I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Nutrisi Ibu Menyusui selama 1 x 20 menit
diharapkan ibu menyusui mampu dan mengerti Nutrisi pada Ibu Menyusui.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 20 menit tentang Nutrisi Ibu Menyusui
diharapkan Ibu Menyusui mampu :
a. Mengetahui dan memahami pengertian Nutrisi.
b. Mengetahui dan memahami manfaat Nutrisi bagi bayi dan Ibu Menyusui.
c. Mengetahui dan memahami sumber-sumber Nutrisi.
d. Mengetahui bahan makanan yang perlu dibatasi.
e. Mengetahui dan memahami hal yang harus dihindari oleh Ibu Menyusui.
f. Mengetahui anjuran makan satu hari bagi ibu menyusui.
II. Media
1. Leaflet
III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
1
salam. Ceramah -
b.Memperkenalkan diri Ceramah -
b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari
c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menjelaskan cakupan d. Memperhatikan
Ceramah -
materi yang akan
disampaikan e. Menjawab
e. Menanyakan
Ceramah -
pengetahuan peserta
Tanya
tentang materi yang akan
jawab
disampaikan yaitu f. Memperhatikan
Nutrisi Ibu Menyusui
f. Memberikan
g. Memperhatikan
reinforcement bagi
Ceramah -
peserta yang bisa
menjawab
g. Memberi tahu kontrak
waktu penyuluhan
Ceramah -
-
2. Pelaksanaan a. Menjelaskan pengertian a. Memperhatikan Ceramah Leaflet
(15 menit) Nutrisi pada Ibu Menyusui.
b. Menjelaskan manfaat b. Memperhatikan Ceramah Leaflet
Nutrisi bagi Ibu Menyusui.
c. Menjelaskan sumber- c. Memperhatikan Ceramah Leaflet
sumber nutrisi bagi ibu
menyusui.
d. Memberi kesempatan pada d. Bertanya dan Tanya Leaflet
peserta untuk bertanya menjawab jawab
pertanyaan yang
diajukan
2
menyusui.
V. Evaluasi
1. Evaluasi pertanyaan secara lisan
a. Apa yang dimaksud dengan Nutrisi?
b. Apa saja manfaat Nutrisi bagi Ibu Menyusui?
c. Apa saja sumber-sumber Nutrisi bagi ibu menyusui?
d. Apa saja bahan makanan yang perlu dibatasi bagi ibu menyusui?
e. Hal apa saja yang harus dihindari bagi Ibu Menyusui?
2. Evaluasi Struktur
a. Persiapan materi yang akan disampaikan
b. Persiapan media yang akan digunakan
c. Persiapan tempat yang akan digunakan
d. Persiapan klien yang akan mengikuti penyuluhan
e. Kontrak waktu
3. Evaluasi Proses
a. 80 % Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b. 75 % Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
c. 80 % Selama penyuluhan peserta aktif mengajukan pertanyaan
4. Evaluasi Hasil
a. 80 % peserta mengetahui tentang nutrisi
b. 80 % peserta mengetahui manfaat nutrisi bagi ibu menyusui
c. 80 % peserta mengetahui sumber-sumber nutrisi
d. 80 % peserta mengetahui bahan makanan yang perlu dibatasi
e. 80 % Peserta mengetahui hal yang harus dihindari oleh ibu menyusui
3
Lampiran materi
NUTRISI IBU MENYUSUI
1. Pengertian
Nutrisi adalah zat yang terdapat dalam bahan makanan yang berguna untuk tubuh
sebagai zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur (Markum, 2007).
Masa menyusui adalah masa dimana ibu memberikan ASI kepada bayinya, oleh
karena itu ibu yang sedang menyusui memerlukan tambahan zat gizi dalam makanannya.
Kesehatan bayi tergantung pada kesehatan ibunya terutama masa menyusui. Pada saat ibu
menyusui diharapkan ibu dalam kondisi tetap sehat dengan menjaga mutu makanannya
disamping control ke dokter atau bidan untuk memantau kesehatan ibu dan
perkembangan bayi.
