi (dental floss)
dan hindarilah pemakaian tusuk gigi.
- Hindari makanan yang dapat merusak gigi dan makan makanan yang
bermanfaat untuk kesehatan gigi.
- Periksalah secara berkala dan teratur kesehatan gigi ke fasilitas
kesehatan.
asam + gigi-»keropos
Radang gusi ini akan lebih parah bila terdapat karang gigi. Kelainan-kelainan
lainnya yang terdapat pada gusi adalah luka tertembus akar gigi susu (pada
anak-anak), pembengkakkan (benjolan berisi nanah) karena infeksi dari gigi
keropos.
a. Merokok :
Kebiasaan merokok di Indonesia telah merambah usia. Di masyarakat banyak di
temui remaja belia yang menjadi pencandu rokok, dan sulit bagi mereka terlepas
dari kebiasaan merokok. Hasil Susenas 2001 menyebutkan bahwa 27,7%
penduduk berusia diatas 10 tahun menyatakan merokok dalam satu bulan
terakhir. Laki – laki (54.5%) dan perempuan umur 14 tahun sebanyak 1,5%.
Nikotin yang terdapat pada rokok akan menghasilkan endapan yang melekat erat
di gigi (disebut Stain), berwarna coklat sampai hitam dan menimbulkan bau
menyengat. Apabila stain tersebut tidak dibersihkan maka akan menjadi tempat
mengendapannya makanan karena permukaan gigi yang terdapat stain menjadi
kasar dan memberikan peluang timbunan makanan, dengan adanya kuman
didalam mulut akan terbentuklah suasana asam yang menyebabkan kerusakan
gigi yang disebut gigi berlubang atau peradangan pada jaringan penyangga/gusi.
b. NAPZA
NAPZA merupakan singkatan dan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya. Beberapa keadaan yang dapat dilihat pada gigi dan mulut akibat
dari pengguna NAPZA tersebut antara lain:
- Anorexia nervosa
Adalah suatu keadaan yang sering terjadi pada remaja & wanita muda, di
mana merupakan akibat dari diet yang berlebihan sehingga sering muntah-
muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi. Namun akibat muntah-muntah
tersebut, maka mulut menjadi lebih asam sehingga dapat menyebabkan erosi
pada daerah sekitar leher gigi.
- Xerostomia/ mulut kering
Adalah suatu keadaan di mana mulut dalam keadaan kering akibat
penggunaan napza sehingga kadar asamnya meningkat yang selanjutnya
dapat merusak gigi geligi dan mukosa mudah infeksi. Pada pengguna lebih
dari 3 tahun maka akan timbul lesi pada gigi sehingga gigi menjadi rapuh dan
mudah patah.
c. Kebiasaan Yang Tidak Baik
Kebiasaan yang tidak baik dan berakibat terhadap kesehatan gigi dan mulut,
antara lain seperti:
- Membuka botol dengan gigi
- Menggigit-gigit pensil
- Menghisap ibu jari
- Mengkerot-kerot gigi geligi dengan tidak sadar (Bruxism)
Kebanyakan penggunaan fluor dengan cara pemolesan kepada gigi melalui gel,
pernis, pasta gigi/tapal gigi, atau obat kumur. Cara aplikasi sistemik melalui
penggunaan suplemen fluor melalui air, garam, tablet, atau obat tetes yang
dikonsumsi.
Ikan Teri
• Obat kumur, dimana obat kumur yang digunakan harus mengandung sodium
fluoride. Tetapi untuk pasien dengan kasus karies parah, kumur-kumur manual
tanpa pengawasan dokter gigi kurang efektif.
• Diet suplemen, seperi pil, tablet atau obat tetes. Digunakan khususnya untuk
anak-anak yang tidak mendapat air yang mengandung fluor.
• Tumbuhan/tanaman seperti daun teh mengandung flour, fluoride yang ada
dalam daun teh mengandung sebanyak 35 ppm - 339 ppm serta mampu
berperan sebagai anti mikroba, menghambat translokasi gula sel, dan
menghambat enzym fosfatase sel. Anak-anak Sekolah Dasar di Jepang yang
mengkonsumsi Teh secara rutin dan kontiniu, tidak dtemukan
kasus karies gigi.
• Pipi bengkak
Gejalanya:
- Gigi terasa sakit dan berdenyut serta disertai dengan demam.
- Didaerah pipi terasa menonjol/bengkak.
Penyebab:
- Radang gusi/jaringan penyangga
- Gigi berlubang/karies gigi
- Sesudah pencabutan gigi
- Karang gigi yang masuk kedalam saku gusi
Tindakan yang dilakukan:
- Periksalah apakah penderita dapat membuka mulut, kalau tidak dapat
membuka mulut, maka segera dikirim ke fasilitas kesehatan.
- Kalau mulut bisa dibuka periksalah gigi mana yang menyebabkan bengkak
tersebut.
- Anjuran berkumur – kumur dengan air garam hangat, dan dibagian luarnya
diberi kompres air dingin yang diberi cuka sedikit.
- Kirimkan penderita ke fasilitas kesehatan.
3. Alat pembantu sederhana adalah kaca mulut, untuk menarik pipi atau
mendorong lidah.
VIII MANAJEMEN PENYULUHAN
Penyuluhan terkait kesehatan gigi dan mulut yang akan dilakukan kepada orang
lain baik secara perorangan atau kelompok, maka diperlukan kesiapan dari
penyuluh tersebut, untuk ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
- Tahap persiapan, pada tahap ini penyuluh harus mempersiapkan materi yang
akan sebarluaskan, metode dan cara serta alat peraga yang akan digunakan,
bahasa yang digunakan serta sasaran penyuluhan kepada siapa dan waktu
pelaksanaan.
Contoh sederhana pembuatan rencana penyuluhan:
- Tahap evaluasi, pada tahap ini diharapkan sasaran untuk anggota pramuka
dapat mengerti penyuhan yang diberikan sehingga mampu memenuhi syarat
kecakapan khusus tentang kesehatan gigi dan mulut, sedangkan bagi
masyarakat diharapkan dapat menerapkannya sehingga mandiri untuk hidup
sehat terkait kesehatan gigi meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak diadakan
Dalam SKK ini akan diuraikan secara singkat dan sederhana mengenai kesehatan jiwa
keluarga secara umum, perkembangan jiwa dan masalah kesehatan jiwa remaja, masalah
penyalahgunaan Napza dan bahaya penggunaan Napza.
Materi yang diberikan pada Pramuka Penggalang adalah materi kesehatan jiwa remaja dan
penyalahgunaan Napza. Sedangkan untuk Pramuka Penegak dan Pandega, diberikan
materi tentang kesehatan jiwa dasar, Napza dan gangguan jiwa yang sering ditemukan di
masyarakat. Selain itu disisipkan pula materi kondisi kesehatan jiwa pada daerah pasca
bencana.
2. Lingkungan Sekolah
Umumnya orang-tua menaruh harapan yang besar pada pendidikan di sekolah.
a) Suasana Sekolah
Baik buruknya suasana sekolah sangat tergantung pada kepemimpinan kepala
sekolah, sarana pendidikan dan disiplin sekolah.
Dalam upaya mengoptimalkan perkembangan jiwa remaja di sekolah, guru
diharapkan:
• Memperhatikan pendekatan perorangan (individual), karena setiap siswa
memiliki sifat, bakat, minat dan kemampuan yang berbeda.
• Bersedia mendengarkan dan memperhatikan keluhan siswa.
• Memiliki kepekaan dalam membaca kondisi batin (mood) siswa.
• Perilaku guru dapat menciptkan rasa aman bagi seluruh siswa di
sekolah.
• Menghindari sikap mengancam
• Mmberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri
• Bersikap sabar
4. Lingkungan Masyarakat
• Lingkungan Sosial Budaya
Dalam era globalisasi, dunia menjadi sempit. Budaya lokal dan budaya nasional
akan tertembus oleh buday universal. Dengan demikian akan terjadi pergeseran
nilai kehidupan.
• Media Massa
Melalui radio, televisi, internet manusia saling berhubungan. Hubungan antara
manusia yang manusiawi menjadi pudar. Remaja sibuk “berkomunikasi” dengan
televisi, radio, vcd atau internet. Media elektronik yang saat ini melanda setiap
rumah adalah televisi. Televisi telah merengut waktu luang yang berharga di
rumah. Hubungan antara anggota keluarga menjadi sangat minim.
