Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LUCYA ROSDYANA
150106005
SEMESETER V
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, injeksi adalah injeksi yang dikemas dalam
wadah 100 mL atau kurang. Umumnya hanya larutan obat dalam air yang bisa diberikan
secara intravena. Suspensi tidak bisa diberikan karena berbahaya yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah kapiler (FI.IV.1995).
Salah satu sediaan yang termasuk sediaan steril adalah sediaan infus. Infus adalah
larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan melalui intravena tetes
demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok.
B. Definisi
Menurut FI edisi III Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi,
bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke
dalam vena dalam volume relatif banyak. Emulsi dibuat dengan air sebagai fase luar.
Diameter fase dalam tidak m. kecuali dinyatakan lain, infuslebih dari 5 intravenous tidak
diperbolehkan mengandung bakterisida dan zat dapar. Larutan untuk infus intravenous harus
jernih dan praktis bebas partikel. Emulsi untuk infus intravenous setelah dikocok harus
homogen dan tidak menunjukkan pemisahan fase.Sedangkan menurut FI IV Larutan
intravena volume besar adalah injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam
wadah bertanda volume lebih dari 100 ml. Infus termasuk sediaan parenteral volume besar.
Sediaan parenteral volume besar : sediaan cair steril mengandung obat yg dikemas dlm
wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia. Parenteral volume besar meliputi
infus intravena, larutan irigasi, larutan dialisis peritonal & blood collecting units with
antikoagulant (Lachman Parenteral).
Parasetamol merupakan pilihan lini pertama bagi penanganan demam dan nyeri sebagai
antipiretik dan analgetik. Parasetamol digunakan bagi nyeri yang ringan sampai sedang.
(Cranswick 2000).
C. Jenis Wadah
Menurut FI edisi IV tahun 1995 hal 10 wadah untuk injeksi termasuk penutup tidak boleh
berinteraksi melalui berbagai cara , baik fisik maupun kimiawi dengan sediaan yang dapat
mengubah kekuatan, mutu/kemurniaan diluar persyaratan resmi dalam kondisi biasa pada
waktu penanganan, pengangkutan, penyimpanan, penjualan, dan penggunaan. Wadah terbuat
dari bahan yang dapat mempermudah pengamatan terhadap isi. Tipe kaca yang dianjurkan
untuk tiap sediaan umumnya tertera dalam masing-masing monografi.
D. Cara Sterilisasi
Menurut FI edisi III:
1. Cara A ( Pemanasan secara basah,autoklaf pada suhu 115° C - 116° C selama 30 menit)
2. Cara B ( Dengan penambahan bakterisid )
3. Cara C ( Dengan penyaringan bakteri steril )
4. Cara D ( Pemanasan kering : oven pada suhu 150° C selama 1 jam dengan udara panas)
5. Cara Aseptik.
II. PREFORMULASI
1. Paracetamol (Ditjen POM,1979)
Rumus molekul : C8H9NO2
Nama kimia : 4-hidroksiasetanilida [103-90-2]
Berat molekul : 151,16
Kandungan : Tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2
dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian : Serbuk hablur, putih;tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N;mudah
larutan dalam etanol.
Farmakologi :Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik
ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih dikenal dengan nama
parasetamol, dan tersedia sebagai obat bebas (Wilmana, 1995). Efek analgetik Paracetamol
dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Paracetamol
menghilangkan nyeri, baik secara sentral maupun secara perifer. Secara sentral diduga
Paracetamol bekerja pada hipotalamus sedangkan secara perifer, menghambat pembentukan
prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsang
mekanik atau kimiawi. Efek antipiretik dapat menurunkan suhu demam. Pada keadaan
demam, diduga termostat di hipotalamus terganggu sehingga suhu badan lebih tinggi
(Zubaidi, 1980). Senyawa Paracetamol memiliki waktu paruh 1 – 3 jam, dan tidak
menyebabkan perdarahan gastrointestinalis atau gangguan asam basa seperti asam
asetilsalisilat, tetapi mempunyai bentuk toksisitas hepatik sedang sampai berat. (Andrianto.P.,
1985)
Pemerian :Cairan jernih tidak berwarna, bereaksi asam terhadap lakmus, terurai
secara perlahan dan dipengaruhi oleh cahaya
Konsentrasi :0,1%
III. Formula
Tiap Vial mengandung:
R/ Paracetamol 1000 mg
Norit 0,1%
H2O2 0,1%
Aqua Pro Injeksi ad 100ml
1. Paracetamol= 1g x 2 = 2,2 g
2. Norit = 220 ml x 0,1% = 0,2 g
3. H2O2 = 220 ml x 0,1%= 0,2 g
4. Aqua P.I ad 220 ml
B. Penimbangan
1. Paracetamol= 2,2 g
2. Norit = 0,2 g
3. H2O2 = 0,2 g
4. Aqua P.I ad 220 ml
Suling air segar menggunakan alat kaca netral atau wadah logam yang cocok yang
dilengkapi dengan labu perak. Buang sulingan pertama tampung sulingan berikutnya dalam
wadah yang cocok . Sterilkan segera dengan cara sterilisasi A/B tanpa penambahan
bakterisid.
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kalibrasi botol ad 100 ml.
2. Timbang bahan-bahan yang digunakan.
3. Larutkan Paracetamol dalam beaker glass dengan sebagian aqua P.I ad larut,cek PH.
4. Masukan sisa Aqua P.I , tambahkan norit.
5. Panaskan kurang lebih 15 menit sampai norit agak larut, angkat, lalu dinginkan.
6. Setelah dingin, lakukan penyaringan sampai benar-benar jernih.
7. Masukkan ke dalam botol infus kemudian ditutup dengan penutup karet dan aluminium
VII. Evaluasi
1. Uji Kejernihan (Lachman hal 1335)
Pemeriksaan visual terhadap suatu wadah produk biasanya dilakukan oleh seorang yang
memeriksa wadah, bersih di luar ,di bawah penerangan cahaya yang baik terhalang terhadap
refleksi kedalam mata dan berlatar belakang hitam dan putih, dengan rangkaian ini dijalankan
dengan aksi memutar.
5. Penyerahan
A. Kardus
Komposisi
Komposisi ::
Each
Each ml
ml contains
contains
Paracetamol
Paracetamol ..............100mg
..............100mg
Netto
Netto :: 100ml
100ml
K
R
E
T
No.batch
No.batch :: TA3601B
TA3601B
K
No
No Reg
Reg :: DKL1122249049A1
O
DKL1122249049A1
PRAMOL®
® D
ED
ED :: JUNI
JUNI 2020
2020 P
For
For Injection
E
Injection S
E
R
N
Netto
Netto :: 100ml
100ml A
G
Kontra
Kontra Indikasi,
Indikasi, Efek
Efek Samping,
Samping, Peringatan
Peringatan dan
dan Perhatian
N Perhatian Lihat
Lihat
Brosur
Brosur E
D
0
Simpan
Simpan pada
pada suhu
suhu 15-25
15-250C C terlindun
terlindun dari
dari cahaya.
S
cahaya.
U
®
PRAMOL
SEBELUM ®
R
KOCOK
KOCOK DAHULU
DAHULU SEBELUM DIGUNAKAN
DIGUNAKAN A
H
HARUS For
For Injection
HARUS DENGANInjection
RESEP
RESEP DOKTER
K
DENGAN DOKTER
PRAMOL
PRAMOL
(PARACETAMOL)
(PARACETAMOL)
C. Bro
B. Etiket
STERIL DAN BEBAS PIROGEN 500 ML
LARUTAN INFUS UNTUK PEMAKAIAN INTRAVENA
NO
SETIAP 100 ML MENGANDUNG:
PARACETAMOL 100MG
PT
HARUS
AIR UNTUK INJEKSI AD 100 ML
NO REG
SIMPAN PADA SUHU RUANGAN /KAMAR (25°C-30°C)
DIPRODUKAI OLEH
REGDOKTER
PT SUKMA PHARMA JAKARTA
NO BATCH :121233445566
KADALUARSA :21 JUNI 2019
TANGGAL PROD :2 JUNI 2017
PT SROSEPHARMA
SROSEPHARMA
DENGAN RESEP
:: DKL1122249049A1
DKL1122249049A1
KETERANGAN LENGKAP LIHAT BROSUR.
JAKARTA
PT.
Diproduksi
Diproduksi
PT. ISUKMA
PT. SUKMA
Diproduksi Oleh
Diproduksi Oleh
JAKARTA -- INDONESIA
ISUKMA JAYA
INDONESIA
JAYA
Oleh ::
JAKARTA -- INDONESIA
SUKMA JAYA
INDONESIA
Oleh ::
JAYA
PRAMOL®
Komposisi:
Paracetamol 1000 mg.
Bentuk Sediaan:
Larutan infus 100 mL.
Farmakologi:
Merupakan obat golongan non-opioid dengan onset analgesik dan
C. Brosurantipiretik yang cepat (5-10 menit analgesik, 30 menit antipiretik).
Lama kerja 4-6 jam dan dieliminasi melalui hati, serta
memiliki morphine-sparing effect.
Indikasi:
Terapi jangka pendek untuk demam dan nyeri derajat ringan-sedang.
Dosis:
Infus intravena selama 15 menit.
- Dewasa BB >50 kg: 1000 mg/pemberian, interval minimal 4 jam,
dosis maksimal 4 g/hari.
- Anak & dewasa >33-50 kg: 15 mg/kgBB, interval minimal 4 jam,
dosis maksimal 60 mg/kgBB.
- Anak 10-33 kg: 15 mg/kgBB, interval minimal 6 jam, dosis
maksimal 60 mg/kgBB.
- Bayi <10 kg: 7,5 mg/kgBB, interval minimal 6 jam, dosis maksimal
30 mg/kgBB.
- Dewasa dengan gangguan ginjal: Dosis sesuai BB, interval minimal
6 jam.
Kontra indikasi:
Hipersensitif dan gangguan hati berat.
Efek Samping:
Malaise, kenaikan kadar transaminase, ruam, reaksi hipersensitif,
hepatotoksik (overdosis).
Cara penyimpanan:
Simpan pada suhu dibawah 300C.