Anda di halaman 1dari 11

“APLIKASI EKSPONEN DALAM PENENTUAN EKSPOSE

RADIOGRAF”

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1

1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.0 Dasar Teori Eksponen

2.1 Pengertian Eksponen ........................................................................................ 3

2.2 Eksponen dan Sifat-sifatnya ............................................................................ 3

2.3 Fungsi Eksponen .............................................................................................. 4

2.4 Grafik Fungsi Eksponen .................................................................................. 5

3.0 Aplikasi Eksponen Bidang Radiologi Dalam Penentuan Ekspose

3.1 Pengaplikasian eksponen dalam penentuan eksposi radiograf ........................ 6

3.2 Hubungan antara kVp, mAs, dan FFD dalam menentukan nilai eksposure…...6

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 7

4.2 Saran ................................................................................................................. 8

DAFTAR ISI................................................................................................................. 9

BAB I

PENDAHULUAN

iii
1.1 Latar Belakang

Eksponen adalah nilai yang menunjukkan derajat kepangkatan (berapa kali bilangan tersebut
dikalikan dengan bilangan tesebut juga)Pengukuran eksponen dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan sangat berguna serta bermanfaat untuk mempermudah dalam melengkapi suatu
masalah yang telah dilengkapi, dalam bidang kesehatan dalam hal ini ilmu radiologi, teori
eksponen membaur dalam melakukan penentuan ekspose radiograf,intensitas radiasi dan digunakan
untuk mendesain perisai radiasi.

Hal ini dalam menetukan eksposi radiograf untuk mengetahui dosis besar energy radiasi yang
dilepaskan ke dalam tubuh pasien yang akan diekspos. Eksposure adalah ukuran kemampuan
pengionan sinar X.Besarnya nilai eksposi yang dihasilkan oleh pesawat sinar X dapat dihitung
menggunakan rumus :

Eksposure =

Dalam rumus tersebut antara kVp,mAs dan FFD saling berhubungan dalam menentukan
besarnya suatu eksposi. Energi diperlukan untuk menghasilkan sinar-x adalah kuat arus dikalikan
dengan waktu yang diberikan pada filamen yang berada di katoda sehingga kedua kombinasi ini
mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar x yang keluar dari tabung sinar –x.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana dasar teori perhitungan eksponen?


2) Bagaimana aplikasi penerapan eksponen dalam penentuan ekspose radiograf?

1.3 Tujuan

1) Untuk memenuhi mengertahui dasar teori perhitungan eksponen


2) Untuk mengetahui penggunaan eksponen dalam bidang radiologi dalam penentuan ekspose
radiograf.
3) Untuk memenuhi tugas makalah Matematika Dasar

1.4 Manfaat

1) Dapat mengetahui dan memahami mengenai teori eksponen


2) Dapat mengetahui aplikasi eksponensial dalam penentuan ekspose radiograf
2
3) Memahami cara menentukan ekpose radiograf dengan menggunakan konsep eksponensial

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.0 DASAR TEORI EKSPONENSIAL

2.1 Pengertian Eksponen

Eksponensiasi adalah sebuah operasi matematika, ditulis sebagai b n, melibatkan dua bilangan,
basis atau bilangan pokok b dan eksponen atau pangkat n. Ketika n adalah bilangan bulat positif,
eksponensiasi adalah perkalian berulang dari basis: yaitu, b n adalah produk dari mengalikan basis
sejumlah n:

Dalam kasus itu, bn disebut pangkat n dari b, atau b dipangkatkan n.

Eksponensiasi digunakan secara luas di berbagai bidang, termasuk ekonomi, biologi, kimia,
fisika, bidang radiologi dan ilmu komputer, dengan aplikasi seperti bunga berbunga, pertumbuhan
penduduk, kinetika kimia, perilaku gelombang, dan kriptografi kunci publik.

2.2 Eksponen dan Sifat -sifatnya

Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa notasi eksponen atau notasi pangkat sangat berguna
untuk menuliskan hasil kali sebuah bilangan dengan bilangan itu sendiri dalam bentuk yang lebih
ringkas, misalnya :
(1). 34 = 3 x 3 x 3 x 3
(2) -25 = (-2) x (-2) x (-2) x (-2) x (-2)
Sekarang sudah menjadi kelaziman untuk menuliskan perkalian sembarang bilangan real a
sebanyak n kali, yaitu a x a x a x … x a sebagai a n. Dengan kata lain didefinisikan bahwa untuk
setiap a R (himpunan bilangan real) dengan n bilangan bulat positif, notasi a n adalah hasil kali n
buah faktor a, atau an = a x a x a x … x a.
Tentunya kita masih ingat dengan baik, bahwa bentuk a n dibaca “a pangkat n” atau “a eksponen
n”.
Bilangan a dinamakan bilangan pokok atau basis, sedangkan bilanangan n dinamakan pangkat
atau eksponen atau indeks. Selanjutnya didefinisikan pula beberapa bentuk bilangan berpangkat di
antaranya
(1) a0 = 1 dengan a 0 dan a R.
(2). A -n = dengan a 0 dan a R dan n A.

4
(3). = dan R a 0, a dengan n
(4) = dengan a
dengan B = himpunan bilangan bulat dan A = himpunan bilangan bulat positif = himpunan
bilangan asli.
Kemudian berdasarkan beberapa definisi di atas telah pula kita tentukan beberapa teorema
yang berkaitan dengan eksponen sebagai prasyarat dalam mempelajari bahasan mendatang,
diantaranya :
(1). Jika m, n A dan a R, maka am x an = a m + n
(2). Jika m, n A, a R dan a 0, maka am : an = am - n
(3). Jika m, n A dan a R, maka (am)n = amn
(4). Jika a, b R dan n A, maka (ab)n = an x bn

(5). Jika a, b R dan n A, maka ( ) n =

(6). Jika a, b R dan n A, maka =

(7). Jika m, n R dan a > 0 dengan am = an, maka m = n.

2.3 Fungsi Eksponen

Perhatikanlah dua buah fungsi elementer dalam bentuk seperti berikut ini.
Y = f(x) = x3 dan y = f(x) = 3x
Dalam fungsi y = x3 dengan pangkat variabel adalah konstan, sehingga fungsi ini termasuk ke
dalam salah satu contoh fungsi aljabar. Sedangkan pada contoh yang kedua, yaitu y = 3 x,
variabelnya muncul sebagai pangkat atau eksponen. Fungsi y = 3 x merupakan contoh sebuah fungsi
yang bukan fungsi aljabar melainkan fungsi transenden, yaitu sebuah contoh fungsi eksponen.
Suatu fungsi yang memuat variabel sebagai pangkat atau eksponen kita namakan fungsi
eksponen. Secara lengkapnya, fungsi eksponen didefinisikan sebagai berikut :
Definisi 1
Fungsi eksponen adalah fungsi yang mempunyai bentuk umum f(x) = ka x dengan k dan a
adalah konstanta, a > 0, dan a 1.
Secara simbolik, fungsi eksponen dapat ditulis dalam bentuk seperti berikut ini

f = {(x,y) / y = ka x, a > 0, a 1}.

5
2.4 Grafik fungsi Eksponen

Menggambar grafik fungsi eksponen. Dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik grafik


fungsi eksponen ini kita akan melihat beberapa sifat dari fungsi eksponen tersebut.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa fungsi eksponen adalah fungsi dengan variabelnya
(variabel bebasnya) merupakan pangkat dari suatu bilangan tertentu, sehingga secara singkat dapat
kita tulis dalam bentuk
y = f(x) = ax dengan a > 0 dan a 1.
Untuk mempermudah menggambar grafik fungsi eksponen ini, kita tinjau nilai konstanta atau
bilangan tertentunya, yaitu kemungkinan-kemungkinan dari nilai a. Berdasarkan pengertian fungsi
eksponen y = ax dengan a > 0 dan a 1, maka kita dapat membagi grafik fungsi eksponen
menjadi dua bagian besar, yaitu :
(1). y = ax dengan a > 1
Dari sini kita dapat melihat, bahwa untuk x semakin besar maka harga y tentunya akan
semakin besar pula. Sedangkan jika x semakin kecil, maka tentunya y akan semakin kecil pula
x menuju y akan menuju
x menuju - y akan menuju 0
(2). y = ax dengan 0 < a < 1
Untuk a yang lebih kecil dari satu dan lebih besar dari nol, maka jika x semakin besar tentunya
y semakin kecil, dan jika x semakin kecil tentunya y senakin besar
x menuju y akan menuju 0
x menuju - y akan menuju

6
3.0 APLIKASI EKSPONEN BIDANG RADIOLOGI DALAM PENENTUAN EKSPOSE

3.1 Pengaplikasian eksponen dalam penentuan eksposi radiograf

Eksposure adalah ukuran kemampuan pengionan sinar-X. Besarnya nilai eksposi yang
dihasilkan oleh pesawat sinar-X , dapat dihitung menggunakan rumus

Eksposure =

Pada pembentukan sinar-X energi yang dibutuhkan oleh tabung sinar-X cukup besar terutama
pada beda potensial yang diberikan diantara katoda dan anoda yaitu berorde 10 3 volt atau ribuan
volt. Energi lain yang diperlukan untuk menghasilkan sinar-X ini adalah kuat arus dikalikan
dengan waktu yang diberikan pada filamen yang berada di katoda dimana energi yang diberikan
nilainya sangat kecil yaitu berorde 10-3 ampersecond atau miliamper second. Kedua kombinasi ini
mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar x yang keluar dari tabung sinar-X, selain itu ada faktor
lain yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar x yang sampai ke film. Faktor tersebut adalah
jarak yang digunakan pada pemeriksaan sinar X. Perbedaan jarak yang digunakan antara satu
pemeriksaan dengan pemeriksaaan yang lain akan menyebabkan perbedaan pada kualitas dan
kuantitas sinar-X meskipun sinar-X yang keluar dari tabung sama jika diberikan beda potensial dan
perkalian kuat arus dengan waktu yang sama.

Jadi pada penerapan eksposure yang selama ini digunakan untuk menghitung kadar radiasi,
merupakan salah satu bentuk pengaplikasian dari eksponen pada bidang radiologi.

3.2. Hubungan antara kVp, mAs, dan FFD dalam menentukan nilai eksposure

Hubungan kVp kuadrat terhadap nilai eksposure adalah berbanding lurus. Sehingga saat kVp
ditinggikan berpengaruh pada nilai eksposure yang semakin tinggi. Untuk menaikkan besar kVp
harus memperhatikan ketebalan dan kerapatan objek, sehingga gambaran radiograf yang diberikan
tidak terlalu lusen dan dosis yang diterima oleh pasien juga tidak akan terlalu besar.

Hubungan mAs terhadap nilai eksposure adalah berbanding lurus. Pada pengaturan faktor
eksposi besar nilai mAs dipengaruhi oleh besar kVp, semakin besar kVp maka semakin besar juga
nilai mAs. Karena kVp yang digunakan lebih tinggi maka untuk mengimbanginya digunakan juga
mAs yang tinggi (Ball and Price, 1999). Semakin tinggi mAs semakin tinggi dosis yang diterima
oleh pasien dan densitas radiograf semakin tinggi. mAs sendiri sebenarnya terdiri dari dua
komponen yaitu, mA dan second.

Hubungan Focus Film Distance (FFD) kuadrat terhadap nilai eksposure adalah berbanding
terbalik. Sehingga pada saat nilai dari FFD ditinggikan maka semakin kecil nilai eksposure.
Sebaliknya jika jarak diperkecil maka nilai eksposure semakin tinggi. Jadi pada saat pemeriksaan
radiografi digunakan FFD yang tinggi untuk memperkecil dosis yang akan diterima oleh pasien.

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan masalah yang telah kami jabarkan pada BAB III sebelumnya, maka dapat
kami tarik kesimpulan dari pembahasan tersebut bahwa :

1. Eksponen merupakan salah satu konsep operasi matematis dimana melibatkan dua bilangan,
satu bilangan sebagai basis atau bilangan pokok dan bilangan yang lain sebagai eksponen,
pangkat atau indeks. Semisal kami tulis bn, maka b sebagai bilangan basis atau pokok dan n
sebagai bilangan eksponen, pangkat atau indeks.

Dari rumus matematis eksponen tersebut, dapat di baca b


dipangkatkan n.

2. Eksponen merupakan salah satu konsep operasi matematis yang digunakan dalam bidang
radiologi, dimana konsep operasi ini sangat berguna dan membantu sekali bagi radiografer
didalam menghitung dan menentukan besaran nilai faktor eksposi yang akan digunakan
dalam pemeriksaan radiologi. Pengaplikasian konsep operasi eksponen dalam penentuan
besaran nilai eksposur dapat dilihat pada rumus matematis berikut :

Eksposure =

3. Pengaplikasian operasi eksponen dalam rumus matematis eksposure ini dapat


mendukung usaha proteksi radiasi baik bagi petugas radiologi dan pasien pemeriksaan
radiologi, karena perhitungan nilai eksposure dengan rumus tersebut sebelum dilakukannya
pemeriksaan radiografer dapat mengetahui lebih dini seberapa besar nila eksposure yang
akan digunakan dalam pemeriksaan. Hal ini berkaitan erat kaitannya dengan dosis radiasi
yang akan dipaparkan pesawat sinar-X terhadap petugas dan pasien. Dengan rumus ini,
radiografer dapat memperoleh faktor eksposure yang mampu menghasilkan dosis radiasi
yang aman baik bagi petugas maupun pasien.

8
4.2 Saran

 Untuk radiografer, dengan memanfaatkan rumus matematis eksposure ini akan lebih

memudahkan anda didalam mengetahui secara dini seberapa besar nilai eksposure yang

akan anda gunakan dalam pemeriksaan radiologi yang akan anda lakukan.

 Sangat dianjurkan bagi radiografer untuk mendukung kegiatan pemeriksaan radiologi yang

dijalankannya, terutama kaitannya dengan usaha proteksi radiasi dalam pemeriksaan

tersebut, karena dengan pengaplikasian rumus ini ia dapat memperkirakan nilai faktor

eksposure yang harus digunakan dimana akan menghasilkan dosis radiasi yang berkualitas

serta aman bagi radiografer sendiri dan pasien pemeriksaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195509091980021-KARSO/
Modul_7_S1_PGSD.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai