[Salah Satu Solusi PowerFull untuk Membangun Indonesia Jaya dari Sumatera Utara]
Fakta NYATA di LUAR NEGERI: yang lebih banyak mendapat BEASISWA itu adalah ORANG
yang BERANI (“kurang pintar”) dan mau BELAJAR TEKUN,
BUKAN semata orang pintar.
-1-|Page
Untuk Kalangan Sendiri
1. Seandainya dari 50 tahun yang lalu ada 500 (Lima Ratus) PhD di Kab. Batu Bara
Peluang kita akan sangat besar mendirikan sendiri PT. Inalum (memegang saham 80%).
Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun belum mampu membuat
sendiri technology canggih untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Bahkan Sumatera
Utara selalu menjual sumber daya alamnya supaya bisa mengkonsumsi TEKNOLOGI yang
diciptakan oleh Negara lain. Taiwan, Singapore, India, Jepang, Korea Selatan dan Negara
maju lainnya berlomba memperbanyak PhD di negaranya agar mampu MENGUASAI
TEKNOLOGI. Tanpa para PhD maka teknologi dalam sebuah Negara TIDAK AKAN
PERNAH MAMPU bersaing dengan para Negara maju yang sudah memiliki banyak PhD.
Perhatikan Negara-negara yang “GAGAP” Teknologi di ASIA, mereka memiliki jumlah PhD
yang sangat minim.
2. Seandainya ada 500 (Lima Ratus) PhD di Tobasa, Samosir, Taput & Humbahas
PT. TPL akan bisa dibuat sendiri oleh PUTERA DAERAH dan bertujuan MEMBANGUN
DAERAH. PT lainnya yang mengotori dan merusak Air Danau Toba akan sendirinya bisa
-2-|Page
dikelola oleh putera daerah dengan RAMAH LINGKUNGAN. Dan semua perguruan Tinggi
Swasta di daerah ini akan bisa menjadi PTN ber-kelas DUNIA dalam bidang RISET.
3. Seandainya saat ini ada 3000 (Tiga Ribu) PhD di PTPN yang ada di Sumatera Utara
PTPN yang ada di Sumatera Utara akan lebih ber-KELAS DUNIA dan lebih mendorong para
anak-anak karyawan untuk juga meraih pendidikan tinggi hingga PhD. Kasus korupsi juga
sangat rentan terjadi di PTPN karena mengelola uang yang cukup banyak, dalam hal ini
dibutuh para staf dan pemimpin yang berkualitas di bidangnya masing-masing. PTPN juga
sebenarnya bisa membangun universitas ber-KELAS DUNIA dibidang pertanian, kehutanan
dan sumber daya alam lainnya. Hasil dari OLAHAN PTPN juga belum cukup memasok
kebutuhan masyarakat karena PTPN belum memiliki sendiri technology yang canggih.
4. Seandainya saat ini ada 2000 (Dua Ribu) PhD di Pulau NIAS
-3-|Page
Dengan 2000 (Dua Ribu) PhD di Pulau NIAS maka sektor-sektor pariwisata akan bangkit dan
seluruh perguruan tinggi swasta disana akan mampu menjadi PTN berkelas dunia. Semua
orang Nias akan dengan mudah mengecap pendidikan Tinggi. Para kepala daerah dan anggota
DPRD di NIAS akan menerapkan program fasilitasi PhD untuk anak-anak NIAS yang selama
ini cukup jauh tertinggal dalam penddikan.
5. Seandainya saat ini ada 15000 (Lima Belas Ribu) PhD di Sumatera Utara
Dengan 15000 PhD di Sumatera Utara maka, mayoritas para kepala daerah, anggota DPRD,
para dosen swasta dan negeri, para guru SD, SMP, SMA sederajat, para Direksi
BUMN/BUMD, para kepala dinas, para dokter dan perawat akan berpendidikan tinggi dengan
penguasaan ilmu di bidangnya masing-masing, sehingga hal ini akan menjadi SALAH SATU
PENGGERAK yang menjadikan Sumatera Utara BER-KELAS DUNIA dalam mewujudkan
Indonesia Jaya. Gerakan ini akan mendorong dan membantu pemerintah kabupaten/kota
untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri di setiap kabupaten/kota di Sumatera Utara
menjelang tahun 2040 sehingga anak-anak desa bisa kuliah dengan fasilitas modern karena
sudah akan ada 15000 PhD sebagai SDM yang siap mendidik dan memecahkan permasalahan
lainnya yang ada di Sumatera Utara.
