Anda di halaman 1dari 7

Makanan Pendamping ASI

a. Pengertian

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah

bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI-

pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan

pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk

melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan

diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14).

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah usia 6
bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan
menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan. Namun sebaliknya
jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila
terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan pendamping ASI harus
memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur dan tekstur
makanan sesuai perkembangan usia bayi (Azrul, 2003).
b. Tujuan pemberian makanan pendamping ASI

Tujuan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian makan pendamping ASI akan

memberikan manfaat yang baik untuk bayi, karena pemberian makanan pendamping ASI

memiliki tujuan sebagai berikut : ( Djitowiyono, 2010:43-44 ).

1) Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam makanan dengan

berbagai rasa dan bentuk.

3) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4) Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi .

c. Macam-macam makanan pendamping ASI


Secara umum ada dua jenis MP-ASI (Aminah, 2010) yaitu :

1) MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah dikemas /instan,

sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk diberikan kepada bayi.

2) MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari bahan-

bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga harganya terjangkau. Sering juga disebut

MP ASI dapur ibu, karena bahan-bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah

sendiri.

d. Syarat-syarat makanan pendamping ASI.

Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu rupa dan aroma

yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan, makanan bayi sebaiknya mudah disiapkan

dengan waktu pengelohan yang singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan

khusus tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin,

mineral dan zat-zat tambahan lainnya (Krisnatuti, 2008:18). Dengan kerteria sebagai berikut:

1) Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.

2) Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok.

3) Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik.

4) Harga relatif murah.

5) Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.

6) Bersifat pada gizi.

7) Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit kandungan

serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi.

e. Gangguan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini


1) Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan makanan yang kurang

bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus bayi yang belum sempurna.

2) Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi akibat usus bayi yang

masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh protein asing.

3) Terjadi malnutrisi atau gangguan pertumbuhan anak. Bila makanan yang diberikan kurang

bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein) dan dapat terjadi

sugar baby atau obesitas bila makanan yang diberikan mengandung kalori yang terlalu tinggi.

4) Produksi ASI menurun, karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI tadi, maka frekuensi

menyusu menjadi lebih jarang, akibatnya dapat menurunkan produksi ASI.

5) Tingginya solute load dari MP-ASI yang diberikan, sehingga dapat menimbulkan

hiperosmolaritas yang meningkatkan beban ginjal.

f. Dampak Pemberian MP-ASI Terlalu Dini

1) Risiko jangka pendek

a) Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan frekuensi dan intensitas

pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI.

b) Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari

ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi dan anemia.

c) Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.

d) Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau berupa sup

karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini memang membuat lambung penuh, tetapi

memberi nutrient lebih sedikit daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak

terpenuhi.

e) Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko infeksi meningkat.
f) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi anak

g) Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau tangisan yang terus

menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di dalam usus.

2) Risiko jangka panjang

a) Obesitas

Kelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari pemberian makanan yang

terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-usia selanjutnya adalah terjadi kelebihan berat

badan ataupun kebiasaan makan yang tidak sehat.

b) Hipertensi

Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15 mg/100 ml). Namun, masukan dari diet

bayi dapat meningkat drastis jika makanan telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan

menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya gangguan/hipertensi.

c) Arteriosklerosis

Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet yang mengandung tinggi energi dan

kaya akan kolesterol serta lemak jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah

dapat menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.

d) Alergi Makanan
Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini dapat menyebabkan alergi

terhadap makanan. Manifestasi alergi secara klinis meliputi gangguan gastrointestinal,

dermatologis, gangguan pernapasan sampai terjadi syok anafilaktik (Cox, 2006).

g. Yang harus diperhatikan dalam menentukan makanan pendamping ASI sebagai berikut :

1) Umur bayi

Metabolisme anak sebenarnya tidak sama dengan metabolisme orang dewasa, hanya anak-anak

lebih aktif perkembangannya, sehingga untuk itu diperlukan bahan ekstra. Lebuh muda usia

seorang anak maka lebih banyak zat makanan yang diperlukan untuk tiap kilogram berat

badannya (Azrul, 2003)

2) Berat badan bayi

Berat badan yang lebih maupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu

merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan supaya

pertumbuhan berjalan sebaik-baiknya (Azrul, 2003).

3) Suhu lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,50c– 300c untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya

perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya

yang harus diganti dengan hasil metabolisme (Azrul, 2003).

4) Aktifitas

Tiap aktifitas memerlukan energi. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka makin banyak

energi yang dibutuhkan (Azrul, 2003).


5) Keadaan sakit

Pada keadaan sakit, seperti adanya infeksi terhadap metabolisme yang berlebihan dari pada asam

amino dan lagi pula suhu tubuh meninggi, kedua-duanya memerlukan makanan yang tidak boleh

dilupakan (Azrul, 2003).

h. Tanda-tanda Bayi Sudah Siap Diberikan MP-ASI

1) Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher.

2) Sudah bisa duduk sendiri

3) Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.

4) Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.

5) Terbiasa pada tekstur dan makanan baru

6) Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.

7) Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya

8) Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan

menutup mulut rapat-rapat. (Almatseir, 2001)

i. Waktu Pemberian MP-ASI

Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat cukup energi

dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai di berikan pada

usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang untuk

memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya karena

mereka belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik (WHO, 2003)

j. Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan


1) ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6

bulan

2) Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari berbagai risiko

penyakit

3) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi

untuk berkembang menjadi lebih matang

4) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang

dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik

5) Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan

6) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan

zat besi

7) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari risiko terjadinya obesitas di

masa datang

8) Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesedian ASI

9) Menunda pemberian makanan padat membantu jarak pada kelahiran bayi

10) Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah (Dian,

2006).

Anda mungkin juga menyukai