Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai Jelantah Denga
Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai Jelantah Denga
1),2)
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
Email : lillafikesumaha@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to look at the effect of the boiling water treatment by dosage variation
star fruit and storage of dried salted anchovy dungarees from microbiological aspects. This
research used experimental laboratories methods, using factorial RAL. The results showed
that the higher the dosage of boiling water star fruit significantly affect the number of bacteria
(p<0, 05). While for the treatment of storage time of 6, 12 and 24 hours significantly effect of
bacterial growth (p<0, 05).
50
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586
…….
2012). Menurut Hendradi (2009) ikan teri dengan variasi dosis dan waktu terhadap
merupakan sumber kalsium yang tahan dan pengawetan ikan teri jengki asin kering.
tidak mudah larut dalam air. Ikan teri
sangat baik sebagai sumber kalsium yang METODOLOGI PENELITIAN
murah dan mudah didapat. Menurut
Astawan (2008) ikan teri sangat tinggi Penelitian ini merupakan penelitian
kandungan proteinnya, yaitu 42 g/100 g eksperimen laboratorium. Untuk
teri kering asin. Sumbangan zat gizi yang mengetahui pengaruh dosis dan lama
sangat berarti dari ikan teri adalah mineral, penyimpanan digunakan Rancangan Acak
kalsium, fosfor dan zat besi. Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 kali
Pengawetan ikan teri dengan cara ulangan.
penggaraman terdiri dari dua proses, yaitu
proses penggaraman dan proses Waktu dan Tempat Penelitian
pengeringan. Ikan yang mengalami proses Penelitian ini telah dilaksanakan
penggaraman akan menjadi lebih awet selama 4 bulan, dimulai bulan September
karena garam yang terdapat pada ikan sampai dengan bulan Desember 2016.
kering dapat menghambat atau membunuh Penelitian dilakukan di Laboratorium
mikroba penyebab pembusukan ikan. Kimia Analisa Makanan dan Minuman,
Proses pengeringan ikan teri asin akan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
semakin menambah penurunan kadar air Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
dalam tubuh ikan, sekaligus menjadi factor
penghambat pertumbuhan mikroba Alat dan Bahan Penelitian
(Afrianto dan Liviawati, 2010).. Kompor, panci, ember plastik,
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) plastik, pinset, pipet ukur, beaker glass,
merupakan tanamana buah-buahan yang cawan petri, colony counter, mikro pipet
mempunyai rasa asam yang sering 1000 µl, blue tip, PZ steril, MHA
digunakan sebagai pengawet ikan, daging,
makanan ataupun sebagai bumbu sayuran. Prosedur
Belimbing wuluh juga telah banyak Konsentrasi rebusan belimbing
digunakan masyarakat sebagai obat batuk wuluh yang digunakan adalah 60%, 80%
(Salsa, et al, 2004). Berbagai khasiat yang dan 100%. Sedangkan lama penyimpanan
dimiliki oleh belimbing wuluh (Averrhoa yang dilakukan adalah 6 jam, 12 jam dan
bilimbi) tersebut disebabkan karena 24 jam. Parameter uji mikrobiologi yang
tumbuhan ini memiliki banyak sekali dilakukan adalah Total Plate Count (TPC).
kandungan senyawa antara lain saponin,
flavonoid dan polifenol (mursito, etal., HASIL DAN PEMBAHASAN
2004). Hasil
Terkit hal tersebut di atas, penulis Hasil Total Plate Count (TPC)
terdorong untuk melakukan penelitian bakteri pada ikan teri jengki (Stolephorus
mengenai manfaat pemberian rebusan heterolobus) asin kering yang direndam
belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dalam berbagai variasi dosis rebusan
51
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586
…….
Tabel 1. Jumlah Bakteri pada Ikan Teri Jengki Asi Kering pada Perlakuan dengan
Variasi Dosis dan Waktu Penyimpanan
Waktu Hasil TPC (koloni/gram)
Dosis
Penyimpanan
(%) TJ1 TJ2 TJ3 Rata-rata
(jam)
6 6,2 x 104 6,0 x 104 6,2 x 104 6,1 x 104
60 12 4,4 x 104 4,9 x 104 4,2 x 104 4,5 x 104
24 3,4 x 104 4,4 x 104 4,0 x 104 3,9 x 104
6 5,2 x 104 5,8 x 104 5,4 x 104 5,5 x 104
80 12 4,4 x 104 3,5 x 104 4,0 x 104 4,0 x 104
24 3,3 x 104 3,0 x 104 3,3 x 104 3,2 x 104
6 4,0 x 104 3,9 x 104 3,5 x 104 3,8 x 104
100 12 3,2 x 104 3,2 x 104 3,3 x 104 3,2 x 104
24 2,5 x 104 2,0 x 104 2,4 x 104 2,3 x 104
Gambar 1. Koloni bakteri pada teri jengki asin kering yang ditumbuhkan pada MHA
Pada air rebusan belimbing wuluh pada penyimpanan 24 jam jumlah koloni
dosis 60% dengan masa penyimpanan 6 bakteri 3,2 x 104 koloni/gram sampel.
jam jumlah koloni bakteri yang tumbuh Pada air rebusan belimbing wuluh dosis
sebanyak 6,1 x 104 koloni/gram sampel. 100% dengan lama penyimpanan 6 jam,
Pada masa penyimpanan 12 jam jumlah jumlah bakteri 3,8 x 104 koloni/gram
koloni bakteri yang tumbuh sebanyak 4,5 x sampel, penyimpanan 12 jam jumlah
104 koloni/gram sampel dan pada masa bakteri 3,2 x 104 koloni/gram sampel dan
penyimpanan 24 jam jumlah koloni bakteri penyimpanan 24 jam jumlah bakteri
yang tumbuh sebanyak 3,9 x 104 2,3 x 104 koloni/gram sampel.
koloni/gram sampel. Pada air rebusan Jumlah bakteri dari 6 jam, 12 jam
belimbing wuluh dosis 80% dengan masa sampai 24 jam masa penyimpanan
penyimpanan 6 jam jumlah koloni bakteri mengalami penurunan baik pada dosis
yang tumbuh 5,5 x 104 koloni/gram 60%, 80% dan 100% air rebusan belimbing
sampel, penyimpanan 12 jam jumlah wuluh. Jika dibandingkan dengan standar
bakteri 4,0 x 104 koloni/gram sampel dan mutu ikan teri asin kering (SNI 01-2708-
52
Jurnal SainHealth Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2017
© Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
p-ISSN : 2548-8333
e-ISSN : 2549-2586
…….
54