Mengapa Studi Lanjut (Hingga PhD)? Salah Satu Solusi Bagi Indonesia Jaya.
Saya tetap garis bawahi bahwa BUKAN HARUS menjadi PhD baru bisa
berkonstribusi untuk kemajuan Indonesia melalui Sumatera Utara, menjadi PhD hanya
SALAH SATU alat atau metode yang PowerFull untuk mensejahterahkan Sumatera Utara,
-4-|Page
ada banyak cara untuk hal itu. Lalu, apakah MUNGKIN ini bisa terwujud 15000 PhD tahun
2040? Saya sangat OPTIMIS hal ini bisa terwujud karena anak-anak muda tidak harus punya
uang banyak baru bisa PhD, sangat banyak kuota beasiswa di Taiwan dan negara lainnya yang
KOSONG (Tidak Terpenuhi) karena sangat sedikit yang mendaftar. Dari pengalaman saya
memfasilitasi 500an lulusan S1 untuk mendaftar Beasiswa ke Taiwan, sebenarnya mereka
sangat potensial, hanya saja masih dihantui oleh rasa MINDER, akhirnya mengundurkan diri,
sementara mereka yang berani mendaftar HAMPIR SEMUANYA LULUS beasiswa. Dalam 5
tahun kedepan, saya harapkan gerakan ini akan ada di setiap kabupaten/kota se Sumatera
Utara dan bekerjasama dengan para Bupati/Walikota dan perguruan tinggi yang ada di
kabupaten/kota tersebut.
Umumnya dipemikiran setiap orang Indonesia khususnya di Medan bahwa hanya
orang yang memiliki Visi atau Panggilan Hidup di bidang Pendidikan atau Dosen/Peneliti
yang paling tepat studi lanjut. Inilah salah satu pemahaman konsep yang kurang tepat
sehingga bangsa kita jauh tertinggal dibanding negara-negara lain. Apapun yang menjadi
VISI kita, berjuang menggapai pendidikan yang berkelanjutan adalah salah satu KUNCI dan
ALAT yang sangat POWERFULL untuk meningkatkan PERADABAN sebuah bangsa,
terlebih untuk memenuhi janji kemerdekaan bagi kaum generasi yang masih “terjajah”.
Banyak yang mengatakan seperti ini “Studi lanjut itu adalah panggilan, kalau tidak
panggilanmu studi lanjut maka jangan kerjakan” saya
kurang setuju dengan pernyataan tersebut dalam konteks
anak-anak muda yang selalu mendiskusikan kebobrokan
bangsa ini, berbicara tentang upaya peningkatan martabat
dan kemanusiaan sebuah bangsa, studi lanjut adalah
salah satu yang mutlak dan harus supaya bangsa itu
hidup dan manusiawi. Ketika kita lulus SD kita tidak
dipanggil studi lanjut SMP dan seterusnya, itu kebutuhan
dalam konteks akademik sebagai upaya memanusiawikan
manusia di sebuah negara yang beradab. Dan mereka
yang sangat MISKIN serta dianggap “BODOH”
sekalipun, berhak untuk MIMPI itu, dikalimat berikutnya
akan saya jelaskan mengapa demikian. Salah satu dari
ratusan anak miskin Indonesia yang berkarya dibidang
sains dan teknologi dan “mati-matian” dalam menempuh
PhD-nya adalah Prof. 4Dr. Ken Kawan Soetanto,
seorang anak buangan yang memperoleh 4 gelar PhD
masing-masing di bidang Farmasi, Kedokteran, Teknik
Elekro, dan Pendidikan yang saat ini berkarya luar biasa
di Jepang (http://id.kensoetanto.com/) beliau mampu
mengharumkan dan meninggikan martabat bangsa Indonesia, beliau terus mengasah dan
memperbaiki kebodohannya sehingga seakan kelihatan pintar padahal karena dia tekun dan
bekerja keras, mungkin muncul dikalangan “anak-anak muda” pertanyaan “apakah
semuanya itu dilakukannya untuk Tuhan, dengan 4 gelar PhD, pastikah dia tidak akan
korupsi? Kan dia memang sudah pintar dari sononya?”, namun yang seharusnya
dipertanyakan adalah: “mengapa jarang anak-anak muda yang BERANI BERMIMPI seperti
beliau? Mengapa jarang dari antara kita yang BERANI BERCITA-CITA TINGGI untuk studi
lanjut (hingga PhD) dalam upaya “mengubah” Indonesia seperti beliau?” Jawabannya:
karena kebanyakan kita BELUM BERANI mengintegrasikan kemurahan dan kuasa Tuhan
yang di imaninya terhadap mimpi-mimpinya dan cita-cita yang tinggi secara holistik, bukan
karena TIDAK terpanggil studi lanjut, umumnya kita terkung-kung dalam integritas dan
kesalehan yang cetek ilmu, cetek pendidikan dan cetek profesionalisme. Coba kita perhatikan
negara-negara maju seperti China, USA, Taiwan, Japan, Singapore, Germany, Korea Selatan,
Malaysia dan negara maju lainnya. Di negara itu ada banyak lulusan Doktor/PhD, terlepas
-5-|Page
mereka punya Visi di Pendidikan atau TIDAK, terlepas mereka MISKIN atau KAYA.
