Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

PENGAMATAN ANATOMI SISTEM ORGAN PADA UNGGAS

Hilda Purinarike Mantut

Kristina Devi Bria

Marten Dilak

Riki Aristo Manekun

Rosa N.M. Bewa

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2018
A. Judul : Pengamatan Anatomi Sistem Organ Pada Unggas
B. Tujuan : Untuk Mengetahui Sistem Organ Dan Fungsinya Masing- Masing Pada
Unggas
C. Dasar Teori
Ternak unggas merupakan aset nasional yang turut menunjang kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan produk peternakan membuktikan bahwa usaha
peternakan dewasa ini mengalami kemajuan. Diantara produk-produk tersebut unggas
memegang peranan yang sangat penting, karena digemari dan banyak dikenal oleh
masyarakat. Unggas adalah ternak bersayap yang dalam taxonomi zologi tergolong dalam
kelas aves yang telah didomestikasi dan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan
untuk memberikan nilai ekonomis.
Ayam adalah vertebrate berdarah panas dengan tingkat metabolisms yang tinggi.
Temperatur tubuh ayam relatif tinggi. Ayam broiler adalah ayam yang mempunyai sifat
tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan
produksi telur rendah. Terdapat 5 sistem organ dalam ayam yaitu pencernaan, reproduksi,
integumen, reproduksi dan sistem peredaran darah.
Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan dalam
saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan
tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan khemis dan
dipengaruhi oleh banyak factor.
Saluran Pencernaan dapat di anggap sebagai tabung memanjang yang dimulai dari
mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa. Sistem pencernaan
terdiri dari seluran pencernaan dan organ asosori. Saluran pencernaan merupakan organ
yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses
metamolik di dalam tubuh.
Sistem integumen adalah system organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,
kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa
Latin " integumentum", yang berarti "penutup". Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar
yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus
seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan
kimia.
Sistem reproduksi unggas jantan terdiri dari dua testis bentuknya elips dan berwarna
terang, dan menghasilkan sperma yang masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma
yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka yang menjadi muara dari sistem reproduksi
tersebut. Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat kelamin pokok dan alat kelamin
pelengkap.
Alat kelamin pokok adalah organ yang langsung membentuk spermatozoa yaitu testis.
Alat kelamin pelengkap terdiri atas saluran yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas
defferens, dan papillae. Testis pada unggas berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral
dari lobus anterior ginjal. Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar pada saat
musim kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir medial testis sedikit
konkaf dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap sama seperti epididimis pada
mammalia. Dari situlah keluar saluran vas defferens yang secara bergelombang-gelombang
lateral terhadap ureter masuk ke dalam kloaka.
Organ reproduksi pada unggas adalah ovarium dan oviduct untuk unggas betina dan
untuk unggas jantan. Pada unggas betina organ reproduksi bagian kiri yang berkembang
normal dan berfungsi dengan baik, tetapi untuk bagian kanan mengalami rudimeter. Organ
reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Pada ovarium terdapat banyak
folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur
dan vagina. Secara lengkap reproduksi pada unggas betina seperti pada
Sistem respirasi unggas yang meliputi ayam diketahui bahwa organ respirasi
adalah Larynx, trachea, bronchus, dan paru-paru. Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijatna
et al. (2008) yang menyatakan bahwa sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal cavities,
larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box), bronchi, paru-paru, kantong udara dan udara
tertentu pada tulang. Fadilah (2005) mengatakan bahwa fungsi alat pernapasan ini adalah
sebagai tempat pertukaran udara yang masuk dan keluar dari tubuh ayam. Dengan kata lain,
berfungsi sebagai tempat pertukaran antara oksigen yang masuk kedalam tubuh dan
karbondioksida yang dikeluarkan dari tubuh unggas.
D. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 14 Desember 2018, pukul 15.30 –
selesai WITA bertempat di Laboratorium Zoologi Program Studi Biologi Fakultas Sains
Dan Teknik Universitas Nusa Cendana .
2. Alat dan Bahan
Alat dan kegunaan pada praktikum pengamatan sistem pencernaan pada unggas
(ayam) dapat dilihat pada Tabel 1.
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan pada Sistem Pencernaan Unggas
(Ayam).
No. Nama Alat Kegunaan
1. Alat Tulis Untuk mencatat data hasil pengamatan
2. Alat bedah Untuk membedah organ pencernaan ayam
3. Kamera Sebagai alat dokumentasi
4. Baki bedah Untuk menyimpan ayam
Bahan dan kegunaan pada praktikum pengamatan sistem pencernaan pada unggas
(Ayam). Tabel 2. Bahan dan kegunaan yang digunakan pada praktikum pengamatan
pada Sistem Pencernaan Unggas (Ayam).
No Bahan Kegunaan
1. Ayam broiler Sebagai bahan pengamatan

