Anda di halaman 1dari 11

A.

JUDUL

“PERHITUNGAN KADAR CADANGAN EMAS DENGAN METODE


GEOSTATISTIK PADA BENCH “X”, PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Industri pertambangan memerlukan metode perhitungan cadangan
untuk mengetahui perkiraan jumlah mineral yang memungkinkan untuk
ditambang. Untuk itu diperlukan metode perhitungan cadangan yang baik
dan mempunyai tingkat kesalahan perhitungan kecil sehingga dapat
diketahui apakah cadangan mineral yang ada akan menguntungkan bila
ditambang.
Perhitungan cadangan dengan metode geostatistik merupakan salah
satu metode perhitungan cadangan yang mempunyai tingkat keakuratan
dan ketelitian data cukup tinggi. Dari hasil yan
Menyadari permasalahan tersebut, maka topik ini perlu untuk
diangkat kepermukaan serta selanjutnya perlu dikaji.

B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengupayakan keadaan lingkungan yang seimbang, serasi dan
berkesinambungan serta mempertahankan kelestarian lingkungan.
2. Mengurangi adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan
dikarenakan kegiatan penambangan.
3. Mengembangkan alternatif bentuk penataan lingkungan pasca
penambangan
Yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan Rencana Umum Tata
Lingkungan setempat.
4. Mengembalikan dan meningkatkan daya dukung lahan terhadap
lingkungan.
5. Manfaat adanya pertambangan dapat dirasakan oleh masyarakat
sekitar.

C. PERUMUSAN MASALAH
1. Umum
Penambangan adalah suatu kegiatan pengambilan mineral dari
kerak bumi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Secara nyata kegiatan pertambangan mempunyai pengaruh terhadap
lingkungan. Besar kecilnya pengaruh tergantung dari :
a. Faktor geografi dan lokasi penambangan.
b. Skala operasi
c. Metode penambangan
d. Proses lanjut hasil penambangan.
Pengaruh – pengaruh tersebut tidak saja mempengaruhi
lingkungan fisik saja tetapi juga berpengaruh pada lingkungan flora
fauna dan sosial budaya masyarakat.
1. Dampak akibat industri penambangan
Kegiatan pertambangan pada umumnya memberikan gangguan
bahkan perusakan pada lingkungan. Kegiatan pertambangan dengan
lingkungan mempunyai timbal balik dan saling mempengaruhi. Unsur
– unsur lingkungan hidup yang terpengaruh akibat kegiatan industri
penambangan :
a. Air, Tanah dan udara
Dengan adanya pembabatan vegetasi dan pengupasan tanah
penutup pada daerah tambang akan mengakibatkan menurunnya
kemampuan alam untuk mengikat butir – butir air hujan sehingga
siklus hidrologi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Akibat lain adalah perubahan bentuk permukaan tanah,
perusakan lapisan penutup, perubahan tata guna lahan, debu dan
kemungkinan penurunan mutu air.
b. Flora dan fauna
Pada kegiatan penambangan yang terutama dilakukan secara
tambang terbuka. Sebelum operasi penambangan dilakukan,
terlebih dahulu melakukan pembabatan vegetasi yang berada di
atasnya. Adanya pembabatan ini akan membawa dampak yang
besar terhadap keseimbangan lingkungan yaitu putusnya rantai
ekosistem disamping akibat rusaknya flora dan fauna.
c. Masyarakat
Seringkali industri pertambangan merupakan industri yang
padat modal dan berteknologi tinggi, walaupun disamping itu ada
pula pertambangan yang secara padat karya atau tambang rakyat.
Masyarakat sekitar lokasi penambangan mempunyai latar
belakang pendidikan dan kesejahteraan yang masih rendah. Yang
tentunya akan menimbulkan gesekan – gesekan dibidang sosial.