Mereka terus belajar, mereka terus bermimpi dan BERCITA-CITA TINGGI. Sangat jarang
ada negara di dunia yang memiliki banyak lulusan PhD namun negara itu tetap miskin,
melarat dan berlarut-larut dalam penyelasaian penegakan hukum dan KKN. Salah satu bukti
KONKRIT bahwa di Negara maju lebih banyak Doktor/PhD dibandingkan Indonesia adalah
di negara-negara maju itu syarat menjadi DOSEN SWASTA/NEGERI harus bergelar
Doktor/PhD, sedangkan di Indonesia masih banyak bertebar yang lulusan S1 menjadi dosen
(sekalipun Undang-Undang Negara tidak memperbolehkan S1 menjadi dosen) dan apalagi
para pekerja/karyawan yang ada di perusahaan-perusahaan Indonesia adalah mayoritas
lulusan SMA dan sarjana. Contoh konkrit, di Taiwan banyak ditemukan penduduk lokal yang
bekerja di perusahaan-perusahaan bergelar master dan banyak di antara mereka juga sudah
menyandang PhD. Para PhD akan menjadi peneliti di bidang laboratorium perusahaan dan
HRD. Di Singapore dan Malaysia banyak para kepala sekolah dan guru yang bergelar master
dan PhD, apalagi di Taiwan, Jepang, China dan Korea
Selatan, perlu kita ketahui bahwa negara-negara ini
sangat gencar dan ngotot untuk merekrut dan
memberikan kemudahan serta fasilitas yang mewah
bagi para lulusan PhD dari negara manapun karena
mereka percaya bahwa semakin banyak pekerja yang
bergelar PhD dinegaranya maka akan semakin bangkit
dan bermartabat negaranya tersebut, dan hal itu sudah
terbukti, para peneliti menyimpulkan bahwa China,
India, Jepang dan Taiwan sedang berlomba untuk
menjadi “Macan Asia”. Para pebisnis dan pengusaha
di negara maju umunya lulusan master dan PhD, di
Indonesia didominasi oleh para lulusan SMA dan
sarjana (yang PhD masih minim). Di Taiwan kita
sangat sulit menemukan mahasiswa master yang
sudah tua/berkeluarga, mereka masih muda-muda
dengan usia antara 23-25 tahun. Lain halnya di
Indonesia, jangankan di laboratorium perusahaan, di
pusat penelitian LIPI atau BATAN masih banyak
menggunakan peneliti yang masih bergelar sarjana
dan apalagi di bidang HRD umumnya mereka hanya
lulusan sarjana. Di negara maju para lulusan SMA dan
sarjana jarang bahkan tidak pernah mau maju mencalonkan diri sebagai anggota parlemen
(DPRD, DPR, atau MPR atau bahkan kepala daerah dan pengurus partai) umumnya yang
mencalonkan diri adalah para lulusan yang bersertifikat profesi, master dan PhD bahkan
banyak yang menyandang gelar professor (Contoh para legislator di beberapa negara maju
seperti Taiwan dan Jepang bisa dilihat di web http://www.ly.gov.tw/en/03leg/legList.action
dan http: //www.sangiin.go.jp/japanese/joho1/kousei/eng/members/ index.htm#1 apalagi di
USA dan Germany , hampir semuanya para lulusan PhD. Demikian halnya dalam bidang
politik, misal di DPRD Kota Medan dan DPRD Sumut, tidak ada yang bergelar PhD, hampir
95% lulusan SMA dan sarjana, bahkan di DPR/MPR pusat jarang ada yang menyandang gelar
PhD dan professor. Misal, salah satu Komisi di DPR adalah Komisi IV yang membidangi:
pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan, bayangkan jika yang
berada di komisi itu adalah lulusan SMA dan S1 dan yang LEBIH PARAH lagi adalah
TIDAK ada anggota Komisi IV yang lulusan pertanian, perikanan, perkebunan dan pangan
(http://www.dpr.go.id/id/anggota/per-komisi ) demikian juga dalam komisi lainnya banyak
terdapat anggota DPR yang tidak sesuai bidangnya maka apalagi di DPRD
Kota/Kabupaten/Provinsi makin amburadul penempatan orang-orangnya, dan adik-adik (
teman-teman) semua bisa memikirkan kenapa hal itu terjadi? Perlu adik-adik tahu bahwa di
-6-|Page
setiap komisi di DPRD/DPR itu ada uang ratusan milyaran yang harus dikelola,
bayangkan apa yang akan terjadi jika yang mengelolanya hanya lulusan SMA/S1, tidak sesuai
dengan bidang keahliannya di komisi. Jika ada diantara adik-adiku yang sebagai “aktivis”
atau “penggerak” massa di kampus, ada juga baiknya“berhentilah” sejenak setelah alumni,
belajarlah dulu, studi lanjut hingga PhD, sembari studi lanjut kau tetap bisa menjadi aktivis
dengan cara mengeluarkan pemikiran-pemikiran kritismu lewat tulisan-tulisan di media
massa. Umumnya para aktivis (tidak semua) yang hanya lulusan sarjana berkoar menyuarakan
kebenaran dan mengatasnamakan rakyat tanpa menyadari bahwa ilmu pengetahuan sebagai
bekal mereka untuk “mengubah” masih “cetek”, akibatnya si aktivis tersebut memberikan
buah yang belum matang kepada rakyat sehingga tanpa mereka sadari rakyat menjadi “sakit
perut”, setelah kau PhD maka akan banyak buah-buah pemikiranmu yang sangat matang
nantinya untuk kau berikan kepada rakyat sebagai wujud kasih dan kebenaran yang melimpah
(salah satu contoh: Prof. Yohanes Surya , PhD mau mendidik anak-anak SD hingga SMA dan
sekarang beliau mendirikan Surya University dan berjuang mengajak pulang semua para
PhD Indonesia yang bekerja diluar negeri untuk menjadi peneliti di universitas tersebut dan
sudah sekitar 200an PhD Indonesia dari luar negeri pulang berkumpul di universitas itu,
beliau bermimpi untuk mencetak 30 ribu PhD hingga
tahun 2030, web: http://www.yoha
nessurya.com/download/s can0003.pdf ). Kalau
setiap generasi muda di sebuah bangsa tidak
menyadari dengan benar bahwa dirinya masih
“cetek” ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan, dan
tidak berani menguasainya lebih dalam, maka itu
adalah awal dari akan semakin hancurnya sebuah
bangsa. Adik-adiku dan teman-teman semua, akan
bisa juga menjadi mulia dan menjadi teladan
(sekalipun hal tersebut bisa hilang) ketika kita
berpendidikan tinggi mau mengerjakan pekerjaan
lulusan SD atau SMA, dibandingkan kita hanya
sarjana mencoba untuk mengerjakan pekerjaan
master atau PhD. Dan tidak ada alasan untuk tidak
studi lanjut walau terkendala dalam hal biaya, karena
ada banyak cara untuk menggapainya, ada banyak
beasiswa di dalam dan luar negeri, dan kau bisa
pinjam uang kepada alumni-alumni yang sudah
mapan/bekerja kemudian kau lunasi setelah kau lulus
PhD dan bekerja. Kuota beasiswa di luar negeri
sangat banyak yang kosong karena sangat sedikit yang berani mendaftar. Kita harus sadar
bahwa kita harus belajar…,belajar…dan belajar, kita harus menguasai ilmu pengetahuan yang
bermutu sebagai upaya meningkatkan peradaban bangsa, MELUNASI janji kemerdekaan di
Indonesia. Perlu kita ingat, bahwa mereka yang “cetek” ilmu dan “cetek” kebijaksanaan akan
cenderung menghakimi dan hal ini sudah menjadi penyakit akut di negeri ini. Ada suatu pola
pikir dan nilai kepribadian yang sangat mulia (walaupun itu bisa hilang) yang tidak bisa
dimiliki oleh seseorang jika tidak menjalani suka-duka menggapai PhD. Studi lanjut sangat
menolong mengubah pola pikir dan leadership kita, begitulah yang dilakukan oleh negara-
negara maju, kita tidak boleh malu belajar dari mereka. Mari kita pandang Indonesia secara
luas, karena Indonesia adalah salah satu negara yang memilki kepulauan terbanyak di dunia,
dengan luas dan banyaknya penduduk jumlah generasi yang PhD masih sangat minim, Di
Taiwan ada sekitar 33000 PhD
http://www.universityworldnews.com/article.php?story=20100521153951 888) yang luas
negaranya hanya 10x pulau Nias, di Indonesia ada 7169 PhD http://www.