E. Prosedur Kerja
Prosedur atau cara kerja pada praktikum sistem pencernaan unggas (ayam) dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. Mulai melakukan pembedahan pada ayam yang sudah mati.
3. Diamati bagian-bagian organ pencernaan ayam.
4. Dicatat hasil pengamatan pada organ-organ pencernaan ayam.
5. Diambil gambar organ-organ pencernaan dengan menggunakan kamera.
F. Hasil Dan Pembahasan
Sistem pecernaan :
a. Mulut
Mulut unggas umumnya disebut dengan paruh (Kasar, keras dan berlendir). Mulut
sangat penting untuk proses pengambilan makanan. Selain untuk mengambil mulut
pada unggas berfungsi untuk menyobek, memecahkan makanan atau mangsanya.
Bentuk paruh unggas bermacam-macam menyesuaikan dengan makanan
utamanya. Unggas akan memilih-milih makanan sesuai dengan ukuran mulut atau
paruhnya. Mulut pada unggas ditandai dengan tidak adanya bibir, pipi, dan gigi.
Pengganti fungsi gigi pada mulut unggas terdapat pada lidah dan juga paruh
(Yuwanta, 2004). Menurut Amrullah (2004) bentuk paruh pada unggas disuaikan
dengan bentuk makananya paruh runcing jika makanan utamanya adalah bijian kecil,
dan berbentuk runcing bengkok dapat digunakan untuk menyobek mangsanya dan
memecah bijian yang besar yang keras serta berbentuk seperti sendok sehingga
mudah digunakan untuk menyaring dan menangkap makanan yang bercampur air.
b. Esofagus
Esophagus (Berlendir, sedikit kasar karena adanya garis-garis) merupakan saluran
pencernaan yang menghasilkan mukosa berlendir yang berfungsi membantu
melicinkan pakan menuju tembolok. esophagus merupakan saluran lunak dan elastis
yang mudah mengalami pemekaran apabila ada bolus yang masuk. Esophagus
memanjang dari pharynk hingga proventrikulus melewati tembolok (crop). Organ ini
menghasilkan mukosa yang berfungsi membantu melicinkan pakan menuju tembolok
(Yuwanta, 2004).
c. Tembolok (crop)
Tembolok adalah modifikasi dari oesophagus (Licin, sedikit kasar dan berlendir
karena memiliki banyak enzim), setelah melewati oesophagus, pakan akan menuju ke
tembolok dengan bantuan gerakan peristaltik yang ada di oesophagus dan dengan
bantuan gaya gravitasi. Tembolok berfungsi untuk menyimpan pakan sementara.
fungsi utama tembolok adalah untuk menyimpan pakan sementara, terutama pada saat
ayam makan dalam jumlah banyak. Bolus berada di tembolok selama 2 jam. Jenis
makanan atau benda lain yang mempunyai ukuran besar dapat menyumbat saluran
tembolok. Jika hal ini terjadi maka makanan yang ada dalam tembolok tidak dapat
lewat dan akan terjadi fermentasi. Kapasitas tembolok mampu menampung 250 gram
pakan. Pada tembolok terdapat saraf yang berhubungan dengan pusat kenyang-lapar
di Hipotalamus sehingga banyak sedikitnya pakan yang terdapat dalam tembolok
akan memberikan respon dalam saraf untuk makan atau menghentikan makan
(Fadillah et al., 2007).
d. Proventrikulus
Proventrikulus (Berlendir, sedikit kasar karena adanya bintik-bintik) adalah suatu
pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal).
Kadang-kadang disebut glandula stomach atau true stomach. proventrikulus
merupakan perluasan oesophagus yang utama pada sambungan dengan gizzard, dan
biasa disebut glandular stomach atau perut sebenarnya. Proventrikulus berfungsi
untuk mensekresikan gastric juice (cairan lambung) yaitu pepsin, suatu enzim untuk
membantu pencernaan protein, dan hydrochloric acid disekresi oleh glandular cell
(Usman 2010).
e. Gizzard
Sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot) Kasar, keras dan berwarna
kuning dan terdapat sisa pakan yang masih sangat kasar. Lokasinya berada di antara
ventrikulus dan bagian atas usus halus. Fungsi utama empedal adalah memecah atau
melumatkan pakan dan mencampurnya dengan air menjadi pasta yang dinamakn
chymne. Pakan yang bercampur dengan getah proventrikulus masuk ke dalam
empedal atau gizzard. Pakan dalam gizzard mengalami proses pencernaan secara
mekanik dengan bantuan grit yang berupa batuan kecil, selain itu pakan juga akan
dipecah dan dicampur dengan air sehingga menjadi seperti pasta atau yang biasa
disebut dengan chymne (Kartadisastra, 2002).
f. Duodenum
Duodenum (Lembut, berlendir dan sedikit panjang)terdapat pada bagian paling
atas dari usus halus dan panjangnya mencapai 24 cm. pada bagian ini terjadi
pencernaan yang paling aktif dengan proses hidrolisis dari nutrien kasar berupa pati,
lemak, dan protein. Penyerapan hasil akhir dari proses ini sebagian besar terjadi di
duodenum. Duodenum merupakan tempat sekresi enzim dari pankreas dan getah
empedu dari hati. Getah empedu mengandung garam empedu dan lemak dalam
bentuk kholesitokinin-pankreosimin berisi kolesterol dan fosfolipid duodenum
berbentuk loop melingkari pankreas berakhir di saluran dari hati dan pankreas masuk
ke usus halus (Usman Rasyid, 2010). Menurut (Hamsah 2013) mengemukakan bahwa
bobot dan panjang duodenum pada unggas berbeda-beda disebabkan karena
perbedaan umur maupun jenis unggas.
g. Jejenum
Jejenum (Halus, berlendir, terdapat sisa sari-sari makanan dan ukurannya lebih
panjang dari duodenum) merupakan kelanjutan dari duodenum yang berfungsi untuk
menyerap lemak dan protein. Pada bagian ini proses pencernaan dan penyerapan zat
makanan yang belum diselesaikan pada duodenum dilanjutkan sampai tinggal bahan
yang tidak dapat tercerna, Diantara jejenum dan ileum terdapat suatu pembatas yang
berbentuk seperti kutil yang disebut dengan micele divertikum. pembatas antara
Jejunum dan ileum disebut micele divertikum yang ditandai dengan adanya bintil pada
permukaan. persimpangan antara jejenum dan ileum nampak kurang jelas, namun
dapat dilihat dengan adanya diventrikulum yang nampak di permukaan. Ileum
memanjang dari diventrikulum sampai persimpangan ileo-caecal, dimana dua seka
bersatu dengan usus (Fadillah et al., 2007).
h. Ileum
Ileum (Sedikit kasar, terdapat sari-sari makanan yang tidak tercerna secara
sempurna) merupakan bagian usus halus yang paling banyak melakukan absorbsi.
Sepanjang permukaan ileum terdapat banyak vili. Permukaan vili terdapat mikrovili
yang berfungsi untuk mengabsorbsi hasil pencernaan, pembatas antara Jejunum dan
ileum disebut micele divertikum yang ditandai dengan adanya bintil pada permukaan
(Suprijatna et al., 2005).
i. Sekum
Berwarna coklat kehijauan, berbau busuk karena adanya pencernaan fermentatif
oleh mikroba Pakan yang telah diserap dalam usus halus masuk ke dalam sekum.
sekum pada unggas ada 2, yaitu pada bagian kiri dan kanan. Di dalam terjadi
pencernaan secara mikrobiologik karena dalam sekum terdapat mikrobia-mikrobia
yang mampu membantu pencernaan terutama pencernaan serat kasar. Menurut
Yuwanta (2004), sekum terdiri atas dua seka atau saluran buntu yang berukuran
panjang 20 cm. beberapa nutrien yang tidak tercerna mengalami dekomposisi oleh
mikrobia sekum, tetapi jumlah dan penyerapannya kecil sekali. Pada bagian sekum
juga terjadi digesti serat kasar yang dilakukan oleh bakteri pencerna serat kasar.
Kemampuan mencerna serat kasar pada bangsa itik lebih besar daripada bangsa ayam
sehingga sekum itik lebih berkembang daripada ayam.
j. Usus Besar
Usus besar atau disebut juga intestinum crassum (Berlendir, berurat dan
bentuknya pendek) merupakan tempat untuk absorbsi air kembali sebelum feses
dikeluarkan dari tubuh agar feses menjadi tidak terlalu lembek ataupun tidak terlalu
keras sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi. usus besar berfungsi sebagai tempat
absorbsi air dari sisa-sisa makanan atau sebagai tempat menyerap air dan
pembentukan feses (Frandson (2009).
k. Kloaka
Saluran pencernaan ayam berakhir pada kloaka (Kasar, keras karena memiliki
urat-urat) yang merupakan muara keluarnya ekskreta. Menurut Yuwanta (2004), feses
dan urin sebelum dikeluarkan mengalami penyerapan air sekitar 72% sampai 75%.
Rerata waktu yang diperlukan untuk lintas pakan di dalam saluran pencernaan unggas
kurang lebih 4 jam. Muara ureter dinamakan urodeum, muara sperma pada ayam
jantan disebut proktodeum, dan muara feses dinamakan koprodeum. Kloaka
merupakan tempat keluarnya ekskreta karena urodeum dan koprodeum terletak
berhimpitan.
l. Organ Saluran Pencernaan Tambahan
Organ saluran pencernaan tambahan fungsinya membantu dalam pemprosesan
pakan yaitu:
 Pangkreas : Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai
kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer
endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon.
 Liver (hati) : Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah
produksi empedu. Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan
dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan
degradasi hemoglobin.
 Kantong empedu (gallblader) : Dua saluran empedu mentransfer empedu
dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar,
dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung.
Sementara pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya
sedikit empedu yang mengalir melelui bagian ini secara langsung ke usus
(Nur. A, 2014).
Sistem integumen : Pengamatan struktur bulu ayam Pada pengamatan ini terdiri atas 3
macam bulu yaitu :
a. Pluma Menutupi pada daerah tertentu pada tubuh. Pada bagian sayap disebut
remiges, pada ekor disebut retises. Terdiri atas:
 Calamus (quill) adalah tangkai bulu.
 Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbudari
vexillum dan di dalamnya tidak berongga.
 Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.
 Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang
melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya
kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada
bulu muda tadi.
 Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral
dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut
arahnya barbulae.
b. Plumula (Down-feather) Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau
yang sedang mengerami telurnya. Plumula mempunyai bagian-bagian seperti
calamus pendek, rachis agak mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta
barbulaeyang pendek. Terdiri atas :
a. Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang kearah lateral
dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut
arahnya barbulae.
b. Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari
vexillum dan di dalamnya tidak berongga.
c. Calamus (quill) adalah tangkai bulu.
d. Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.
e. Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang
melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya
kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada
bulu muda tadi.
c. Filopluma (Hair-feather). Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut
yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang
di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan padapuncaknya terdapat
beberapa barbae.