D. DASAR TEORI
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu perubahan.
Perubahan disini sangat dimaksudkan untuk peningkatan tingkat
kehidupan bagi manusia. Tetapi disamping itu pembangunan juga
dapat membawa kerawanan – kerawanan. Pembangunan mengolah
sumber daya alam memberikan dampak pengaruhnya kepada
lingkungan hidup.
Pada awal kebudayaan manusia perubahan pada lingkungan
masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alam,
tetapi lama kelamaan perubahan itu tidak dapat ditolelir karena
melebihi ambang batas yang diijinkan. Pada keadaan demikian
manusia mulai meninjau kembali aktivitas – aktivitasnya dan berusaha
untuk menghindarkan aktivitas yang dapat menimbulkan akibat
sampingan yang tidak dikehendaki. Ini berarti bahwa antara
pembangunan dan pengembangan lingkungan hidup harus berjalan
selaras, dimana satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
Setiap pembangunan selalu membawa perubahan, sudah
barang tentu perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang
lebih baik. Perubahan itu tidak lain adalah kualitas hidup yang dalam
hal ini berkaitan dengan kualitas lingkungan.
Jika ditinjau dari segi ekologi maka pembangunan sebenarnya
adalah suatu gangguan, gangguan terhadap keseimbangan
lingkungan tertentu yang dibawa kesuatu keseimbangan yang baru
yang lebih baik atau lebih tinggi. (Otto Sumarwoto 1988).
Pembangunan dimaksudkan untuk setingkat demi setingkat
mengubah keseimbangan lingkungan kearah kualitas lingkungan yang
lebih tinggi (Gambar 1). Dari sini terlihat bahwa kualitas lingkungan
diusahakan untuk terus meningkat dengan kecenderungan seperti
yang ditunjukkan garis e. Tentunya ini dapat terjadi selama
peningkatan kualitas lingkungan itu masih mampu mendukung untuk
dilaksanakannya pembangunan. Pembangunan yang dilaksanakan
tidak melampaui titik keambrukan seperti yang ditunjukkan oleh garis f
dalam gambar tersebut.
Sehingga yang menjadi permasalahannya sekarang adalah
usaha untuk menjaga kemampuan lingkungan agar selalu dapat
mendukung pembangunan jangka panjang.
e
k l d
u i 3
a n c f
l g 2
i k b
t u 1
a n a
s g
a
n waktu
GAMBAR 1
PEMBANGUNAN VERSUS LINGKUNGAN
Pembangunan (panah 1, 2 dan3) merupakan intervensi
terhadap lingkungan yang mengganggu keseimbangan
lingkungan dan membawa ke keseimbangan baru yang dianggap
terletak pada tingkat kualitas yang lebih tinggi (b, c, d). Dengan
demikian pembangunan membawa kualitas lingkungan ke arah
tingkat yang makin tinggi seperti yang dilukiskan oleh garis e.
Dalam usaha ini harus dijaga agar kemampuan lingkungan untuk
mendukung tingkdt hidup yang lebih baik tidak rusak sehingga
tidak terjadi keambrukan seperti digambarkan dengan dengan
garis f. Pembangunan bersifat berwawasan lingkungan dan
terlanjutkan. (Otto Soemarwoto 1988).
2. Sifat – sifat industri pertambangan
Pertambangan merupakan suatu upaya untuk memanfaatkan
sumberdaya alam (bahan galian) dengan cara melakukan kegiatan
mulai dari pencarian, pembuktian, penggalian , pengolahan dan
pemurnian sampai ke pemasarannya untuk dapat digunakan dalam
industri selanjutnya. Proses penambangan dilakukan baik
dipermukaan maupun di dalam bumi. Oleh karena itu setiap usaha
penambangan akan selalu mengakibatkan perubahan terhadap
permukaan bumi di dalam bumi.
Selain daripada itu bahan tambang dan industri pertambangan
mempunyai ciri – ciri yang sangat khusus dan berbeda dengan industri
– industri yang lain.
Ciri – ciri bidang pertambangan :
1. Terjadi secara alamiah
Bahan galian atau bahan tambang adalah bahan yang terjadi
secara alamiah, sehingga penyebarannya tidak merata di
permukaan bumi. Oleh karena itu suatu bahan galian dapat
berada di lokasi yang kurang penduduknya atau sebaliknya
terdapat dekat dengan kota yang padat penduduknya,yang
tentunya akan memberikan dampak yang berbeda pada
lingkungan.
2. Industri padat modal
Pertambangan adalah suatu industri yang padat modal, hal ini
mendorong digunakannya alat – alat berat mekanis, yang tentunya
memberikan dampak yang spesifik pula.

