Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LONGLINE OLAH GERAK KAPAL

DISUSUN OLEH :

RAFI REYNALDI

XI NKPI

NISN: 17181029/0017277545

SMKN 1 PALABUHANRATU
2019
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... I

Daftar isi ............................................................................................................... II

Daftar Gambar ..................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Latar belakang……………………………………………………………………


1.2 Deskripsikapal pole and line…………………………………………………...
1.3 Kapal pole and line……………………………………………………………..
1.4Bangunan kapal pole and line…………………………………………….
1.4 Olah gerak kapal pole and line………………………………………………..
1.5 Stabilitas kapal pole and line…………………………………………………...
1.6 Teknik pengoperasian alat tangkap pole and line…………………………..
1.7 Alat bantu penangkapan ikan…………………………………………………...
1.8 Alat penangkapan ikan…………………………………………………….......
1.9 Karakteristik ikan…………………………………………………………………

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan

3.2 Sara

DAFTAR PUSTAKA
TUJUAN

1).Mengetahui tentang banguna stabilitas dan olah gerak kapal pole and line.

2).Memperluan wawasan tentang bangunan,stabilitas,dan olah gerak kapal pole


and line
BAB I

PENDAHULAN

1.1Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan ekspor komoditi non migas dewasa ini, maka
usaha perikanan cakalang perlu ditunjang demi pengembangan serta
peningkatan produksi.Ikan cakalang (Skipjack, Katsuwonus pelamis) termasuk
komoditi ekspor penting disamping tuna. Diketahui bahwa cakalang mempunyai
daerah kehidupan di perairan tropis disamping faktor salinitas yang menentukan
daerah penyebaran serta hidupnya membentuk kawanan besar. Selain itu sifat
yang dimiliki gerombolan cakalang adalah lebih memusatkan diri dekat pulau-
pulau atau pantai dari lautan yang terbuka. Penggalian potensi ikan pelagis
khususnya ikan cakalang tersebut tentunya menggunakan sarana dan prasarana
alat penangkap.

Jenis alat penangkap yang digunakan diantaranya adalah pole and line
atau huhate. Perikanan huhate pada dasarnyamempunyai sasaran utama jenis
ikan yang menjadi tujuan penangkapan ikan yaitu ; tuna (yellow fin tuna, thunnus
albacores) dan cakalang (skipjack tuna, katsuwonus pelamis). Pole and line atau
biasa juga disebut dengan “huhate” sebagai alat penangkap ikan yang
konstruksinya sangat sederhana yaitu terdiri dari bambu sebagai joran atau
galah, dan tali utama sebagai tali pancing. Pada tali pancing dikaitkan mata
pancing pada bagian ujungnya tidak berkait balik.Penggunaan mata pancing
yang tidak berkait dimaksudkan agar ikan yang ditangkap dapat mudah lepas.
Tetapi sesungguhnya cukup kompleks karena dalam pengoperasiannya
memerlukan umpan hidup untuk merangsang kebiasaan ikan yang menjadi
tujuan tangkapan pole and line dengan menyambar mangsa pada ikan .

Sebelum pemancingan, dilakukan penyemprotan air untuk mempengaruhi


visibility ikan terhadap kapal atau para pemancing. Adanya faktor umpan hidup
inilah yang membuat cara penangkapan menjadi agak rumit. Hal ini disebabkan
karena adanya umpan hidup tersebut harus se suai dalam ukuran dan jenis
tertentu, yang dapat disimpan, dipindahkan, dan dibawa dalam keadaan hidup.
Hal ini berrati diperlukan sistem penangkapan umpan hidup dan desain kapal
harus sesuai untuk penyimpanan umpan supaya umpan hidup tersebut dapat
bertahan sampai waktu penggunaannya. Secara umum alat penangkap ikan
huhate (pole and line) terdiri dari joran dari bahan bambo, atau lainnya sebagai
tangkai pancing, tali pancing dari bahan polyethilene, dan mata pancing (hook)
yang tidak berkait balik.

