DISUSUN OLEH :
1. ARIESCA DWI R (16030007)
2. LEDI DIANA S (16030024)
3. ALFULLAILA (16030029)
4. EDIONO MURTADHO (16030006)
5. ACHMAD SYAIFUDDIN (16030063)
2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
AKUNTANSI UMKM.
Makalah ini berisi tentang materi seputar Konsep Dasar Akuntansi Biaya,
Penulis
A.
BAB I
KONSEP DASAR BIAYA
A. Pembebanan Biaya
Konsep Dasar Biaya menjelaskan konsep biaya yang berhubungan dengan
setiap fungsi manajemen, yakni: manajemen stratejik, perencanaan dan pengambilan
keputusan, penentuan harga pokok produk dan jasa untuk pembuatan laporan
keuangan, dan pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Penelusuran
Langsung ( Direct Tracing), Penelusuran Penggerak (Driver Tracing), dan Alokasi
(Allocation).
1. Biaya
Pembebanan biaya atas produk , jasa, pelanggan, dan objek lain yang merupakan
kepentingan manajemen adalah salah satu tujuan dasar sistem informasi akuntansi
manajemen. Dan biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di masa kini atau
dimasa yang akan datang bagi organisasi.
Dalam usaha menghasilkan manfaat di masa kini atau di masa yang akan
datang, para manajer harus melakukan berbagai usaha untuk meminimumkan biaya
yang dibutuhkan dalam mencapai manfaat ini. Manajer juga harus memahami apa
yang dimaksud dengan biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya kesempatan
adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif dipilih dari
beberapa alternatif lain.
3. Keakuratan Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya sangatlah penting. Keakuratan
adalah suatu konsep yang relatif dan harus dilakukan dengan wajar serta logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur
dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya.
Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan
evaluasi yang buruk sehingga dapat menciptakan pemborosan. Hubungan sebab
akibat antara biaya yang dibebankan dan objek biaya adalah kunci untuk membuat
pembebanan biaya yang secara wajar akurat.
a. Ketertelusuran (Traceability)
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya secara langsung dan tidak langsung berkaitan
dengan objek biaya. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak
dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost)
adalah biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya.
Jadi, ketertelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya
dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin
besar biaya yang dapat ditelusuri ke objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya.
Ketertelusuran adalah unsur uatam dalam pengembangan pembebanan biaya yang
akurat.
b. Metode Penelusuran
Ketertelusuran memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan mudah dan
akurat, sedangkan penelusuran adalah pembebanan actual biaya ke objek biaya
dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi
oleh objek biaya. Penelusuran objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari kedua
cara berikut ini :
Penelusuran langsung, adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan
biaya yang berkaitan khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran ini
paling sering dikerjakan dengan pengamatan secara fisik.
Penelusuran penggerak, adalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya
ke objek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor
penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya objek
biaya. Prinsip penelusuran ini dapat dihubungkan langsung dengan proses
perhitungan biaya dalam lingkungan bisnis yang sesungguhnya.
Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingakan penelusuran
langsung. Akan tetapi , jika hubungan sebab akibatnya kuat, maka dapat
diperkirakan adanya tingkat keakuratan yang lebih tinggi. Penelusuran
penggerak dapat menghasilkan pembebanan biaya yang kurang akurat, daripada
penelusuran langsung. Perhatian yang lebih penting adalah situasi dengan
kondisi objek biaya bukan merupakan pemakai satu-satunya dari sumber daya
dan tidak ada hubungan sebab akibat yang dapat ditetapkam (atau adanya
kendala biaya jika menggunakan hubungan sebab akibat).
2. Jasa, adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk seorang pelanggan
dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan masukan modal. Atau, aktivitas
yang dijalankan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan produk atau
fasilitas organisasi.
Contoh : perlindungan asuransi, perawatan kesehatan, jasa pemakaman, dan
lain-lain.
Perbedaan jasa dengan produk berwujud (barang) dapat dilihat dalam empat
dimensi penting, antara lain :
1. Ketidakberwujudan (intangibility), berarti bahwa pembeli jasa tidak dapat
melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut
dibeli.
2. Tidak tahan lama (perishability), bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk
kegunaan masa depan oleh pelanggan tetapi harus dikonsumsi pada saat
diselenggarakan.
3. Tidak dapat dipisahkan (inseparability), memiliki arti yaitu produsen dan
pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung pada saat pertukaran
barang.
4. Heterogenitas (heterogeneity), berarti bahwa terdapat peluang variasi yang
lebih besar pada penyelenggaraan jasa daripada produksi produk.
Beberapa faktor penyebab heterogenitas, yaitu :
a. Penyelenggara jasa dapat dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan
b. Bauran individu lain yang bekerja dengan mereka
c. Pendidikan dan pengalaman bekerja
d. Faktor-faktor pribadi, seperti kehidupan rumah tangga.
Dalam memproduksi barang maupun jasa, besarnya biaya dalam setiap produk
sangat penting untuk diketahui secara akurat. Karena, hal itu akan digunakan
untuk analisis tingkat laba, dan untuk keputusan strategis yang berkaitan
dengan perencanaan produk, penetapan harga, serta bauran produk.
Salah satu tujuan utama dari manajemen biaya adalah perhitungan biaya
produjk untuk pelaporan keuangan eksternal. Demi tujuan tersebut, biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus yang hendak dicapai. Biaya
dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama, yaitu :
1. Produksi (manufaktur), adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan
barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi dapat dikelompokkan lebih lanjut
sebagai berikut :
a. Bahan Langsung.
Adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi
dan dapat langsung dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat
digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk.
Contoh : besi pada mobil, kayu pada meuble, kain pada jeans, dan lain-lain.