Anda di halaman 1dari 6

Volume 7 / No.

2 / Desember 2015

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY ”D” P2002


AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA
DI PUSKESMAS
LAMONGAN TAHUN 2015

Kustini*
Triana Riski Oktaviani**

*Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan


**Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK
Menometroragia merupakan perdarahan haid yang lebih banyak dan lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Di puskesmas Lamongan masih terdapat
angka kejadian akseptor aktif suntik 3 bulan dengan menometroragia sebesar
1,3%.
Metode yang dipakai dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini
diskriptif observasi yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari
kehamilan sampai dengan kontrasepsi yang digunakan saat ini melalui
wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik, penunjang dan
dilakukan pendokumentasian standar asuhan kebidanan SOAP.
Hasil asuhan kebidanan pada Ny “D” P2002 akseptor aktif suntik 3 bulan
dengan menometroragia tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus berdasarkan data subyektif, obyektif, analisa dan penatalaksanaan.
Berdasarkan hasil studi kasus diperoleh data bahwa pada menometroragia
disebabkan karena ketidak seimbangan hormon yang mempengaruhi siklus haid,
hal ini dikuatkan oleh teori dari Prawiroharjo (2008) bahwa faktor penyebab
Menometroragia karena ketidak seimbangan hormone yang dapat mempengaruhi
siklus haid, sebab-sebab organis perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium.
Menometoragia yang dialami akseptor kontrasepsi suntik maka perlu
dilakukan suatu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh kontrasepsi suntik terhadap gangguan siklus haid yakni
Menometoragia (Prawiroharjo : 2008).
Peran petugas kesehatan dapat memberikan konseling dan asuhan kepada
pasangan usia subur tentang penyebab Menometroragia untuk mendeteksi secara
dini adanya Menometroragia.

Kata Kunci : Menometroragia, Akseptor aktif, Hormonal 3 bulan.


PENDAHULUAN laju pertumbuhan penduduk yang
Menometroragia merupakan pesat hal ini karena minimnya
perdarahan haid yang lebih banyak pengetahuan serta pola budaya
dan lebih lama dari normal (lebih pada masyarakat setempat. Untuk
dari 8 hari). Salah satu masalah mengatasi permasalahan tersebut
terpenting seperti yang dihadapi pemerintah Indonesia telah
oleh negara berkembang seperti di menerapkan program keluarga
Indonesia yaitu Ledakan penduduk berencana (KB).
Ledakan penduduk mengakibatkan