Beberapa cara dapat diterapkan dalam membantu anak yang mengalami perubahan
mental pasca bencana :
• Ketika remaja merasa takut, gelisah, sebaiknya anak dipeluk, dibelai dan
dihibur, sehingga mereka merasa aman besama-sama anggota Pramuka
• Mendorong mereka bermain sambil menceritakan pengalaman-
pengalamannya yang tidak mengenakkan
• Mendorong mereka untuk kembali beraktivitas seperti ke sekolah
• Tidak menyalahkan atau memarahi, jika mereka ngompol atau menghisap
jari
b) Perubahan mental pasca bencana pada Remaja 15-18 tahun
• Merasa cemas (gugup, gagap)
• Sulit konsentrasi (sulit belajar)
• Sedih berkepanjangan, sehingga membuat kehilangan minat/hobi dan
kadang menarik diri dari pergaulan dengan teman sebaya
• Ada yang suka merusak diri sendiri seperti menggunakan narkoba, ngebut
dan senang berkelahi sebagai pelarian
• Mereka juga berontak pada orangtua dan guru
• Sering pula melakukan tindak kekerasan seperti menjarah, mencuri.
• Selain itu sering merasakan keluhan fisik tanpa sebab seperti tiba-tiba
pusing, mual dan sesak nafas
Beberapa cara dapat dilakukan untuk membantu remaja yang mengalami perubahan
mental pasca bencana
Terdiri dari masa remaja abak (10-14 tahun), masa remaja pertengahan
(14-17 tahun) dan masa remaja akhir (17-19 tahun). Pada masa remaja,
terjadi perubahan baik biologis, psikologis maupun social, tetapi
umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat daripada proses
pematangan kejiwaan (psikososial).
- Mampu menghadapi berbagai perasaan seperti : rasa marah, takut, cemas, cinta, iri,
rasa bersalah, rasa senang dll.
- Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
- Mempunyai harga diri yang wajar
- Menilai dirinya secara nyata, tidak merendahkan dan tidak pula berlebihan
- Merasa puas dengan kehidupan sehari-hari
2. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain
- Mampu mencintai dan menerima cinta dari orang lain
- Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
- Mampu mempercayai orang lain
- Dapat menghargai pendapat orang lain
- Merasa menjadi bagian dari kelompok
- Tidak mengakali orang lain dan tidak membiarkan dirinya diakali orang lain
3. Mampu memenuhi kebutuhan hidup
- Menetapkan tujuan hidup
- Mampu mengambil keputusan
- Menerima tanggung jawab
- Merancang masa depan
- Menerima ide dan pengalaman hidup
- Merasa puas dengan pekerjaannya
Pramuka ini telah memenuhi SKK Kesehatan Jiwa Pramuka Penggalang, sehingga ia
diharapkan dapat:
A. Menjelaskan Ciri Perkembangan Jiwa remaja
B. Menjelaskan Masalah Kesehatan Jiwa Remaja
C. Menjelaskan Ciri remaja yang menyalahgunakan Napza
D. Menjelaskan Bahaya Penggunaan Napza
E. Menjelaskan Cara Meningkatkan Taraf Kesehatan Jiwa remaja
F. Menjelaskan pengertian ketergantungan zat, intoksikasi dan gejala putus zat
H.Dapat menjelaskan dan beberapa solusi terhadap perubahan mental pada remaja
yang menganggu pasca bencana
I. Menjelaskan beberapa gangguan jiwa yang banyak ditemukan di masyarakat
J. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan jiwa
K. Menjelaskan cara melapor/merujuk jika menemukan penderita gangguan jiwa berat
yang dipasung, dikurung atau diterlantarkan.
( Jalur rujukan adalah kader kesehatan jiwa, puskesmas, bila tidak dapat ditangani
dapat dirujuk ke RS Jiwa Pemerintah/Swasta )
Pramuka ini telah memenuhi SKK Kesehatan Jiwa Pramuka Penegak sehingga memenuhi
SKK Kesehatan Jiwa (memperoleh TKK Kesehatan Jiwa), sehingga ia diharapkan dapat:
A. Memberikan penyuluhan tentang ciri perkembangan jiwa remaja
B. Memberikan penyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa remaja
C. Memberikan penyuluhan tentang Gangguan Jiwa yang sering ditemukan di
masyarakat
D. Memberikan penyuluhan tentang Bina Keluarga Sehat Jiwa.
E. Memberi penyuluhan tentang beberapa gangguan jiwa yang sering ditemukan di
masyarakat.
F. Memberikan pelatihan kepada Penggalang dan Penegak untuk mendapatkan SKK
Kesehatan Jiwa Keluarga
Materi Bagi Pramuka Penegak dan Pandega
- Bersikap tanggap, bisa memahami, dan mau membantu kalau ada anggota
keluarga yang memerlukannya. Jangan bersikap tidak peduli
- Janganlah mencaci maki, apalagi memukul, kalau ada perbuatan yang kurang
berkenan atau sukar diterima. Bicarakan baik-baik dan pusatkan perhatian agar
dapat menyelesaikan masalahnya atau mencari jalan keluar
- Miliki harapan yang sesuai dengan kenyataan. Jangan berangan-angan terlalu
muluk. Harapan yang sukar dicapai, apalagi tak mungkin terwujud dalam
kenyataan, akan sangat mengecewakan.
- Bersikap saling setia dan saling percaya. Jangan mudah percaya dengan hal
yang belum jelas. Bersikaplah adil dalam menilai. Jangan cepat-cepat berpihak.
Beri kesempatan dan dengarkan semua pihak supaya bisa menimbang dengan
adil, baru memutuskan.
- Saling membantu adalah sikap yang sangat dianjurkan bagi para anggota
keluarga.
Pada saat terjadi bencana yang selalu menimbulkan kerugian dan kehilangan harta
benda dan orang yang dicintai di dalam keluarga
Pada saat itu beberapa anggota keluarga mengalami masalah kejiwaan karena
kehilangan orang dicintainya seperti: meninggalnya suami/istri, ayah/ibu, anak dan
kakek/nenek dan anak saudara lainnya yang pernah tinggal dalam satu rumah
sebelum terjadinya bencana
• Rasa takut, tegang, cemas dan panik sering menghantui, takut kalau bencana itu
terulang kembali
• Mudah tersinggung dan mudah marah
• Sering merasa bersalah, putus asa, sedih dan terkadang ingin mati saja
• Perasaan terasing dan menyendiri kadang –kadang muncul
• Bahakan kadang-kadng merasa solah-olah kembali mengalami bencana
• Tak jarang mengalami sakit kepala, pusing, mual, sesak nafas yang muncul tiba-
tiba tanpa sebab
• Keadaan seperti diatas dialami juga oleh anggota keluarga lain di tempat
pengungsian, bahkan ada yang anggota keluarganya menjadi linglung dan sering
bicara dan tertawa sendiri serta banyak merokok
Depresi dan gangguan cemas adalah penyakit yang dapat diobati dan
disembuhkan.
c) Gangguan Psikotik
Orang yang mengalaminya menunjukkan suatu perubahan yang nyata
dan berlangsung lama. Orang tersebut mungkin menunjukkan gejala
sebagai berikut :
Menarik diri dari lingkungan dan hidup dalam dunianya sendiri
Merasa tidak mempunyai masalah dengan dirinya
Kesulitan untuk berpikir dan memusatkan perhatian
Gelisah dan bertingkah laku atau bicara yang kacau
Sulit tidur
Mudah tersinggung dan mudah marah, sering mengamuk dan
merusak barang bahkan mengganggu lingkungan sekitar
Mendengar atau melihat sesuatu yang tifdak nyata (berhalusinasi)
Berkeyakinan yang keliru seakan–akan ada yang mengawasinya, atau
ingin membunuhnya.
Bermasalah dalam melakukan tugas sehari-hari
Keluhan fisik yang aneh, misalnya ada hewan atau benda yang tak
lazim dalam tubuhnya
Tidak merawat diri, kadang penampilan yang kotor
• Penurunan daya ingat mengenai hal baru, misalnya lupa apakah sudah
makan atau mandi, tapi ingat peristiwa masa lalu
• Sering berjalan sendiri tanpa tujuan dan tidak dapat menemukan jalan pulang
• Penurunan daya pikir, misalnya tidak mampu lagi berhitung
• Penurunan daya nilai, sulit membedakan yang baik dan buruk
• Penurunan kemampuan berbahasa, sulit mencari kata-kata untuk
menyatakan pendapat
• Penurunan fungsi sehari-hari, misalnya tidak mampu berpakaian, mandi,
memasak,menggunakan remot TV
• Kehilangan kendali emosi seperti mudah bingung, menangis atau mudah
tersinggung
• Kehilangan daya ingat dapat menyebabkan masalah tingkah laku, misalnya
menjadi gaduh gelisah, pencuriga dan emosi yang meledak-ledak
Rujukan