4
Nutrisi ibu menyusui adalah pemasukan makanan yang mengandung zat gizi yang
cukup selama menyusui (Dickason, Silverman & Kaplan, 2005).
5
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada
waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori
diatas kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda
menyusui bayi kembar. Sekalipun tubuh ibu menyusui menyimpan banyak lemak
pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak akan mencukupi seluruh kebutuhan kalori.
Sisanya harus didapatkan dari makanan. Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat
anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori harus lebih banyak lagi.
b) Protein
Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari ibu menyusui harus
mengkonsumsi 65 g protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 gram selama 6
bulan kedua. Beberapa penyelidikan menyebutkan kebutuhan protein selama
menyusui bahkan lebih besar dari angka-angka tadi. Apabila anda kurang
mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang. Cadangan protein
dalam tubuh ibu menyusui juga akan berkurang. Bahan makanan sebagai sumber
protein kualitas tinggi adalah ikan dan sea food, unggas, daging sapi, daging domba,
daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang dan serealia. Susu
dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga kaya protein.
c) DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya
lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA
dalam air susu ibu. Para ahli riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan
DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi. Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi
wanita hamil sebesar 300 mg perhari. Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan
makanan kaya DHA.
d) Vitamin dan Mineral
Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan vitamin dalam
makanan ibu. Kecukupan mineral dari bayi yang disusui sangat tergantung pada air
susu ibunya.
Kebutuhan vitamin dan mineral wanita menyusui lebih tinggi dari kebutuhan normal.
Vitamin A, vitamin B6. vitamin D, asam folat, kalsium, dan seng sangat diperlukan
selama masa menyusui.
1) Vitamin A
6
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata.
Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi
sumber penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara
alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Penyelidikian menunjukkan bahwa
karoten dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300 mg
vitamin A per hari. Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang
baik. Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya.
2) Vitamin B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Oleh
karena kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda memerlukan lebih
banyak vitamin B6. Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan bagi
wanita menyusui. Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah
sumber-sumber vitamin B6 yang baik.
3) Vitamin D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu, vitamin D
juga diperlukan untuk penyerapan kalsium. Walaupun kebutuhan vitamin D sama
seperti biasa, asupan yang cukup tetap harus dijamin setidaknya 5 mg per hari. Bila
ibu menyusui kekurangan vitamin D maka bayi hanya menerima sedikit kalsium
dari air susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko menderita ricketsia, satu penyakit
yang menyebabkan deformasi tulang. Ikan, hati, dan kuning telur banyak
mengandung vitamin D.
4) Asam folat
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara
normal. Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mg, asam folat setiap hari.
Asam folat banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan
semangka.
5) Kalsium
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi otot
dan syaraf. Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan
hariannya harus terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus
mengkonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Bila asupan kalsium dari makanan tidak
mencukupi, secara alami ASI akan mengambil kalsium dari tulang anda. Akibatnya
ibu menyusui beresiko besar mengalami fraktur (patah tulang). Susu dan produk
7
olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam, adalah sumber kalsium
yang baik.
6) Seng
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme
memerlukan seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan
pertumbuhan bayi. Asupan seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita
menyusui berusia 19 tahun keatas. Seafood, hati, dan daging banyak mengandung
seng.
(http://www.wyethindonesia.com/$$Menyusui.html?
menu_id=132&menu_item_id=1. 2007)
8
b. Merokok juga dilarang, selain akibat pasif dari efek rokok yang dihisap paru-paru
bayi, nikotin yang ada dalam tembakau mengalir melalui ASI ke tubuh bayi, akibat
bayi keracunan nikotin.
c. Makanan yang menyebabkan alergi bagi ibu dan bayinya alergi.
d. Jangan minum-minuman beralkohol, obat-obatan. Hal tersebut akan mempengaruhi
produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan tumbuh kembang bayi.