NIM : 1807052002
Penulis : Wikanti
Artikel II
Penulis : Kasno
Konsep-konsep etika dari Plato dan Aristoteles yang diramu dengan ajaran
dan hukum islam serta diperkaya dengan pengalaman hidup pribadinya dan situasi
zamanya adalah materi yang terdapat dalam Tahzib Al Akhlaq.(Hasan basri.
2009: 230)
Menurut Miskawaih, jiwa manusia memiliki tiga kekuatan yang
bertingkat, dari tingkatyang paling yang paling rendah disebutkan urutan sebagai
berikut:
1. An-Nafs al Bahimiyah (nafsu kebinatangan) yang buruk.
2. An-Nafs as-Sabu’iyah (nafsu binatang buas) yang sedang.
3. An-Nafs an-Nathiqah (jiwa yang cerdas) yang baik.(Ahmad Azhar Basyir. 1983:
11)
Tujuan pendidikan menurut ibnu miskawaih adalah pencapaian akhlak
mulia dan meraih kebaikan, kebahagiaan dan kesempurnaan hidup.Dengan
demikian, tujuan pendidikan yang ingin dicapai Ibn Miskawaih bersifat
menyeluruh, yakni mencakup kebahagiaan hidup manusia dalam arti yang seluas-
luasnya.(Masduki Duryat. 2016: 19)
Ibn Miskawaih menyebut tiga hal pokok menjadi materi pendidikan
akhlaknya. Tiga hal tersebut adalah 1) hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh
manusia, misalnya shalat, puasa dan sa’i 2) hal-hal yang wajib bagi jiwa, misalnya
mengesakan Allah Swt. serta motivasi senang kepada ilmu dan 3) hal-hal yang
wajib bagi hubunganya dengan sesama manusia misalnya ilmu muamalat,
pertanian, perkawinan, saling menasehati, peperangan dan sebagainya. Ketiga
materi pokok tersebut dapat diperoleh dari ilmu-ilmu yang secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
pemikiran (al ‘ulum al fikriyah) dan kedua, ilmu yang berkaitan dengan indera (al
‘ulum al bissiyat).(Masduki Duryat. 2016: 19-20)
Ibnu Miskawaih lebih mengutamakan metode nasihat atau tuntunan,
sanjungan dan pujian daripada jalan kekerasan. Baginya mendidik itu hendaknya
dilakukan berdasarkan asas-asas pendidikan yang tepat.(Abd. Rachman Assegaf.
2011: 7)
Kritik & Saran :
Artikel ini cukup menarik dalam pembahasananya tapi menurut saya artikel ini
belum cukup dalam soal mengorek apa hal yang mendasari timbulnya pemikiran
tersebut dan beberapa hal seperti strategi serta penerapan pendidikan yang baik
menurut beliau, saran saya adalah memperbanyak lagi refrensi tentang asal muasal
dan strategi yang digunakan agar dapat dikembangkan pada masa kini.
Artikel III
Penulis : Saifurrahman
Konsep Pendidikan Ibnu Sina dalam banyak hal merupakan sintesis antara
pemikiran Yunani dan islam, karena beliau lahir dalam tradisi berfilsafat yang
sedang merebak dikalangan ummat islam.Tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina,
yaitu:
Artikel IV
Judul : PEMIKIRAN AL-GHAZALI TENTANG PENDIDIKAN
Artikel V
Ramayulis dan Samsul Nizar yang dikutip oleh Muhammad Kosim dalam
bukunya pemikiran Pendidikan Islam Ibn Khaldun mengatakan, bahwa tujuan
pendidikan menurut Ibn Khaldun mencakup tiga hal, yaitu tujuan peningkatan
pemikiran, peningkatan kemasyarakatan dan peningkatan segi rohaniah.
(Muhammad Kosim, 2012:58).
Metode yang dianggap penting oleh Ibn Khaldun untuk dipakai dalam
pembelajaran, yaitu metode hafalan, metode dialog, metode widya wisata, metode
keteladanan, metode tikrar dan tadrij (pengulangan dan bertahap/berlatih).
Ibn Khaldun menjelaskan bahwa ada hal yang perlu diperhatikan oleh
guru, yaitu didalam memberikan pengetahuan kepada anak didik, seorang
pendidik hendaknya: Pertama: Memberikan problem-problem pokok yang bersifat
umum dan menyeluruh, dengan memperhatikan kemampuan akal anak didik.
Kedua: Setelah pendidik memberikan problem-problem yang umum dari
pengetahuan tadi, baru pendidik membahasnya secara lebih detail dan terperinci.
Ketiga: Pada langkah ini pendidik menyampaikan pengetahuan kepada anak didik
secara lebih terperinci dan menyeluruh, dan berusaha membahas semua persoalan
bagaimapun sulitnya agar anak didik memperoleh pemahaman yang sempurna.
(Ridha, 2002: 537)
Artikel VI
IQBAL
Menurut Iqbal, secara terpisah, makna dari kata pendidikan itu dipandang
sebagai suatu keseluruhan daya budaya yang mempengaruhi kehidupan
perorangan maupun kelompok masyarakat. Sedangkan makna kata Islam bagi
Iqbal, adalah agama yang perlu dan wajib mendapat tempat yang paling utama
dalam pendidikan (K.G Sayidain, 1986: 171).
Menurut K.G. Saiyidain, paling tidak ada delapan pandangan Iqbal tentang
pendidikan dalam rangka melaksanakan gagasan rekonstruksi pemikirannya, (i)
konsep individu, (ii) pertumbuhan individu, (iii) keseimbangan jasmani dan
rohani, (iv) pertautan individu dengan masyarakat, (v) kreativitas Individu, (vi)
pesan intelek dan intuisi, (vii) pendidikan watak, (viii) pendidikan sosial.
Artikel VII
REFORMASI PENDIDIKAN
Penulis : Istiqomah
5) Pembinaan akhlak.
GLOBALISASI