Nur Aisyah - 35115017 - Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Dengan Menerapkan Rasio Aktivitas
Nur Aisyah - 35115017 - Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Dengan Menerapkan Rasio Aktivitas
NUR AISYAH
351 15 017
ix
ii
iii
KATA PENGANTAR
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan laporan tugas akhir ini yang berjudul
Menerapkan Rasio Aktivitas dapat diselesaikan dengan baik. Tak lupa penulis
haturkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang telah
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini tidak sedikit hambatan yang penulis
tersebut dapat teratasi. Sehubungan dengan itu, pada kesempatan dan melalui
Ujung Pandang;
iv
senantiasa mencurahkan perhatian dan kesempatannya untuk
6. Bapak Abd. Hamid, S.E., M.Si selaku wali kelas 3A D3 yang senantiasa
Penulis menyadari bahwa dalam laproan tugas akhir ini masih terdapat
dengan terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun
Penulis
v
DAFTAR ISI
hlm.
vi
BAB III METODE KEGIATAN .................................................................... 26
vii
DAFTAR TABEL
hlm.
Tabel 10 Hasil Perhitungan Indikator CP, ITO dan TATO Tahun 2015-
2017 ................................................................................................. 49
viii
DAFTAR GAMBAR
hlm.
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Laporan Laba Rugi PT IKI (Persero) Tahun 2015, 2016, 2017
Lampiran 11 Dokumentasi
x
SURAT PERNYATAAN
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar pustaka laporan tugas akhir ini.
Jika pernyataan saya tersebut di atas tidak benar, saya siap menanggung
resiko yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Nur Aisyah
351 15 017
xi
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PT INDUSTRI KAPAL
INDONESIA (PERSERO) DENGAN MENERAPKAN RASIO AKTIVITAS
RINGKASAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
pengelolaan yang baik dan terencana. Sehingga perusahaan mampu untuk terus
baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Pada umumnya, tujuan
jangka pendek perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal sedangkan tujuan
perusahaan mampu mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan secara baik
dan benar. Sumber daya perusahaan yang berupa persediaan, piutang, modal kerja
dan aktiva hendaknya dipergunakan secara efisien dan efektif untuk kegiatan
operasi perusahaan.
Pengelolaan sumber daya yang optimal akan memberikan dampak yang baik
akan memberikan dampak yang tidak baik kepada perusahaan. Sumber daya yang
1
cukup akan memungkinkan perusahaan melaksanakan aktivitasnya dengan baik
serta tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Namun
sumber daya yang berlebihan menunjukkan adanya sumber daya yang tidak
aktivitasnya.
oleh pemerintah sebagai Pusat Industri Maritim bagi Indonesia timur terutama
untuk Kapal Perikanan, Kapal Penumpang, Ferry (Ro-Ro), Cargo dan setiap
perusahaan galangan kapal dan teknik yang kuat dan berdaya saing tinggi melalui
peningkatan kwalitas yang terbaik berdasar pãda pelayanan yang tepat waktu,
tepat mutu dan tepat mencakup biaya serta mengutamakan kepuasan pelanggan
baru, pemeliharaan dan reparasi kapal, konstruksi baja dan industri terkait, serta
manajemen mengelola sumber daya perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari data
laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan kaidah keuangan yang akan
2
Kinerja PT Industri Kapal Indonesia dapat dinilai dengan berbagai teknik.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja seperti ini
ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Hasil dari kegiatan ini akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan,
penentuan tindakan atau kebijakan dengan memahami apa yang perlu dilakukan
daya dapat menggunakan rasio aktivitas. Rasio aktivitas juga digunakan untuk
sebagai tugas akhir ini adalah ”Penilaian Kinerja Keuangan pada PT Industri
Indonesia selama 3 tahun yaitu pada tahun 2015, 2016, dan 2017 dilihat dari rasio
aktivitasnya?
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan
untuk membatasi ruang lingkup kegiatan, maka pada kegiatan ini hanya
3
Indonesia (Persero) dengan Menerapkan Rasio Aktivitas selama tiga tahun
terakhir yaitu 2015, 2016, dan 2017. Data yang akan digunakan dalam kegiatan
ini adalah laporan keuangan PT Industri Kapal Indonesia berupa laporan neraca
Kapal Indonesia selama 3 tahun yaitu pada tahun 2015, 2016, dan 2017 dilihat
1) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
yang dimilikinya secara optimal untuk masa yang akan datang. Serta
informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi
lanjut.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk me-manage
uang, yang meliputi proses, institusi/lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat
dengan masalah transfer uang di antara individu, bisnis, dan pemerintah. Konsep
manajemen keuangan juga dikemukakan oleh ahli lain seperti dibawah ini:
seni dan ilmu dalam mengelola keuangan perusahaan mulai dari perolehan hingga
5
2.2 Laporan Keuangan
dalam sistem pencatatan. Seluruh input harus disertai dengan bukti transaksi.
ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang
perusahaan.