Sistem respirasi (pernapasan) pada unggas terdiri dari nasal


cavitie, larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box), bronchi, paru-paru, kantong
udara, dan udara tertentu pada tulang (Suprijatna et al., 2005). Saluran respirasi dari
luar kedalam terdiri dari lubang hidung luar dan dalam (external dan internal
nares), glottis, larynx, trachea, syrinx (rongga suara), bronchi, dan paru-paru

 Nares eksternal, lubang hidung merupakan organ terluar dari saluran pernapasan
yang dilewati udara pertama kali sebelum udara menuju organ lainnya
(Frandson et al., 2009). Lubang hidung merupakan bagian atas alat pernapasan
pada unggas (Fadilah dan Polana, 2011).
 Larynx, merupakan suatu saluran yang dilewati udara sebelum udara masuk
ke trachea (Frandson et al., 2009). Bagian alat pernapasan bagian atas yaitu
pangkal tenggorokan atau larynx.
 Trachea, merupakan rongga yang memanjang dari ujung ekor laring ke bronkus
(Frandson et al., 2009). Trachea tersusun atas tulang rawan (cartilago) yang
berbentuk menyerupai huruf C. Trachea tersusun dari cincin cartilago dan
ditautkan dengan ligament yang rapat dan sempit.
 Bronchus, bronchus memiliki percabangan di sebut sebagai bronchi.
Bronchus memiliki saluran primer yang berhubungan dengan paru-
paru. Bronchus merupakan saluran penghubung paru-paru dan kantong udara
pada bagian. Bronchus merupakan saluran percabangan pada sistem pernafasan
yang terdapat pada bagian caudal trachea. Bronchus terletak pada bagian
akhir trachea dengan berhungan langsung pada paru paru.
 Broncheolus, merupakan percabangan singular dari bronkus. Bronchus dan
broncheolus memiliki fungsi yang sama. Broncheolus merupakan sub pembagian
kecil dari bronchus. Singular broncheolus memiliki fungsi yang menghubungkan
langsung dengan paru-paru dalam sistem respirasi
 Paru-paru, pada unggas paru-paru berperan sebagai tempat berlangsungnya
pertukaran gas di dalam darah, paru-paru unggas tidak memiliki diafragma
sehingga tidak mengembang dan kontaraksi selama ekspirasi dan inspirasi. Paru-
paru terletak diantara tulang rusuk
 Kantong udara, pada unggas kantong udara berperan untuk menampung udara.
Fungsi kantong udara adalah untuk membantu paru-paru dalam proses pernafasan
yaitu meringankan tubuh saat terbang, membantu mengapungkan tubuh saat
unggas terbang di udara, dan membantu difusi air dari darah untuk disekresikan
lewat paru-paru sebagai uap air .
Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari sepasang testis (T), epididimis (Ep),
duktus deferens (D.d.) dan organ kopulasi pada kloaka (Cl).
 Testis
Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di abdominal kearah
punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang.
Berbeda dengan hewan lainnya, testis unggas tidak terletak di dalam skrotum.
Fungsi testis menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel
gamet jantan disebut sperma
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat
pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum
mesorchium, berdekatan denganaorta dan vena cavar, atau di belakang paru-paru
bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur testis
selalu 410 C sampai 43O C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan
terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis
terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak. Bagian
dalam dari testis terdiri atas tubuli seminiferi (85% sampai 95% dari volume
testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan
intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya
hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada umur,
strain, musim, dan pakan.
 Epididimis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis .
Epididimis berfungsi sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju
cauda Epididymis .
 Duktus deferens
Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada ayam
jantan tua tampak berkelok-kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang ureter dan
bermuara pada kloaka sebelah lateral urodeum.
Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang
merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan
perpanjangan dari saluran epididimis yang disebut saluran deferens. Saluran
deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang
berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens,
sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan.
Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran
deferens.
 Organ kopulasi
Pada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang
terletak pada dinding dorsal kloaka. Papila kecil ini merupakan rudimeter dari
organ kopulasi. Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami
rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12 sampai 18 cm.
Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma
saat terjadinya kopulasi.
Organ reproduksi pada ayam betina terdiri dari :
 Ovarium
Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga
perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan
kuning telur atau yang disebut yolk. Ovarium terdiri atas dua lobus besar yang
