RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017 merupakan arah
pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih, yang disusun berdasarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah, dimana program yang direncanakan sesuai urusan pemerintah yang menjadi batas kewenangan dengan mempertimbangkan kemampuan atau kapasitas keuangan daerah. Penyusunan RPJMD Kabupaten Buleleng sebagaimana dimaksud merupakan pelaksanaan amanat UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dengan memperhatikan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pembangunan jangka menengah akan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh lapisan masyarakat apabila pembangunan tersebut senantiasa dan konsisten mengacu pada RPJMD dimaksud. Oleh karenanya, seluruh kegiatan dalam rangka regulasi dan kerangka anggaran, keterpaduan, sinkronisasi, integrasi dan sinergi antar kegiatan, baik diantara kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program dalam satu SKPD dan antar SKPD dengan tetap memperhatikan peran/tanggungjawab/tugas yang melekat pada Pemerintah Kabupaten Buleleng, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai keterpaduan dan sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program yang telah direncanakan, dapat dilakukan melalui regulasi, forum koordinasi dan musyawarah pembangunan. Pemerintah kabupaten wajib menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, antara lain : prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian visi, misi dan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017. RPJMD Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2017 merupakan acuan bagi pemerintah daerah maupun masyarakat, sehingga tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan.
10.1. Pedoman Transisi
RPJMD ini berakhir pada tahun 2017, yaitu pada saat Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode berikutnya dilantik. Proses penyusunan RPJMD periode lima tahun selanjutnya baru dilakukan setelah pelantikan tersebut. Sedangkan proses penyusunan RAPBD dan RKPD tahun pertama kepimpinan Bupati dan Wakil Bupati baru sudah dimulai sejak awal tahun 2017, sehingga RAPBD dan RKPD tahun 2018 180 merupakan RAPBD dan RKPD masa transisi. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir, maka diberlakukan ketentuan sebagai berikut: 1. RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RAPBD dan RKPD masa transisi; 2. RPJMD sebagai pedoman dimaksud pada butir 1) antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru; 3. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya, yang kemudian akan direvisi sesuai dengan RPJMD yang baru.
10.2 Kaidah Pelaksanaan
RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan menjadi pedoman bagi setiap SKPD menyusun Renstra SKPD dan pedoman untuk menyusun RKPD. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pelaksanaan RPJMD diatur menurut kaidah-kaidah sebagai berikut: 1. SKPD, masyarakat maupun dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD dengan sebaik-baiknya;
2. SKPD berkewajiban untuk menyusun rencana strategis (Renstra) yang memuat
visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD dan menjadi pedoman dalam menyusun Renja SKPD setiap tahun; 3. SKPD berkewajiban menjamin konsistensi antara RPJMD dengan Renstra SKPD;
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD, Bappeda Kabupaten
Buleleng berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap penjabaran RPJMD ke dalam Renstra SKPD.