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu. Adapun Fahmi (2013: 21) menyebut bahwa laporan keuangan
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran
kinerja keuangan.
tertentu. Artinya, dari suatu neraca akan tergambar berapa jumlah harta,
6
2) Laporan laba rugi, menunjukkan kondisi usaha suatu perusahan dalam suatu
periode tertentu. Artinya, laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus
modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian laporan ini juga
informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang
5) Laporan arus kas, merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan
arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau
perusahaan untuk memenuhi pihak lain. Laporan keuangan yang sudah pasti
dibuat ialah neraca dan laba rugi, sedangkan laporan yang lainnya akan dibuat jika
memang diperlukan.
Sekali lagi dapat dikatakan bahwa dari laporan keuangan akan tergambar
7
manajemen perusahaan. Penilaian kinerja akan menjadi patokan atau ukuran
apakah manajemen mampu atau berhasil dalam menjalankan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Menurut Rivai dan Basri (2005: 50) kinerja adalah hasil atau tingkat
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Adapun Fahmi (2012: 239)
dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan
8
Untuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kriteria
penilaian kinerja keuangan yang tercantum dalam Keputusan Menteri No. KEP-
Menteri Badan Usaha Milik Negara yang berisi tentang penilaian pada Aspek
segi Aspek Keuangan, Total Bobot untuk BUMN Infrastruktur ialah 50 sedangkan
untuk BUMN Non Infrastruktur sebesar 70. Adapun indikator yang digunakan
sebagai berikut:
Bobot
Indikator
Infra Non Infra
1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 15 20
2. Imbalan Investasi (ROI) 10 15
3. Rasio Kas 3 5
4. Rasio Lancar 4 5
5. Collection Periods 4 5
6. Perputaran persediaan 4 5
7. Perputaran total asset 4 5
8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva 6 10
Total Bobot 50 70
Sumber : Kepmen BUMN No.100/MBU/2002
9
Definisi:
b) Total pendapatan usaha adalah jumlah pendapatan usaha selama satu tahun
buku.
Contoh perhitungan :
P “A” (B MN Non Infra) pada tahun 1999 memiliki collection periods 120
otal Persediaan
I O 365 hari
otal Pendapatan saha
10
Definisi:
produksi pada akhir tahun buku yang terdiri dari persediaan bahan baku,
b) Total pendapatan usaha adalah total pendapatan usaha dalam tahun buku
yang bersangkutan.
Tabel 3 Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan atau Inventory turn over
(ITO)
Contoh perhitungan :
11
3) Perputaran Total Asset Atau Total Assets Turn Over (TATO)
otal Pendapatan
A O 100
Definisi:
b) Capital Employed adalah posisi pada akhir tahun buku total Aktiva
Contoh perhitungan :
Dalam hal ini, dipilih skor yang lebih besar yaitu : 3,5
12
2.4 Analisis Laporan Keuangan
mencakup penerapan metode teknik analitis atas laporan keuangan dan data
lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang
Kalau proses pembukuan dimulai dari transaksi, dicatat di buku, di proses dan
perusahaan.
salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode.
suatu periode.
modal seperti kreditor, investor, dan oleh perusahaan itu sendiri berkaitan dengan
manajerial mulai dari, visi dan misi manajemen, pengendalian manajemen, sampai
13
tingkat kebijakan operasional perusahaan, yang direfleksikan dalam bentuk
perubahan ekuitas, dan laporan arus kas ditambah catatan atas laporan keuangan.
Adapun alat analisis yang umum digunakan adalah analisis rasio keuangan,
analisis common size, dan analisis indeks, baik menggunakan pendekatan analisis
data seri (time series analysis) maupun silang (cross sectional approach).
periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam
satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini
akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang
lain.
teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
14
Artinya minimal 2 periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui
perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau
ditetapkan sebelumnya.
turun atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase.
dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah model kerja
15
6) Analisis rasio, merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara
jumlah laba kotor dari periode kesatu periode. Kemudian juga untuk
8) Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point). Tujuan dari
analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan atau
tingkat penjualan.
Tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan menurut Kasmir (2017:
92) adalah:
baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode.
16
6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang
Menurut Fahmi (2013: 48) rasio dapat dipahami sebagai hasil yang diperoleh
antara satu jumlah dengan jumlah yang lainnya. Rasio sendiri menurut Siegel dan
Shim merupakan hubungan antara satu jumlah dengan jumlah lainnya. Dimana
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan
hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang
bersangkutan.
membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara
periode.
17
yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen dengan komponen
lain dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan
keuangan.
1) Rasio likuiditas
jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk
memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
2) Rasio solvabilitias
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya,
aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk
(dilikuidasi).
3) Rasio aktivitas
Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
18
Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
4) Rasio profitabilitas
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
5) Rasio pertumbuhan
6) Rasio penilaian
Rasio aktivitas merupakan salah satu jenis rasio yang dapat membantu
mengukur tingkat efektivitas penggunaan aset perusahaan. Rasio ini sering juga
disebut rasio perputaran atau turnover. Secara umum semakin tinggi perputaran
19
berarti semakin efektif tingkat penggunaan aset perusahaan. Rasio ini terutama
mengamati aset-aset yang dianggap penting bagi perusahaan. Aset yang dihitung
Sedangkan menurut Kasmir (2017: 113) rasio aktivitas ialah rasio yang
yang dimiliknya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efisiensi dan
perusahaan.