41
Volume 7 / No. 2 / Desember 2015

Pelayanan keluarga 426.985 peserta (5,99). Kondom


berencana merupakan usaha-usaha 75.920 peserta (1,84%). (DINKES
mencegah kehamilan, diantaranya JATIM :2014).
mengunakan kontrasepsi hormonal Menurut laporan pencapaikan
yang berupa suntik progestis. KB Dinas Kabupaten Lamongan
Suntik progestis memiliki tahun 2014, jumlah akseptor KB
kelebihan dan kekurangan. pada tahun 2014 total mencapai
Kekurangan diantaranya dapat 234.020 orang dari sasaran PUS
menimbulka efek samping yaitu 294.113 orang yang meliputi
terjadi perubahan pola haid tidak akseptor IUD sebesar 18.064 orang
teratur, perdarahan bercak atau (7,7%), akseptor MOW sebesar
Menomertoragia dan perdarahan 6.669 orang (2,8%), akseptor MOP
sela sampai 10 hari, mual, sebesar 542 orang (0,23%), akseptor
penambahan berat badan kondom sebesar 3.630 orang (1,5%),
(Prawiroharjo : 2007). akseptor implant sebesar 28.549
Menometoragia disebabkan orang (12,2%), akseptor suntik
karena ketindakseimbangan sebesar 119.516 orang (51,1%), dan
hormone yang mempengaruhi siklus akseptor pil sebesar 57.050 orang
haid, sebab-sebab organis perdarahan (24,4%).
dari uterus, tuba, dan ovarium. Berdasarkan penelitian yang
Menometoragia yang dialami dilakukan di Puskesmas Lamongan
akseptor kontrasepsi suntik maka pada bulan Januari-Desember 2014
perlu dilakukan suatu pemeriksaan yakni dari 7.419 PUS Di tentukan
lebih lanjut untuk mengetahui orang yang memakai KB suntik 3
sejauh mana pengaruh kontrasepsi bulan 2.231 orang (30%) dan KB
suntik terhadap gangguan siklus suntik 1 bulan 2.100 orang (28%),
haid yakni Menometoragia KB pil 1.463 orang (19,7%), implant
(Prawiroharjo : 2008). 282 orang (3,8%), IUD 678 orang
Secara nasional pada bulan (9,2%), kondom 206 orang (2,7%)
Januari-Desember tahun 2014 MOW 414 orang (5,6%), MOP 45
akseptor KB sebanyak Secara orang (0,6%). Yang mengalami efek
nasional pada bulan Januari- samping KB suntik 3 bulan dengan
Desember tahun 2014 akseptor KB spotting 44 0rang (1,01%), amenorea
sebanyak 663.221 peserta yakni 40 orang (0,6%), dan
52.321 peserta IUD (7.89%),peserta Menometroragia sejumlah 45 orang
MOW (1.49%), 49.577 peserta (2,01%). Sedangkan pada bulan
implant (7,47%), 334.214 peserta januari-juni 2015 jumlah akseptor
suntik (50,39%), 176.516 peserta pil aktif suntik 3 bulan 1.115 orang
(26.61%), 1.691 peserta MOP (0,25) (15,0%) dengan kejadian
dan 39.062 peserta kondom (5,89%). menometroragia sebanyak 15 orang
(BKKBN,2014). (1,3%).
Menurut BKKBN Provinsi Faktor-faktor yang
Jawa Timur pada tahun 2014, jumlah menyebabkan Menometroragia
akseptor KB aktif sebanyak diantaranya adalah pengaruh
4.117.037 peserta. Dengan rincian hormon, penyakit dan pemakaian
pengguna kontrasepsi suntik kontrasepsi. Dalam hal ini
2.241.592 peserta (54,44%), Pil merupakan hal yang wajar dan
684.914 peserta (16,63%), IUD biasa terjadi pada akseptor KB

42
Volume 7 / No. 2 / Desember 2015

suntik dan berhenti pada suntikan teori untuk di aplikasikan pada


ke 2-3 dan ini juga bisa pengalaman praktek dalam asuhan
menganggu kondisi akseptor antara kebidanan komprehensif sesuai
lain cemas takut gagal, dan standart dokumentasi manajemen
gangguan pola hubungan seksual . SOAP.
Beberapa buku menyatakan bahwa Tujuan Khusus
Menometroragia merupakan salah Dalam melakukan asuhan kebidanan
satu efek samping dari KB KB suntik 3 bulan dengan
suntik (Prawirohardjo : 2006). Menometroragia di puskesmas
Dampak dari menometroragia yang Lamongan, diharapkan mampu
berlarut-larut akan terjadi infeksi menerapkan dan melaksanakan
bahkan dapat mengalami kesulitan SOAP, diantaranya adalah :
hamil dan terseranganemia. Hal ini 1) Mengidentifikasi Data Subyektif
karena penderita menometroragia untuk mengetahui karakteristik
mengalami pengeluaran darah yang pada akseptor aktif suntik 3
melebihi normal dan lebih lama. bulan dengan Menometroragia.
Upaya untuk mengatasi 2) Mengidentifikasi Data Obyektif
masalah menometroragia adalah untuk mengetahui karakteristik
meningkatkan pengetahuan pada akseptor aktif suntik 3
akseptor KB maka dibutuhkan bulan dengan Menometroragia.
peran petugas kesehatan, yaitu 3) Melakukan Analisa data
dengan cara pemberian konseling , subyektif dan data obyektif
pemberian terapi, serta sehingga menghasilkan diagnose
menganjurkan untuk segera pada akseptor aktif suntik 3
mungkin untuk memeriksakan diri bulan dengan Menometroragia.
ke petugas kesehatan atau dokter 4) Melakukan penatalaksanaan
apabila perdarahan bercak dengan rumusan intervensi,
berkelanjutan. rasionalisasi, implementasi, dan
Mengingat pentingnya suatu evaluasi pada akseptor aktif
asuhan yang harus diberikan pada suntik 3 bulan dengan
ibu yang mengalami Menometroragia.
Menometroragia, maka penulis
tertarik untuk menyusun Studi PEMBAHASAN
Kasus dengan judul “Asuhan Pembahasan merupakan
Kebidanan komprehensif pada bagian dari studi kasus yang berisi
Ny”D” P2002 Akseptor aktif KB tentang kesenjangan antara tinjauan
suntik 3 bulan dengan pustaka dengan tinjauan kasus,
Menometroragia di Puskesmas sehingga dari kesenjangan itu dapat
Lamongan tahun 2015”. dicari pemecahan masalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan
TUJUAN pelayanan yang komprehensif.
Tujuan umum Setelah penulis melakukan
Memperoleh gambaran dan asuhan kebidanan pada Ny. “D” P2002
mendapatkan pemahaman serta Akseptor Aktif KB suntik 3 bulan
kemampuan untuk melaksanakan dengan Menometroragia di UPT
Asuhan Kebidanan komprehensif Puskesmas Lamongan. Didapatkan
pada KB suntik 3 bulan dengan adanya kesamaan maupun
menometroragia yang di peroleh dari kesenjangan antara tinjauan pustaka

43
Volume 7 / No. 2 / Desember 2015

dengan tinjauan kasus, yaitu sebagai lama kelamaan akan menimbulkan


berikut : anemi.
Pada kasus akseptor KB
Data Subyektif suntik 3 bulan dengan
Pada studi kasus didapatkan menometroragia apabila tidak
keluhan ibu mengalami perdarahan ditangani segera akan menimbulkan
haid yang lebih banyak dan lebih komplikasi anemi karena
lama selama 20 hari. mengeluarkan banyak darah. Hal ini
Hasil ini dikuatkan oleh teori dikuatkan oleh teori Sarwono 2008
Sarwono,2007 yang menyebutkan yang menyebutkan bahwa kasus
bahwa Menometroragia adalah menometroragia akan mengalami
perdarahan haid yang lebih banyak penurunan Hb.
dari normal atau lebih lama dari Pada Analisa data tidak
normal (lebih dari 8 hari). terdapat kesenjangan antara fakta dan
Pada data subyektif tidak ada teori yang menyebutkan perdarahan
kesenjangan antara fakta dan teori haid yang lebih banyak dan lama
bahwasannya pada kasus akan menyebabkan anemi.
menometroragia mengalami
perdarahan yang lebih banyak dan Penatalaksanaan
lebih lama. Pada studi kasus
penatalaksanaan yang diberikan pada
Data Obyektif Ny “D” P2002 Akseptor Aktif KB
Pada studi kasus dilakukan suntik 3 bulan dengan
pemeriksaan terdapat : pada muka menometroragia, anatara lain
pucat, pada mata konjungtiva pucat memberitahu pada klien dan keluarga
dan pada genetalia mengeluarkan hasil pemeriksaan, memberikan
darah lebih banyak dan lebih lama, penyuluhan tentang efek samping
pemeriksaan penunjang dengan hasil dan penyebab menometroragia,
Hb 9 gr%. mengajarkan klien tentang vulva
Pada kasus menometroragia hygiene, menganjurkan pada klien
apabila tidak ditangani segera akan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,
menimbulkan komplikasi anemi memberikan dukungan moril pada
karena mengeluarkan banyak darah. ibu agar tidak cemas, memberikan
Hal ini dikuatkan oleh teori Sarwono terapi pada ibu, menganjurkan klien
2008 yang menyebutkan bahwa untuk kontrol atau datang 1 minggu
kasus menometroragia akan lagi dan secepatnya bila ada tanda
mengalami penurunan Hb. bahaya yang terjadi.
Pada data obyektif tidak ada Pada studi kasus Akseptor
kesenjangan antara fakta dan teori aktif KB suntik 3 bulan seharusnya
bahwa pada kasus menometroragia diberikan dukungan moril pada ibu
akan mengalami penurunan Hb. agar ibu tidak cemas, dan karena
kecemasan dapat memicu terjadinya
Analisa Data perubahan psikologis.
Pada studi kasus akseptor KB Pada penatalaksanaan tidak
suntik dengan menometroragia terdapat kesenjangan antara fakta dan
mempengaruhi siklus haid menjadi teori bahwa pada kasus
tidak teratur, haid lebih lama yang menometroragia seharusnya
diberikan dukungan moril pada ibu.

44
Volume 7 / No. 2 / Desember 2015

KESIMPULAN pada akspektor KB suntik 3


Pada kesimpulan didapatkan bulan secara baik dan benar.
data melalui data subyektif, data 3. Bagi masyarakat. Menambah
obyektif, analisa data dan wawasan khususnya bagi
penatalaksanaan. wanita usia subur tentang
keikutsertaan KB suntik 3
1. Pada data subyektif tidak bulan dengan
terdapat kesenjangan antara menometroragia dan
tinjauan pustaka dan tinjauan mengetahui efek samping
kasus bahwa perdarahan lebih dari penggunaannya.
banyak dan lebih lama pada 4. Bagi Rsponden. Menambah
menometroragia. wawasan dan pengetahuan
2. Pada data obyektif tidak tentang asuhan kebidanan
ditemukan kesenjangan antara pada akseptor KB suntik 3
tinjauan pustaka dan tinjauan bulan
kasus bahwa kasus kb suntik 3 5. Bagi Peneliti Selanjutnya.
bulan dengan menometroragia Menambah ilmu dan
akan mengalami penurunan Hb wawasan.
pada menometroragia. .
3. Pada Analisa tidak ditemukan
kesenjangan antara tinjauan DAFTAR PUSTAKA
pustaka dan tinjauan kasus pada Depkes RI. 2012. Asuhan Kesehatan
tinjauan pustaka masalah Anak Dalam Konteks
potensial yang akan terjadi pada Keluarga. Jakarta : Pusat
kb suntik 3 bulan dengan Pendidikan Tenaga
menometroragia adalah anemi Kesehatan Depkes RI
pada menometroragia.
4. Pada penatalaksanaan terdapat JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan
kesenjangan antara tinjauan Normal dan Inisiasi
pustaka dan tinjauan kasus yang Menyusui Dini. Jakarta :
menyebutkan dalam JNPK-KR
penatalaksanaan untuk
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu
pemberian dukungan moril pada
Kebidanan, Penyakit
menometroragia.
Kandungan,dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta :
SARAN EGC
1. Bagi Institusi .Sebagai bahan
kepustakaan dan pengetahuan Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis
tentang Asuhan kebidanan Obstetri. Jakarta : ECG
pada akseptor KB suntik 3
bulan. Sarwono, Prawirohardjo. 2009. Ilmu
2. Bagi Lahan Praktek. Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Diharapkan dapat
memberikan masukan dan Sarwono, Prawirohardjo. 2009.
bahan kepustakaan bagi Pelayanan Kesehatan
petugas kesehatan dalam Maternal dan Neonatal.
upaya peningkatan pelayanan Jakarta : YBPSP

45
Volume 7 / No. 2 / Desember 2015

Suherni, dkk. 2010. Perawatan Masa


Nifas . Yogyakarta :
Fitramaya
Wiknjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu
Kandungan. Jakarta : YBPSP
Saifuddin, Abdul Bari. 2011. Buku
Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : YBPSP
Harry, Oxom. 2010. Asuhan
Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika
Nugroho. 2010. Pengertian
Kesehatan Reproduksi.
http://psycologymania.com
/2012/09/pengertian-
kesehatan-reproduksi.html
diakses pada tanggal 16 Mei
2014
Suherni, dkk. 2010. Perawatan Masa
Nifas . Yogyakarta :
Fitramaya
FK UNPAD. 2010. Obstetri
Fisiologi. Bandung : Eleman
Sulistyawati, Ani, dkk. 2009. Asuhan
Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu
Bersalin. Yogyakarta :
Fitramaya

46

Anda mungkin juga menyukai