banyak mengandung folikel-folikel. Ovarium biasanya terdiri dari 5 sampai 6
ovum yang telah berkembang dan sekitar 3.000 ovum yang belum masak yang
berwarna putih.
Yolk merupakan tempat disimpannya sel benih (discus germinalis) yang
posisinya pada permukaan dipertahankan oleh latebra. Yolk dibungkus oleh suatu
lapisan membran folikuler yang kaya akan kapiler darah, yang berguna untuk
menyuplai komponen penyusun yolk melalui aliran darah menuju discus
germinalis. Ovum juga dibungkus oleh suatu membran vitelina dan pada ovum
masak membran vitelina dibungkus oleh membran folikel. Bagian yolk
mempunyai suatu lapisan yang tidak mengandung pembuluh kapiler darah yang
disebut stigma. Pada bagian stigma inilah akan terjadi perobekan selaput folikel
kuning telur, sehingga telur akan jatuh dan masuk ke dalam ostium yang
merupakan mulut dari infundibulum.
 Oviduk
Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium
dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan satunya
mengalami rudimeter. Bentuknya panjang dan berkelok-kelok yang merupakan
bagian dari ductus Muller. Ujungnya melebar membentuk corong dengan tepi
yang berjumbai. Oviduk terdiri dari lima bagian yaitu: infundibulum atau funnel,
magnum, ithmus, uterus atau shell gland dan vagina.
Oviduk mempunyai struktur yang kompleks untuk menghasilkan bahan sekitar
40 g (10 g padat dan 30 g air) dalam waktu sekitar 26 jam. Secara garis besar
terdiri lapisan perotoneal eksternal (serosa), lapisan otot longitudinal luar dan
sirkuler dalam, lapisan jaringan pengikat pembawa pembuluh darah dan syaraf,
serta lapisan mukosa yang melapisi seluruh duktus. Pada ayam muda mukosa
bersifat sederhana tanpa lekukan maupun lipatan. Pada saat mendekati dewasa
kelamin serta mendapat stimulus dari estrogen dan progresteron, maka oviduk
menjadi sangat kompleks dengan terbentuknya ikatan-ikatan primer, sekunder
dan tersier. Pada puncak aktivitas sekresinya, sel-sel menunjukkan bentuk
variasinya dari kolumner tinggi sipleks sampai kolumner transisional yang
memiliki silia. Oviduk unggas tidak dapat membedakan antara ovum dengan
benda-benda asing, sehingga akan tetap mensekresikan albumen, kerabang lunak
dan kerabang keras disekitar benda asing tersebut.
 Infundibulum
Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang
sekitar 9 cm. Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan menerima
telur yang telah diovulasikan. Pada bagian kalasiferos merupakan tempat
terbentuknya kalaza yaitu suatu bangunan yang tersusun dari dua tali mirip
ranting yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai ke kutub-kutub
telur. Pada bagian leher infundibulum yang merupakan bagian kalasiferos juga
merupakan tempat penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian
pertemuan antara uterus dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi
hingga saat fertilisasi.
Infundibulum selain tempat ovulasi juga merupakan tempat terjadinya
fertilasi. Setelah fertilasi, ovum akan mengalami pemasakkan setelah 15 menit di
dalam infundibulum, dan dengan gerak peristaltik ovum yang terdapat pada yolk
akan masuk ke bagian magnum.
 Magnum
Magnum merupakan saluran kelanjutan dari oviduk dan merupakan bagian
terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan magnum tidak dapat
terlihat dari luar. Magnum mempunyai panjang sekitar 33 cm dan tempat
disekresikan albumen telur. Proses perkembangan telur dalam magnum sekitar 3
jam.
Albumen padat yang kaya akan mucin disekresikan oleh sel goblet yang
terletak pada permukaan mukosa magnum dan jumlah albumen yang disekresikan
sekitar 40 sampai 50% total albumen telur.
 Ithmus
Setelah melewati infundibulum telur masuk ke dalam Ithmus. Antara ithmus
dan magnum terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis
penghubung ithmus-magnum. Panjang ithmus sekitar 10 cm dan merupakan
tempat terbentuknya membran sel (selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun
dari serabut protein, yang berfungsi melindungi telur dari masuknya
mikroorganisme ke dalam telur. Membran sel yang terbentuk terdiri dari
membran sel dalam dan membran sel luar, di dalam ithmus juga disekresikan air
ke dalam albumen. Calon telur di dalam ithmus selama 1,25 jam.
Dua lapisan membran sel telur saling berhimpit dan ada bagian yang
memisah/melebar membentuk bagian yang disebut rongga udara (air cell), air
cell akan berkembang mencapi 1,8 cm.
 Uterus
Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di dalam
uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam
kalsium. Uterus (shell gland) mempunyai panjang sekitar 10 sampai 12 cm dan
merupakan tempat perkembangan telur paling lama di dalam oviduk, yaitu sekitar
18 sampai 20 jam. Selain pembentukan kerabang pada uterus juga terjadi
penyempurnaan telur dengan disekresikannya albumen cair, meneral, vitamin dan
air melalui dinding uterus dan secara osmosis masuk ke dalam membran sel. Pada
uterus terjadi penambahan albumen antara 20 sampai 25%.
 Vagina
Bagian akhir dari oviduk adalah vagina dengan panjang sekitar 12 cm. Telur
masuk ke bagian vagina setelah pembentukan oleh kelenjar kerabang sempurna