20
a) Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata
modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan
5) Manfaat lainnya
21
Jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa ahli keuangan
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio
menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah
(bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi
perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over
investment dalam piutang. Hal ini jelas adalah rasio perputaran piutang
Penjualan Kredit
Perputaran piutang kali
Piutang
Bagi bank yang akan memberikan kredit, perlu juga menghitung hari rata-
jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio
ini juga sering disebut days sales uncollected. Namun, dalam penghitungan rasio
ini perlu juga melihat syarat-syarat kredit yang diberikan perusahaan untuk
mencapai kesimpulan yang baik. Semakin tinggi rasio yang didapatkan maka akan
22
umlah ari dalam 1 ahun
ata ata Penagihan Piutang hari
Perputaran Piutang
atau :
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan
(inventory) ini berputar dalam suatu periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio
barang persediaan diganti dalam satu tahun, makin kecil rasio ini, maka makin
jelek demikian pula sebaliknya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung
Penjualan
Perputaran Persediaan kali
Persediaan
yang digunakan untuk mengukur berapa hari rata-rata persediaan tersimpan dalam
persediaan adalah:
23
2.6.5 Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama
periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu
periode atau dalam suatu periode. Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang
memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan atau setelah akitva lancar dikurangi dengan utang lancar.
modal kerja atau modal kerja rata-rata. Apabila rata-rata industri untuk modal
kerja sebesar 4 kali, dan hasil yang didapatkan berada diatas rata-rata tersebut.
Maka perusahaan dapat dinilai baik. Sebaliknya, jika hasil yang didapat kurang
dari dari nilai tersebut, maka manajemen perusahaan harus bekerja kerja lagi
untuk mencapai nilai rata-rata industri. Adapun rumus yang digunakan untuk
Penjualan Bersih
Perputaran modal kerja kali
Modal Kerja
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode. Atau dengan kata lain untuk mengukur apakah
Untuk mencari rasio ini caranya adalah membandingkan antara penjualan bersih
dengan aktiva tetap dalam suatu periode. Untuk melihat kualitas rasio ini dapat
24
dilihat dari perkembangan tahun sebelumnya. Atau dapat pula dibandingkan
dengan rata-rata industri yaitu sebesar 5 kali. Rumus yang digunakan untuk
Penjualan
Perputaran aktiva tetap kali
otal Aktiva etap
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
dinilai dari rasio tahun lalu dan dapat pula dibandingkan dengan rata-rata industri
aktiva adalah:
Penjualan
Perputaran aktiva kali
otal Aktiva
25
BAB III
METODE KEGIATAN
Kegiatan penelitian ini berlangsung sejak 3 Mei 2018 hingga 26 Mei 2018.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah telaah
Dokumen ini didapat dari perusahaan yang kemudian dapat digunakan untuk
aktiva, piutang, utang lancar, nilai persediaan dan data-data yang dibutuhkan
data-data yang telah terproses menjadi informasi akuntansi yang berasal dari
laporan keuangan. Data yang diperoleh dari laporan keuangan kemudian dianalisis
26
guna memperoleh gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan dengan
keuangan PT Industri Kapal Indonesia selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2015,
yang akan dilakukan, dibuat secara sistematis mulai dari awal sampai akhir
27
PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
Studi Pendahuluan
Rumusan Masalah
Tujuan Kegiatan
Pengumpulan Data
Analisis Data
(Analisis Rasio Aktivitas)
1. Perputaran Piutang
2. Perputaran Persediaan
3. Perputaran Modal Kerja
4. Perputaran Aktiva Tetap
5. Perputaran Aktiva
28
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam mengolah data yang telah diperoleh dari PT
bawah ini:
1) Perputaran Piutang
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang kali
Piutang
2) Perputaran Persediaan
Penjualan
Perputaran Persediaan kali
Persediaan
Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja kali
Modal Kerja
Penjualan
Perputaran Aktiva etap kali
otal Aktiva etap
29
5) Perputaran Aktiva
Penjualan
Perputaran Aktiva kali
otal Aktiva
Kinerja Keuangan berdasarkan Kepmen BUMN No. 100 Tahun 2002 ialah
sebagai berikut :
otal Persediaan
I O 365 hari
otal Pendapatan saha
otal Pendapatan
A O 100
Capital mployed
lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
30
3) Perputaran Persediaan (inventory turnover), merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory)
gudang.
5) Perputaran modal kerja (working capital turnover), merupakan salah satu rasio
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva
31
BAB IV
(BUMN) Non Infra Struktur yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah yang
Ferry (Ro-Ro), Cargo dan setiap industri proyek terkait. PT Industri Kapal
Diversifikasi/Perbengkelan.
galangan kapal dan engineering yang kuat dan berdaya saing tinggi. Serta
membawa misi untuk selalu meningkatkan kualitas yang terbaik berdasarkan pada
pelayanan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya serta mengutamakan
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
efisiensi dan efektivitas manajemen dalam hal mengelola sumber daya yang
32
dimiliki perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dapat dihitung
sebagai berikut:
1) Perputaran Piutang
berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio
menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah
dan itu merupakan hal yang baik bagi perusahaan. Sebaliknya jika rasio semakin
waktu 1 bulan setelah serah terima. Rumus yang digunakan untuk menghitung
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang kali
Piutang
Tahun 2015
p 113.793.679.242
Perputaran Piutang 7,66 kali
p 14.846.029.707
365 hari
ata ata Penagihan Piutang 47, 62 hari
7,66
Indonesia tahun 2015 sebanyak 7,66 kali dalam setahun atau lebih dari sebulan
33
sebesar Rp 113.793.679.242 belum dapat berputar secara efektif karena rata-rata
penagihan piutang yaitu selama 47,62 hari atau lebih dari 1 bulan. Sedangkan
standar perusahaan dalam hal pelunasan piutang yaitu selama sebulan. Hal ini
menunjukkan piutang yang dikelola PT Industri Kapal Indonesia pada tahun 2015
belum dapat tertagih dengan baik atau tidak efektif. Untuk menangani hal ini, PT
Industri Kapal Indonesia dapat mengurangi nilai piutang dengan cara menekan
Tahun 2016
p 164.468.736.233
Perputaran Piutang 10, 75 kali
p 15.293.527.767
365 hari
ata ata Penagihan Piutang 33,94 hari
10,75
Indonesia tahun 2016 sebanyak 10,75 kali dalam setahun atau lebih dari sebulan
penagihan piutang yaitu selama 33,94 hari atau lebih dari 1 bulan. Sedangkan
standar perusahaan dalam hal pelunasan piutang yaitu selama sebulan. Hal ini
menunjukkan piutang yang dikelola PT Industri Kapal Indonesia pada tahun 2016
belum dapat tertagih dengan baik atau tidak efektif. Untuk menangani hal ini, PT
Industri Kapal Indonesia dapat mengurangi nilai piutang dengan cara menekan
34
Tahun 2017
p 213.593.677.153
Perputaran Piutang 3,92 kali
p 54.420.286.455
365 hari
ata ata Penagihan Piutang 93 hari
3,92
Indonesia tahun 2017 sebanyak 3,92 kali dalam setahun atau lebih dari 3 bulan
penagihan piutang yaitu selama 93 hari atau lebih dari 3 bulan. Sedangkan standar
perusahaan dalam hal pelunasan piutang yaitu selama sebulan. Hal ini
menunjukkan piutang yang dikelola PT Industri Kapal Indonesia pada tahun 2017
belum dapat tertagih dengan baik atau tidak efektif. Untuk menangani hal ini, PT
Industri Kapal Indonesia dapat mengurangi nilai piutang dengan cara menekan
Berdasarkan hasil perhitungan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 diatas,
Rata-rata
Perputaran
Periode Penjualan Piutang penagihan Ket
Piutang
piutang
2015 113.793.679.242 14.846.029.707 7,66 kali 47,62 hari Tidak
efektif
2016 164.468.736.233 15.293.527.767 10,75 kali 33,94 hari Tidak
efektif
2017 213.593.677.153 54.420.286.455 3,92 kali 93 hari Tidak
efektif
Sumber : Data diolah penulis, 2018
35
Dari tabel 5 di atas, maka dapat dibuatkan grafik seperti berikut ini:
12 10,75
10
7,66
Frekuensi (kali)
6
3,92
4
0
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
100 93
90
80
70
60 47,62
Hari
50
40 33,94
30
20
10
0
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
Indonesia semakin cepat dari tahun 2015 sebesar 7,66 kali menjadi 10,75 kali
pada tahun 2016. Rata-rata penagihan piutang pun sejalan dengan percepatan
perputaran piutang ini. Dimana rata-rata penagihan piutang semakin cepat dari 47,
62 hari atau lebih dari 1 bulan pada tahun 2015 menjadi 33,94 hari atau hampir
36
sebulan sekali pada tahun 2016. Percepatan ini terjadi karena adanya peningkatan
piutang usaha yang hanya sebesar Rp 447.498.060 atau 3%. Penjualan meningkat
Pembangunan Kapal Baru lebih dari 100% yang diperoleh di kantor pusat.
Pada tahun 2017 terjadi perlambatan perputaran piutang menjadi 3,92 kali
atau lebih 3 bulan sekali dalam setahun. Sedangkan rata-rata penagihan piutang
ikut melambat menjadi 93 hari atau lebih dari 3 bulan. Perlambatan ini terjadi
256%.
Meskipun pada tahun 2015 hingga 2016 perputaran piutang semakin cepat,
namun pada tahun 2017 hasil yang diperoleh mengalami perlambatan. Secara
efektif karena melebihi dari jangka waktu yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu
selama 1 bulan.
2) Perputaran Persediaan
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan
(inventory) ini berputar dalam suatu periode. Semakin besar rasio ini maka
semakin baik bagi perusahaan, demikian pula sebaliknya. Rumus yang digunakan
37
untuk menghitung perputaran persediaan dan rata-rata persediaan tersimpan
Penjualan
Perputaran Persediaan kali
Persediaan
Tahun 2015
p 113.793.679.242
Perputaran Persediaan 20,68 kali
p 5.502.497.957
365 hari
ata ata Persediaan tersimpan 17,65 hari
20,68
Kapal Indonesia tahun 2015 sebanyak 20,68 kali atau hampir 2 kali dalam
tersimpan selama 17,65 hari. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan persediaan
mengelola persediaan yang dimilikinya dengan sangat baik karena dana yang
Tahun 2016
p 164.468.736.233
Perputaran Persediaan 23,43 kali
p 7.020.396.865
365 hari
ata ata Persediaan tersimpan 15,58 hari
23
38
Berdasarkan perhitungan diatas, perputaran persediaan pada PT Industri
Kapal Indonesia tahun 2016 sebanyak 23,43 kali atau hampir 2 kali dalam
tersimpan selama 15,58 hari. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan persediaan
mengelola persediaan yang dimilikinya dengan sangat baik karena dana yang
Tahun 2017
p 213.593.677.153
Perputaran Persediaan 27,12 kali
p 7.875.046.188
365 hari
ata ata Persediaan tersimpan 13,46 hari
39
Kapal Indonesia tahun 2017 sebanyak 27,12 kali atau perusahaan mampu
dengan sangat baik karena dana yang ditanam dalam bentuk persediaan berputar
39
Berdasarkan hasil perhitungan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 diatas,
Rata-rata
Perputaran
Periode Penjualan Persediaan persediaan
persediaan
tersimpan
2015 113.793.679.242 5.502.497.957 20,68 kali 17,65 hari
2016 164.468.736.233 7.020.396.865 23,43 kali 15,58 hari
2017 213.593.677.153 7.875.046.188 27,12 kali 13,46 hari
Sumber: Data diolah penulis, 2018
Dari tabel 6 di atas, maka dapat dibuatkan grafik seperti berikut ini:
30
29
28 27,12
Frekuensi (Kali)
27
26
25
23,43
24
23
22 20,68
21
20
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
40
20
19 17,65
18
Frekuensi (Hari) 17
15,58
16
15
13,46
14
13
12
11
10
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
Indonesia semakin cepat dari tahun 2015 sebesar 21 kali menjadi 23 kali pada
dari 17,65 hari pada tahun 2015 menjadi 15,58 hari atau hampir 2 kali dalam
sebulan pada tahun 2016. Percepatan ini terjadi karena kenaikan penjualan sebesar
50.675.059.991 atau 45% dan nilai persediaan naik sebesar 1.517.898.908 atau
pendapatan di bidang Pembangunan Kapal Baru lebih dari 100% yang diperoleh
di kantor pusat.
dalam setahun. Rata-rata persediaan tersimpan juga semakin cepat menjadi 13,46
hari atau 2 kali dalam sebulan. Percepatan ini terjadi karena bertambahnya nilai
41
oleh kenaikan nilai dari Pembangunan Kapal Baru senilai Rp 52.232.704.998 atau
sebesar 41%.
tertentu. Nilai modal kerja diperoleh dari akitva lancar dikurangi dengan utang
lancar. Menurut Kasmir (2017) apabila rata-rata industri untuk modal kerja
sebesar 4 kali, dan hasil yang didapatkan berada diatas rata-rata tersebut. Maka
Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja kali
Modal Kerja
Tahun 2015
p 113.793.679.242
Perputaran Modal Kerja 0,45 kali
p 251.823.928.078
Indonesia tahun 2015 dapat berputar sebanyak 0,45 kali dalam setahun. Artinya,
masih belum dapat dikatakan efektif karena perputaran modal kerja belum
mencapai standar perusahaan pada umumnya. Hal ini dikarenakan nilai dari modal
42
kerja lebih besar dibanding dengan nilai penjualan. Berkaitan dengan hal tersebut,
nilai modal kerja dapat ditekan dengan mengurangi Dana dalam Pembatasan yang
senilai Rp 233. 861.574.734 sehingga perputaran modal kerja semakin cepat dan
Tahun 2016
p 164.468.736.233
Perputaran Modal Kerja 0,76 kali
p 217.358.031.287
Indonesia tahun 2016 dapat berputar sebanyak 0,76 kali dalam setahun. Artinya,
masih belum dapat dikatakan efektif karena perputaran modal kerja belum
mencapai standar perusahaan pada umumnya. Hal ini dikarenakan nilai dari modal
kerja lebih besar dibanding dengan nilai penjualan. Berkaitan dengan hal tersebut,
nilai modal kerja dapat ditekan dengan mengurangi Dana dalam Pembatasan yang
Tahun 2017
p 213.593.677.153
Perputaran Modal Kerja 1,13 kali
p 188.490.592.904
43
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, modal kerja pada PT Industri Kapal
Indonesia tahun 2017 dapat berputar sebanyak 1,13 kali dalam setahun. Artinya,
masih belum dapat dikatakan efektif karena perputaran modal kerja belum
modal kerja dapat ditekan dengan mengurangi Dana dalam Pembatasan yang
Berdasarkan hasil perhitungan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 diatas,
Perputaran
Periode Penjualan Modal Kerja Ket
Modal Kerja
2015 113.793.679.242 251.823.928.078 0,45 Tidak
efektif
2016 164.468.736.233 217.358.031.287 0,76 Tidak
efektif
2017 213.593.677.153 188.490.592.904 1,13 Tidak
efektif
Sumber: Data diolah penulis, 2018
Dari tabel 7 di atas, maka dapat dibuatkan grafik seperti berikut ini:
44
1,4
1,13
1,2
Frekuensi (Kali)
1
0,76
0,8
0,6 0,45
0,4
0,2
0
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
Industri Kapal Indonesia mengalami percepatan dari tahun 2015 sebanyak 0,45
kali kemudian menjadi 0,76 kali di tahun 2016. Percepatan ini terjadi karena
oleh pembangunan kapal baru, meskipun nilai modal kerja turun sebesar
34.465.896.791 atau 14%. Hal ini disebabkan oleh aktiva lancar dan utang lancar
mengalami penurunan. Penurunan modal kerja ini merupakan hal yang baik
karena dengan nilai modal kerja yang lebih rendah dari tahun 2015 namun mampu
2016.
Pada tahun 2017 terjadi percepatan perputaran modal kerja sebesar 1,13
kali. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah penjualan sebesar Rp
49.124.940.920 atau sebesar 30% dan modal kerja mengalami penurunan sebesar
45
turun dan utang lancar meningkat. Turunnya aktiva lancar ini berdampak baik
bagi perputaran modal kerja karena meskipun nilai modal kerja mengalami
umumnya.
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode. Menurut Kasmir (2017) standar rata-rata industri
Penjualan
Perputaran Aktiva etap kali
otal Aktiva etap
Tahun 2015
p 113.793.679.242
Perputaran Aktiva etap 0,29 kali
p 392.183.536.504
Industri Kapal Indonesia pada tahun 2015 terjadi sebanyak 0,29 kali atau kurang
dari 1 kali dalam setahun. Artinya, aktiva tetap senilai Rp 392.183.536.504 dapat
46
Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan perusahaan untuk aktiva tetap
masih belum dapat dikatakan efektif karena belum mencapai standar perusahaan
pada umumnya. Hal ini dikarenakan nilai dari aktiva tetap terlalu besar dibanding
dengan nilai penjualan. Berkaitan dengan hal tersebut, penggunaan aktiva tetap
Tahun 2016
p 164.468.736.233
Perputaran Aktiva etap 0,37 kali
p 277.920.547.132
Industri Kapal Indonesia pada tahun 2016 terjadi sebanyak 0,37 kali atau kurang
dari 1 kali dalam setahun. Artinya, aktiva tetap senilai Rp 277.920.547.132 dapat
masih belum dapat dikatakan efektif karena belum mencapai standar perusahaan
pada umumnya. Hal ini dikarenakan nilai dari aktiva tetap yang mengalami
kenaikan sebesar Rp 48.169.042.804 dari tahun 2015 serta terlalu besar jika
aktiva tetap perlu dioptimalkan sehingga aktiva tetap yang ada dan mengalami
sebelumnya.
47
Tahun 2017
p 213.593.677.153
Perputaran Aktiva etap 0,43 kali
p 501.875.964.363
Industri Kapal Indonesia pada tahun 2017 terjadi sebanyak 0,43 kali atau kurang
dari 1 kali dalam setahun. Artinya, aktiva tetap senilai Rp 501.875.964.363 dapat
masih belum dapat dikatakan efektif karena belum mencapai standar perusahaan
pada umumnya. Hal ini dikarenakan nilai dari aktiva tetap yang mengalami
kenaikan sebesar Rp 61.523.385.055 dari tahun 2016 serta terlalu besar jika
aktiva tetap perlu dioptimalkan sehingga aktiva tetap yang ada dan mengalami
sebelumnya.
Berdasarkan hasil perhitungan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 diatas,
48
Dari tabel 8 di atas, maka dapat dibuatkan grafik seperti berikut ini:
1
0,9
0,8
Frekuensi (Kali)
0,7
0,6
0,5 0,43
0,37
0,4 0,29
0,3
0,2
0,1
0
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
Kapal Indonesia mengalami percepatan dari tahun 2015 sebanyak 0.29 kali
menjadi 0,37 kali di tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017 mengalami
percepatan lagi menjadi 0,43 kali. Percepatan ini terjadi karena adanya
bidang Pembangunan Kapal Baru lebih dari 100% yang diperoleh di kantor pusat,
12%.