direktoridoktor.dikti.go.id/ ), di China daratan ada sekitar 49.698 PhD, di Jepang 16.296 PhD,
-7-|Page
di Jerman 25.604 PhD, dan negara maju lainnya http://www.nature.com/news/201
1/110420/pdf/472276a.pdf, dan jika kita ingin setara dengan Taiwan berdasarkan kalkulasi
jumlah penduduk, Taiwan 23.000.000 jiwa dan Indonesia 237.641.326 jiwa http://statistik.
ptkpt.net/_a.php?_a=area&info1=2 maka Indonesia harus memiliki minimal 330.000 (tiga
ratus tiga puluh ribu) PhD yang bergabung di bidang seni, sosial, sains dan technology, kita
jauh tertinggal. Memang studi lanjut (hingga PhD) bukanlah satu-satunya cara untuk
membangun kebobrokan bangsa, studi lanjut khususnya bagi anak-anak muda yang telah
banyak mengimani nilai-nilai ketaatan dan kebenaran selama di kampus adalah salah satu alat
dan metode yang paling POWERFULL untuk mengubah dan memperbaiki ketertinggalan
Indonesia di bidang moral, sosial, sains dan teknologi.
Para sahabat yang terkasih, demikian sedikit penjelasanku ini kepadamu, semoga bisa
menambah sedikit motivasimu, saya hanya
mencoba untuk mengetuk pintu hatimu,
bahwa sesungguhnya kita masih
mempunyai hutang bagi rakyat Indonesia
yang belum merasakan nikmatnya janji
kemerdekaan. Rakyat Indonesia haus akan
mimpi dan cita-citamu yang tinggi, agar
kau bisa menyatakan kasihmu yang
berlimpah kepada mereka. Sadarlah adik-
adiku dan teman-teman sekalian, sing-
singkan lenganmu, kejar mimpimu, dan
raih cita-citamu yang tinggi itu, ayo berlari.
Kelak ibu pertiwi akan teteskan air mata
melihat perjuangan dan pengorbananmu.
Mari kita bangun kesadaran yang luas dan terintegratif terhadap bangsa kita seperti yang
dikerjakan Nehemia, sebab jika orang-orang yg telah hidup dalam kebenaran itu DIAM-
TIDAK MELAKUKAN GERAKAN-TIDAK BEKERJA KERAS-TIDAK MAU
MENDERITA & TIDAK BERANI BERMIMPI SERTA BERCITA-CITA TINGGI, maka
yang akan BERKUASA adalah orang-orang jahat. Setiap generasi MUDA yang berorientasi
pada KENYAMANAN, telah MENUA SEJAK MASA MUDAnya, sementara Orang
LANJUT USIA yang berorientasi pada KESEMPATAN adalah orang muda yang TIDAK
PERNAH MENUA.
- 10 - | P a g e
Cara Daftar Aplikasi Beasiswa ke Taiwan
Informasi lebih lengkap, silahkan kirim PESAN/Inbox dengan MENG-KLIK Link berikut :
https://www.facebook.com/mula.sigiro
SANGAT BAIK jika DIBACA CERMAT 4X berulang semua keterangan di bawah ini
- 11 - | P a g e
karna beberapa dosen sangat sibuk dan susah ditemui. Persiapkan Study Plan, dan CV. Untuk
melamar program S1, dosen diganti menjadi GURU.
6. Bagi yang ingin mentranslate IZASAH dan TRANSKRIP versi English langsung menghubungi
Kantor OIA (Office of International Affairs) di Ruangan WR 4 Universitas HKBP Nommensen
atau info lengkap ada pada website berikut: http://uhn.ac.id/index.php/content/view/MTc1 . . Jika
dalam persyaratan dibuat Izasah dan Trsnskrip dilegalisir Keduataan Taiwan : ARTINYA itu
dilakukan setelah lulus bukan pada saat mendaftar. Medical Check-Up juga diurus setelah
dinyatakan LULUS.
7. Persiapkan Potokopi atau SCAN PASPORT.Lama pengurusan passport sekitar 1 minggu. Ketik di
GOOGLE: cara mengurus passport.
8. Persiapkan Financial Statement (Terhitung tahun 2017 hampir 95% universitas di Taiwan
mempersyaratkan Financial Statement), contohnya terlampir dibawah. Adapun besaran nominal
Financial Statement yang dibutuhkan ± Rp. 75.000.000 (Besarannya tergantung kampus masing-
masing). Bagi yang kesulitan dalam hal ini silahkan langsung menghubungi Bapak Mula Sigiro
(HP:081397360600), beliau akan membantu memasukkan uang sebesar Rp. 75.000.000 ke
rekening Anda dan wajib langsung dikembalikan pada saat Financial Statement sudah keluar dari
Bank. Anda diwajibkan memiliki TABUNGAN BANK MANDIRI untuk tujuan transfer, selain
Bank tersebut maka Anda dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 150.000 kepada Bapak Mula.
Financial Statement atau Bank Reference bisa dibuat di Bank Mana Saja :Mandiri,BNI, BRI,
CIMB NIAGA, dll.
- 12 - | P a g e
Adapun maksud dan tujuan Financial Statement ini bukan mengartikan bahwa universitas yang dituju
tidak akan memberikan Beasiswa kepada Anda. Tujuannya adalah sebagai salah satu bukti financial
bahwa Anda sanggup untuk membeli Tiket dan administrasi awal lainnya bila diberikan Beasiswa saat
berangkat ke Taiwan. Beasiswa Kampus Taiwan umumnya tidak menanggung tiket. Berikut adalah
jenis Beasiswa yang umumnya diberikan oleh pihak Kampus Taiwan (jenis mana yang akan diberikan
kepada Anda itu tergantung dengan kualitas berkas Anda da keseriusan Anda mengikuti Bimbingan):
a. Beasiswa Tipe A (Full Scholarship) yaitu beasiswa yang mencakup Biaya Kuliah, Biaya
SKS, Biaya Penelitian, Biaya Seminar, Biaya Asrama, dan Bantuan Biaya Hidup.
b. Beasiswa Tipe B (Full Scholarship) yaitu beasiswa yang mencakup Biaya Kuliah, Biaya
SKS, Biaya Penelitian, Biaya Seminar, dan Bantuan Biaya Hidup.
c. Beasiswa Tipe C yaitu beasiswa yang mencakup Biaya Kuliah, Biaya SKS, Biaya
Penelitian, Biaya Seminar, dan Biaya Asrama.
d. Beasiswa Tipe D yaitu beasiswa yang mencakup Biaya kuliah, Biaya SKS, Biaya
Penelitian, dan Biaya Seminar.
e. Beasiswa Tipe E yaitu beasiswa yang mencakup 50% Biaya kuliah, 50% Biaya SKS, Full
Biaya Penelitian, dan Biaya Seminar.
BILA Anda memperoleh Beasiswa Tipe C atau D maka disarankan agar Anda tetap berangkat karena
setelah berada 1 bulan di Taiwan Anda bisa bekerja Part Time. Dalam hal ini Bapak Mula akan
membantu peserta untuk terhubung langsung dengan relawan TIES di Taiwan untuk dibantu
mencarikan pekerjaan atau sumber pembiayaan lainnya. Taiwan adalah Negara yang mengijinkan
Mahasiswa Asing Bekerja. Perkuliahan di Taiwan umumnya hanya 2-3 hari saja, sisanya bisa Anda
gunakan bekerja. Untuk mencari pekerjaan juga TIDAK TERLALU SULIT karena semua para pelajar
Sumut yang berada di Taiwan akan saling membantu dan berbagi info tentang pekerjaan,namun juga
tidak terlalu mudah,yang pasti bila Anda BERANI TAHAN BANTING dan BEKEJA KERAS maka
walaupun Anda memperoleh Beasiswa Tipe C dan D berangkatlah. KARAKTER BAIK hanya
terbentuk BILA TERLALU SERING BERANI MENGHADAPI TANTANGAN.
Biaya Hidup di Taiwan umumnya sudah terkategori mewah Rp. 2,500.000/bulan.BilaAnda bekerja
sampingan misalnya Sabtu dan Minggu saja selama 20 jam maka Gaji Anda adalah 150 NTD x 20 =
3000 NTD, dan dalam satu bulan Anda memperoleh: 12.000 NTD (Rp. 5.000.000). Seandainya pun
Anda harus bayar Dormitory yang besarnya sekitar Rp. 7.000.000/semester maka dengan bekerja
selama 20 jam perminggu saja itu sudah bisa ditanggulangi. Bila Anda kerja 40jam perminggu maka
silahkan hitung sendiri gaji Anda … ? INGAT: Beasiswa dievaluasi setiap semester, bila IP Anda
dibawah 80 (skala 100) maka kemungkinan besar beasiswa akan turun, NAMUN hal ini umumnya
jarang terjadi (walaupun beberapa orang ada yang mengalaminya) karena biasanya akan tetap
direkomendasikan professor untuk dapat beasiswa. Tapi kan Anda bisa bekerja sampingan ? s
PENTING UNTUK ANDA CAMKAN: Umumnya hampir 85% jurusan di Kampus Taiwan
menggunakan Pegantar Perkuliahan dalam BI-LINGUAL (Dua Bahasa) yakni Mandarin dan English,
khusus SLIDE Power Poit dan materi dosen umumnya semua dalam Bahasa Inggris. Namun Anda
tidak perlu RISAU tentang hal ini, tanpa TAU SIKITPUN Mandarin Anda tidak akan terganggu dalam
kuliah dan riset karena umumnya para Professor di Taiwan bisa menggunakan Bahasa Inggris. Jangan
berkecil hati bila Anda tidak bisa Mandarin, hampir 90% pelajar Sumatera Utara yang kurang lebih
bejumlah 500 orang di Taiwan tidak bisa bahasa Mandarin, namun mereka tetap bisa menjalani
perkuliahan dengan baik, Intinya Anda mau Banting Tulang dalam BELAJAR. CATATAN: bagi
peserta yang sudah dinyatakan lulus beasiswa namun terkendala dalam hal biaya keberangkatan
awal maka Mula Sigiro bersedia menjamin penyediaan pinjaman dana maksimal sebesar 30 juta
melalui Bank Mandiri dan bisa dibayarkan peserta paling lama 2 tahun setelah yang bersangkutan
lulus S1 atau S2 atau S3 dari Taiwan, program pinjaman dana ini sudah berlangsung sejak tahun
2012 yang bertujuan agar peserta yang berasal dari kalangan kurang mampu tetap dapat lanjut
studi ke Taiwan.
- 13 - | P a g e
9. Formulir Cek Kesehatan tidak diperlukan pada saat pendaftaran, setelah dinyatakan lulus beasiswa
baru diurus.
10. Sertifikat TOEFL ITP atau TOEFL PREDICTION. Office of International Affairs (OIA) Univ.
HKBP Nommensen (UHN) menyelenggarakan TOEFL Prediction setiap 3x seminggu dengan
harga Rp. 75.000 sekali testing dan sudah diberikan 3 sertifikat asli. TOEFL Prediction yang
diselenggarakan oleh OIA UHN bisa digunakan melamar beasiswa ke Taiwan, untuk info lebih
lanjut silahkan berkunjung ke Ruangan Wakil Rektor IV. (Umumnya Nilai TOEFL tidak
ditentukan, namun usahakan minimal 450. BUNGKUS SEMUA DOKUMEN di atas.....kirim via
Kantor POS paket EMS 9ElectronicMail Services) ke kampus yang dituju ------------------
SELESAI. (TIDAK ada TEST atau UJIAN, hanya SELEKSI BERKAS saja). Tunggu
Pengumuman sekitar 1.5 bulan (diumumkan di Website dan email pribadi)... LULUS ...
BERANGKAT…KE TAIWAN. Apabila dinyatakan LULUS, silahkan kontak saya dan saya akan
membantu mengarahkan teman-teman untuk pengurusan Visa, dan berkas-berkas yang harus
dilegalisir di perwakilan/kedutaan Taiwan sebelum berangkat ke universitas yang dituju. Beasiswa
di Taiwan tidak terikat. FORM ONLINE, Declaration dan Authorization yang otomatis bisa
langsung print setelah selesai daftar ONLINE.
11. Untuk mendapatkan BIMBINGAN TUNTAS HINGGA PENDAFTARAN dan
KELENGKAPAN BERKAS, contoh/soft copy dari semua point diatas silahkan request
pesan dengan MENG-KLIK Link dibawah ini :
https://www.facebook.com/mula.sigiro
12. Saya bersedia membimbing adik-adik untuk melengkapi berkas SAMPAI TUNTAS termasuk
dalam mendaftarkan ke universitas yang di tuju.
13. Jika teman-teman RAGU terhadap kebaikan kecil yang saya tawarkan ini, maka saya bisa
memahami dan memakluminya karena di negeri ini sangat sulit menemukan orang yang bisa
dipercaya, sangat sulit menemukan orang yang BEBAS dari KEPENTINGAN PERIBADI demi
menerapkan keadilan sosial secara menyeluruh. Saya hanya memulai HAL KECIL dengan
HARAPAN dan MIMPI yang sangat TINGGI dan BESAR.
- 14 - | P a g e
Contoh Cara Daftar Online (Saya buat NTUST, umumnya sama cara daftar
untuk semua kampus). Ketik Nama Universitas yang mau dituju di GOOGLE dan buka
webnya. Kemudian PILIH TAB: English Version, lalu KLIK Tab Admission atau
International Student atau International Office. Baca betul-betul INSTRUKSI dan Dokumen
yg diperlukan, pastikan anda tahu batas pendaftaran dan pengumuman hasilnya. Ketik di
Google nama kampus yang mau dituju dan pilih ENGLISH Version.
- 15 - | P a g e
Buat Account menggunakan email AKTIF.
- 16 - | P a g e
Login menggunakan account yg telah kamu buat untuk mengisi semua data peribadimu.
- 17 - | P a g e
- 18 - | P a g e
Contoh Melihat Professor/Pembimbing Sesuai Bidang Yang Mau Kita Kuasai Apabila
sudah dinyatakan lulus Beasiswa
Ketik Nama Universitas yg mau dituju di GOOGLE dan buka webnya. Kemudian PILIH
TAB: English Version, lalu KLIK Tab Academic atau College/Department.
- 19 - | P a g e
Kemudian PILIH Faculty atau People atau Staff di Jurusan yang mau kau daftar.
Maka akan terlihat daftar nama Professor beserta bidang/laboratorium yang dikelolanya.
- 20 - | P a g e
KLIK nama Professor yang sesua bidangmu dan kirim request email sebagai adviser (bisa diminta
ke saya contohnya). Hal ini kau kerjakan JIKA kau sudah dinyatakan lulus beasiswa.
- 21 - | P a g e
Berikut Contoh beberapa universitas dan penjelasan tambahan (hanya referensi
saja,untuk info lengkap agar membuka website kampus masing-masing).
Yenni Gustiani Tarigan (FKM 2006 USU, sudah lulus beasiswa S2 di kampus ini di School
of Public Health). Di kampus ini diberikan tiga jenis beasiswa yaitu: Jenis pertama 25000
NTD/Bulan, Jenis kedua 12000 NTD/Bulan, dan jenis ketiga beabas uang kuliah, uang
seminar, uang sidang, uang wisuda, laboratorium, penelitan, buku, Internet di Lab dan di
Asrama 24 Jam, dan sebagainya. Untuk jenis pertama mahasiswa harus membayar uang
kuliah yang disubsidi langsung dari beasiswa tersebut, sehingga tersisa sekitar 15000 NTD
/bulannya dan sudah bebas uang seminar, uang sidang, uang wisuda, laboratorium, penelitan,
buku, Internet di Lab dan di Asrama 24 Jam, dan sebagainya. Untuk jenis kedua sudah bebas
uang kuliah, uang seminar, uang sidang, uang wisuda, laboratorium, penelitan, buku, Internet
di Lab dan di Asrama 24 Jam, dan sebagainya. Mahasiswa harus membayar uang asrama dan
asuransi kesehatan sebesar 12000 NTD/semester. Adapun bidang/departemen yang dibuka
adalah: Medical Sciences, Clinical Medicine, Medical Laboratory Science and Biotechnology,
Biomedical Informatics, Humanities in Medicine, Dentistry, Biomedical Materials and Tissue
Engineering, Pharmacy, Pharmacognosy, Nursing, Nutrition and Health Sciences, Public
Health, Injury Prevention and Control, Health Care Administration, Global Health and
Development.
- 25 - | P a g e
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://www.oia.nchu.edu.tw/upfiles/en_ser01370417184.pdf
atau di : http://www.oia.nchu.edu.tw/english/03_exchange/01_exchange.php
8. National Taipei University of Technology (NTUT)
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://www.oia.ntut.edu.tw/ezfiles/83/1083/img/1129/TAIPEITECHAdmissionHandbook201
3.pdf
atau di : http://www-en.ntut.edu.tw/files/13-1057-15518.php
- 26 - | P a g e
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://english.ntou.edu.tw/nscholarship.php
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://www.asia.edu.tw/Main_pages/English_Pages/admissions/index_admissions.htm
- 27 - | P a g e
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://www2.nutn.edu.tw/randd/is/scholarship.asp
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://ciae.ccu.edu.tw/ciaeenglish/index.php/admissions/international-degree-
students/general-guideline
13. National Chiayi University
Jenis beasiswa kurang-lebih sama seperti kampus di atas, bisa dilihat di:
http://www.ncyu.edu.tw/eng/gradation.aspx?site_content_sn=27303
- 28 - | P a g e