1.2 Deskripsi kapal pole and line

Pole and Line(huhate) Huhate (pole and line) merupakan salah satu jenis
alat penangkap ikan yang dapat diklasifikasikan sebagai alat pancing yang
biasanya khusus dipakai dalam penangkapan ikan cakalang (katsuwonus
pelamis).

Alat tersebut digunakan secara perorangan, sehingga salah satu faktor


yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan ikan adalah ketrampilan individu
awak kapal, dan masalah -masalah lainnya seperti tersedianya umpan hidup,
kepadatan gerombolan ikan cakalang yang menjadi tujuan tangkap didaerah
tersebut atau daerah penangkapan ikan pole and line. Hasil tangkap ikan-ikan
pelagis, terutama ditujukan untuk menangkap ikan cakalang (katsuwonus)
walaupun ada ikan tuna yang tertangkap.
OLAH GERAK KAPAL POLE AND LINE

Cara mendekati gerombolan ikan harus dari sisi kiri ata Su kanan dan bukan dari
arah belakanggerombolan ikan. Keberhasilan penangkapan ikan dengan huhate
sangat ditentukan oleh tersedianya umpan hidup yang cukup dan ketrampilan
para pemancing atau awak kapal.

Saat setelah kapal sudah berada didekat gerombolan ikan pelemparan umpan
yang dilakukan oleh seorang awak kapal yang disebutdengan boy-boy.

Setelah gerombolan ikan telah berada dalam jarak jangkauan lemparan umpan,
kemudian gerombolan ikan cakalang diusahakan digiring ke arah haluan kapal.

Pelemparan umpan hidup diusahakan secepat mungkin karena ikan umpan juga
berguna untuk mempertahankan adanya gerombolan ikan, selain dari pada itu
dengankecepatan pelemparan ikan umpan dilakukan sehingga gerakan ikan
dapat mengikuti semprotan air yang sudah difungsikan agar ikan tetap berada
didekat kapal.

Pada saat gerombolan ikan berada dekat haluan kapal, maka mesin kapal
distop sehingga kapal tidak ada laju. Sementara jumlah umpan
dilemparkankan ke laut dikurangi, agar persediaan umpan cukup efektif (tidak
pemborosan).

Selanjutnya pemancingan yang dilakukan oleh awak kapal yang berdiri di pila-
pila sambil mengarahkan pancing dengan joran ke ikan yang bergerombol dan
diupayakan agar pemancingan dengan secepat mungkin mengingat.

gerombolan ikan kadang-kadang secara tiba-tiba menghilang, hal ini terutama


jika ada ikan yang tertangkap atau terkait pancing berdarah, atau ada ikan
yang terlepas dari mata pancing dan jumlah umpan sangat terbatas.

Pemancingan dilakukan dengan waktu antara 15 – 30 menit, hal tersebut salah


satunya tergantung dari populasi atau kepadatan gerombolan ikan yang telah
di tangkap
2. Sarana Olah Gerak Kapal

Sarana dimaksud dalam mengolah gerak kapal itu adalah semua


peralatan dikapal yang dapat digunakan untuk mengolah gerak kapal
sesuai dengan apa yang dikehendaki. Sarana olah gerak kapal itu antara lain
meliputi :

Tenaga penggerak (mesin)

 Mengoperasikan dan merawat mesin penggerak utama

 Mengoperasikan mesin penggerak utama

 Persiapan sebelum mengoperasikan motor

Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan


motor induk meliputi :

- Memeriksa bagian-bagian motor induk yang mengalami


kelonggaran akibat getaran mesin lakukan kencangkanlah,

- Memeriksa bagian-bagian motor yang akan bergerak apakah


terdapat yang kurang baik dan ada yang rusak,

- Memerikasa tangki bahan bakar minyak solar dan salurannya,


apabila dalam tangki harian tidak cukup tambahkan sesuai dengan
kebutuhan,
- Periksa minyak pelumas (oli) apakah sudah sesuai dengan yang
dicantumkan dalam buku pedoman,

- Periksalah pompa-pompa bahan bakar, minyak pelumas, air


pendingin serta saluran-saluran pipa, yakinkan bahwa semuanya
dalam keadaan baik dan normal

- Memeriksa baterai (accu) penyimpanan untuk start motor dan


perlengkapannya,
- Untuk motor diesel yang menggunakan pendinginan air tawar, maka
isilah cooler dengan air bersih,

- Periksalah handel kopling apakah pada posisi netral.


Keleng kapan sistem bahan bakar

Untuk terjadinya proses pembakaran bahan bakar memerlukan


kelengkapan-kelengkapan pendungkung antara lain :

Tangki bahan bakar (tangki utama dan tangki harian)

Saringan dan tapisan

Pompa bahan bakar (pompa penyalur bahan bakar, pompa


injeksi bahan bakar)

Pengabut (nozzle)

Pipa bahan bakar

Pengatur (governor)

Ruang bakar (ruang bakar langsung, ruang bakar tak langsung)


STABILITAS KAPAL POLE AND LINE

Kapal yang menyebabkan kapal itu miring.selanjutnya,dijelaskan bahwa pada


suatu benda yang mengapung diam di permukaan air terdapat dua .gaya utama
yang sama besar dan bekerja berlawanan arah pada sumbuh vertikal,yaitu gaya
berat G (center of grafity) dan gaya apung B (center of Buoyancy)

Terdapat 3 titik yang memegang peranan penting dalam peninjauan stabilitas


suatu kapal yaitu titik G, B dan M.

Titik berat G adalah titik resultan gaya berat seluruh bagian kapal termaksut isi
yang berada di bagian dalamnya yang menekan ke bawah;titik apung B adalah
titik berat geometris bagian kapal yang terbenam dalam air yang menekan ke
atas lunas kapal serta titik pusat garis yang bekerja gaya apung dan gaya berat,

Macam macam dan keadaan stabilitas kapal Stabillitas


positi (stable equlibrium)Suatu keadaan di mana titk G berada di atas titik M,
sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas mantap sewaktu menyeget mesti
memiliki kemampuan untuk menegak kembali.

Stabilitas Netral (Neutral Equilibrium)

Suatu keadaan stabilitas dimna titik G-nya berhimpit dengan titik M. maka
momen penegak kapal yang memiliki stabilitas netral sama

dan titik M (Metacenter) dengan nol, atau bahkan tidak memiliki kemampuan
untuk menegak kembali sewaktu menyenget.

Stabilitas Ngatif (Unstable Equilibrium)

Suatu keadaan stabilitas di mana titik G-nya berada adalah tinggi sudut inklinasi
dan di atas titik M, sehingga sebuah kapal yang memiliki stabilitas negatif
sewaktu menyenget tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali, bahkan
sudut sengetnya akan bertambah besar, yang menyebabkan kapal akan
bertambah miring lagi bahkan bisa menjadi terbalik. Atau suatu kandisi bila kapal
miring karena gaya dari luar, maka timbullah sebuah momen yang di namakan
momen penerus/Heling moment sehingga kapal bertambah miring
 TEKNIK PENGOPERASI KAPAL POLE AND LINE

Tahapan persiapan ini di lakukan sebelum kapal berangkat untuk mencari


gerombolan /Fishing groud

Hal-hal yang harus di persiapkan antara lain:

*)Merangkai alat pancing

*)Es/Freon yang digunakan untuk menyimpan ikan hasil tangkapan agar lebih
awet.

*)Umpan hidup,biasanya mengunakan ikan teri yang dari hasil menangkap


sendiri atau membeli dari pengusaha ikan umpan

*)joran /gandar yang telah di rangkai sesuai dengan sejumblah pemancing


beserta cadangannya.

*)Bahan bakar untuk berangkat dan kembali dari fishing groud

*)bahan makanan untuk para awak kapal

*)serta alat lain yang dapat membantu kelancaran operasi penangkapan

FISING GROUND

Mencari gerombolan ikan

Setelah semua alat yang di perlukan dalam operasi penangkapan disiapkan, di


lakukan pencarian geromboln ikan.

Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mencari secara langsung
gerombolan ikan dengan berlayar kesana kemari (manouvere ) dan dengan
memperhatikan kawanan burung laut atau ke tempat rumpon yang telah di
siapkan sebelumnya.

PEMANCING

Pancingan di lakukan dengan melemparkan ikan umpan hidup sebagai


perangsang agar cakalang lebih dekat kea rah kapal sehingga lebih mudah di
jangkau oleh pancingan.

setelah ikan mendekat, agar umpan hidup tidak banyak terbuang, maka kran
penyemprot air laut di buka dan setelah ikan terlihat meloncat-meloncat
kemudian pemancing dimulai,yaitu dengan menjatuhkan pancing ke atas
permukaan air dan bila disambar oleh cakalang dengan cepat di angkat melalui
atas kepala dan secara otomatis terlempar ke atas deck kapal.

hal demikian di lakukan hingga berulang ulang. Pemancing dengan cara seperti
ini biasa disebut dengan cara banting.
Disamping itu ada yang disebut dengan cara gepe yaitu cara pemancing di
lakukan dengan cara menjepit ikan diantara tangan dan badan si pemancing.

TEKNIK PEMANCING DI HALUAN KAPAL DAN DI BURITAN KAPAL

Seperti yang telah di jelaskan, kapal diolah gerakan sehingga daerah


penangkapan akan terhitung dari angin dan sewaktu gerombolan berhenti
bergerak sisitem semprotan air dijadikan, maka penangkapan yang mengasikan
segera di mulai.kegiatan yang mengambil tempat dari saat ikan – ikan
mendapatkan kail sampai dengan jatuh diatas kapal waktu- waktu yang penting
dan kritis.

Tetapi keterangan khusus yang di peroleh para nelayan tidaklah di pelajarinya


dari buku melainkan diperolehnya dari bekerja dan sekian banyaknya
pengalaman.

Semua itu dapat dikatakan bahwa kegiatan memancing ikan tuna tidak seperti
pada jenis sport angling (pemancing yang bersifat rekreasi) yang hanya
memerlukan gerakan tunggal yang cepat yaitu menyentak dan mengangkat dan
berakhir dengan melepas sentakan, aksinya adanya cepat, kuat dan tanpa
kompromi, tanpa adanya suatu permainan atau kelelahan dari ikan. Nelayan
dengan keterampilan tinggi biasa melepaskan ikan dari kail dengan cara sedikit
menyentak tali pancing dan menayunkan di atas kepala dan sebelum ikan jatuh
di atas deck dia sudah siap kembali memancing.

Apabila tidak, cara melepaskan tegangan pada tali dengan jatuhnya ikan pada
deck akan menyita waktu.operasi pemancing bisa selesai dalam waktu 5 menit,
mungkin 10 menit tetap tidak lebih dari 20 menit.

Suatu periode dari kegiatan melempar umpan dan pemancing dalam upaya
untuk menjaga gerombolan ikan agar tetap beada pada posisi yang di
targetkan.
GAMBAR:PEMANCING DI HALUAN KAPAL (POLE AND LINE)

Kegiatan pemancing ini dilakukan dengan menjatuhkan pancing keatas


permukaan air dan bila disambar oleh ikan,dengan cepat diangkat melalui atas
kepala dan secara otomatis terlempar ke dalam dek kapal. Hal demikian di
lakukan hingga berulang-ulang. Pemancing dengan cara seperti ini biasa disebut
dengan cara banting. Disamping itu ada yang disebut dengan cara
gepe(menjepit) yaitu cara pemancing dengan pole and line dimana setelah ikan
terkena pancing dan di angkat dari dalam air kemudian pengambilan dari mata
pancing di lakukan dengan cara menjepit ikan di antara tangan dan badan si
pemancing.

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN

RUMPON

Fungsi Dan Manfaat Rumpon Beberapa keuntungan dalam penggunaan


rumpon yakni; memudahkan pencarian gerombolan ikanbiaya eksploitasi dapat
dikurangi dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan kecil, (DirektoratJenderal
Perikanan, 1995) Funsi rumpon sebagai alat bantu dalam penangkapan ikan
adalah sebagai berikut ;
a) Sebagai tempat mengkonsentrasi ikan agar lebih mudah ditemukan
gerombolan.

b) Sebagai tempat berlindung bagi ikan dari serangan ikan predator.

c) Sebagai tempat berkumpulnya ikan

d) Sebagai tempat untuk memijah bagi ikan

e) Sebagi tempat pertumbuhan plankton f) Sebagai tempat mencari

Gambar 6. Rumpon Permukaan

Banyak ikan-ikan kecil dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana
ikan dan plankton tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan besar. Ada
beberapa jenis ikan pelagis seperti tuna dan cakalang yang berkumpul di sekitar
rumpon sehingga nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Sedangkan manfaat dari rumpon adalah sebagai berikut ; a) Memudahkan
nelayan untuk mengoperasikan alat penangkapnya.
contoh alat bantu penangkapan yang lain juga seperti:

#) jaring tangguk seset.Jaring tangguk berguna untuk memojokkan umpan ke


suatu sudut agar mudah di tangguk dengan Churchill.sedangkan seser yang
besar berguna untuk memindahkan umpan hidup ke ember dan seser kecil
digunakan untuk menyebar umpan.

#) penyemprotan air Penyemprotan air yang terbuat dari pipa dan terletak
dibagian tepi kapal yaitu dibawah para-para penyemprotan air ini berguna untuk
menyemprotkan air kearah kawanan ikan, agar kawanan ikan menyangka air
yang jatuh adalah umpan yang disebar sehingga mudah untuk pancing

#) ember Digunakan untuk menampung umpan hidup sebelum dipindahkan ke


seser kecil untuk disebar. Mesisin pemancing ini terletak pada bagian pinggir
lambung kapal. Ada sebagian pendapat yang mengatakan bahwa pengunan
mesin ini lebih efektif dari tenaga manusia.

#)rumpon. Rumpon ini berguna untuk mengumpulkan kawanan ikan dan harus
di pasang jauh hari sebagai umpan,namun semprotan air masih harus te rus
di pergunakan.

#) Pila pila digunakan sebagai tempat duduk atau berdiri para pemancing yang
letaknya bisa pada haluan dan buritan antara sepanjng lambung kiri dan kanan
kapal

HAL HAL YANG MEMPENGARUHI PENGOPERASIAN

YAITU:

*)CUACA DI PERMUKAAN LAUT

1)Faktor cuaca dalam permukaan laut

#)Suhu air laut

Suhu air laut sangat berpengaruh pada ikan,jika terlampau panas ikan

Akan lebih ke dalam laut atau ke tengah laut untuk mencari suhu yang lebih
dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi ikan akan lebih agresif dalam mencari
makan.sedangkan jika suhu air laut terlampau dingin,ikan akan kurang dalam
selera makan dan kurang begitu agresif. Suhu air laut tropis berkisar antara 26-
35 derajat celcius sedangkan pada daerah kutub bisa mendekati nol derajat
celcius.

*)Arus air laut

Arus air dipengaruhi oleh keadaan laut sekitarnya. Banyak kejadian saat situasi
angin lemah, arus air bisa kencang atau pada saat angin kencang arus air
dalam laut justru lemah.
Jadi arus laut tidak di pengaruhi oleh angin jika arus air laut kencang dapat
terlihat pada mancing dasar oleh miringnya senar pancing ketika timah
pemberat umpan pancing dan mata kail sudah menyentuh dasar laut.

*)Kejernihan air laut:Factor kejernihan atau kekeruhan air laut juga patut
diperhitungkan. Kadang kekeruhan air yang buruk atau banyaknya sampah
dapat menyebabkan ikan berkurang.saat yang lebih baik adalah pada keadaan
laut sekitarnya bening dan berwarna dan biru terang dan matahari bersinar
akibatkan oleh sinar matahari yang redup terhalang oleh mendung, hal ini dapat
menyebabkan air laut terlihat keruh.

Anda mungkin juga menyukai