Percepatan perputaran aktiva tetap juga terjadi pada tahun 2017, hal terjadi
atau sebesar 14%. Percepatan ini menunjukkan penggunaan aktiva tetap yang
dimiliki PT Industri Kapal Indonesia telah membaik dari tahun ke tahun namun
49
masih perlu dioptimalkan sehingga nilai aktiva tetap yang besar mampu
menghasilkan nilai penjualan yang besar pula. Sehingga hasil yang diperoleh PT
5) Perputaran Aktiva
(2017) standar rata-rata industri yaitu sebanyak 2 kali. Rumus yang digunakan
Penjualan
Perputaran Aktiva kali
otal Aktiva
Tahun 2015
p 113.793.679.242
Perputaran Aktiva 0,16 kali
p 725.752.414.797
Indonesia pada tahun 2015 berputar 0,16 kali dalam setahun atau kurang dari 1
Indonesia masih belum dapat dikatakan efektif karena belum mencapai standar
perusahaan pada umumnya. Hal ini dikarenakan tingginya nilai dari aktiva
meningkatnya nilai aktiva tetap. Berkaitan dengan hal tersebut, penggunaan aktiva
50
terutama aktiva tetap perlu dioptimalkan sehingga nilai aktiva yang tinggi mampu
Tahun 2016
p 164.468.736.233
Perputaran Aktiva 0,23 kali
p 718.273.126.440
Indonesia pada tahun 2016 berputar 0,23 kali dalam setahun atau kurang dari 1
Indonesia masih belum dapat dikatakan efektif karena belum mencapai standar
perusahaan pada umumnya. Hal ini dikarenakan tingginya nilai dari aktiva
aktiva terutama aktiva tetap perlu dioptimalkan sehingga nilai aktiva yang tinggi
Tahun 2017
p 213.593.577.153
Perputaran Aktiva 0,28 kali
p 756.216.279.330
Indonesia pada tahun 2017 berputar 0,28 kali dalam setahun atau kurang dari 1
51
Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan aktiva pada PT Industri Kapal
Indonesia masih belum dapat dikatakan efektif karena belum mencapai standar
perusahaan pada umumnya. Hal ini dikarenakan tingginya nilai dari aktiva
meningkatnya nilai aktiva tetap dari tahun 2016 meskipun aktiva lancar
terutama aktiva tetap perlu dioptimalkan sehingga nilai aktiva yang tinggi mampu
Berdasarkan hasil perhitungan dari tahun 2015 hingga tahun 2017 diatas,
Dari tabel 9 di atas, maka dapat dibuatkan grafik seperti berikut ini:
52
1
0,9
0,8
Frekuensi (Kali) 0,7
0,6
0,5
0,4 0,28
0,3 0,23
0,16
0,2
0,1
0
2015 2016 2017
Periode (Tahun)
Indonesia mengalami percepatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebesar
0,16 kali kemudian semakin cepat menjadi 0,23 kali pada tahun 2016, lalu pada
tahun 2015 ke tahun 2016 sebanyak Rp 50.675.056.991 atau sebesar 45% yang
lebih dari 100% yang diperoleh kantor pusat. Adapun aktiva mengalami
aktiva juga terjadi pada tahun 2017, hal ini terjadi karena penjualan meningkat
sebanyak Rp 49.124.940.920 atau sebesar 30% sedangkan aktiva pada tahun 2017
53
belum efektif karena belum mencapai standar perusahaan pada umumnya yaitu
aktiva tetap serta perputaran aktiva, dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah
ini:
Tahun
Rasio Aktivitas
2015 2016 2017
Perputaran Piutang 7,66 kali 10,75 kali 3,92 kali
Rata-Rata Penagihan Piutang 47,62 hari 33,94 hari 93 hari
Perputaran Persediaan 20,68 kali 23,43 kali 27,12 kali
Rata-Rata Persediaan Tersimpan 17,65 hari 15,58 hari 13,46 hari
Perputaran Modal Kerja 0,45 kali 0,76 kali 1,13 kali
Perputaran Aktiva Tetap 0,29 kali 0,37 kali 0,43 kali
Perputaran Aktiva 0,16 kali 0,23 kali 0,28 kali
Dari tabel 10 diatas, dapat diketahui bahwa Perputaran Piutang dan rata-rata
tahun 2015 hingga 2017. Pada tahun 2016 mengalami percepatan menjadi 10,75
kali dan rata-rata penagihan piutang 33,94 hari kemudian pada tahun 2017
mengalami perlambatan. Perputaran Piutang pada tahun 2017 menjadi 3,92 kali
dan rata penagihan piutang 93 hari atau lebih dari sebulan. Hal ini dikarenakan
adanya peningkatan yang signifikan dari nilai piutang sebesar 256% pada tahun
2017. Meskipun mengalami fluktuasi namun hasil perputaran piutang dan rata-
54
rata penagihan piutang yang diperoleh PT Industri Kapal Indonesia belum mampu
mencapai standar yang ditetapkan yaitu 1 bulan atau 12 kali dalam setahun.
percepatan dari tahun 2015 hingga 2017. Hal ini dikarenakan meningkatnya nilai
penjualan sebesar 45% di tahun 2016 dan 30% di tahun 2017, serta peningkatan
persediaan yang tidak begitu signifikan sebesar 28% di tahun 2016 dan 12% di
tahun.
Perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap dan perputaran aktiva pada
PT Industri Kapal Indonesia dari tahun 2015 hingga 2016 mengalami percepatan,
meskipun hasil yang diperoleh belum mampu mencapai standar industri pada
umumnya. Adapun standar industri untuk perputaran modal kerja yaitu sebanyak
4 kali, perputaran aktiva tetap sebanyak 5 kali dan perputaran aktiva sebanyak 2
kali.
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Menteri Badan Usaha Milik
Negara yang berisi tentang penilaian pada Aspek Keuangan, Aspek Operasional,
55
1) Collection Periods atau Perputaran Piutang (CP)
Industri Kapal Indonesia dari tahun 2015 hingga tahun 2017 berdasarkan data
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain:
Tahun 2015
14.846.029.707
Collection Periods 365 hari 47,62 hari
113.793.679.242
Tahun 2016
15.293.527.767
Collection Periods 365 hari 33,94 hari
164.468.736.233
Tahun 2017
54.420.286.455
Collection Periods 365 hari 93,00 hari
213.593.677.153
otal Persediaan
I O 365 hari
otal Pendapatan saha
Industri Kapal Indonesia dari tahun 2015 hingga tahun 2017 berdasarkan data
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain:
56
Tahun 2015
5.502.497.957
I O 365 hari 17,65
113.793.679.242
Tahun 2016
7.020.396.865
I O 365 hari 15,58
164.468.736.233
Tahun 2017
7.875.046.188
I O 365 hari 13,46
213.593.677.153
Rumus yang digunakan untuk menghitung total asset turn over ialah:
otal Pendapatan
A O 100
Capital mployed
Industri Kapal Indonesia dari tahun 2015 hingga tahun 2017 berdasarkan data
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain:
Tahun 2015
113.793.679.242
A O 100 15,68
725.752.414.797
Tahun 2016
164.468.736.233
A O 100 22,90
718.273.126.440
Tahun 2017
213.593.677.153
A O 100 28,25
752.216.279.330
57
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan ke dalam tabel
berikut ini:
Tabel 10 Hasil Perhitungan Indikator CP, ITO dan TATO Tahun 2015-2017
Tahun (Periode)
No. Indikator
2015 2016 2017
1. CP 47,62 hari 33,94 hari 93 hari
2. ITO 17,65 hari 15,58 hari 13,46 hari
3. TATO 15,68,% 22,90% 28,25%
Sumber: Data diolah penulis, 2018
berikut:
Kapal Indonesia ialah Inventory Turn Over (ITO), dimana selama tahun 2015
hingga tahun 2017 memperoleh skor maksimal yaitu 5. Collection Periods (CP)
mendapat skor 5 pada tahun 2015 dan 2016, sedangkan pada tahun 2017
Indikator yang memerlukan perhatian lebih yaitu total asset turn over,
dimana pada tahun 2015 memperoleh skor 1,5 dan pada tahun 2016 dan 2017
58
hasil yang diperoleh belum mencapai standar maksimal berdasarkan Kepmen
BUMN No.100 Tahun 2002. Rendahnya skor perputaran total aset yang diperoleh
PT Industri Kapal Indonesia disebabkan oleh tingginya nilai dari total aktiva yang
tidak diikuti dengan tingginya nilai penjualan. Total aktiva yang tinggi disebabkan
karena tingginya nilai dari piutang usaha, dana dalam pembatasan dan aktiva
tetap.
Kepmen BUMN No. 100 Tahun 2002, maka dapat dilihat perbandingan hasil dari
Tabel 12 Perbandingan Rasio Aktivitas dan Kepmen BUMN No. 100 Tahun 2002
Tahun
Penilaian
2015 2016 2017
Rasio Aktivitas
Rata-Rata Penagihan Piutang 47,62 hari 33,94 hari 93 hari
Rata-Rata Persediaan Tersimpan 17,65 hari 15,58 hari 13,46 hari
Perputaran Aktiva 0,16 kali 0,23 kali 0,28 kali
Kepmen BUMN
Collection Periods 47,62 hari 33,94 hari 93 hari
Inventory Turn Over 17,65 hari 15,58 hari 13,46 hari
Total Asset Turn Over 15,68,% 22,90% 28,25%
Sumber: Data diolah penulis, 2018
yang diperoleh berdasarkan rasio aktivitas secara umum dan hasil perhitungan
menyerupai dengan Collection Periods dan Inventory Turn Over. Adapun hasil
59
yang diperoleh dari Perputaran Aktiva hampir menyerupai dengan hasil yang
60
BAB V
5.1 Kesimpulan
selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2015, 2016 dan tahun 2017 pada PT
Industri Kapal Indonesia dengan menggunakan rasio aktvitas dan Kepmen BUMN
perputaran persediaan pada PT Industri Kapal Indonesia cukup baik. Hal ini
perputaran modal kerja, aktiva tetap dan aktiva belum efektif karena tidak
keuangan PT Industri Kapal Indonesia belum efektif jika dilihat dari rasio
aktivitasnya.
2015 hingga 2017. Sedangkan skor yang diperoleh untuk indikator Total
Asset Turn Over masih rendah yang disebabkan tingginya nilai dari piutang
61
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada PT Industri Kapal Indonesia ialah:
semakin cepat.
62
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan
Pers.
Jakarta: Kencana.
Prihadi, Toto. 2014. Memahami Laporan Keuangan sesuai IFRS dan PSAK.
Rivai, Veritzhal dan Ahman Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal.
63
L
A
M
P
I
R
A
N
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
Struktur Organisasi PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
84
Pemberian Data Laporan Keuangan oleh Manajer Keuangan PT Industri Kapal
Indonesia (Persero)
85