Macam-Macam Fungsi BIOS - Selain dari fungsi utama BIOS, terdapat juga fungsi-fungsi lain BIOS pada
komputer. Fungsi BIOS yang lainnya adalah sebagai berikut...
a. AMI BIOS
Pengertian AMI BIOS - AMI BIOS adalah BIOS yang berasal dan dikembangkan oleh Megatrend Amerika
yang populer pada tahun 2002 sebagai fimrware komputer. Perusahaan AMI BIOS banyak diproduksi
perusahaan yang memiliki motherboard dan perusahaan lain menjual motherboard.
b. AWARD BIOS
Pengertian AWARD BIOS - AWARD BIOD adalah BIOS yang memiliki built- in program yang dapat
dimodifikasi dasar sistem konfigurasi oleh pemakainya. Informasi disimpan di CMOS RAM yang dapat
menyimpan informasi setup, bahan ketika power dimatikan. Cara menjalankannya : dengan menekan
tombol DELETE ketika anda menghidupnya atau reboot sistem untuk masuk ke awal program setup
BIOS.
c. PHOENIX BIOS
Pengertian PHOENIX BIOS - PHOENIX BIOS adalah BIOS yang mengembangkan dan mendukung
perangkat sistem lunak sistem inti yang paling banyak digunakan di Indoneia baik itu komputer pribadi
dan perangkat komputer lainnya. Produk PHOENIX biasa disebut dengan BIOS atau firmware yang
memiliki keunggulan dalam dukungan dan mengaktifkan kompatibilitas, konektivitas, kemanan,
pengelolaan berbagai komponen, dan teknologi yang digunakan dalam perangkat tersebut.
1x - 1x - 4x = BIOS rusak
1x - 2x - 1x = Motherboard rusak
1x - 3x - 1x = RAM mengalami kerusakan
3x - 1x - 1x = Motherboard rusak
3x - 3x - 4x = VGA mengalami kerusakan
d. IBM BIOS
Pengertian IBM BIOS - IBM BIOS adalah sebuah perusahaan yang memproduksi perangkat keras dan
perangkat lunak. IBM (Internasional Business Machines Corporation) yang berdiri 16 juni 1911 dan
beroperasi sejak 1888 yang berpusat di Armonk, New York, Amerika Serikat. IBM BIOS meluncurkan tiga
versi antara lain sebagai berikut.
LANGKAH 1
Tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer Anda. PC akan segera
melakukan proses booting
LANGKAH 2
Segera menekan tombol [Delete] pada keyboard untuk masuk ke menu BIOS/CMOS Setup
LANGKAH 3
Anda akan masuk BIOS. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan
digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main],[System Time]. Untuk mengubahnya,
gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard Anda
LANGKAH 4
Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu [System
Date].
LANGKAH 5
Setelah men-setting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, Anda juga dapat memasang
password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya, pilih menu
[Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya, masukkan password Anda
pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password Anda pada boks Confirm
Password, kemudian kembali klik [Enter]. Sekarang status opsi SupervisorPass word sudah menjadi
Enabled.
LANGKAH 6
Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa men-setting user password untuk masing-
masing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara pengaturannya sama saja dengan
pengaturan pada supervisor password.
LANGKAH 7
Sekarang bukalah menu [Advanced] dengan menekan tombol [a€¡] (arah panah ke kanan) pada
keyboard Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter]
LANGKAH 8
Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard Anda. Misalnya, bila Anda
menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [On-board AC97 Audio
Controller] dan [On-board AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+]
pada keyboard Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced]
LANGKAH 9
Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda berfungsi set
opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+].
Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc]
LANGKAH 10
Selanjutnya buka menu [Boot].
untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pengaturan boot
dari PC. Kemudian set CDROM sebagai boot device pertama, atau jika anda ingin
melakukan penginstalan dari Flash Diskganti CDROM dengan nama flash disk.
Kemudian Hard Disk sebagai Boot Device ke-2 dan Floopy Boot Device ke-3 (Disable jika anda tidak
memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali booting, komputer
mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan floopy.
LANGKAH 11
Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit], [Exit Saving
Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang Anda buat tadi. Selanjutnya komputer
akan restart. Dan jika Anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak password. Isi
password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting. Selesai.
Contoh Laporan
Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke submenu lletak hard disk atau CD ROM
terpasang. asumsikan bahwa hard disk terlatak pada primary master.
Menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu
diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User
Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dan None. Untuk lebih amanya pilih Auto
karena system akan medeteksi secara otomatis peralatan yang terpasang, sedangkan None digunakn
untuk men-disable hard disk atau tidak ada peralatan yang terpasang.
2. Floppy Disk
Pengaturan floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hard disk dan CD_ROM. Terletak dalam
menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. Dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam
jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan
none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang
terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None.
Menu di atas untuk menentukan setting secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu “SDRAM
Cofiguration” Untuk “By SPD” akan dilakukan setting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk
setting secara manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM,
sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunakan pilihan secara
otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.
4. Prosesor
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting
dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS.
Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat
beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory
frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun
otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency
ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakan dengan
kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.
6. VGA Onboard
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya
shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan
dari RAM. BesarnyaBesarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang
terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih
bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA
Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.
Dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced PCI
Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan
tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunakan adalah
Onboard maka set dengan Onboard VGA.