3. Depleted resources
Bahan galian bersifat “depleted resources” yaitu suatu kekayaan
yang berada di alam dan merupakan kekayaan yang tidak dapat
diperbaharui kembali.
Dikarenakan sifat – sifat tersebut maka industri pertambangan
merupakan industri yang sangat potensial untuk menghasilkan
dampak terhadap lingkungan.

E. PENYELESAIAN MASALAH
Ada dua aspek penting dalam melaksanakan pertambangan yang
berwawasan lingkungan, yakni :
1. Aspek Teknologi
Dalam aspek teknologi termasuk di dalamnya ialah penguasaan
teknik perencanaan pertambangan yang sudah memasukkan
aspek lingkungan sebagai faktor operasional yang terpadu secara
utuh dengan faktor operasional lainnya.
2. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi mempunyai jangkauan yang sangat luas,
mengingat hal ini sangat tergantung komoditi yang ditambang dan
pasarannya di dunia maupun di dalam negeri. Bagi industri
pertambangan tidak ada jalan lain dalam menghadapi masalah ini
selain dari melaksanakan operasi penambangan dengan biaya
semurah – murahnya, agar supaya biaya pengelolaan lingkungan
masih dapat dipikul oleh kekayaan deposit bahan galian yang
digali.

F. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan kemudian
dilanjutkan dengan studi pustaka dan melakukan analisis dari keduanya
untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang baik. Adapun urutan
pekerjaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan lapangan.
2. Studi literatur, brosur-brosur dan laporan penelitian perusahaan.
3. Penentuan lokasi pengambilan data.
4. Pengambilan data.
Data yang diambil harus akurat dan relevan dengan permasalahan yang
diteliti. Pengambilan data dilakukan dengan jalan peangamatan dan
pengukuran langsung di lapangan daan juga literatur yang berhubungan
dengan permasalahan yang diangkat.
5. Pengelompokan data
6. Pengolahan data
7. Mengambil kesimpulan

G. RENCANA DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Bab.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Permasalahan
D. Metode Penelitian
E. Hasil yang diharapkan

II. TINJAUAN UMUM


A. Lokasi dan Kesampaian Daerah.
B. Keadaan Topografi.
C. Iklim
D. Keadaan geologi dan sifat batuan.
E. Sasaran produksi
F. Cara penambangan dan pengolahan emas
G. Kependudukan.
H. Tumbuhan.

III. DAMPAK YANG TERJADI DAN UPAYA PENCEGAHAN


KERUSAKAN LINGKUNGAN
A. Dampak fisik dan kimia
B. Pemindahan tanah pucuk
C. Kegiatan penambangan yang sistematik
D. Pengolahan air limbah
E. Penimbunan tailing
F. Kegiatan reklamasi
G. Kegiatan penanaman kembali

IV. PEMBAHASAN
A. Arti penting tindakan pengurangan dampak utama
B. Rencana metode reklamasi pada areal bekas penambangan

IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN
H. DAFTAR PUSTAKA

1. Hadiyan, “Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan dengan Studi


Khusus di Bidang Pertambangan”, Karya Ilmiah, Upn “Veteran”
Yogyakarta, 1993.

2. Kusnoto Kusumodiharjo, “Lingkungan dan Reklamasi”, Dirjen


Pertambangan Umum, PPTM, Bandung, 1994.
STUDI TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT
PENAMBANGAN EMAS PADA PT. NEWMONT
DAN PENANGGULANGANNYA

Proposal Tugas Akhir

Oleh :

Dedi Kurniawan
94. 063 / TA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2001

Anda mungkin juga menyukai