LAPKAS CE II - Angeline Tancherla (Kel A) (OA)
LAPKAS CE II - Angeline Tancherla (Kel A) (OA)
Daftar Pustaka
BAB I
LAPORAN KASUS / CASE ILLUSTRATION
b) Hidung :
- Tidak ada deformitas
Toraks
- Inspeksi : Bentuk dada datar dan simetris, tidak ada lesi pada kulit
- Auskultasi : Suara jantung normal S1-S2, suara nafas vesicular
Abdomen
- Inspeksi : Tidak ada lesi pada kulit
- Palpasi : Tidak ada massa dan nyeri tekan pada seluruh region
abdomen
- Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas
- Genu Dextra :
o Look:
Hiperemis: (+)
Edema: (+)
Deformitas: (-)
Muscle Wasting: (-)
o Feel:
Teraba Hangat: (+)
Nyeri Tekan (+)
Krepitus (+)
o Move:
Range of Motion Aktif:
Fleksi: Genu Dextra Terbatas (+)
Ekstensi: Genu Dextra Terbatas (+)
Range of Motion Pasif:
Fleksi: Genu Dextra Terbatas (+)
Ekstensi: Genu Dextra Terbatas (+)
1.2.8. Resume
Pasien atas nama Ibu A, berumur 60 tahun, datang dengan keluhan nyeri di lutut
kanan. Nyeri lutut sudah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan bersifat hilang timbul. Rasa
nyerinya berdenyut, tajam dan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri tersebut muncul setelah
beraktivitas, seperti berjalan dan naik turun tangga. Faktor yang memperingan rasa nyeri
adalah dengan berduduk dan beristirahat. Nyeri juga disertai dengan adanya pembengkakan
pada lutut kanan sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku sering mengonsumsi obat yang
dibeli di apotek untuk memperingan rasa nyeri. Namun, sejak 3 hari yang lalu, nyeri
tersebut tidak membaik walaupun sudah mengonsumsi obat. Keluhan tambahan pasien
adalah merasa kaku di bagian lutut pada pagi hari selama sekitar 10 menit. Pasien juga
mendengar suara gemertak apabila lututnya digerakkan. Pasien tidak memiliki riwayat
trauma pada bagian lutut maupun kaki. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
sedang rutin mengonsumsi obat.
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan adanya pembengkakan pada lutut kanan.
Daerah pembengkakan terasa hangat dan terlihat merah. Pada saat fleksi ekstensi sendi
lutut, ditemukan adanya krepitasi dan nyeri pada lutut.
1.2.9. Diagnosis
Osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif yang dapat menyerang 1 sendi atau
lebih. Penyakit OA disebabkan oleh pelemahan dan disintegrasi dari tulang rawan sendi,
yang dapat menyebabkan remodelling dari tulang subkondral, inflamasi dari membran
synovial dan penumbuhan tulang baru. OA dibagi menjadi dua jenis, yaitu OA primer dan
sekunder. OA primer bersifat idiopatik dan biasanya sering ditemukan pada wanita.
Sedangkan OA sekunder disebabkan oleh adanya trauma atau kelainan pada struktur sendi.
Faktor resiko OA adalah usia tua, obesitas, trauma dan aktivitas sehari-hari yang banyak
melibatkan sendi.1
Gejala dari OA adalah adanya nyeri pada sendi. Biasanya OA terjadi di sendi-sendi
penopang berat atau sendi besar, seperti lutut. Rasa nyerinya akan timbul setelah beraktivitas
dan akan mengurang pada saat istirahat. Penderita OA juga akan merasa kaku pada pagi hari
dengan jangka waktu kurang dari 1 jam. Selain itu, dapat ditemukan krepitasi pada sendi
akibat dari gesekan antar tulang. OA dapat menyebabkan inflamasi pada membran synovial,
sehingga menyebabkan pembengkakan pada lutut dengan tanda-tanda inflamasi. Pada OA di
tangan, dapat juga ditemukan Heberden nodule (di sendi DIP) dan Bouchard's nodule (di
sendi PIP). Pada pemeriksaan x-ray, dapat ditemukan adanya penyempitan celah sendi,
sklerosis dari tulang subkondral, osteofit pada pinggir sendi dan perubahan struktur anatomi
sendi.5
Tujuan penatalaksanaan pasien dengan osteoarthritis adalah:6
1. Meredakan nyeri
2. Mengoptimalkan fungsi sendi
3. Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup
4. Menghambat progresivitas penyakit
5. Mencegah terjadinya komplikasi
Pasien pada kasus ini datang dengan keluhan nyeri di kedua lutut sejak 6 bulan
yang lalu. Nyeri tersebut hilang timbul dan terasa seperti berdenyut, tajam dan seperti
tertusuk-tusuk. Nyeri tersebut muncul setelah beraktivitas, seperti berjalan jauh dan naik
turun tangga. Rasa nyeri tersebut membaik pada saat pasien duduk dan istirahat. Pasien juga
mengeluh adanya rasa kaku pada kedua lutut di pagi hari, dengan jangka waktu sekitar 10
menit. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan lutut kanan pasien bengkak, merah dan terasa
hangat. Pada saat menggerakkan kedua lutut, ditemukan adanya krepitasi. Dari keluhan dan
pemeriksaan fisik diatas, dapat ditentukan diagnosis pasien tersebut adalah osteoartritis.
Osteoartritis adalah penyakit degeneratif yang biasanya menyerang sendi besar, seperti lutut.
Gejala khas dari OA berupa asimetris, kaku pada pagi hari yang kurang dari 1 jam, adanya
osteofit dan bersifat lokal. Selain itu, pasien juga memiliki faktor resiko OA, yaitu usia tua
dan obesitas (BMI= 29.8).
Selain OA, ada juga diagnosis banding yaitu rheumatoid arthritis. RA merupakan
penyakit autoimun yang menyerang sendi (biasanya sendi kecil) dan juga bagian tubuh lain.
Pada RA, gejala yang khas meliputi keterlibatan sendi secara simetris, kaku sendi pada pagi
hari yang lebih dari 1 jam, adanya inflamasi pada sendi dan adanya gejala sistemik. Gejala-
gejala tersebut mirip dengan OA, namun kita harus mampu membedakannya. Dari anamnesis
dan hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa pasien mengalami nyeri pada sendi besar, yaitu di
lutut kanan (non bilateral). Selain itu, pasien merasa kaku pada pagi hari berlangsung kurang
dari 1 jam. Pasien juga tidak memiliki gejala sistemik. Sehingga dari keluhan dan hasil
pemeriksaan tersebut, kita dapat menyingkirkan RA dari diagnosis pasien.