(di dalam uterus). Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat dan dilapisi oleh
mucus yang berguna untuk menyumbat pori-pori kerabang sehingga invasi
bakteri dapat dicegah. Kemudian telur dari vagina keluar melalui kloaka.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem Pencernaan Unggas:
Pencernaan adalah penguraian bahan makanan ke dalam zat-zat makanan dakam
saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada
pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan khemis dan dipengaruhi oleh banyak
faktor. Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus ditelan.
Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan
getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim
pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas.
fungsi dari sistem pencernaan antara lain :
 Mulut dan Pharynx Terdiri atas paruh (pengganti gigi), berfungsi
sebagai untuk mematuk dan mengambil makanan
 Kelenjar liur menghasilkan enzim maltase yang membantu dalam proses
pencernaan.
 Esophagus memiliki lapisan perototan yang berjalan memanjang di
externalnya, dan berjalan melingkar di internalnya, dan memiliki banyak
kelenjar mucus.
 Tembolok berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari makanan,
makanan menjadi lunak oleh liur.
 Proventriculus dilapisi oleh membran mukosa yang banyak mengandung
kelenjar getah lambung (gastric galand) yang berfungsi mensekresikan
asam chlorida pepsin.
 Lambung otot berfungsi membantu dalam proses penghancuran makan.
 Usus halus berfungsi mengabsorsi bhan makanan yang telah berukuran kesil
(proses pencernaanya sedikit).
 Pangkreas Berfungsi sebagai kelenjar exokrin dan endokrin.
 Usus buntu (caecum) berperan dalam reabsorpsi air dan mineral, dan berperan
dalam mencerna serat kasar karena kehadiran banyak bakteri pencerna serat
kasar.
 Colon (usus besar) Berfungsi mereabsorbsi air dan mineral.
 Cloaca ruang bersama yang menghubungkan saluran pencernaan, saluran urin
dan reproduksi sebelum produk-produk dari masing-masing saluran
dikeluarkan ke dunia luar melalui anus.
2. Sistem Pernafasan Unggas
Sistem pernafasan unggas terdiri dari trachea, syrinx, bronchus, broncheolus, dan
paru-paru. Adapun fungsi sistem pernapasan pada unggas adalah :
1. Menyediakan oksigen ke dalam sirkulasi darah.
2. Mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
3. Mengeliminasi kelebihan panas dari tubuh.
3. Sistem Reproduksi Unggas Betina
a. Ovarium sangat kaya akan kuning telur atau yang disebut yolk
b. Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium
dan uterus.
c. Infundibulum berfungsi menangkap hasil ovulasi dari pelepasan oleh ovarium.
d. Magnum berfungsi untuk menambahkan albumen putih telur.
e. Ithmus berfungsi sebagai tempat penambahan selaput telur dan gram mineral.
f. Uterus berfungsi sebagai yang mengsekresikan kerabang dan proses
penambahan kalsium pada yolk serta penambahan pigmen.
g. Vagina berfungsi sebagai tempat terjadinya proses rotasi (perputaran).
Organ reproduksi ayam jantan terdiri dari sepasang testis (T), epididimis (Ep),
duktus deferens (D.d.) dan organ kopulasi pada kloaka (Cl),
4. Sistem integumen
a. Pluma Menutupi pada daerah tertentu pada tubuh. Pada bagian sayap disebut
remiges, pada ekor disebut retises. Terdiri atas: Calamus (quill) , Rachis
(shaft), sumbudari vexillum dan di dalamnya tidak berongga, Umbilicus
inferior, Umbilicus superior, Vexillum (vane), Plumula (Down-feather)
Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya.
b. Plumula mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak
mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulaeyang pendek.
Terdiri atas :Vexillum (vane), Rachis (shaft), Calamus (quill), Umbilicus
inferior, Umbilicus superior.
c. Filopluma (Hair-feather). Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai
rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak
yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan
padapuncaknya terdapat beberapa barbae.

H. Saran
Saran yang dapat saya ajukan yaitu sebaiknya dalam melaksanakan praktikum
berikutnya menyiapkan sampel yang lebih lengkap agar praktikan lebih mengetahui
keseluruhan sampel yang akan di amati.
DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, R., P. Agustin, A. Syamsirul, P. Eko. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agro
Media Pustaka. Jakarta.

Frandson, R.D. 2009. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Hamsah. 2013. Respon Usus dan Karakteristik Karkas pada Ayam Ras Pedaging dengan
Berat Badan Awal Berbeda yang Dipuasakan Setelah Menetas. Skripsi. Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

http://vinaekaprasetianaa.blogspot.com/2017/02/laporan-praktikum-i-ilmu-ternak-
unggas.html.
http://sandylann.blogspot.com/2017/02/laporan-praktikum-i-ilmu-ternak-unggas.html.

Muljowati, S, dkk. 1999. Dasar Ternak Unggas. Unsoed.Purwokerto.

Nur, A. 2014. Organ Saluran Pencernaan Tambahan. Universitas Indonesia. Jakarta.

Rasyid, 2010. Fisiologi Ternak. Bandung : Widya Padjadjaran. Hal : 163-190.

Suprijatna, E., Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai