Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fibrio Adenoma
1. Pengertian
Fibrio adenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara
yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan ini biasanya ditemukan
pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri. Fibrio adenoma
mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini
terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.
Fibrio Adenoma adalah suatu tumor yang terdapat pada payudara dengan
konsistensi padat, kenyal, dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya, yang
mempunyai bentuk bulat atau lonjong, dan berbatas tegas ( Soelarto R, 1995 :
355).
Fibro Adenoma adalah tumor jinak dan berbatas tegas dengan konsistensi
padat dan kenyal, penanganannya dengan pengangkatan tumor kemudian
specimen diperiksa untuk mengetahui adanya keganasan ( Sylvia A. Price, 1995 :
1141 )
Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan
glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai
tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval,
bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri, fibroadenoma ini dapat kita
gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat
bergerak, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.Banyak terjadi pada
wanita usia 20–25 tahun.
2. Tujuan

3. Penyebab

Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui
karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat
kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini
sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.

4. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan
pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat
sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga
kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan


lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada
gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang
mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan
ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu:

a. Fibroadenoma Pericanaliculare,
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis
atau beberapa lapis.
b. Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga
kelenjar berbentuk panjang- panjang (tidak teratur) dengan lumen yang
sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran
sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.

5. Gambaran Klinis

Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada


penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal.
a. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
b. Ada penekanan pada jaringan sekitar
c. Ada batas yang tegas
d. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa
(Giant Fibroadenoma)
e. Memiliki kapsul dan soliter
f. Benjolan dapat digerakkan
g. Pertumbuhannya lambat
h. Mudah diangkat dengan lokal surgery
i. Putting susu tidak memperlihatkan ada perubahan

6. Prosedur Pemeriksaan

Prosedur pemeriksaan pada fibroadenoma mammae ini dilakukan


pemeriksaan fisik, kemudian akan dilakukan mammogram (x-ray pada mammae)
atau ultrasound pada mammae apabila diperlukan. Yang paling pasti dan tepat
dalam diagnosa terhadap fibroadenoma mammae ini adalah penggunaan sample
biopsi.

Pengambilan sampel biopsi ini dapat dilakukan dengan mengiris bagian


mammae atau dengan memasukkan jarum yang kecil dan panjang untuk
mengambil sampel sel fibroadenoma tersebut.

Diagnosa terhadap FAM ini dapat dibuat dengan penggabungan penilaian


klinis, ultrasonografi dan pengambilan sampel dengan penggunaan jarum.
Penilaian klinis terhadap benjolan payudara ini harus mempertimbangkan Umur.
7. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Fibrio Adenoma
a. Jelaskan pada ibu seluruh tindakan yang akan dilakukan.
Rasional : Dengan menjelaskan kepada klien tindakan yang akan
dilakukan, diharapkan ibu dapat bersikap lebih kooperatif dan menerima
prosedur yang akan dilakukan sehingga prosedur tindakan dapat terlaksana
dengan baik.
b. Lakukan pemeriksaan payudara.
Rasional : Dengan pemeriksaan payudara maka kita bisa mendeteksi lebih
lanjut tentang penyakit ibu.
c. Beri perawatan dan tindakan untuk menurunkan nyeri.
Rasional : Dengan memberikan pengobatan hormon kombinasi, hormon
progestin, untuk membantu memicu terjadinya keadaan ovulasi.
d. Beri pengobatan hormon kombinasi dan hormon progestin.
Rasional : Dengan memberikan pengobatan hormon kombinasi dan
progestin dapat mengontrol pertumbuhan dan fungsi jaringan
endometriosis.
e. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional : Dengan observasi tanda-tanda vital keadaan umum dapat
diketahui sehingga memudahkan untuk mengambil keputusan untuk
melakukan sesuatu tindakan.
f. Tindakan segera merujuk ke dokter spesialis Obstetri & Ginekologi.
Rasional : Masih bergantung pada keinginan klien, usia, derajat, yang
dialami.

B. Kista Sarcoma Filodes


1. Pengertian
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh
meliputi seluruh mammae. Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma jinak
yang bersifat menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%)
dan (80-95%) jinak. Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran
yang besar. Tumor ini timbul biasanya pada umur 35-40 tahun, tumor filodes ini
dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat
besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Nama kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838), karena mengandung
kista-kista besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu
diduga sarkoma. Di permukaan tumor terdapat banyak jaringan sperti lembaran-
lembaran buku (phyllon).
2. Tujuan
3. Penyebab
Etiologi kista sarkoma filodes belum diketahui secara pasti, namun beberapa hal
yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini antara lain :
a. Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen).
b. Pernah mengalami radiasi di daerah dada (lingkungan).
c. Adanya keturunan ca mammae (genetik).
d. Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat pada keadaan :
 Orang tua ( ibu ) pernah menderita Ca mammae terutama pada
usia relatif muda.
 Anggota keluarga menderita Ca mammae.
 Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor/kanker.
 Penderita tumor jinak payudara.
 Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun.
4. Patofisiologi
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh fibroadenoma,
tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak, terkadang di batas
antara jinak dan ganas dan terkadang ganas.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang
bersifat menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas (10-15%).
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini
terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia sekitar 45 tahun.
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam
ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling
sering terjadi, meskipun hanya mewakili 1% dari tumor payudara.Tumor ini
memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas.Tumor
ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi
yang > 30 cm pernah dilaporkan.
5. Gambaran Klinis
Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40
fibroadenoma. Distribusi usia luas, dari 10-90 pada seri Haagensen dari 84 pasien,
namun dengan mayoritas antara 35 dan 55 tahun. Tumor bilateral sangat jarang,
meskipun sebuah kasus luar biasa dari tiga buah tumor terpisah pada jaringan
payudara ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah dilaporkan. Tumor
filodes jarang pada pasien dibawah usia 20 tahun, ketika muncul untuk
memberikan reaksi terutama dengan cara jinak, tanpa memperhatikan corak
histologis. Juga telah dijelaskan dalam kelenjar mirip mammae di vulva, payudara
pria dan di prostat dan vesikula seminalis.
Kebanyakan tumor tumbuh dengan cepat menjadi ukuran besar sebelum
pasien datang, namun tumor-tumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar.Hal
ini disebabkan mereka khususnya tidak invasif; besarnya tumor dapat menempati
sebagian besar payudara, atau seluruhnya, dan menimbulkan tekanan ulserasi di
kulit, namun masih memperlihatkan sejumlah mobilitas pada dinding dada.
6. Prosedur Pemeriksaan
a. Anamnesa
 Pasien khususnya muncul dengan massa payudara keras,
bergerak, berbatas jelas, tidak lunak.
 Sebuah massa kecil dapat dengan cepat berkembang ukurannya
dalam beberapa minggu sebelum pasien mencari perhatian medis.
 Tumor jarang melibatkan kompleks puting-areola atau meng-
ulserasi kulit.
 Pasien dengan metastase bisa muncul dengan gejala seperti
dispnoe, kelelahan, dan nyeri tulang.
b. Pemeriksaan Fisik
 Disadari adanya massa payudara keras, bergerak, berbatas-
jelas, tidak lunak.
 Diatas kulit mungkin terlihat tampilan licin dan cukup
translusen untuk memperlihatkan vena payudara yang
mendasarinya.
 Temuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas)
mirip dengan yang ada pada fibroadenoma.
 Tumor filoides umumnya bermanifestasi sebagai massa lebih
besar dan memperlihatkan pertumbuhan yang cepat.
 Temuan mamografi (misal, tampilan kepadatan bundar dengan
batas halus) juga serupa dengan yang terdapat fibroadenoma.
 Tumor maligna rekuren terlihat lebih agresif dibandingkan
tumor asal.
 Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari
sesegera beberapa bulan sampai paling lambat 12 tahun setelah
terapi awal.
 Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun
dari terapi awal.
 Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang
terjadi.
 Hitungan kasar 30% pasien dengan tumor filoides maligna
meninggal karena penyakit ini.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang bisa
digunakan untuk mendiagnosa cystosarcoma.
7. Asuhan Kebidanan pada Gangguan Reproduksi Kista Sarcoma
Filodes

Anda mungkin juga menyukai