Anda di halaman 1dari 2

Program penyuluhan pasien praoperatif dalam waktu yang singkat dan di lingkutkan yang lain.

Lingkungan yang lain bisa di klinik dokter, di rumah pasien, di unit rawat jalan rumah sakit. Riset
menunjukkan bahwa penyuluhan praoperasi dikaitkan dengan penurunan tingkat kecemasan,ambulasi
yang cepat,dan keikutsertaan dalam aktifitas perawatan diri.informasi penting yang perlu dijelaskan
kepada pasien adalah prosedur praoperasi,pembedahan itu sendiri,dana pa yang diharapkan dari
pembedahan.kebanyakan pasien merasa kecemasannya menjadi lebih ringan apabila iya mengetauhi apa
tujuan pemeriksaan,da prosedur praoperasi yang akan dilaksanakan.sebelum melaksanakan aktifitas
penyiluhan,perawat harys terlebih dulu mengkaji kesiapan dan kemampuan pasien.perlu diingatkan
bahwa pasien yang mengalami stress akan sulit menangkap apa yang dijelaskan perawat.juga tidak
semua pasien tertarik untuk membaca instruksi yang dicetak dalam bentuk pamphlet atau
browser.perawat perlu memiih metode yang tepat untuk pasiennya.brosur dapat diberikan kepada
pasien,tetapi akan efektifj jika setelah dibaca,brosur dijelaskan atau didiskusikan dengan pasien atau
keluarganyya.

Peningkatan kenyamanan

Pembedahan mengakibatkan rasa cemas karena dikaitkan dengan takut akan sesuatu yang belum
diketahui,nyeri,perubahan citra tubuh,perubahan fungsi tubuh,kehilangan kendali,dan kematian.JCAHO
menyatakan bahwa perawat po\rofesional mempunyai tanggung jawab membantu pasien dan
keluarganya tau orang yang penting baginya untuk mengidentifikasi sumber rasa

Materi penyuluhan praoperasi

Prosedur

1. Informet consent
2. Screening praoperasi(laboratorium,uju diagnostic,riwayat keperawatan,pengkajian fisik)
3. Rutinitas praoperasi(pencukuran,persiapan kulit,pemeriksaan TTV,pengguanaan pakaian
praoperasi,dan pelepasan perhiasan)
4. Status puasa
5. Medikasi praoperasi
6. Pemindahan keruangan tunggu dikamar operasi(lamanya menunggu,lamanya prosedur
pembedahan)
7. Rutinitas di unit pasca anastesia
8. Adanya selang intravena,kateter foley, slang nasogastric, drain, luka insisi
9. Metode control nyeri ( cara mengendalikan nyeri)
10. Rutinitas praoperasi :
a. Latihan batuk efektif, napas dalam, mobilisasi di tempat tidur, gerakan kaki.
b. Stoking anti-emboli
c. Ambulasi
d. Diet
e. Perkiraan keluar dari rumah sakit
f. Kebutuhan perawat di rumah.

Sensori
1. Pemberian obat injeksi
2. Efek medikasi ( kantuk, mulut kering, amnesia sementara)
3. Lingkungan di dalam kamar operasi (dingin, monokrom [berwarna satu], pakaian bedah dan
masker, tempat tidur keras dan sempit, bunyi mesin, pencahayaan bedah yang tajam, dan
sebagainya)
4. Nyeri (insisi, otot, tenggorokan)
5. Pusing ketika pertama kali berdiri atau ambulasi
6. Sensasi yang berkaitan dengan alat invasive yang dipakai (IV, kateter Foley, slang nasogastric, dan
sebagainya)

Prilaku

1. Penjelasan, demonstrasi, dan redemonstrasi latiihan (batuk efektif, napas dalam, spirometry
insentif, gerakan kaki)
2. Tekhnik memindahkan pasien, membelat insisi (luka) abdomen, mobilisasi di tempat tidur,
ambulasi progresif.

Cemas dan membantu mereka memakai mekanisme koping yang efktif.


Tingkat cemas yang di alami pasien akan memengaruhi kemampuannya untuk mengerti instruksi
praopersi.cemas ringan bisa mempertajam penangkapan penjelasan,tetapi cemas berat bisa
membuat pasien tidak mampu menangkap instruksi yang diberikan.
Pemberdayaan pasien dengan memulihkan kemampuannya dalam mengendalikan situasi dapat
mengurangi rasa cemas.degan melibatkan pasien untuk mengambil keputusan atau partisifasi
dalam perawatannya akan membuat pasien merasa bisa mengendalikan situasi.pasien juga bisa
dibantu dalam memilih latihan atau kegiatan yang bisa mengurangi rasa cemas.misalnya,memilih
dan mendengrakan lagu-lagu(terapi musik),relaksasi progresif,imajinasi terbimbing,dan
sebagainya.perawat perlu juga mempehatikan system pendukung pasien seperti keluarga dan
orang yang berarti baginya.sistem pendukung yang takut dan gelisah dapat meneruskan
ketakutan dan kegelisahan mereka kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai